Anda di halaman 1dari 5

Hasil Praktikum

Berdasarkan hasil praktikum Struktur Jaringan Pada Tumbuhan Monokotil


dan Dikotil, menjelaskan pada percobaan pertama yaitu mengamati struktur biji
tumbuhan monokotil dan dikotil. Biji yang digunakan pada praktikum ini yaitu
menggunakan biji kacang merah sebagai tumbuhan dikotil, dan biji jagung
sebagai tumbuhan monokotil. Teknik yang digunakan yaitu dengan memotong biji
kacang merah dan biji jagung secara membujur menggunakan silet, lalu
mengamati struktur biji pada kedua tumbuhan tersebut menggunakan lup. Setelah
diamati dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan diantara keduanya, pada biji
kacang merah(dikotil) terdapat dua daun lembaga. Sedangkan pada biji
jagung(monokotil) terdapat satu daun lembaga.

Perbedaan struktur jaringan biji pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan


dikotil diantaranya, pada tumbuhan monokotil berkeping satu sedangkan pada
tumbuhan dikotil berkeping dua. Pada tumbuhan monokotil terdapat endosperma
sedangkan pada tumbuhan dikotil tidak terdapat endosperma. Pada tumbuhan
monokotil makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma,
sedangkan pada tumbuhan dikotil makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh
dari cotyledon.

Pada percobaan kedua yaitu mengamati struktur batang tumbuhan


monokotil dan dikotil, yaitu preparat awetan atau preparat kering batang
tumbuhan monokotil serta preparat awetan atau preparat kering batang tumbuhan
dikotil . Kegiatan pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop dan
lensa okuler dengan perbesaran 5×4. Setelah kegiatan pengamatan melalui
mikroskop dilakukan, terbukti dan dapat terlihat dengan jelas bahwa pada struktur
batang tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat jaringan epidermis, korteks,
jaringan pengangkut (xilem dan floem).

Jaringan epidermis pada batang tersusun dari lapisan sel yang rapat. Pada
dinding terluar lapisan epidermis terdapat kutikula yang berfungsi untuk
mencegah batang kehilangan kadar air dalam jumlah yang besar. Korteks pada
batang tersusun dari beberapa lapisan sel parenkim yang tidak teratur dan
memiliki dinding yang tipis dan terdapat banyak ruang antar sel. Pada jaringan
pengangkut terdapat xilem yaitu jaringan kompleks yang terdiri dari berbagai
macam tipe sel, dapat bersifat hidup ataupun mati. Unsur utama yang terdapat
pada xilem dan berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar
adalah trakea (vessel) dan trakeida (trakeid). Floem merupakan jaringan majemuk
yang tersusun atas sel parenkim, serabut, dan sklereida. Floem memliki tanggung
jawab yaitu penyalur hasil fotosintesis, parenkim memiliki fungsi yaitu sebagai
tempat cadangan makanan.

Perbedaan struktur jaringan antara batang pada tumbuhan dikotil dan


monokotil diantaranya, batang pada tumbuhan dikotil memiliki kemampuan untuk
dapat tumbuh besar, sedangkan tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh menjadi
besar. Penampang jaringan pembuluh yakni xilem dan floem batang tumbuhan
dikotil lebih terstruktur atau dipisahkan oleh kambium, sedangkan pada tumbuhan
monokotil jaringan pembuluhnya tersebar diseluruh jaringan tumbuhan. Pada
tumbuhan monokotil terdapat meristem interkalar yang memungkinkan batang
pada tumbuhan dapat memanjang dengan cepat, akan tetapi meristem interkalar
tidak terdapat pada tumbuhan dikotil.

Percobaan ketiga yaitu mengamati Struktur Daun Tumbuhan Monokotil


dan Dikotil, yaitu preparat awetan atau preparat kering daun tumbuhan monokotil
serta preparat awetan atau preparat kering daun tumbuhan dikotil. Sama halnya
dengan percobaan kedua, percobaan ketiga ini dilakukan dengan menggunakan
mikroskop dan lensa okuler dengan perbesaran 5×4. Setelah kegiatan pengamatan
melalui mikroskop dilakukan, terbukti dan dapat terlihat dengan jelas bahwa pada
struktur daun tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat jaringan epidermis,
mesofil, jaringan pengangkut(xilem dan floem), jaringan sekretori dan stomata.

Jaringan epidermis pada daun yang tertutup oleh lapisan kutikula memiliki
fungsi yaitu untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar, pada
epidermis terdapat stomata yang berfungsi sebagai tempat respirasi. Jaringan
mesofil yang terdapat dibawah lapisan epidermis pada daun banyak mengandung
kloroplas dan menjadi tempat terjadinya proses fotosintesis. Jaringan xilem pada
daun berfungsi mengangkut mineral dan air untuk difotosintesis, sedangkan floem
berfungsi untuk mengankut hasil dari kegiatan fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan. Jaringan sekretori berfungsi sebagai tempat pengeluaran senyawa-
senyawa (sekret) dari dalam tumbuhan, seperti air, mineral, lendir, getah minyak,
dan lemak. Stomata pada daun memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai
alat untuk menangkap atau mendapatkan CO2 yang nantinya digunakan untuk
proses fotosintesis serta mengeluarkan hasil dari proses fotosintesis yaitu O 2 atau
oksigen, stomata terletak di bagian epidermis bawah.

Perbedaan struktur jaringan daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil


diantaranya, daun pada tumbuhan monokotil memiliki daun tunggal, terkecuali
untuk pohon palem, daun pada tumbuhan monokotil berbentuk memanjang
dengan bentuk tulang daun sejajar. Sedangkan daun pada tumbuhan dikotil
memiliki tulang daun yang berbentuk menjari atau bisa menyirip, daun yang
terdapat pada tumbuhann dikotil juga memiliki jaringan tiang di dalamnya.
Kesimpulan:

1. Struktur jaringan yang terdapat pada biji tumbuhan monokotil dan dikotil
dapat terlihat setelah melakukan kegiatan praktikum, diantaranya pada biji
kacang merah (dikotil) terdapat kulit biji, plumula, radikula, kotiledon,
hipokotil, epikotil. Sedangkan pada biji jagung (monokotil) terdapat
kotiledon, koleoptil, koleoptil plumula, koleoriza, radikula, epikotil,
endosperma, kulit biji, dan jaringan buah.
2. Berdasarkan hasil kegiatan praktikum struktur jaringan pada batang
tumbuhan dikotil diantaranya, epidermis, korteks, floem, xilem, kambium,
dan empelur. Sedangkan pada batang tumbuhan monokotil terdapat,
jaringan dasar, xilem, floem, dan jaringan epidermis.
3. Secara garis besar struktur jaringan pada daun tumbuhan monokotil tidak
jauh berbeda dengan struktur jaringan daun pada tumbuhan dikotil.
Struktur yang sama diantaranya stomata, epidermis atas, xilem dan floem,
rongga udara dan jaringan sekretori.
4. Perbedaan struktur jaringan tumbuhan monokotil dan dikotil pada batang
yaitu jaringan pembuluh diantaranya xilem dan floem pada tumbuhan
dikotil lebih terstruktur atau dipisahkan oleh kambium, sedangkan pada
tumbuhan monokotil jaringan pembuluhnya tersebar diseluruh jaringan
tumbuhan
(Herawadi, 2020) (Kumala, 2019)

(Dewi, 2021)

References
Dewi, E. S. (2021). STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN. Institut Agama Islam
Negri (IAIN) Metro.

Herawadi, D. (2020). STRUKTUR FUNGSI DAN METABOLISME TUBUH TUMBUHAN.


Bandung.

Kumala, F. N. (2019). KONSEP TUMBUHAN. Ediide Infografika, Jl. Bandara Eltari Blok VE
03, Cemorokandang, Kota Malang.

Anda mungkin juga menyukai