Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Pengukuran Jangka Sorong dan Mikrometer


Sekrup
Guru Pengampu: Juniati Sitorus

Disusun oleh :

1. Jesaya Marlina Siahaan 4. Davinci Siahaan

2. Hanna Pardosi Siahaan 5. Jamin Fajardo Siahaan

3. Jesika Malona Siahaan

SMA NEGERI 1 BALIGE

Tahun Ajaran

2023/2024
I. Tujuan
Praktek ini bertujuan agar kita mampu menggunakan jangka Sorong dan
Mikrometer Sekrup dan juga kita dapat mengerti bagaimana cara membaca hasil
pengukurannya serta menunjukkan pemahaman praktikan terhadap konsep dan
teori yang terkait dengan pengukuran yang dilakukan.

II. Landasan Teori


Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Berikut
adalah landasan teori pengukuran jangka sorong dan mikrometer sekrup yang
lengkap:

● Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. Rahang tetap, yang memiliki skala panjang yang disebut Skala
Utama.
2. Rahang geser, yang dapat digerakkan dengan menggunakan skrup
pemutar dan memiliki skala panjang yang disebut skala nonius.
3. Skala utama, yang terdapat pada rahang tetap dan digunakan untuk
membaca hasil pengukuran pada skala nonius.
4. Skala nonius, yang terdapat pada rahang geser dan digunakan
untuk membaca hasil pengukuran dengan tingkat ketelitian yang
lebih tinggi.

Pengukuran dengan jangka sorong dilakukan dengan cara memasukkan


benda yang akan diukur di antara rahang tetap dan rahang geser, kemudian
membaca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius. Hasil
pengukuran pada skala nonius digunakan untuk menentukan angka
desimal pada hasil pengukuran.

Hasil pengukuran jangka Sorong dituliskan dalam :

Hp = (x + ∆x)

Keterangan:
● x =(Su+sn×0.01) cm
● ∆x =1/2 × nilai skala terkecil

● Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. Rahang tetap, yang tidak dapat bergerak dan memiliki skala
panjang yang disebut skala utama.
2. Rahang geser, yang dapat digerakkan dengan menggunakan skrup
pemutar dan memiliki skala panjang yang disebut skala nonius.
3. Skala utama, yang terdapat pada rahang tetap dan digunakan untuk
membaca hasil pengukuran pada skala nonius.
4. Skala nonius, yang terdapat pada rahang geser dan digunakan
untuk membaca hasil pengukuran dengan tingkat ketelitian yang
lebih tinggi.
5. Sekrup pemutar, yang digunakan untuk menggerakkan rahang
geser.

Pengukuran dengan mikrometer sekrup dilakukan dengan cara


memasukkan benda yang akan diukur di antara rahang tetap dan rahang
geser, kemudian memutar skrup pemutar hingga rahang geser menekan
benda dengan cukup kuat. Hasil pengukuran yang dibaca pada skala utama
dan skala nonius, dan hasil pengukuran pada skala nonius digunakan untuk
menentukan angka desimal pada hasil pengukuran.

Hasil pengukuran mikrometer sekrup dituliskan dalam :

Hp = (x + ∆x)

Keterangan :
● x =(Su+sn×0.01) mm
● ∆x =1/2 × nilai skala terkecil

Dari landasan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa jangka sorong dan
mikrometer sekrup adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
panjang suatu benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Kedua alat ukur
ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu rahang tetap, rahang geser, skala
utama, skala nonius, dan skrup pemutar. Pengukuran dilakukan dengan
cara memasukkan benda yang akan diukur di antara rahang tetap dan
rahang geser, kemudian membaca hasil pengukuran pada skala utama dan
skala nonius.

III. Alat dan Bahan


1. Alat
● Jangka Sorong
● Mikrometer Sekrup

2. Bahan
● Tabung putih ● Pipa
● Tabung silver ● Silinder
● Tutup botol aqua ● Kawat
● Kelereng ● Pelat tipis

IV. Data Percobaan


1. Jangka Sorong

Nama Bahan Skala Utama Skala Nonius

Tabung putih luar 3.6 0

Tabung putih dalam 3.4 0

Tabung silver luar 3.7 0

Tabung silver dalam 2.5 0

Tutup botol aqua luar 3.1 4

Tutup botol aqua dalam 3 5

2. Mikrometer Sekrup

Nama Bahan Skala Utama Skala Nonius

Pipa 16 30

Silinder 10 41

Kawat 1 40

Kelereng 16 10

Pelat tipis 1 19
V. Analisis Data
1. Jangka Sorong
a. Tabung putih luar d. Tabung silver dalam
X = [Su +(sn×0.01)] cm X = [Su +(sn×0.01)] cm
X = [3.6+(0×0.01)] cm X = [2.5+(0×0.01)] cm
X = 3.6 + 0 cm X = 2.5+0 cm
X = 3.6 cm X = 2.5 cm
Hp ={3.600×0.005} cm Hp ={2.500×0.005} cm

b. Tabung putih dalam e. Tutup botol aqua luar


X = [Su +(sn×0.01)] cm X = [Su +(sn×0.01)] cm
X = [3.4+(0×0.01)] cm X = [3.1+(4×0.01)] cm
X = 3.4+0 cm X = 3.1 + 0.04 cm
X = 3.4 cm X = 3.14 cm
Hp ={3.400×0.005} cm Hp ={3.140×0.005} cm

c. Tabung silver luar f. Tutup botol aqua dalam


X = [Su +(sn×0.01)] cm X = [Su +(sn×0.01)] cm
X = [3.7+(0×0.01)] cm X = [3+(5×0.01)cm
X = 3.7+0 cm X = 3+0.05 cm
X = 3.7 cm X = 3.05 cm
Hp ={3.700×0.005} cm Hp={3.050×0.005} cm

2. Mikrometer Sekrup
a. Pipa X = 1+ 0.4 mm
X = [Su +(sn×0.01)] mm X = 1.4 mm
X = [16+(30×0.01)] mm Hp={1.400×0.005} mm
X = 16+0.3 mm
X = 16.3 mm d. Kelereng
Hp={16.300×0.005} mm X = [Su +(sn×0.01)] mm
X = [16+(10×0.01)] mm
b. Silinder X = 16+0.1 mm
X = [Su +(sn×0.01)] mm X = 16.1 mm
X = [10+(41×0.01)] mm Hp=16.100×0.005} mm
X = 10 + 0.41 mm
X = 10.41 mm e. Pelat tipis
Hp={10.410×0.005} mm X = [Su +(sn×0.01)] mm
X = [1+(19×0.01)] mm
c. Kawat X = 1+0.19 mm
X = [Su +(sn×0.01)] mm X = 1.19 mm
X = [1+(40×0.01)] mm Hp={1.190×0.005} mm
VI. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan tentang pengukuran jangka panjang sorong dan mikrometer sekrup
adalah sebagai berikut:
● Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah alat ukur dimensi yang
digunakan untuk mengukur ketebalan, panjang, dan diameter suatu benda
dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
● Jangka sorong terdiri dari rahang tetap, rahang geser, skala utama, dan
skala nonius, sedangkan mikrometer sekrup terdiri dari rahang tetap,
rahang geser, skala utama, skala nonius, dan skrup pemutar.
● Pengukuran dengan jangka sorong dilakukan dengan cara memasukkan
benda yang akan diukur di antara rahang tetap dan rahang geser, kemudian
membaca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.
● Pengukuran dengan mikrometer sekrup dilakukan dengan cara
memasukkan benda yang akan diukur di antara rahang tetap dan rahang
geser, kemudian memutar skrup pemutar hingga rahang geser menekan
benda dengan cukup kuat, dan hasil pengukuran dibaca pada skala utama
dan skala nonius.
● Tingkat ketelitian mikrometer sekrup jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan jangka sorong, yaitu sebesar 0,01 mm.
● Jangka sorong biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu logam
dan diameter dalam maupun bagian luar dari benda melingkar, sedangkan
mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur ketebalan dan
diameter suatu benda yang relatif tipis.
● Mikrometer sekrup memiliki fungsi hampir sama dengan jangka sorong,
namun memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi, yaitu 10 kali lebih
tinggi.
● Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur besar atau panjang
suatu benda, serta ketebalan dan diameter suatu benda.
● Dari kesimpulan di atas, dapat disimpulkan bahwa jangka sorong dan
mikrometer sekrup adalah alat ukur dimensi yang sangat penting dalam
teknik pengukuran dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

Saran tentang pengukuran jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah sebagai
berikut:
● Pelajari terlebih dahulu cara penggunaan dan pengoperasian jangka waktu
sorong dan mikrometer sekrup sebelum melakukan pengukuran. Hal ini
akan membantu Anda untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran
dan memastikan hasil pengukuran yang akurat.
● Pastikan bahwa jangka sorong dan mikrometer sekrup dalam kondisi yang
baik dan terawat dengan baik sebelum digunakan. Hal ini akan
memastikan bahwa alat ukur tersebut berfungsi dengan baik dan
memberikan hasil pengukuran yang akurat.
● Pastikan benda yang diukur bersih dan bebas dari kotoran atau partikel lain
yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
● Saat membaca hasil pengukuran pada skala nonius, pastikan Anda
membaca dengan cermat dan teliti. Hal ini akan membantu Anda untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
● Jika memungkinkan, gunakan mikrometer sekrup untuk pengukuran yang
membutuhkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari jangka waktu
tertentu.
● Jangan lupa untuk mencatat hasil pengukuran dengan benar dan teliti
untuk menghindari kesalahan dalam pengolahan data.
● Terakhir, pastikan Anda memahami konsep dasar tentang pengukuran dan
ketelitian dalam pengukuran untuk memastikan bahwa hasil pengukuran
yang Anda peroleh akurat dan dapat diandalkan.

Anda mungkin juga menyukai