Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN STRUKTUR

JARINGAN PENYUSUN TUBUH TUMBUHAN

Disusun oleh :
M. Dzaky Raisanritama
Kelas : XI.8

SMA NEGERI 8 PEKANBARU


2023/2024
A. Tujuan Percobaan:
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati struktur jaringan tumbuhan di bawah mikroskop
dan memahami peran serta fungsi berbagai jenis sel dalam tumbuhan.

B. Dasar Teori:
Struktur jaringan tumbuhan mencakup beberapa jenis sel utama, seperti sel epidermis, sel
parenkim, sel sklerenkim, dan sel floem. Setiap jenis sel memiliki fungsi khusus dalam
tumbuhan. Sel epidermis melindungi tumbuhan dari faktor lingkungan eksternal, sel
parenkim berperan dalam penyimpanan zat makanan, sel sklerenkim memberikan dukungan
mekanis, dan sel floem mengangkut nutrisi hasil fotosintesis.

Jaringan Tumbuhan: Tumbuhan terdiri dari berbagai jenis jaringan yang memiliki fungsi
khusus dalam kehidupan tumbuhan. Jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis utama, termasuk epidermis, parenkim, sklerenkim, floem, dan xilem.
Epidermis: Sel epidermis adalah lapisan sel terluar pada tumbuhan. Sel ini memiliki dinding
sel yang tipis dan sering dilapisi oleh kutikula, lapisan pelindung yang mencegah penguapan
air. Epidermis berperan dalam perlindungan dan pertukaran gas dengan lingkungan.
Parenkim: Sel parenkim adalah sel tumbuhan yang umum dan memiliki dinding sel yang
tipis. Mereka berfungsi dalam berbagai hal, termasuk penyimpanan nutrisi, fotosintesis, dan
mendukung struktur tumbuhan.
Sklerenkim: Sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal dan mengandung lignin, yang
membuatnya keras dan kuat. Sel ini berperan dalam memberikan dukungan mekanis pada
tumbuhan dan sering ditemukan dalam bagian tumbuhan yang lebih tua seperti batang dan
kulit kayu.
Floem dan Xilem: Floem adalah jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
bagian-bagian lain tumbuhan. Xilem, di sisi lain, mengangkut air dan mineral dari akar ke
seluruh tumbuhan. Keduanya terdiri dari berbagai jenis sel yang membentuk pipa-pipa
pengangkut yang kompleks.
Sel Amilum: Sel amilum adalah sel-sel yang kaya akan amilum, yang merupakan
polisakarida penyimpanan karbohidrat dalam tumbuhan. Amilum disimpan dalam bentuk
butiran yang dapat dikenali dengan menggunakan larutan iodin atau lugol.
Perbesaran Mikroskop: Mikroskop memungkinkan kita untuk melihat detail struktur
jaringan tumbuhan pada tingkat sel. Dengan mengatur perbesaran mikroskop, kita dapat
mengidentifikasi berbagai jenis sel dan struktur yang lebih kecil.
Dasar teori ini menjadi landasan untuk memahami pengamatan struktur jaringan tumbuhan di
bawah mikroskop dan mengidentifikasi peran serta fungsi berbagai jenis sel dalam tumbuhan.
Dengan demikian, memahami dasar teori ini penting dalam melakukan pengamatan dan
membuat laporan tentang struktur jaringan tumbuhan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Mikroskop
2. Preparat jaringan tumbuhan
3. Pisau tajam
4. Gelas objek
5. Air
6. Smartphone/Kamera
7. Pipet Tetes
8. Jaringan tumbuhan segar (Daun, Batang, dan Akar)

D. CARA KERJA

1. Persiapkan jaringan tumbuhan segar yang akan diamati. Potong tipis menggunakan
pisau tajam.
2. Letakkan potongan jaringan tumbuhan di atas gelas objek.
3. Teteskan dengan beberapa tetes Air
4. Tutupi dengan kaca penutup.
5. Periksa jaringan tumbuhan di bawah mikroskop dengan berbagai perbesaran.
6. Setelah jaringannya terlihat, ambil dokumentasi untuk laporan praktikum.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Batang Jagung 3. Daun Bunga Karet

2. Batang Bayam
F. KESIMPULAN

Dalam percobaan ini, kami melakukan pengamatan struktur jaringan tumbuhan


menggunakan preparat kering di bawah mikroskop. Kami mengamati tiga jenis tumbuhan
yang berbeda: batang jagung (monokotil), batang bayam (dikotil), dan daun bunga karet
(dikotil).

Hasil pengamatan kami mengungkapkan perbedaan-perbedaan yang signifikan antara tiga


jenis tumbuhan tersebut. Batang jagung, yang merupakan tumbuhan monokotil, memiliki
satu kotiledon dalam bijinya dan pembuluh tumbuhan yang tersebar acak di dalam batang.
Batang bayam dan daun bunga karet, yang merupakan tumbuhan dikotil, memiliki dua
kotiledon dalam bijinya, serta pembuluh tumbuhan yang tersusun dalam pola lingkaran
dan pola sejajar pada daunnya.

Selain itu, kami juga mengamati perbedaan dalam bentuk dan struktur batang serta fungsi
jaringan tumbuhan yang berbeda. Batang jagung yang kuat berperan dalam mendukung
tanaman jagung, sementara batang bayam yang lebih lembut berperan dalam mendukung
daun-daunnya. Daun bunga karet, di sisi lain, adalah organ utama yang melakukan
fotosintesis.

Kesimpulan utama adalah bahwa perbedaan-perbedaan ini mencerminkan perbedaan dasar


antara tumbuhan monokotil dan dikotil, termasuk perbedaan dalam jumlah kotiledon,
sistem akar, vena daun, struktur batang, dan pola penyusunan bunga. Pemahaman struktur
jaringan tumbuhan ini penting untuk mengklasifikasikan tumbuhan dan memahami peran
serta adaptasi mereka dalam lingkungan mereka.

Kesimpulan ini juga menekankan pentingnya pengamatan dan pemahaman struktur


tumbuhan dalam bidang biologi dan pertanian, serta pengaplikasiannya dalam klasifikasi
dan perawatan tumbuhan yang tepat.

G. LAMPIRAN

1. Preparat Basah
1.1 Batang Jagung
1.2 Batang Bayam

1.3 Daun Bunga Karet

2. Preparat Kering

2.1 Akar Dikotil


2.2 Akar Monokotil

2.3 Batang Dikotil


2.4 Batang Monokotil

2.5 Daun Dikotil


2.6 Daun Monokotil

Anda mungkin juga menyukai