LATIS PRIVAT -1 -
FISIKA
1 Pengukuran
1.
2.
4.
Angka Penting
a. Notasi Ilmiah : a x 10n dimana 1 a 9,9
dimana, a = bilangan penting, 10n disebut orde
besar
b. Aturan-aturan angka penting
Semua angka bukan nol adalah angka
penting
Angka nol yang terletak diantara angka
bukan nol adalah angka penting
Semua angka nol yang terletak diantara
pada deretan akhir dari angka-angka yang
tertulis dibelakang koma desimal termasuk
angka penting
Angka nol yang digunakan hanya untuk
tempat titik desiaml adalah bukan angka
penting
Bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan
seterusnya yang memiliki anka nol pada
deretan akhir harus dituliskan dalam notasi
ilmiah agar jelas apakan angka nol tersebut
angka penting atau bukan.
Macam-macam alat ukur
Singkatan
T
G
M
k
m
n
p
Kelipatan
1012
109
106
103
10-3
10-6
10-9
10-12
LATIS PRIVAT -2 -
2) Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang
mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan
ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka
sorong digunakan untuk mengukur diameter
bagian luar dan diameter bagian dalam
sebuah pipa, dan mengukur ketebalan suatu
benda. Jangka sorong mempunyai dua jenis
skala, yaitu skala utama dan skala nonius
yang dapat digeser-geser. Satu bagian skala
utama, panjangnya 1 mm. Panjang 10 skala
nonius adalah 9 mm. Jangka sorong
mempunyai bagian-bagian penting.
a) Rahang tetap terdapat skala utama
(dalam satuan cm).
b) Rahang sorong (dapat digeser-geser)
terdapat skala nonius jangka sorong
(dalam satuan mm).
3) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk
mengukur panjang dengan ketelitian 0,01
mm. seperti untuk mengukur tebal pelatpelat yang tipis, tebal kertas, atau tebal
kawat yang kecil. Bagian-bagian mikroskop,
yaitu:
a) Mikrometer sekrup mempunyai dua
skala, yaitu skala utama ditunjukkan
oleh silinder pada lingkaran dalam dan
skala nonius ditunjukkan oleh selubung
pada lingkaran luar.
b) Jika selubung lingkaran luar diputar satu
kali lingkaran penuh, maka skala utama
akan berubah 0,5 mm.
c) Selubung luar terbagi menjadi 50 skala
sehingga 1 skala pada selubung luar
adalah 0,5 mm : 50 = 0,01 mm, yang
merupakan
skala
terkecil
pada
mikrometer sekrup.
d) Silinder pada lingkaran dalam terdapat
skala utama yang terdiri dari skala 1, 2,
3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Serta nilai
tengah yang terdiri dari 1,5; 2,5; 3,5;
4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
e) Selubung lingkaran luar terdapat skala
nonius (skala putar) yang terdiri dari
skala 1 sampai 50. Setiap skala putar
berputar mundur 1 putaran, maka skala
utama bertambah 0,5 mm. Sehingga, 1
skala putar 1 : 100 mm = 0,01 mm.
b.
3) Neraca elektrik
c.
6.
Kesalahan pengukuran
Kesalahan (error) adalah penyimpangan hasil
pengukuran dari nilai yang sebenarnya. Ada 3 macam
kesalahan pengukuran, yaitu:
a. Kesalahan umum
Kesalahan dalam membaca skala yang kecil dan
kekurangterampilan dalam memakai alat.
b. Kesalahan sistematika
1) Kesalahan kalibrasi
2) Kesalahan titik nol
3) Kesalahan komponen pada alat dapat terjadi
karena alat ukur sudah aus.
4) Kesalahan paralaks terjadi ketika mata
pengamat tidak tegak lurus terhadap jarum
penunjuk dan garis-garis skala.
c. Kesalahan acak
Kesalahan acak terjadi karena adanya fluktuasifluktuasi halus pada saat pengukuran. Fluktuasifluktuasi halus tersebut karena adanya gerak
brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik,
landasan yang bergetar, bising, dan radiasi.
7.
Ketidakpastian Pengukuran
Penulisan nilai suatu besaran hasil pengukuran dapat
dituliskan sebagai berikut.
x = x0 x
Keterangan:
x : hasil pengukuran
x0 : hasil pengukuran yang mendekati x
x : ketidakpastian pengukuran
Cara melakukan pengukuran
Pengukuran dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang
dilakukan hanya sekali. Ketidakpastian pada
pengukuran tunggal adalah setengah dari skala
terkecil sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut.
x =
1
skala terkecil
2
b.
LATIS PRIVAT -3 -
x0 =
=
x1 + x2 + x3 + ... + xN
N
x
i
N
dan
1
x =
N
N x i2 ( x i )
N 1
3.
4.
5.
D. [T][L]
E. [I][T]-2
6.
7.
8.
9.
LATIS PRIVAT -4 -
LATIS PRIVAT -5 -
A.
B.
C.
D.
E.
73,8
72,3
70,8
78
73,3
LATIS PRIVAT -6 -
2 Vektor
Vektor digambarkan dengan menunjukkan panjang vektor, sedangkan arah vektor adalah yang ditunjukkan oleh anak
r
panah. Contoh penggambaran vektor a yang memiliki panjang AB dan arahnya menuju B adalah sebagai berikut.
r
a
Vektor a dari A ke B.
1.
Resultan Vektor
a. Metode segitiga
A+B
B
A
A
B
BA
b.
Metode jajargenjang
A+B
c.
Metode poligon
A+B+C
B
A
d.
Metode analitis
F1
F
R
=
= 2
sin sin( ) sin
2.
Menguraikan vektor
LATIS PRIVAT -7 -
Fx = F cos
Fy = F cos
Fy
Fx
v v
a b = a1b1 + a 2 b2 + a3 b3
v v
a b = a b cos
r v
a b = (a 2 b3 a3 b2 )i + (a3b1 a1b3 ) j + (a1b2 a 2 b1 )k
r v
a b = a b sin
LATIS PRIVAT -8 -
LATIS PRIVAT -9 -
3 Gerak Lurus
Gerak Lurus
1. Definisi
Gerak adalah peristiwa perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuan tertentu. Gerak lurus adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus.
2. Besaran dalam gerak lurus
a. Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu acuan tertentu. Kedudukan termasuk
besaran vektor.
b. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu. Jarak termasuk
besaran skalar.
c. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu. Perpindahan termasuk besaran
vektor.
x = xA xB
d.
Kecepatan
Kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu dan merupakan besaran
vektor, sehingga memiliki arah. Kecepatan diukur dengan menggunakan velocitometer. Persamaan untuk
menentukan besarnya kecepatan, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
s
= kecepatan (m/s)
v= v
t
= perpindahan (m)
s
t
= waktu (s)
Kecepatan benda dapat berubah setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kecepatan, yaitu kecepatan rata-rata dan
kecepatan sesaat.
1) Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dan selang waktu tertentu. Kecepatan rata-rata dapat
dirumuskan:
Keterangan:
s s2 s1
v = kecepatan rata-rata (m/s)
v=
=
t t 2 t1
s = perpindahan benda (m)
t = interval waktu yang diperlukan (s)
s1 = titik awal (m)
s2 = titik akhir (m)
t1 = waktu akhir (s)
t2 = waktu awal (s)
2) Kecepatan sesaat
kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada saat tertentu dengan selang waktu (t) mendekati nol.
Kecepatan sesaat pada waktu tertentu adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil, yang
dinyatakan oleh:
v = lim
t 0
e.
x
t
Kelajuan
Kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap waktu dan merupakan besaran skalar yang nilainya
selalu positif, sehingga tidak memedulikan arah. Kelajuan diukur dengan menggunakan spidometer.
Keterangan:
v = kelajuann (m/s)
s
v=
s = jarak (m)
t
t
= waktu (s)
Kelajuan benda dapat berubah setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kelajuan, yaitu kelajuan rata-rata dan
kelajuan sesaat.
1) Kelajuan rata-rata
Kelajuan rata-rata adalah jarak total yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut. Kelajuan rata-rata dapat dirumuskan:
s s + s1
v= = 2
t t 2 t1
2) Kelajuan sesaat
Saat Anda naik kendaraan bermotor, untuk mengetahui kelajuan sesaat Anda tinggal melihat angka yang
ditunjuk jarum pada spidometer. Perubahan kelajuan akan diikuti perubahan posisi jarum pada spidometer.
f.
Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu tertentu. Percepatan merupakan besaran
vektor. Percepatan berharga positif jika kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan
berharga negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu. Percepatan ada dua, yaitu
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
1) Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.
Percepatan rata-rata dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan
v
a=
= percepatan rata-rata (m/s2)
a
t
v
= perubahan kecepatan (m/s)
t
= selang waktu (s)
2) Percepatan sesaat
Percepatan sesaat adalah percepatan yang terjadi hanya pada saat itu saja. Percepatan sesaat dapat ditentukan
dari nilai limit percepatan rata-rata dengan t mendekati nol. Jika diketahui grafik v-t gerak maka percepatan
sesaat menyatakan gradien garis singgung kurva.
v
t 0 t
a = lim
Dan untuk grafik v-t pada gambar di atas, besar percepatan benda pada saat t dapat memenuhi a = tg .
3.
Gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan konstan.
1) Grafik v-t pada GLB
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak
tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu t (waktu).
Keterangan:
s = jarak (m)
a
= percepatan (m/s2)
vo = kecepatan awal (m/s)
t
= waktu (s)
v = kecepatan akhir (m/s)
Rumus gerak diperlambat beraturan sebagai berikut.
1
1) s = v o .t0 a.t 2
2
2) v t 2 = v o2 2a.s
Grafik s-t dari pecepatan a > 0, yaitu sebagai berikut.
s (m)
s (m)
v
t (s)
t (s)
h = vo . ts g . ts2
0 = vo . ts g . ts2
ts =
2v o
g
v o2
2g
vo
g
7.
2.
Sebuah
pesawat
terbang
mulai
bergerak
dan
menyusul X.
dengan kelajuan 4,2 m/s. Perkirakan percepatan ratarata selama bola bergerak di tangan pelempar.
a.
b.
m/s2. Tentukan:
5.
a.
b.
6.
b.
yang sedang
Kemudian
mobil
dipercepat
dengan
Akibat
itu?
elektron
jika
kita
anggap
besar
9.
Mobil
dalam waktu 5 s.
tersebut?
7.
a.
ketinggian 0,5 h ?
Hukum I Newton
a.
b.
2.
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dan searah dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Benda dalam keadaan bergerak lurus berubah beraturan (GLBB).
c.
a=
F
atau F = ma
m
3.
Keterangan:
a = percepatan (m/s2)
F = gaya (Newton)
m = massa benda (kg)
Hukum III Newton
4.
a. Hukum aksi-reaksi.
b. Besar gaya aksi dan reaksi pada dua benda yang berbeda selalu sama besar tetapi berlawanan arah.
c. Persamaan Hukum I Newton, uaitu Faksi = - Freaksi
Jenis-jenis gaya dalam gerak
a.
w = mg
Keterangan:
w: Gaya berat (N)
m : Massa benda (kg)
g : Gaya gravitasi (m.s-2)
b.
N
N
(a)
c.
(b)
(c)
(d)
Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja di antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesek
selalu berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda dan searah dengan permukaan bidang sentuh.
Gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak di udara tergantung pada luas permukaan benda yang
bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang sentuh maka semakin besar gaya gesek udara. Gaya gesek
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk).
1) Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi ketika benda masih berada dalam keadaan diam. (F < fs).
N
fs = sN
Keterangan:
fs : Gaya gesek statis (N)
s : Koefisien gesekan
N : Gaya normal (N)
fs
statis
w
2) Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang terjadi setelah benda dalam keadaan bergerak. Rumusan matematis
untuk menentukan gaya gesek kinetis adalah sebagai berikut.
N
fk = kN
Keterangan:
fs : Gaya gesek statis (N)
s : Koefisien gesekan kinetis
N : Gaya normal (N)
d.
fk
Gaya Sentripetal
w
Benda yang bergerak melingkar mengalami gaya sentripetal. Gaya sentripetal selalu menuju ke arah pusat
lingkaran dan tegak lurus terhadap arah kecepatan linear.
mv 2
Fs =
atau Fs = m 2 r
r
Keterangan:
Fs : Gaya sentripetal (N)
m : Massa benda (kg)
v : Kecepatan linear (m.s-1)
r : Jari-jari lingkaran (m)
: Kecepatan sudut (rad.s-1)
5.
Fx = ma
Fy = 0
1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
Fx = ma
Fy = 0
Nw=0
N=w
w
2) Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
Fx = ma
F fk = ma
F kN = ma
fk
Fy = 0
Nw=0
N=w
b.
1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
Fx = ma
F cos = ma
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y
Fy = 0
F sin + N w = 0
2)
Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
Fx = ma
F cos fk = ma
F cos kN = ma
N
F sin
Fy = 0
F sin + N w = 0
c.
F cos
fk
Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
Fx = ma
w sin = ma
fk
Fy = 0
N w cos = 0
w sin
w cos
2)
Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
Fx = ma
w sin fk = ma
w sin kN = ma
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y
Fy = 0
N w cos = 0
d. Gerak Benda pada Lift
1)
Lift sedang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan
Fy = 0
Nw=0
2)
Fy = 0
N w = ma
3)
Fy = 0
wN=0
Fy = ma
w1 w2 = (m1 + m2)a
(m1 m2)g = (m1 + m2)a
T
a
m2
m1
a=
w2
W1 w 2
m1 + m2
w1
Benda yang terletak pada bidang datar yang licin, kemudian dihubungkan dengan benda lain menggunakan tali
melalui sebuah katrol.
Fy = ma
w1 T + T T + T = (m1 + m2)a
w1 = (m1 + m2)a
m1g = (m1 + m2)a
Tegangan tali (T) pada sistem, yaitu:
a=
W2
m1 + m2
w=mg
w = mg
(1)
(2)
4.
A.
B.
2 5
C.
3 5
D.
4 5
E.
5 5
F1
w = mg
(3)
3.
7.
8.
9.
50 N
50 N
Dua buah balok yang beratnya sama yaitu 50 N
dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol
(lihat gambar). Kedua bidang mempunyai koefesien
gesek sama Uk = 0,2. Bila massa tali serta gesekan tali
dengan katrol diabaikan, maka percepatan balok
adalah m/s2.
A. 0,12
B. 0,2
C. 0,25
D. 0,26
E. 1,83
13. Penyebab suatu benda tidak dapat bergerak ketika
didorong adalah karena .
A. gaya gesek kinetis sama dengan gaya gesek statis
A.
B.
C.
D.
E.
kecepatan P = kecepatan Q
percepatan P = percepatan Q
percepatan P = 2 kali percepatan Q
percepatan P = 3 kali percepatan Q
kecepatan P = 4 kali kecepatan Q
(2
N
3
2
C. 3
D. 4
E. 5
B.
4
Berdasarkan
gambar di atas yang merupakan arah
gaya normal adalah .
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4)
E. semuanya benar
2
2
2
2
2
E. 5
23. Berat Hanim ketika berada di dalam lift adalah 450
N. Jika gaya grafitasi bumi 10 m/s2 maka massa
Hanim adalah ... kg.
A. 25
B. 35
C. 45
D. 55
E. 65
24. Berdasarkan hukum II
berbanding lurus dengan .
A. massa
B. gaya
C. kecepatan
D. berat
E. waktu
Newton,
percepatan
25. Massa benda 1 dan massa benda 2 secara berturutturut adalah 4 kg dan 8 kg dihubungkan dengan katrol
seperti pada gambar di samping. Gesekan antara
benda pertama dengan meja diabaikan. Jika gaya
gravitasi 10 m/s2, maka percepatan yang dialami
kedua benda adalah ... m/s2.
A. 2,5
B. 5
C. 7,5
D. 10
E. 12,5
26. Meta mengikat sebuah balon yang bermassa 0,05 kg
dengan seutas tali dan diputar vertikal dengan
kecepatan tetap 4 m.s-2. Jika panjang tali 0,5 m dan
gaya gravitasi bumi 10 m.s-2, maka tegangan tali saat
balon berada di posisi tertinggi adalah ... N.
A. 1,1
B. 2,1
C. 3,1
D. 4,1
E. 5,1
5 Gerak Melingkar
4.
5.
e.
Definisi
Gerak melingkar adalah gerak yang memiliki lintasan
berupa lingkaran.
Besaran dalam gerak melingkar
a. Periode (T) dan frekuensi (f)
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan suatu
benda untuk melakukan satu putaran penuh.
Frekuensi (f) adalah jumlah putaran suatu benda
dalam selang waktu satu sekon.
t
n
1
T = ,f = , dan T =
n
t
f
Keterangan:
T
: Periode (s)
f
: Frekuensi (Hertz (Hz) atau putaran per
sekon)
n
: Jumlah putaran
t
: Waktu putaran (s)
b.
c.
d.
as =
f.
2r
atau v = 2rf
T
Keterangan:
V = Kecepatan linear (m.s-1)
F = Frekuensi (Hertz (Hz) atau putaran per
sekon)
T = Periode (s)
r
= Jari-jari (m)
Kecepatan sudut atau kecepatan anguler ()
Besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan
waktu disebut kecepatan sudut. Satuan kecepatan
sudut adalah rad.s-1 atau rotation per
minutes/rotasi per menit (rpm). Kecepatan sudut
dapat dirumuskan sebagai berikut.
2
atau
T
F = m.as
m.v 2
F=
atau F = m.2r
r
Percepatan sudut ()
Perubahan kecepatan sudut tiap satu satuan
waktu disebut percepatan sudut. Rumus untuk
menentukan percepatan sudut () dimana
perubahan kecepatan sudut () dan selang
waktu (t).
=
Keterangan:
= 2f
7.
Keterangan:
v2
atau as = 2r atau = 2f
r
Keterangan:
as : Percepatan sentripetal (m.s-1)
v : Kecepatan linear (rad.s-1)
: Kecepatan sudut (m.s-1)
r : Jari-jari (m)
Gaya yang menyebabkan benda bergerak dengan
percepatan sentripetal as disebut gaya sentripetal.
Arah gaya sentripetal adalah ke pusat lingkaran,
searah dengan percepatan sentripetal.
Posisi sudut
s
=
r
Keterangan:
= lintasan/posisi sudut (rad)
s = busur lintasan (m)
r = jari-jari (m)
Kecepatan linear
Kecepatan linear (v) adalah hasil bagi antara
panjang lintasan yang ditempuh benda dan selang
waktu tempuh dalam satu kali putaran (T).
v=
8.
Gambar
2.
Bersinggungan
3.
Dengan
rantai
sabuk
atau
= 57,3
1 rad =
1
3
putaran
d.
putaran
(t) = o + t
2
3
t = o + t
(t) = o + o t +
1
2
t2
2(t) = o + 2 ( o)
2
3.
b. 15,0 rad/s]
b. 75 rad]
4.
5.
[a. 80 rad/s;
s=r
v=r
at = r
as = 2 r
b. 425 m]
b. 4
s]
a t2 + a s2 = r
a=
2 + 4
6.
7.
8.
9.
[6000 m]
[250 putaran]
b. 0,3 m/s]
Seporos
1 = 2
2
1
Tegangan (Stress)
=
Keterangan :
atau
=2
= tegangan (N/m2)
= gaya (N)
= luas penampang (m2)
2.
1
2
Regangan (Strain)
=
Keterangan :
= periode (s)
= frekuensi (Hz)
= massa benda (kg)
Keterangan :
= regangan
3.
1.
Modulus Young
=
Hukum Hooke
= gaya (N)
b.
sin(
*+% )
2.
Susunan Paralel
=
Keterangan :
1
( )
2
+ +
+ +
sin()* + % ) ; ) =
(m)
a.
2.
= .
Keterangan :
"#$ %
Keterangan :
B. Gaya Pegas
1.
Keterangan :
%
)
3.
% = )* + %
Fase getaran
%
2
)* + %
,=
2
* %
,= +
2
,=
7.
- = ) cos ()* + % )
a.
-012 = )
5.
6.
b.
- = ) sin ()* + % )
5012 = )
c.
1
1
() + ) )* cos () ) )*
2
2
5.
1
2
1
(
2
Energi Mekanik
=
1
2
dinamakan ....
A. 15 cm
D. 50 cm
E. 90 cm
A. Keras
D. Elastis
B. 30 cm
B. Kelihatan
E. Regangan
C. 45 cm
C. Plastik
6.
A. 5 cm
D. 53 cm
B. 6 cm
E. 10 cm
A. 0,8 cm
D. 5,0 cm
C. 8 cm
B. 1,6 cm
E. 6,4 cm
7.
C. 3,2 cm
adalah ....
bernilai ....
A. 50 N/m
D. 2 N/m
B. 20 N/m
E. 500 N/m
C. 15 N/m
4.
3.
Energi Kinetik
= 2 sin
2.
Energi Potensial
6
- = )3
8.
pegasnya?
A. 1 N/m
D. 60 N/m
B. 10 N/m
E. 400 N/m
C. 40 N/m
A. detik
D. 4 detik
B. detik
E. 8 detik
C. 1 detik
9.
E. 5 m
sebesar
10
N/m
dalam
keadaan
digantung,
yang
B. fasenya
memanjang...
D. fasenya
A. 5 cm
E. percepatannya nol
B. 6 cm
C. 7 cm
D. 8 cm
E. 9 cm
D. 1/2 kA2
B. 1/4 kA2
E. 5/8 kA2
C. 3/8 kA2
D. 40 N/m2
E. 50 N/m2
12. Gaya 150 N menyebabkan pegas mengalami
perpanjangan 3 cm. Jika perpanjangan pegas menjadi
2 cm, maka gayanya...
A. 100 N
D. 400 N
B. 200 N
E. 500 N
C. 300 N/m
D. 400 N/m
E. 500 N/m
16. Pegas pada soal nomor 15 digantung beban yang
bermassa 2 kg. Jika beban digerakkan vertikal,
sekon
B. 0,1
sekon
C. 0,2
sekon
D. 0,1 sekon
E. 0,2 sekon
C. 300 N
13. Suatu kawat yang panjang mula-mula 1 m, ditarik
dengan gaya 500 N yang membuat luas penampang
5 m2dengan besar modulus Young 20 N/m2.
Pertambahan panjang kawat tersebut adalah...
D. 2 m
A. 100 N/m
A.
C. 30 N/m2
C. 0,5 m
B. 20 N/m2
B. 2,5 m
B. 200 N/m
A. 10 m
A. 0
B. A
C. A
D. 2 A
E. 3 A
A.
B.
C. 2/3
A. E A
D. F A.F L .E L
D. 1/3
B. E A L
E. F L. AF E
E. 4/3
C. F LE A
Hz dan amplitudo 2
A. 4
adalah .
rad/s
B. 2 rad
C.
D. 4 rad/s
A. E A
D. E .lo A lo
B. A lo
E. A .E E lo
C. E lo A
E. 2 rad/s
penampang
1,5
cm2.
Ketika
batang
tersebut
A. 4 N/m
B. 0,4 N/m
tersebut adalah .
C. 1,6 N/m
D. 40 N/m
E. 0,16 N/m
D. Elastik
B. Kekuatan
E. Tak elastik
C. Regangan
A. 400 N/m
D. 3200 N/m
B. 800 N/m
E. 6400 N/m
C. 1600 N/m
27. Besarnya tegangan yang dilakukan pada sebuah
batang adalah 2 x 106 N/m2. Jika panjang batang
adalah 4 meter dan modulus elastisitasnya 2,5x 108
A. 0,8 cm
D. 5,0 cm
B. 1,6 cm
E. 6,4 cm
C. 3,2 cm
28. Dua pegas identik dengan konstanta gaya 400 N/m.
Kedua
pegas
tersebut
diparalelkan.
Tentukan
A. k
D. 2 k
B. 0
E. 4 k
C. k
30. Dua pegas masing-masing memiliki konstanta 200
N/m dan 600 N/m disusun seri dan diberi beban 40
N. Pertambahan panjang susunan pegas itu adalah.
A. 20 N
D. 120 N
B. 40 N
E. 160 N
C. 80 N
29. Empat buah pegas masing-masing dengan konstanta
A. 25,5 cm
D. 28,4 cm
B. 26,7 cm
E. 29,8 cm
C. 27,3 cm
7 Fluida Statik
A. Fluida Statis
1.
3.
Hukum Pascal
Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatik pada suatu titik di dalam
suatu zat cair bergantung pada massa jenis zat
cair dan letak titik tersebut di bawah permukaan
zat cair, atau dirumuskan sebagai berikut.
>?@A = BCD
B=
Keterangan :
>?@A
2.
= kedalaman (m)
berikut.
Keterangan :
>?@A G
>?@A H
dan 2
BH CDH
F 1=
BH DH
BH CDH
DG
Keterangan :
F1 : gaya pada piston pertama
d
A1
F = 1 F2
A2
d2
4.
Hukum Archimedes
G
. C, oleh karena B
G
B .F .C
Keterangan :
G=
0
E
maka :
A. Tenggelam
B. Melayang
C. Mengapung
5.
I 4 J K5* "
BMN
BMN
BMN
A1
O BPQR@A1
2.
Persamaan Kontinuitas
BPQR@A1
A1
A1
kecepatan konstan.
S BPQR@A1
m1 = m2
1 A11 = 2 A2 2
A 1 = A2 2
3.
D. Tegangan Permukaan
Keterangan :
= gaya (N)
E. Kapilaritas
Keterangan :
y
2T. cos %
B. C. K
Asas Bernoulli
ketinggian tertentu
3) Persamaan bernaulli pada fluida yang
mengalir dalam pipa hirizontal
b.
prinsip
B
K
hukum
1.
Fluida Ideal
A. Bersifat nonkompresibel, artinya tidak
mengalami perubahan volume, jika ditekan.
B. Mengalir tanpa gesekan, berarti tidak kental.
antara
lain
1
B - 42
bernaulli
(m/s)
2) Pipa Venturi
Suatu alat yang menggunakan pipa
untuk
mengukur
2. C. D
Keterangan:
W Z 41
GX
GY
2. C. D. B
B
atau
-
kelajuan
2. C. D
14W Z
GX
GY
kg/m3 )
3) Pipa Pitot
kg/m3 )
2.
Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah tabung U yang berisi zat cair
dan diberi pengisap (berat dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap
seimbang , maka beban F2 yang harus diberikan adalah ....
A. 150 N
B. 400 N
C. 600 N
D. 1200 N
E. 2400 N
3.
Sepotong besi bermassa 4 kg dan massa jenisnya 8 gr/cm3 dimasukkan ke dalam air yang massa jenisnya 1 gr/ cm3. Di
dalam air berat besi tersebut seolah-olah akan hilang sebesar ....
A. 5 N
D. 35 N
B. 15 N
E. 40 N
C. 20 N
4.
Sebuah gabus dimasukkan dalam air ternyata 75 % volume gabus tercelup dalam air, maka massa jenis gabus adalah
.
A. 1,75 gr/cm3
D. 0,50 gr/cm3
E. 0,25 gr/cm3
C. 0,75 gr/cm3
5.
6.
Air mengalir dalam pipa dari penampang besar menuju ke penampang kecil dengan cepat aliran 10 cm/s. Jika luas
penampang besar 200 cm2 dan luas penampang kecil 25 cm2, maka air keluar dari penampang kecil dengan kecepatan
....
A. 10 cm/s D. 200 cm/s
B. 22,5 cm/s
E. 400 cm/s
C. 80 cm/s
7.
8.
gambar).
pancuran
Tekanan udara luar sekitar 1 105 Pa. Besarnya gaya yang dilakukan udara dalam kamar pada kaca jendela
berukuran 40 cm 80 cm adalah .
A. 1,2 104 N
B. 1,6 104 N
C. 2,4 104 N
D. 3,2 104 N
E. 6,4 104 N
10. Pada sebuah tabung dimasukkan air setinggi 8 cm, kemudian minyak setinggi 2 cm (m = 0,8 g/cm3). Besar tekanan
hidrostatis di dasar tabung tersebut adalah . (g = 9,8 m/s2)
A. 695 Pa
B. 768 Pa
C. 856 Pa
D. 941 Pa
E. 1000 Pa
11. Gambar berikut menunjukkan sebatang pipa kaca yang berisi udara.
Ujung atas pipa tertutup, sedangkan ujung bawah pipa tertutup oleh raksa yang tingginya 10 cm. Jika tekanan udara di
luar 76 cmHg, tekanan udara di dalam pipa kaca adalah sebesar .
A. 0 cmHg
B. 10 cmHg
C. 66 cmHg
D. 76 cmHg
E. 86 cmHg
12.
Perhatikan gambar bejana di atas. Jika diketahui massa jenis oli 0,8 g/cm3 dan massa jenis raksa sebesar 13,6 g/cm3,
perbedaan tinggi permukaan raksa dengan oli adalah .
A. 62 mm
B. 64 mm
C. 66 mm
D. 68 mm
E. 70 mm
13. Alat pengangkat mobil memiliki luas pengisap masing-masing 0,10 m2 dan 2 104 m2. Alat tersebut digunakan untuk
mengangkat mobil yang memiliki berat 15 103 N. Gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah .
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 45 N
E. 60 N
14. Sebuah benda jika ditimbang di udara memiliki berat 4,9 N. Akan tetapi jika ditimbang dalam minyak tanah (m = 0,8
g/cm3) beratnya menjadi 4,74 N. Gaya ke atas yang dialami benda tersebut adalah .
A. 39,2 N
B. 16,0 N
C. 9,87 N
D. 2 N
E. 0,16 N
15. Massa sebuah benda adalah 300 gram. Jika benda ditimbang dalam air, massa benda itu seolah-olah menjadi 225 gram.
Jika benda ditimbang dalam suatu cairan lain, massanya seolah-olah menjadi 112,5 g. Jika kerapatan massa air 1
g/cm3, kerapatan massa cairan tersebut adalah .
A. 0,83 g/cm3
B. 1,20 g/cm3
C. 1,25 g/cm3
D. 2,50 g/cm3
E. 2,67 g/cm3
16. Sebuah balon udara berisi gas hidrogen sebanyak 600 m3 yang massa jenisnya = 0,09 kg/m3 dan massa balon = 250 kg.
Jika massa jenis udara di sekitar balon = 1,2 kg/m3, balon udara tersebut mampu mengangkut beban bermassa .
A. 240 kg
B. 250 kg
C. 304 kg
D. 416 kg
E. 720 kg
17. Sebuah tabung berdiameter 0,4 cm dimasukkan secara vertikal ke dalam air. Sudut kontak antara dinding tabung dan
permukaan air 60. Jika tegangan permukaan air = 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, air pada tabung akan naik setinggi .
A. 0,015 m
B. 0,025 m
C. 0,035 m
D. 0,045 m
E. 0,055 m
18. Sebuah pipa air luas penampangnya = 0,5 cm2. Jika kecepatan aliran air = 1 m/s, volume air yang keluar selama 5
menit adalah .
A. 0,015 m3
B. 0,15 m3
C. 1,5 m3
D. 15 m3
E. 150 m3
19. Air mengalir ke dalam bak dengan debit 104 m3/s. Akan tetapi, bak tersebut bocor di bagian bawah melalui lubang
yang luasnya 1 cm2. Ketinggian maksimum air dalam bak adalah .
A. 5 cm
B. 4 cm
C. 3 cm
D. 2 cm
E. cm
20. Pada bagian bawah sebuah tangki air terdapat lubang sehingga air memancar keluar membentuk sudut 60 seperti
terlihat pada gambar.
Jika jarak pancar air x = 80 3 cm, untuk g = 10 m/s2, tinggi air (h) dalam tangki adalah .
A. 20 cm
B. 40 cm
C. 60 cm
D. 80 cm
E. 100 cm
21. Gaya angkat pada pesawat terbang timbul karena:
1) Tekanan udara di depan sayap lebih besar daripada di belakang sayap
2) Kecepatan udara di atas sayap lebih besar daripada di bawah sayap.
3) Kecepatan udara di belakang sayap lebih besar daripada di depan sayap.
4) Tekanan udara di atas sayap lebih kecil daripada di bawah sayap.
Pernyataan yang benar adalah .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 4
E. 2 dan 4
22. Air mengalir dalam venturimeter seperti tampak pada gambar di atas. Jika kecepatan aliran air pada penampang I
sebesar 2 m/s, dan g = 10 m/s2, besar kecepatan aliran air pada penampang II adalah .
A. 2 m/s
B. 5 m/s
C. 6 m/s
D. 3 m/s
E. 5 m/s
23. Air terjun setinggi 10 m digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya listrik 1.000 W. Jika
efisiensi generator 80% dan g = 10 m/s2, debit air yang sampai ke kincir adalah .
A. 12,5 l/s
B. 251 l/s
C. 27,5 l /s
D. 125 l /s
E. 250 l/s
24. Sebuah benda yang luas bidangnya 2 m2 mengalami tekanan sebesar 100 N/m2. Berapakah gaya yang bekerja pada
bidang tersebut?
A. 200 N
B. 300 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 600 N
25. Berapakah tekanan hidrostatik air ( = 1000 kg/m3) di dasar kolam yang dalamnya 3 meter? (Gunakan g = 10 m/s2
dan abaikan tekanan atmosfer)
A. 10.000 N/m2
B. 30.000 N/m2
C. 40.000 N/m2
D. 50.000 N/m2
E. 60.000 N/m2
26. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter silinder kecilnya adalah 8 cm sedangkan
diameter silinder besarnya adalah 320 cm. Jika pada penghisap kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada
penghisap besar?
A. 4.000 N
B. 5.000 N
C. 6.000 N
D. 8.000 N
E. 10.000 N
27. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter silinder kecilnya adalah 8 cm sedangkan
diameter silinder besarnya adalah 320 cm. Jika pada penghisap kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada
penghisap besar?
A. 800 kg/m3
B. 850 kg/m3
C. 900 kg/m3
D. 950 kg/m3
E. 975 kg/m3
28. Sebongkah batu 50 kg mempunyai volume 0,03 m3 berada di dasar kolam yang berisi air dengan massa jenis 1000
kg/m3 . Hitung gaya yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut? (Gunakan g = 10 m/s2).
A. 200 N
B. 300 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 600 N
29. Berapakah kelajuan aliran fluida yang mula-mula kelajuannya 25 m/s bila luas penampang alirnya berkurang dari 5
cm2 menjadi 1 cm2?
a.
120 m/s
b.
125 m/s
130 m/s
d.
140 m/s
e.
145 m/s
30. Sebuah bejana yang luas permukaannya cukup besar dan berisi air memiliki ketinggian permukaan air 60 cm dari
dasar bejana. Bila terdapat lubang pada dasar bejana, berapakah kelajuan pancaran air pada lubang di dasar bejana?
A. 12 m/s
B. 14 m/s
C. 15 m/s
D. 16 m/s
E. 18 m/s
Skala termometer
Perbandingan skala-skala pada termometer adalah Celsius : Reamur : Fahrenheit : Kelvin = C : R : (F 32) : K =
5 : 4 : 9 : 5. Adapun hubungan antarskala Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin adalah sebagai berikut.
\
]
a. Hubungan skala Celsius dan Reamur adalah [ = ^ atau ^ = [
b.
c.
d.
3.
Pemuaian
Pemuaian dapat terjadi pada suatu materi dalam wujud zat padat, cair, dan gas.
a. Pemuaian Zat Padat
Zat padat yang dipanaskan akan mengalami pemuaian. Pemuaian zat padat dapat dibedakan menjadi
pemuaian panjang, luas, dan volume.
1) Muai panjang
Koefisien muai panjang () adalah pertambahan panjang zat padat pada setiap kenaikan 1 C.
Rumus:
L = L0 + L
L = L0..T
L = L0(1 + .T)
Keterangan:
L
: Pertambahan panjang (m)
L0
: Panjang awal (m)
L
: Panjang akhir (m)
Muai luas
Koefisien muai luas () adalah pertambahan luas zat padat pada setiap kenaikan 1C. Koefisien muai
luas () nilainya sama dengan dua kali koefisien muai panjang ().
A
= A0 + A
A
= A0..T
A
= A0(1 + .T)
= 2
Keterangan:
A
: Pertambahan luas (m2)
A0
: Luas awal (m2)
A
: Luas akhir (m2)
3)
Muai volume
Koefisien muai volume () adalah pertambahan volume zat padat pada setiap kenaikan 1C.
V = V0. .T
V = V0..V
V = V0(1 + .T)
= 3
Keterangan:
V
: Pertambahan volume (m3)
V0
: Volume awal (m3)
V
: Volume akhir (m3)
c.
1
C 1
273
Keterangan:
V : Pertambahan volume (m3)
V0 : Volume awal (m3)
V : Volume akhir (m3)
: Koefisien muai volume gas(C-1)
T : Kenaikan suhu (C)
Pemuaian pada gas dapat dibedakan tiga, yaitu pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal), pemuaian gas pada
tekanan tetap (isobar), dan pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
1) Pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal): P1V1 = P2V2
2) Pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar):
V1 V2
=
T1 T2
P1 P2
=
T1 T2
Keterangan:
P1 : Tekanan gas pertama (atm)
P2 : Tekanan gas kedua (atm)
V1 : Volume gas pertama (L)
V2 : Volume gas kedua (L)
T1 : Suhu gas pertama (K)
T2 : Suhu gas kedua (K)
B. Kalor
1. Definisi
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah. Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu dan wujud suatu benda. Kalor satuannya adalah kal. 1 kkal =
1.000 kalori. Satu kilokalori (1 kkal) adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1oC.
2.
4,186 J = 1 kal
4,186 103 J = 1 kkal
Perubahan Suhu Zat
Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi daripada lingkungan di sekitarnya memiliki kecenderungan melepaskan
kalor. Sebaliknya, benda-benda yang bersuhu lebih rendah daripada lingkungannya memiliki kecenderungan
menerima kalor. Besarnya kalor (Q) baik yang dilepaskan maupun diserap, yaitu Q = m.c.T.
Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 C. Asas Black: Banyaknya
kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap memenuhi hukum kekekalan energi. Qlepas = Qditerima
Keterangan:
Qlepas = besar kalor yang diberikan (J)
Qterima = besar kalor yang diterima (J)
3.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b.
Q=m.L
Keterangan:
Q
= kalor (kal)
m
= massa benda (gr)
L
= kalor laten (kal/gr)
2) Kalor didih
Kalor didih merupakan kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk mendidih/menjadi uap. Kalor ini sama
dengan kalor yang diperlukan pada zat untuk mengembun. Kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan
sejumlah zat yang massanya m dan kalor didih atau uapnya U, yaitu:
Q=m.U
Keterangan:
Q
= kalor (kal)
m
= massa benda (gr)
U
= kalor didih/uap zat (J/kg)
Perubahan suhu dan wujud benda dari bentuk padat (es) hingga bentuk gas (uap).
4.
Q
A
T
d
k
t
H
b.
H=
k . A . T
d
Konveksi (aliran)
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat. Perpindahan kalor
secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.
1) Konveksi pada zat cair
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat cair. Konveksi air
banyak dimanfaatkan dalam pembuatan sistem aliran air panas di hotel, apartemen, atau perusahaanperusahaan besar.
2) Konveksi pada gas
Contoh konveksi udara dalam kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut.
a) Sistem ventilasi rumah.
b) Cerobong asap pabrik
c) Angin laut dan angin darat
H = h . A . T 4
c.
Keterangan
H
= laju perpindahan kalor (W)
A
= luas permukaan benda (m )
T = T2 T1 = perbedaan suhu (K atau C)
h
= koefisien konveksi (Wm-2K-4 atau Wm-2(C)4)
Radiasi (pancaran)
Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara (medium). Banyaknya kalor yang
dipancarkan per satuan waktu menurut Stefan Boltzman, yaitu berbanding lurus dengan luas penampang,
berbanding lurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya, dan tergantung sifat permukaan benda tersebut.
H = A . e . . T4
Keterangan:
H = laju radiasi yang dipancarkan per satuan luas, dalam J/m2. det atau watt/m2.
e = emisivitas (Daya pancaran) permukaan.
watt
4
m (K)
T
A
Besarnya e tergantung pada macam permukaan benda 0 e 1, yaitu permukaan hitam sempurna (black body).
1) Sebagai pemancar panas ideal.
e = 1 2) Sebagai penyerap panas yang baik.
3) Sebagai pemantul panas yang jelek.
Terdapat pada permukaan yang lebih halus.
1) Sebagai pemancar panas yang jelek.
e = 0 2) Sebagai penyerap panas yang jelek.
3) Sebagai pemantul yang baik.
Soal Latihan dan Tugas Mandiri
1. Bila kalor jenis es = 0,5 kal/gC, maka untuk menaikkan suhu 800 gram es dari suhu -12C menjadi 0C dibutuhkan
kalor sebanyak ....
A. 2,08 x 104 kal
B. 1,50 x 10-2 kal
C. 3,33 x 102 kal
D. 4,80 x 103 kal
E. 1,92 x 104 kal
2.
Pada awal perjalanan, tekanan udara di dalam ban mobil adalah 432 k Pa dengan suhu 15C. Setelah berjalan pada
kecepatan tinggi, ban menjadi panas dan tekanan udara ban menjadi 492 k Pa. Jika pemuaian ban diabaikan, maka suhu
udara di dalam ban menjadi....
A. 17 C
B. 35 C
C. 55 C
D. 155 C
E. 328 C
3.
Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 200C dimasukkan ke dalam bejana air bermassa 100 gram dan
suhu 800C. Jika diketahui kalor jenis alumunium 0,22 kal/g0C dan kalor jenis air 1 kal/g0C, maka suhu akhir air dan
alumunium mendekati ...
A. 200C
B. 420C
C. 620C
D. 800C
E. 1000C
4.
Dua batang logam A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien konduksi 2k dan k.
Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung-ujung yang bebas dikenakan suhu seperti pada gambar.
C. 1200C
D. 1500C
E. 1600C
5.
Panjang sebuah logam pada suhu 25 oC adalah 10 cm maka panjang logam tersebut pada suhu 125 oC jika = 1,9 x 105 o
/ C adalah ... m.
A. 70019
B. 8,0019
C. 9,0019
D. 10,0019
E. 11,0019
6.
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 5 kg es pada suhu 0 C jika kalor lebur es 336.000 J/kg disebut ... kJ.
A. 0,168
B. 1,68
C. 16,8
D. 168
E. 1.680
7.
15. Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 7 kg suatu zat yang kalor jenisnya 450 J/kgC dari suhu
23 C sampai 223 C adalah kJ.
A. 630
B. 530
C. 430
D. 330
E. 230
8.
Kapasitas kalor suatu benda yang massanya 2 kg dengan kalor jenis 900 J/kgC adalah ... kJ/C.
A. 0,00018
B. 0,0018
C. 0,018
D. 0,18
E. 1,8
9.
Diketahui, panjang sebuah batang logam pada suhu 25 oC adalah 10 cm. Panjang logam tersebut pada suhu 425 oC jika
= 1,2 x 10-5 /oC adalah ... cm.
A. 30,0048
B. 20,0048
C. 20,0024
D. 10,0048
E. 10,0024
10. Dari kelima grafik hubungan kalor (Q) terhadap perubahan suhu AT untuk 5 zat berikut ini (kelima grafik berskala
sama). maka zat yang memiliki kapasitas kalor terbesar diperlihatkan pada grafik ....
A.
B.
C.
D.
E.
1
2
3
4
5
11. Sebuah balok es dengan massa 50 kg, pada 0C, didorong di atas papan horizontal yang juga mempunyai suhu 0C
sejauh 21 m. Ternyata 2,5 gram punyai es mencair karena gesekan. Jika kalor lebur es = 80 kal/g, maka besarnya
koefisien gesekan adalah ....
A. 0,5
B. 0,6
C. 0,7
D. 0,8
E. 0,9
12. Energi yang diradiasikan perdetik oleh benda hitam pada suhu T1 besarnya 16 kali energi yang diradiasikan per detik
pada suhu T0 ; maka T1 adalah ....
A. 2 TT0
B. 2,5 TT0
C. 3 TT0
D. 4 TT0
E. 5 TT0
13. Sebuah ketel listrik berdaya 3 kw dan berisi 2 liter air 20 C, dialiri arus selama 15 menit. Jika kalor jenis air = 42 kJkg1
(C)-1, kalor penguapan air = 2,3.10 kJkg-1 dan dinding ketel tidak menyerap kalor, maka sisa air yang berada di
dalam ketel adalah ....
A. 0,8 liter
B. 1,1 liter
C. 1,5 liter
D. 1,8 liter
E. 2,0 liter
14. Besarnya nilai koefisien volume adalah ....
A. sama dengan nilai koefisien volume
B. dua kali nilai koefisien panjang
C. tiga kali nilai koefisien panjang
D. setengah kali nilai koefisien panjang
E. sepertiga kali nilai koefisien volume
15. Dalam sebuah bejana yang massanya diabaikan terdapat a gram air 42C dicampur dengan b gram es - 4C. Setelah
diaduk ternyata 50% es melebur. Jika titik lebur es = 0C, kalor jenis es,= 0,5 kal/gC, kalor lebur es = 80 kal/g, maka
perbandingan a dan b adalah ....
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1
16.
Pak Slamet mengukur suhu ruangan kantor CV. Dharma Aksara dengan menggunakan termometer Fahrenheit. Pada
hasil pengukurannya ternyata menunjukkan skala 96 F. Maka besarnya suhu ruangan CV. Dharma Aksara jika
dinyatakan dalam skala Celsius adalah ... oC.
A. 25o
B. 30o
C. 35o
D. 40o
E. 45o
17.
Ibu Ambar sedang demam tinggi, ia mengukur suhu badannya dengan termometer klinis dan terbaca pada skala 40 C.
Jika skala tersebut dinyatakan dalam skala Fahrenheit besarnya adalah ....
A. 110o
B. 108o
C. 106o
D. 104o
E. 102o
18.
Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Besarnya pertambahan panjang baja itu, jika terjadi
perubahan suhu sebesar 50C adalah cm.
A. 20
B. 40
C. 60
D. 80
E. 100
19.
Dewi membakar besi dengan suhu 3.027 oC. Besarnya suhu pembakaran besi tersebut dalam skala Kelvin adalah ... K.
A. 1.200o
B. 2.400o
C. 3.300o
D. 4.200o
E. 5.300o
20.
Pada suhu termometer D, titik beku air adalah 40 oD dan titik didih air adalah 240 oD. Bila suatu benda diukur dengan
termometer Celcius bersuhu 50 oC, maka besarnya suhu tersebut jika diukur dengan termometer D adalah oD.
A. 110o
B. 120o
C. 130o
D. 140o
E. 150o
21.
Pada suhu 30 C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90 C dan koefisien muai
panjang besi sebesar 0,000012/ C, maka luas pelat besi tersebut adalah m2.
A. 10,0144
B. 20,0288
C. 2,00144
D. 1,00144
E. 0,00144
22.
Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25 C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 10-5 /C, maka
volume bejana pada suhu 75 C adalah .
A. 1,003 liter
B. 2,003 liter
C. 3,003 liter
D. 4,003 liter
E. 5,003 liter
23.
Batang suatu logam pada suhu 20o C memiliki panjang 200 cm. Besarnya panjang tersebut pada suhu 310oC jika =
1,2 x 10-5/oC adalah .
A. 000,3696 cm.
B. 80,3696 cm.
C. 90,3696 cm.
D. 100,3696 cm.
E. 200,3696 cm.
24. Suatu aluminium berbentuk balok dengan panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 7 cm pada suhu 50 oC. Koefisien muai
panjang aluminium 1,2 x 10-5 / oC. Pertambahan volume plat tersebut jika dipanasi hingga suhu 75 oC adalah .
A. 0,315 m2
B. 0,615 m2
C. 0,915 m2
D. 3,315 m2
E. 6,315 m2
25. Suatu batang tembaga panjangnya 150 cm dan luas penampangnya 30 cm2 ujung yang satu menempel pada air es yang
bersuhu 0 oC dan ujung yang lainnya menempel pada air panas yang sedang mendidih 100 oC. Bila koefisien konduksi
thermal baja adalah 0,9 kal/s cm oC, maka besarnya kalori kalor yang merambat pada baja selama 10 sekon adalah
kal.
320
180
160
80
40
26. Batang baja dan kuningan luas penampang dan panjangnya sama yang salah satu ujungnya dihubungkan. Suhu ujung
batang baja yang bebas 250 oC, sedangkan suhu ujung batang kuningan yang bebas adalah 100 oC. Jika koefisien
konduksi thermal baja dan kuningan masing-masing 0,12 kal/s cm oC dan 0,24 kal/s cm oC. Besarnya suhu pada titik
sambungannya adalah oC.
A. 350
B. 300
C. 250
D. 200
E. 150
27. Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2 dipanaskan hingga berpijar pada suhu 127 oC. Jika emisivitasnya 0,4 dan = 5,67
x 10 -8 watt/m2K4, maka besarnya energi radiasinya adalah watt/m2.
A. 580,608
B. 680,608
C. 780,608
D. 880,608
E. 980,608
28. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 4 g es pada suhu 00C menjadi uap air pada suhu 1000C adalah J
A. 13032
B. 14022
C. 12064
D. 24052
E. 12053
29. Dua batang logam A dan B yang mempunyai ukuran yang sama disambungkan satu sama lain pada salah satu ujungnya (seperti
gambar di samping). Jika suhu ujung bebas logam A 210C dan di ujung bebas B 30C dan koefisien konduksi kalor logan A
adalah dua kali koefisien konduksi logam B, maka suhu pada sambungan tersebut adalah ... 0C
A. 80
B. 90
C. 120
D. 150
E. 180
30. Dalam sebuah termos terdapat 1000 g larutan kopi pada suhu 1800C. Kemudian sebanyak 40 g larutan susu pada suhu
100C ditambahkan ke dalamnya. Kalor jenis larutan susu dan kopi sama besar. Maka suhu akhir campuran tersebut
adalah 0C.
A. 183,42
B. 157,36
C. 163,52
D. 173,46
E. 156,76
9 Alat Optik
A. ALAT-ALAT OPTIK
1. Definsi:
Alat optik adalah alat yang bekerja dengan prinsip pembiasan dan pemantulan cahaya. Beberapa alat optik yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain mata, lup, mikroskop, dan teropong.
2. Mata
a. Mata adalah alat optik penglihatan manusia.
b. Mata normal
Mempunyai titik jauh (PR)
= ~ (tak terhingga)
Mempunyai titik dekat (PP) = 25 cm (kadang 30 cm)
c. Berikut bagian-bagian mata beserta fungsinya.
Lensa
Retina
Otot
siliari
Selaput pelangi
Saraf optik
Pupil
Otot
Kornea siliari
Kloroid
No.
1.
Bagian-Bagian Mata
Kornea mata (selaput bening)
2.
Aqueous humor
3.
4.
5.
Pupil
6.
Keterangan
Kornea adalah bagian terluar bola mata yang memiliki
lengkung lebih tajam. Kornea ini merupakan selaput tipis
bening dan dapat tembus cahaya.
Aqueous humor adalah cairan yag terletak di belakang
kornea. Fungsinya untuk membiaskan cahaya yang masuk
ke dalam mata.
Lensa mata terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal
(elastis). Lensa mata berfungsi untuk mengatur pembiasan
yang disebabkan oleh cairan aqueous humor di depan
lensa. Lensa mata berfungsi seperti lensa cembung, yaitu
membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.
Iris adalah selaput di depan lensa mata yang membentuk
celah lingkaran. Iris berfungsi memberi warna pada mata.
Sehingga, ada orang yang bermata hitam, biru, atau
coklat. Selain itu, iris juga mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk melalui pupil.
Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Pupil
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke bola mata. Jika di tempat yang gelap (intensitas
cahaya kecil) pupil membesar supaya cahaya yang masuk
ke mata lebih banyak. Namun, di tempat yang sangat
terang (intensitas cahaya besar) pupil mengecil supaya
lebih sedikit cahaya masuk ke mata, sehingga mata tak
silau.
Retina adalah lapisan yang terdapat di bagian dalam mata.
Retina berfungsi sebagai layar untuk
menangkap
7.
Bintik kuning
8.
Saraf optik
d.
Benda
jauh
retina
Benda
dekat
Bayangan
difokuskan
pada retina
dekat
dengan
cara
No.
1.
Kelainan Mata
Mata miopi/ rabun jauh.
2.
3.
Mata presbiopi.
4.
Mata astigmatisma.
5.
Hemeralopi/rabun senja.
6.
Katarak.
7.
Buta warna.
Keterangan
Cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu cembung
sehingga bayangan jatuh di depan retina, tidak dapat
melihat jauh, ditolong dengan kaca mata berlensa cekung
(negatif).
Cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih
sehingga bayangan jatuh di belakang retina, tidak dapat
melihat dekat, ditolong dengan kacamata lensa cembung
(lensa positif).
Terjadi pada orang berusia lanjut, disebabkan daya
akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat
memfokuskan bayangan, dapat ditolong dengan kacamata
berlensa rangkap (atas kacamata lensa cekung, bawahnya
lensa cembung)
Disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga
sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu
titik. Ditolong dengan kacamata silindris.
Disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja
tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari.
Disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga
penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Tidak mampu membedakan warna-warna tertentu,
misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak
dapat diperbaiki atau disembuhkan
mengatur
Berkas-berkas
sinar sejajar dari
benda jauh
(a)
(b)
(a) Mata miopi (b) miopi yang ditolong dengan kacamata lensa cekung.
Benda
dekat
(a)
(b)
(a) Mata hipermetropi (b) hipermetropi yang ditolong dengan kacamata lensa cembung.
f.
2)
100
PR
Keterangan:
P
= kekuatan lensa cekung (dioptri)
PR
= titik jauh mata penderita rabun jauh (cm)
Rabun dekat (hipermetropi)
PP > 25 cm dan PR > Tak terhingga ()
Rumus:
P=4
100
PP
Keterangan:
P
= kekuatan lensa cembung (dioptri)
3.
Lup
b. Lup adalah sebuah lensa cembung yang berfungsi memperbesar bayangan benda-benda kecil yang diamati.
Bayangan yang dihasilkan bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
c. Persamaan perbesaran bayangan
1) Perbesaran linier didefinisikan sebagai jarak bayangan dibagi jarak benda.
M=
2)
s' h'
=
s h
Keterangan:
M
= perbesaran
s
= jarak benda
s
= jarak bayangan
h
= tinggi bayangan
h
= tinggi benda
Perbesaran sudut, didefinisikan sebagai perbandingan antara sudut penglihatan mata ketika menggunakan
lup dan sudut penglihatan mata ketika tidak menggunakan lup.
Ma =
d.
'
Keterangan:
Ma
= perbesaran sudut
= sudut penglihatan mata ketika menggunakan lup
'
= sudut penglihatan mata ketika tidak menggunakan lup
b. Tanpa akomodasi
M=
Sn
f
c. Berakomodasi maksimum
M=
Sn
f
+1
Keterangan:
M
= perbesaran total pada lup
= jarak titik dekat mata pengamat (cm)
Sn
f
= jarak fokus (cm)
4.
Mikroskop
a. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil.
b. Mikroskop terdiri dari lensa obyektif dan okuler.
c. Benda yang akan diamati menggunakan mikroskop diletakkan pada kaca preparat dan ditaruh di depan lensa
objektif sehingga benda berada di ruang II lensa objektif (fobjektif < s < 2fobjektif).
d. Bayangan yang terbentuk pada mikroskop mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1) Bayangan yang dihasilkan pada lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
2) Bayangan yang dihasilkan pada lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
3) Bayangan yang dihasilkan pada mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap bendanya.
e. Persamaan perbesaran (M) pada mikroskop
1) Tanpa akomodasi
M=
2)
s 'obj
sobj
25
fok
L = s'obj + sok
Keterangan:
M
: Perbesaran total mikroskop (dioptri)
s'obj
: Jarak bayangan objektif (cm)
s'ok
: Jarak bayangan okuler (cm)
sobj
: Jarak objektif (cm)
L
: Panjang mikroskop atau tubus (cm)
: Jarak bayangan objektif (cm)
s'obj
s'ok
: Jarak bayangan okuler (cm)
Berakomodasi maksimum
M =
s 'obj
sobj
25
+ 1
f
ok
L = s'obj + sok
Keterangan:
M
= perbesaran total pada mikroskop
Sob
= jarak bayangan terhadap lensa obyektif (cm)
Sob
= jarak benda terhadap lensa obyektif
= jarak titik dekat mata pengamat (cm)
Sn
= jarak fokus lensa obyektif (cm)
fok
d
= panjang mikroskop atau tubus (cm)
Sok
= jarak benda terhadap lensa okuler (cm)
5.
Teropong
a. Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh.
b. Teropong terdiri dari lensa obyektif dan okuler. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
c. Jenis teropong ada dua, yaitu:
1) Teropog bias (lensa), terdiri atas lensa,
a) Teropong bintang, untuk mengamati benda-benda di angkasa luar
Terdiri dari 2 lensa positif Fob >> fok
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi
M=
Berakomodasi maksimum
M=
fob Sn + fok
fok Sn
d = fob + S ok
M=
fob
dan panjang tak berakomodasi
fok
Berakomodasi maksimum
M=
c)
fob Sn + fok
Teropong panggung.
Terdiri dari 1 lensa (+) dan lensa ()
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi
M=
fob
dan panjang tak berakomodasi d = fob + ( fok )
fok
Berakomodasi maksimum
M=
fob
dan panjang berakomodasi maksimum d = fob + ( Sok )
sok
d) Teropong prisma,
2) Teropong pantul (cermin), terdiri atas lensa dan cermin
3.
4.
5.
C. akomodasi minimum
D. daya penglihatan
E. pemfokusan mata
6.
7.
8.
9.
D. Teropong bumi
E. Periskop
19. Keadaan lensa mata yang paling tebal disebut ....
A. akomodasi maksimum
B. daya akomodasi
C. akomodasi minimum
D. daya penglihatan
E. pemfokusan mata
20. Pemakaian kacamata pada seseorang berdasarkan
pada nilai .
A. kekuatan lensanya
B. besarnya bayangan yang dihasilkan
C. estetikanya
D. ergonomisnya
E. multi fungsinya
21. Cacat mata dimana mata tidak dapat melihat bendabenda yang letaknya jauh disebut ....
A. rabun dekat
B. rabun senja
C. astigmatisme
D. presbiopi
E. miopi
22. Cacat mata dimana kelengkungan lensa mata tidak
merata atau sferis dapat ditolong dengan lensa ....
A. divergen
B. negatif
C. konvergen
D. bifokal
E. silinder
23. Bayangan yang terbentuk pada lup adalah .
A. maya, tegak, dan diperbesar
B. maya, terbalik, dan diperbesar
C. maya, tegak, dan diperkecil
D. nyata, tegak, dan diperbesar
E. nyata, tegak, dan diperbesar
24. Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang tidak terlihat secara kasat mata agar terlihat
jelas adalah ....
A. kacamata
B. teleskop
C. periskop
D. lup
E. mikroskop
25. Lensa yang diletakkan di dekat benda yang diamati
pada mikroskop dinamakan lensa ....
A.
B.
C.
D.
E.
silinder
okuler
objektif
cekung
cembung
nyata,
nyata,
maya,
maya,