Anda di halaman 1dari 14

Taman Nasional Baluran

Oleh :
Ir. Tubagus Unu Nitibaskara, M.M
Ir. Ae Priatna, M.M
Pengertian Kawasan Konservasi
Kawasan konservasi Taman Nasional Tanjung Puting

kawasan yang ditetapkan untuk


melindungi dan melestarikan landasan
sumberdaya kehidupan itu sendiri dan
pada akhirnya menjamin kesejahteraan
dan ketentraman masyarakat
stakeholders yang mempunyai
kepentingan bersama, yaitu pengelolaan
landasan sumberdaya secara
berkelanjutan (Ditjen PHKA , JICA dan
Lembaga Pendidikan Alam Terbuka Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Rakata 2000)
Sejarah Konservasi
 Di mulai sejak tahun 1789
Cagar Alam Pancoran Mas di Depok seluas 6 Ha.

 Pemerintah Belanda
membentuk suatu peraturan perundangan
perlindungan alam “Nature Beschermings
Ordonnantie 1940 Staats Blad 1941 no.167.

 Setelah Indonesia merdeka


UU No.5 tahun 1967 tentang pokok-pokok Kehutanan.
Kemudian terbentuk, UU No.5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya alam Hayati dan ekosistemnya
TN Way Kambas

BENTUK-BENTUK KAWASAN
KONSERVASI
Kawasan Lindung
di Indonesia 1. Hutan Lindung
KAWSAN PERLINDUNGAN
2. Kawasan Bergambut
KAWASAN DI BAWAHNYA
3. Kawasan Resapan air

4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai
KAWASAN PERLNDUNGAN 6. Kawasan Sekitar Danau
SETEMPAT 7. Kawasan Sekitar Mata Air
8. Daerah Perlindungan Plasma Nutfah

KAWASAN LINDUNG 9. Suaka Margasatwa


(KEPPRES NO. 32/90) 10. Cagar Alam
11. Kawasan Suaka Alam
12. Kawasan Suaka Laut
13. Taman Nasional
14. Taman Hutan Raya
KAWASAN SUAKA ALAM 15. Taman Wisata alam
DAN CAGAR BUDAYA 16. Taman Buru
17. Kawasan Cagar Budaya dan
Ilmu Pengetahuan
18. Kawasan Pantai Bakau

19. Kawasan Rawan Banjir


KAWASAN RAWAN
20. Kawasan Rawan Gunung Berapi
BENCANA ALAM
21. Kawasan Rawan Angin

Kepres No.32 thn 1990 pasal 6 dan pasal 22


KAWASAN KONSERVASI
(UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan)

Cagar Alam 249

Kawasan Suaka Alam


Suaka Margasatwa 77

Taman Nasional
52

Kawasan Pelestarian Taman Wisata


124
Alam Alam

Taman Hutan
21
Raya

Khusus Pengelolaan Pengusahaan Taman


Taman Buru Buru diatur dalam PP No.13 Tahun 1994 14
Tentang Perburuan Satwa Buru
BENTUK-BENTUK KAWASAN KONSERVASI

BERDASARKAN OBJEK (BLOWER, 1976)


1. Protected Anthropological Areas
= nilai budaya (suatu suku);
• Baduy
• Asmat
Cagar Alam Pulau Sempu
2. Protected Historical or Archeological Areas Cagar Alam Pulau Bawean
= nilai sejarah, nilai purbakala;
• Candi-candi
• “Situs Banten”

3. Protected Natural Areas


= komunitas biotik dan kondisi fisiografik kawasan
= Ada 3 kategori IUCN (Int. manajemen):
a. Strict Natural Areas Cagar Alam Pulau Dua
• tanpa campur tangan manusia (pengelolaan minimum)
contoh :
- Cagar Alam (Indonesia)
- The Reserve Intergrates (Kamboja)
- Prohibited Areas (Australia)
Lanjutan…
b. Managed Natural Areas
• Memerlukan campur tangan manusia secara spesifik
•Contoh:
- Suaka Margasatwa
- Beberapa Taman Nasional

c. Widerness Areas
• Konservasi dan rekreasi
• Ada campur tangan manusia secara umum
Suaka Margasatwa Pulau Rambut
• Tidak ada pembukaan wilayah (mis. Jalan beraspal)
• Contoh:
- Ujungkulon, Komodo, Bromo T.
- Nepal Himalayas N.P.

4. Multiple Use Areas : H.W.; H. Lindung


• Konservasi komunitas biotik sebagai fungsi/objek ke II
• Keindahan/servis-servis lain

TWA Kawah Ijen


Bentuk-Bentuk Kawasan Konservasi

Berdasarkan Kelembagaan
KATEGORI A : Merupakan perhatian utama dari CNPPA
(Commision on National Park and Protected Areas), khususnya dalam hal:
- Pemantauan status
- Pelayanan/advis teknis

I. SCIENTIFIC RESERVE / Cagar Alam / Cagar Ilmiah


II. NATIONAL PARK / Taman Nasional
III. NATURAL MONUMENT / Monumen Alam
IV. NATURAL CONSERVATION RESERVE
V. PROTECTED LANDSCAPE / Bentang Alam

KATEGORI B : Kawasan-kawasan yang merupakan perhatian utama IUCN.


- Tidak ekslusif CNPPA
- CNPPA tetap memantau dan menyediakan advis/tenaga ahli.

VI. RESOURCE RESERVE / Cagar Sumberdaya


VII. ANTHROPOLOGICAL RESERVE / Cagar Budaya
VIII. MULTIPLE USE MANAGEMENT AREA
Lanjutan…
KATEGORI C : Merupakan Program yang sifatnya Internasional
perhatian utama dari UNESCO.
- Tidak tercakup dalam kategori-kategori sebelumnya
- CNPPA tetap memonitor dan menyediakan tenaga ahli

IX. BIOSPHERE RESERVE / Cagar Biosfer


X. WORLD HERITAGE SITE / Taman Warisan Dunia
PERTIMBANGAN DALAM MEMBENTUK
KATEGORI KAWASAN KONSERVASI
Ciri biologi Kesesuaian Kepraktikan dan
dan ciri lainnya antara tujuan perlindungan keefektifan pengelolaan
serta tujuan pengelolaan dan pengelolaan

- Fungsi produksi
- Tujuan untuk kelimpahan - Intensitas pengelolaan
- Fungsi intelektual
- Tujuan untuk keanekaragaman
- Fungsi keolahragaan
- Fungsi rekreasi
- Fungsi perlindungan

- Ukuran
- Density dependent factor
- Keanekaragaman
B
- Alami
-t = k atau
- Kelangkaan
P
- Keunikan
- Kerapuhan
B
- Kekhususan
-D = k
- Diketahui (Dipantau)
P
- Potensial
- Menarik
MANFAAT KAWASAN KONSERVASI

Manfaat lingkungan, Sumber air, penyedia okseigen, penyerap karbon,


jasa lingkungan dan sebagainya
Manfaat sosial, budaya  interasksi sosial, peran kawasan konservasi
sebagai lokasi kebudayaan
Manfaat ekonomi  mata pencaharian , kayu, non kayu (madu, rotan
dll), rekreasi, dan sebagainya
TWA Kawah Ijen

Terima kasih
Penyebaran Kawasan Konservasi di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai