Anda di halaman 1dari 12

KULIAH XV

Preservasi Taman dan


Lanskap

Prof. Dr. Ir. Hapsoh, MS

Program Studi Agroteknologi


Fakultas Pertanian
Universitas Riau
2018
Mengapa taman & lanskap perlu dipreservasi?
 Berkurang & hilangnya taman/lanskap bernilai penting baik
yang alami maupun kultural (seperti: artifak & peninggalan)
ini apabila tidak dicegah sejak dini akan merugikan bangsa
sendiri.
 Karena kita akan kehilangan pada sesuatu yang sangat tidak
ternilai harganya.
Kebesaran suatu bangsa dinilai dengan
 Tingkat kesejahteraan & stabilitas ekonominya.
 Pelestarian berbagai benda/bahan peninggalan aset & budaya
bangsa yang pernah dimilikinya, serta bagaimana bangsa ini
memperlakukan dan meghargai keistimewaan alam serta
budaya & adat istiadatnya.
Contoh :
Kebanggaan
 Bangsa Mesir dengan struktur piramid yang dimilikinya
 Suku-suku Indian di Amerika Selatan dengan bangunan-
bangunan religi
 Bangsa Eropa dengan berbagai bangunan & taman
sejarah
 Bangsa Jepang dengan tamannya, keindahan alamnya,
peninggalan budayanya
 Bangsa Indonesia dengan Candi Borobudur, arsitektur
vernakular, sawah berteras, taman nasional.
Kekayaan Taman & Lanskap
Indonesia
• Dibentuk oleh :
• Posisi ekuator, iklim tropis, kepuulauan, fisiografis
Budaya beragam daratan-pesisir-laut, primitif-tradisional-
modern

•Kekayaan & kebanggaan bangsa

Banyak yang perlu dilindungi,dipelihara & dilestarikan


Definisi & Pengertian
Landscape preservation
Adalah Usaha untuk melindungi lanskap yang mempunyai
nilai penting baik yang bersifat ekologis maupun kultural,
terhadap perubahan & dampak negatif yang membahayakan
eksistensinya.

Lanskap yang perlu untuk dipreservasi


• Lanskap yang unik, langka, sejarah, irreplaceable, fragile,
wild, sosial
• Yang memiliki nilai : pendidikan, ilmiah estetika, patriotik,
wisata
Kepentingan Pelestarian
Mempertahankan warisan alam/budaya/sejarah
Untuk lanskap alami, menjaga eksistensi flora/fauna dan
habitat yang dilindungi dari kepunahan, serta menjaga sistem
ekologis secara keseluruhan
Menjamin terwujudnya ragam dan kontras yang menarik dari
suatu areal atau kawasan
Kebutuhan psikis dan kenyamanan manusia
Motivasi ekonomi
Manifestasi dari suatu kelompok masyarakat tertentu
Penyebab Kerusakan & Kehilangan
3 Faktor utama penyebab kerusakan dan kehilangan:
1. Faktor Alam (hujan, panas, gempa bumi, badai, tanah longsor,
ditumbuhi tanaman)
2. Faktor Manusia (Vandalism) yang kurang memahami & perduli
akan nilai dari keberadaan lanskap yang mempunyai arti penting
(baik yang alami maupun kultural, spt : benda atau kawasan
bernilai sosial)
3. Faktor Kelembagaan yang tidak tegas dan kurang mendukung
upaya pelestarian lanskap bernilai penting (tidak tegas dalam
menindak pelanggaran,tidak jelas tugasnya, kurang koordinasi,
salah/tidak tepat penggunaan, perubahan tata ruang kota,
pembangunan sarana transportasi yang kurang memperhatikan
keberadaan dan nilai kawasan sejarah, perluasan kota, tidak
melibatkan para pihak, dll
Tindakan Pelestarian
3 Tindakan Teknis Utama:
1. Preservasi
 Memelihara melindungi, menghindari dari kerusakan & punah
 Memperhatikan kondisi saat ini
2. Restoration
 Mengembalikan ke bentuk asli/original
3. Conservation
 Melestarikan secara dinamis, menerima inovasi baru (terutama
untuk pemberdayaan)
 Tujuan : Memperkuat karakter spesifik yang menjiwai
lingkungan & keselarasan lingkungan lama & pembangunan
baru sesuai dengan perkembangan & aspirasi masyarakat
Kegiatan Pelestarian Taman & Lanskap

4 Tahapan Proses Kegiatan :


 Penilaian kondisi taman & lanskap yang mengharuskannya
untuk dilindungi, dipelihara & diinterpretasikan (UNESCO)
 Penentuan perlakuan pelestarian yang akan diberikan
dilanjutkan dengan kegiatan perencanaan & pembuatan
program
 Pelaksanaan kegiatan pelestarian
 Monitoring dan evaluasi
Jenis Lanskap yang dilestarikan
 Alami (terkait dengan elemen, bentukan, fenomena
alam), contoh : taman nasional
 Kultural (lanskap/struktur/benda/peninggalan hasil
karya dan budaya manusia), contoh : Borobudur
 Campuran alami dan kultural (lanskap alami
yang tidak dapat dipisahkan dengan budaya
masyarakat), contoh : elemen bukit yang tidak dapat
dipisahkan dari budaya/kehidupan masyarakat
aborigin
Aspek Legal Pelestarian
 Konteks Nasional
UU no.5 Th. 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati
dan Ekosistemnya

 Konteks Internasional
Ditetapkan sebagai World Heritage (warisan dunia) oleh
UNESCO (World Heritage Committee)
WHC dalam menjalankan tugas dibantu antara lain oleh
IUCN (The World Conservation Union untuk menangani
lanskap/elemen alami) dan ICOMOS (The International
Council on Monuments and Sites untuk menangani lanskap
budaya)
Contoh Warisan Dunia Indonesia
 Lanskap Alami (Natural World Heritage)
­ Taman Nasional Ujung Kulon
­ Taman Nasional Pulau Komodo
­ Taman Nasional Lorentz (Papua)

 Lanskap Budaya (Cultural World Heritage)


­ Kompleks Pecandian Borobudur
­ Kompleks Pecandian Prambanan
­ Kompleks Sangiran (manusia purba)
* Wayang kulit
* Sedang diusulkan : Taman Ayun, Lanskap Jatiluwih
(Subak dan sawah teras)

Anda mungkin juga menyukai