Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Hari, tanggal : Selasa, 22 September

2020
Dosen : Drh. Isdoni, MBiomed
Asisten : 1. Dr. Anisa Rahma
,SKH, MSi
2. Drh Alriando Hidayat

Tumbuhan 1
Struktur Mikroskopis Akar, Batang dan Daun Tumbuhan Monokotil
dan Dikotil

Kelompok

No Nama NIM
.
1. Jhonryfer Hasiholan Sinaga J0313202181
2. Lutfi Najmi Al Ghazali J0313201167
3. Mirza Shofarisqi Taqwa Putra J0313202191
4. Mitha Hafizah Sudrajat J0313202187
5. Muhammad Rahmat Hidayat J0313201174
6. Yulhardatilani J0313201161

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2020
PENDAHULUAN
(Oleh: Yulhardatilani/ J0313201161)

Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat


penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan mahluk hidup. Tumbuhan merupakan produsen pertama
pada rantai makanan. Selain itu juga memiliki peranan penting sebagai penghasil
Oksigen (O2) terbesar bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup di bumi serta
menangani krisis lingkungan. Tumbuhan menghasilkan makanannya dengan
melakukan fotosintesis.
Ilmu-ilmu akan berkembang mengikuti perkmbangan zaman. Dalam
perkembangannya ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami
kemajuan yang demikan pesat. Hal ini dapat diihat dari banyaknya ilmu yang
sudah berdiri sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan tersebut mempelajari
struktur, fungsi, dan lain sebagainya. Salah satu contoh ilmu tumbuhan yang telah
ada saat ini adalah mempelajari susunan bentuk tumbuh-tumbuhan.
 Botani merupakan ilmu yang mengkaji semua aspek dari tumbuhan. Ilmu
tumbuhan yang dikaji adalah tumbuhan sederhana hingga tumbuhan kompleks.
Pada Tumbuhan kelas/tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuhan berbiji keping dua
atau dikotil. Kedua jenis tumbuhan yaitu dikotil dan monokotil memilki ciri – ciri
tumbuhan yang berbeda. Struktur umum dari kedua jenis tumbuhan ini adalah
batang, akar, dan daun.

Tujuan

Tujuan dari praktikum mengenai tumbuhan monokotil dan dkotil adalah


memahami struktur akar, batang, dan daun mikroskpis pada tumbuhan monokotil
dan dikotil, mengetahui fungsi jaringan pada akar, batang, dan daun mikroskpis
pada tumbuhan monokotil dan dikotil, memahami pengertian dan contoh pada
tumbuhan monokotil dan dikotil, serta mengetahui perbedaan tumbuhan
monokotil dan dikotil secara mikroskopis dan makroskopis.
METODE
(Oleh: Mirza Shofarisqi Taqwa Putra/J0313202191)

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam parktikum pengamatan struktur


mikroskopis akar, batang dan daun tumbuhan monokotil dan dikotil adalah
mikroskop, silet/pisau kecil, kaca preparat, penutup kaca mikroskop, cawan petri
yang berisi air, larutan safranin,gliserin,kuas,kertas saring, jarum dan pipet.

Cara Kerja

Sebuah silet diambil dan satu batang jagung untuk dibelah, dicelupkan
bagian atas batang jagung dan silet ke dalam, pegang bahan yang akan dibelah
secara horizontal diantar ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri anda lalu pegang
silet dengan tangan kanan anda dan ujung bilah mata silet menghadap bahan pada
sudut yang tepat, potong bagian bahan dengan cepat menggunakan silet.
Bagian tersebut dipindah ke dalam cawan petri yang berisi air, kemudian
digunakan kuas untuk memilih bagian yang tipis dan letakan pada kaca preparat,
gunakan pipet untuk ambil beberapa larutan safranin, dituangkan satu tes larutan
safranin di atas bagian bahan batang jagung yang telah dipotong, dan dibiarkan
selama dua menit. Noda berlebih dibersihkan dengan kertas saring, kemudian
tuangkan setetes gliserin ke bagian tersebut.
Diletakkan penutup kaca mikroskop di atas bagian batang jagung tersebut,
gliserin berlebih dibersihkan menggunakan kertas saring, lakukan hal yang sama
kepada bahan lain seperti batang bunga matahari, akar ketela pohon dan lain-lain.
Selanjutnya kaca preparat tersebut disiapkan lalu diamati/diobservasi bagian
tersebut menggunakan mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Oleh: Lutfi Najmi Al Ghazali/J0313201167)
(Oleh: Jhonryfer Hasiholan Sinaga/J0313202181)
(Oleh : Muhammad Rahmat Hidayat/J0313201174)
(Oleh: Mitha Hafizah Sudrajat/J0313202187)
(Oleh: Yulhardatilani/ J0313201161)
Struktur akar tumbuhan dikotil adalah epidermis yang berfungsi untuk
melindungi jaringan yang ada dibawahnya. Korteks merupakan jaringan yang
terdapat di bawah jaringan epidermis, jaringan korteks terdiri dari parenkim yang
berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpanan cadangan makanan,
kolenkim yang berguna sebagai penyokong pada tumbuhan muda, serta
sklerenkim yang berfungsi sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa.
Endodemis terdiri dari sel-sel tebal yang berfungsi sebagai pembatas masuknya
partikel-partikel. Perisikel berungsi sebagai pembentuk percabangan akar.
Jaringan floem berfungsi sebagai penyalur zat makanan ke seluruh tubuh
tumbuhan. Xilem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar menuju
daun. Rambut akar berfungsi untuk membantu penyerapan air.
Struktur batang tumbuhan dikotil adalah epidermis yang berfungsi untuk
melindungi jaringan yang ada dibawahnya. Korteks terdiri dari parenkim yang
berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpanan cadangan makanan,
kolenkim yang berguna sebagai penyokong pada tumbuhan muda, serta
sklerenkim yang berfungsi sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa.
sebagai. Jaringan floem berfungsi sebagai penyalur zat makanan ke seluruh tubuh
tumbuhan. Xilem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar menuju
batang.
Struktur daun tumbuhan dikotil adalah epidermis yang berfungsi untuk
melindungi jaringan yang ada dibawahnya. Jaringan mesofil berfungs untuk
fotosintesis. Jaringan floem berfungsi sebagai penyalur zat makanan ke seluruh
tubuh tumbuhan. Xilem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar
menuju daun. Stomata berfungsi sebagai sebagai organ respirasi. Stomata
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2
sebagai hasil fotosintesis. Jaringan palisade hanya terdapat pada tumbuhan dikotil
yang berfungsi sebagai tempat untuk fotosintesis. Jaringan bunga karang terletak
dibawan jaringan palisade memiliki fungsi sebagai penyokong.
Struktur akar tumbuhan monokotil adalah epidermis yang berfungsi untuk
melindungi jaringan yang ada dibawahnya. Korteks merupakan jaringan yang
terdapat di bawah jaringan epidermis, jaringan korteks terdiri dari parenkim yang
berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpanan cadangan makanan,
kolenkim yang berguna sebagai penyokong pada tumbuhan muda, serta
sklerenkim yang berfungsi sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa.
Endodemis terdiri dari sel-sel tebal yang berfungsi sebagai pembatas masuknya
partikel-partikel. Perisikel berungsi sebagai pembentuk percabangan akar.
Jaringan floem berfungsi sebagai penyalur zat makanan ke seluruh tubuh
tumbuhan. Xilem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar menuju
daun. Rambut akar berfungsi untuk membantu penyerapan air.
Struktur batang tumbuhan monokotil adalah epidermis yang berfungsi
untuk melindungi jaringan yang ada dibawahnya. Korteks terdiri dari parenkim
yang berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpanan cadangan makanan,
kolenkim yang berguna sebagai penyokong pada tumbuhan muda, serta
sklerenkim yang berfungsi sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa.
sebagai. Jaringan floem berfungsi sebagai penyalur zat makanan ke seluruh tubuh
tumbuhan. Xilem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar menuju
batang.
Struktur daun tumbuhan monokotil adalah epidermis yang berfungsi untuk
melindungi jaringan yang ada dibawahnya. Jaringan mesofil berfungs untuk
fotosintesis. Jaringan floem berfungsi sebagai penyalur zat makanan ke seluruh
tubuh tumbuhan. Xilem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar
menuju daun. Stomata berfungsi sebagai sebagai organ respirasi. Stomata
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2
sebagai hasil fotosintesis
Tumbuhan monokotil memiliki habitus terna, semak, atau pohon yang
mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau
tidak banyak cabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.
Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang
melengkung (Tjitrosoepomo, 2012).
Keragaman kelompok tumbuhan yang memiliki satu keping biji
dikelompokkan sebagai tumbuhan monokotil (Safitri,2018). Contoh tanaman
monokotil adalah pinang, bawang, anggrek, padi, dan pisang (Petra,2011).
Sedangkan tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki
sepasang daun lembaga, contohnya seperti tanaman kentang, kembang sepatu,
dan nangka.
Tumbuhan dikotil adalah suatu tumbuhan berbunga yang mempunyai biji
berkeping dua (Safitri,2018). Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil
ini memiliki sepasang daun lembaga atau yang kita kenal dengan
sebutan kotiledon. Daun lembaga tersebut terbentuk sudah sejak tahapan biji
dengan demikian sebagian besar anggotanya mempunyai bebijian yang
gampang sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda
utama antara tumbuhan dikotil dengan monokotil yang justru kepingan bijinya
tunggal.
Tumbuh-tumbuhan yang tergolong tumbuhan dikotil ini meliputi terna,
semak- semak, perdu maupun pohon-pohon dengan ciri-ciri yaitu memiliki
lembaga dengan dua daun lembaga; akar lembaga terus tumbuh menjadi akar
pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang membentuk sistem akar
tunggang; batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang dengan ruas-
ruas dan buku-buku yang tidak jelas; duduk daun biasanya bercabang atau
berkarang dan kadang-kadang berseling; daun tunggal atau majemuk seringkali
disertai oleh daun-daun penumpu, jarang memiliki pelepah, helaian daun
bertulang menyirip atau menjari; pada cabang-cabang ke samping seringkali
terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan
kiri cabang tersebut; bunga bersifat di-, tetra-, atau pentamer; akar batang
memiliki cambium; pada akar sifat radial berkas pengangkutannya hanya nyata
pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal; berkas
pengangkutannya kolateral terbuka dan kadang-kadang bikolateral
(Tjitrosoepomo, 2010).
Pada tumbuhan dikotil, daun ternaung biasanya lebih lebar dan tipis serta
mengandung lebih banyak klorofil persatuan berat daun terutama klorofil b, hal
ini berkaitan dengan lebih banyaknya grana dan lapisan membran thilakoid per
granum yang terbentuk pada daun ternaung dibandingkan daun tidak ternaung.
Pada daun tidak ternaung (intensitas cahaya tinggi) memiliki daun yang lebih
tebal karena membentuk sel – sel palisade yang lebih panjang dan terdiri dari
beberapa lapisan.(Lakitan, 2013: 164). Menurut Mulyani (2006: 203) Pita Caspary
tumbuhan yang tumbuh di daerah kering memiliki pita Caspary yang lebih lebar
dibandingkan pada tumbuhan mesofit.
Perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil pada dasarnya terletak
pada keping bijinya. Untuk tumbuhan dikotil bijinya memiliki lembaga dengan
dua daun lembaga sehingga waktu berkecambah belah menjadi dua bagian
sedangkan monokotil biji nya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga
sehingga waktu berkecambah biji tidak berbelah. Mengenai batang untuk
tumbuhan dikotil bentuk batang dari pangkal ke ujung seperti kerucut panjang,
bercabang dan berbuku-buku sedangkan untuk tumbuhan monokotil batang dari
pangkal ke ujung hampir sama besar, tidak bercabang dan tidak berbuku-buku.
Mengenai morfologi daun untuk tumbuhan dikotil memiliki daun tunggal atau
majemuk dengan duduk daun tersebar atau berkarang dan susunan tulang daun
menyirip atau menjari, sedangkan pada tumbuhan monokotil hanya memiliki daun
tunggal dengan duduk daun berseling atau berupa roset dan susunan tulang
daunnya sejajar atau melengkung. Mengenai susunan bunga pada tumbuhan
dikotil bagian-bagian bunganya berbilangan dua, empat atau lima sedangkan pada
tumbuhan monokotil bagian-bagian bunga hanya berbilangan tiga (Tjitrosoepomo,
2010: 92).
(Haryanti, 2010) Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk
ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam jika dilihat dari
permukaan sel terlihat sempit dibagian tengah dan membesar pada ujungnya.
Ciri-ciri lain untuk dapat membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil
diantarnya dapat dilihat dari bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut, seperti
bagian akar, batang, daun dan bunga. Ciri-ciri perbedaan tumbuhan dikotil dan
tumbuhan monokotil :

No. Tumbuhan Dikotil Tumbuhan Monokotil


1. Akar Berupa akar tunggang Akar Tersusun atas akar serabut
2. Batang Berkambium dan Batang Tidak berkambium
bercabangcabang
3. Daun Bertulang daun sejajar atau Daun berbentuk pita dan panjang
melengkung
4. Bertulang daun menyirip atau Daun lebar-lebar, dengan bentuk
menjari beraneka
ragam.
5. Bunga Umumnya bagian bunga Bunga Umumnya bagian-bagian
berjumlah 2, 4 dan 5 atau bunga berjumlah 3 atau
kelipatannya kelipatannya.
6. Berkas pengangkut pada batang: Berkas pengangkut pada batang:
Pembuluh kayu dan pembuluh Pembuluh kayu dan pembuluh tapis
tapis letaknya teratur. Pembuluh letaknya tersebar pada batang.
kayu sebelah dalam dari pembuluh
tapis.

Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil


terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat
lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat
berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau
suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan danunsur
hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi
sebagaipengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan
(Aryuliana, 2004). Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem
dan floem terdapat kambium,sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara
xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik
pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah
luarmembentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan
pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama.
Untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluhangkut dan anatomi batang
muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda
dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006). Dan secara umum dapat pula
dikatakan bahwa tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akartunggang, bentuk
tulang daun menjari, tidak di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5 dan
biji berkeping 2 (dua), sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa
akar serabut, bentuktulang daun sejajar, di temukannya tudung akar, bunga
kelipatan 3 dan biji berkeping 1 (satu). Struktur tulang daun pada tumbuhan
monokotil yaitu sejajar atau melengkung, sedangkan pada tumbuhan dikotil
struktur tulang daunnya menyirip atau menjari.
Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil adal sebagai berikut; yang
pertama batang,tumbuhan dikotil memiliki biji yang terbelah dalam beberapa
bagian (2 atau lebih), sedangkan biji monokotil tidak memiliki belahan. Selain
perbedaan utama pada struktur bijinya, kedua kelompok tumbuhan tersebut dapat
dibedakan dari batangnya. Tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki struktur
anatomi batang yang berbeda. Batang dikotil dapat tumbuh besar dan tinggi,
sedangkan batang monokotil umumnya tidak sebesar dan setinggi dikotil.
Perbedaan utama pada batang dikotil dan monokotil adalah pada struktur jaringan
pembuluhnya. Perhatikanlah gambar berikut untuk memahami perbedaan batang
dikotil dan monokotil. (Faidah Rachmati, 2009)
Berikut adalah Tabel Perbedaan Batang Monokotil dan Dikotil :
Batang Dikotil Batang Monokotil
 Ikatan Pembuluh tersusun  Ikatan Pembuluh tersebar
dalam satu lingkaran
 Floem terletak disebelah  Floem dan xylem
luar xylem bersebelahan
 Terdapat kambium di  Tidak terdapat kambium
antara floem dan xylem diantara floem dan xylem
 Mengalami pertumbuhan  Tidak mengalami
sekunder (pertambahan pertumbuhan sekunder
diameter batang akibat
perkembangan kambium)
 Jaringan dasar dapat  Jaringan dasar tidak
dibedakan menjadi korteks dibedakan menjadi korteks
dan empulur dan empulur
(Faidah Rachmati, 2009)

Yang kedua adalah anatomi daun dikotil, pada daun dikotil secara umum
memiliki suatu jaringan kutikula yang mempunyai fungsi untuk meminimalisir
proses terjadinya penguapan terhadap air melewati permukaan dari daun. Jaringan
kutikula adalah hasil dari proses penebalan yang terjadi dari zat kutin yang
letaknya pada bagian atas dan juga bawah permukaan daun.
Stomata yang ada pada bagian daun dikotil melapisi pemukaan daun
bawah dan juga permukaan daun atas. Kelenjar daun dan juga rambut yang ada
pada tumbuhan dikotil mempunyai fungsi sebagai media untuk pengeluaran. Urat
daun mempunyai fungsi sebagai alat yang digunakan untuk transportaso zat – zat
yang letaknya di bagian helai daun.
Mesofil merupakan salah satu bagian dari daun yang bisa ditemukan pada
bagian lapisan epidermis bawah dan juga lapisan epidermis atas, dimana mesofil
digunakan sebagai tempat untuk melakukan proses fotosintesis. (Fictor Ferdinand,
2009)
Secara umum daun monokotil dapat diketahui karena bentuk daunnya
yang mirip dengan bentuk pita. Di bagian pangkal mempunyai lembaran yang
digunakan untuk membungkus bagian batangnya. Kemudian posisi pada urat
daunnya juga terlihat saling sejajar.
Jaringan epidermis dan juga kutikula letaknya terdapat pada bagian lapisan
permukaan atas serta bagian lapisan permukaan bawah daun. Stomatanya bisa
dilihat terletak secara berderet. Sedangkan bagian mesofil yang mempunyai
fungsi dalam membantu membuat suatu zat makanan melewati proses fotosintesis
terletak pada bagian cekungan antara urat dari daun. (Fictor Ferdinand, 2009)
Perbedaan daun monokotil dan dikotil adalah sebagi berikut: pertama,
Daun dikotil dijumpai pada bagian mesofil yang berada di antara bagian epidermis
atas dan lapisan epidermis bawah serta permukaan atas daun. Sementara daun
monokotil dijumpai bagian mesofil yang berada di bagian cekungan antara urat
dengan daun.
Kedua, Untuk daun monokotil berada di stomata yang dapat dijumpai
dengan berderet diantara bagian urat daun. Sementara daun dikotilnya, stomata
bisa dijumpai di bagian permukaan atas dan permukaan bawah daun.
Lalu yang terahkir, Memiliki dua lapisan daun monokotil yang berada di
bagian permukaan bawah dan permukaan atas daun. Sementara satu lapis pada
jaringan epidermis ini dijumpai pada daun monokotil yang ada pengecualian
dalam tanaman karet. (Fictor Ferdinand, 2009).
Akar dikotil, bagian tumbuhan akar yang diberi nomor satu pada gambar
yaitu Rambut Akar berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan
mineral, pada nomor dua yaitu xilem berfungsi sebagai jaringan yang mengangkut
air dan mineral dari akar batang dan seluruh daun, pada nomor tiga yaitu floem
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis, pada nomor lima yaitu perisikel
berfungsi untuk pengembangan akar sekunder, dengan cabang dari akar lebih
besar untuk memperluas sistem akar tanaman, pada nomor enam yaitu endodermis
berfungsi sebagai pengatur jalanya larutan yang diserap dari tanah masuk ke
silinder pusat, pada nomor tujuh yaitu kortex berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan, pada nomor delapan yaitu epidermis berfungsi
sebagai jalan masuk air dan garam mineral, pada nomor sembilan yaitu stele
berfungsi sebagai alat pengangkut air dan mineral ke dalam seluruh anatomi
tumbuhan
Akar monokotil, bagian tumbuhan akar yang diberi nomor satu pada
gambar yaitu Rambut Akar berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air
dan mineral, pada nomor dua yaitu xilem berfungsi sebagai jaringan yang
mengangkut air dan mineral dari akar batang dan seluruh daun, pada nomor tiga
yaitu floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis, pada nomor empat yaitu
menerima hasil fotosintesis dan menyebarkan ke daerah akar, mengangkut air dan
zat hara ke daun, dan menyimpan cadangan makanan (pada tumbuhan tertentu),
pada nomor lima yaitu perisikel berfungsi untuk pengembangan akar sekunder,
dengan cabang dari akar lebih besar untuk memperluas sistem akar tanaman, pada
nomor enam yaitu endodermis berfungsi sebagai pengatur jalanya larutan yang
diserap dari tanah masuk ke silinder pusat, pada nomor tujuh yaitu kortex
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, pada nomor delapan
yaitu epidermis berfungsi sebagai jalan masuk air dan garam mineral, pada nomor
sembilan yaitu stele berfungsi sebagai alat pengangkut air dan mineral ke dalam
seluruh anatomi tumbuhan (Adikasimbar, 2012).
Batang dikotil, bagian Tumbuhan batang yang diberi nomor satu pada
gambar yaitu epidermis berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap
jaringan-jaringan yang terdapat pada bagian dalam batang, pada nomor dua yaitu
vascular bundle berfungsi sebagai pendukung serta pelingund jaringan, pada
nomor tiga yaitu ground tissue system berfungsi mengisi biomassa, menjalankan
berbagai fungsi fisiologi, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan,
pada nomor empat yaitu phloem berfungsi untuk mengangkut atau menyalurkan
hasil fotosintesis yang berasal dari daun ke seluruh bagian tumbuhan, pada nomor
lima yaitu xylem berfungsi umtuk mengangkut air dan zat mineral dari akar
hingga ke daun, pada nomor enam yaitu pith berfungsi melangsungkan
pengangkutan makanan ke arah radial, pada nomor tujuh yaitu cortex berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan, menyimpan air, dan menyimpan udara.
Batang monokotil, bagian Tumbuhan batang yang diberi nomor satu pada
gambar yaitu epidermis berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap
jaringan-jaringan yang terdapat pada bagian dalam batang, pada nomor dua yaitu
vascular bundle berfungsi sebagai pendukung serta pelingund jaringan, pada
nomor tiga yaitu ground tissue system berfungsi mengisi biomassa, menjalankan
berbagai fungsi fisiologi, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan,
pada nomor empat yaitu phloem berfungsi untuk mengangkut atau menyalurkan
hasil fotosintesis yang berasal dari daun ke seluruh bagian tumbuhan, pada nomor
lima yaitu xylem berfungsi umtuk mengangkut air dan zat mineral dari akar
hingga ke daun. (Kartasapoetra, 1987)
Daun dikotil, bagian Tumbuhan daun yang diberi nomor satu yaitu
epidermis berfungsi untuk pintu masuk dan keluarnya karbondioksida dan oksigen
dari udara luar, pada nomor dua yaitu stomata berfungsi untuk alat dari sistem
respirasi tumbuhan, pada nomor tiga yaitu berkas pengangkut berfungsi sebagai
saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital
tumbuhan, pada nomor tujuh yaitu bunga karang berfungsi sebagai tempat
fotosintesis dan juga tempat penyimpan cadangan makanan, pada nomor delapan
yaitu palisade berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis,sebagai pengisi
utama lapisan sel dalam daun.
Daun monokotil, bagian Tumbuhan daun yang diberi nomor satu yaitu
epidermis berfungsi sebagai pintu masuk dan keluarnya karbondioksida dan
oksigen dari udara luar, pada nomor dua yaitu stomata berfungsi untuk alat dari
sistem respirasi tumbuhan, pada nomor empat yaitu xilem berfungsi sebagai
tempat dan alat untuk mengangkut air beserta zat mineral, pada nomor lima yaitu
floem berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan dan mengangkut zat makanan
hasil fotosintesis, pada nomor enam yaitu sebagai tempat jaringan palisade pada
daun, sebagai tempat jaringan spons, sebagai tempat menyimpan sementara dari
fotosintesis serta gas atau mineral pada daun. (Hidayat, 1995)

SIMPULAN
(Oleh: Lutfi Najmi Al Ghazali/J0313201167)

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat


penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan mahluk hidup. Tumbuhan merupakan produsen pertama
pada rantai makanan. Ilmu-ilmu akan berkembang mengikuti perkmbangan
zaman. Dalam perkembangannya ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah
mengalami kemajuan yang demikan pesat. Hal ini dapat diihat dari banyaknya
ilmu yang sudah berdiri sendiri. Botani merupakan ilmu yang mengkaji semua
aspek dari tumbuhan. Ilmu tumbuhan yang dikaji adalah tumbuhan sederhana
hingga tumbuhan kompleks. Pada Tumbuhan kelas/tingkat tinggi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan
tumbuhan berbiji keping dua atau dikotil.

DAFTAR PUSTAKA
(Oleh: Mitha Hafizah Sudrajat/J0313202187)

Brown and Atkins.1998.Effective Teaching in Higher Eduation.London(GB):


Mathuen,
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan EdisiKetiga.Bandung(ID): Gadjah Mada
University Press
Ferdinand, Fictor. 2009. Praktis Belajar Biologi. Jakarta(ID): Visindo Media
Persada.
Hidayat, Estiti B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung(ID): Penerbit ITB.
Idar, Dede et al.2016. Perbedaan Pertumbuhan Dan Struktur Anatomi Keladi
Tikus (Typhonium Flagelliforme (Lood) Bl) Pada Intensitas Cahaya
Yang Berbeda.4(1): 56
Lakitan, B., (2013). Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta(ID): Rajawali
Pers.
Mulyani S. (2006). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta(ID): Kanisius.
Mustika, Tri. 2017. Identifikasi Morfologi dan Anatomi Tipe Stomata Famili
Piperaceae Di Kota Langsa.1(2): 182-191
Prabowo,Dwi.2016.Anatomi Tumbuhan monokotil dan Dikotil.[internet].[diakses
pada 2020-09-22]. Tersedia pada
https://id.scribd.com/document/365513908/Jurnal-Dikotil-Dan-
Monokotil-Dwiprabowo.
Rachmawati, Faidah. 2009. BIOLOGI KELAS XI. Jakarta(ID): Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Safitri, Julia.2018. Implementasi Augmented Reality Sebagai Pembelajaran
Pertumbuhan Tanaman Dikotil dan Monokotil untuk Sekolah
Dasar.9(1):32
Simanungkalit, Febri Petra.2011.Tumbuhan Monokotil dan Dikotil.[internet].
[Diakses pada 2020-09-22]. Tersedia pada
https://www.scribd.com/doc/56035208/Tumbuhan-Monokotil-Dan-.
Tjitrosoepomo Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta(ID): Gadjah
Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
Yogyakarta(ID): Universitas Gadjah Mada Press.

Anda mungkin juga menyukai