Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN KEBIJAKAN SEMPADAN

PANTAI DI PESISIR
KABUPATEN PANDEGLANG

KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PANDEGLANG


19 Agustus 2020
DASAR HUKUM
• Undang – undang no 1 Tahun 2014 tentang
1 Perubahan Atas Undang – Undang No 27
Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil

• Peraturan Presiden No 51 Tahun 2016


2 tentang Sempadan Pantai

• Peraturan Daerah No 2 Tahun 2020 tentang


3 Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Pandeglang No 3 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah
1. Lemahnya Koordinasi 2. Degradasi Lingkungan
Antar Sektor dan dan Pencemaran
Kelembagaan Sumberdaya Pesisir
Isu

4. Belum optimalnya
3. Belum Optimalnya perlindungan dan
Pengelolaan Wisata pengelolaan kawasan
Bahari konservasi dan Budidaya

5. Kawasan Rawan Bencana


1. Pengelolaan Batas
2. Penaatan dan
Sempadan Pantai Sesuai
Penegakan Hukum
Ketentuan

3. Meningkatkan
Tantangan Pendapatan Daerah Melalui
Pemanfaatan Ruang
Sempadan Pantai

4. Peningkatan
Infrastruktur

5. Mitigasi Bencana
SEMPADAN PANTAI DALAM RENCANA
TATA RUANG WILAYAH

APA YANG DIATUR OLEH


RENCANA TATA RUANG
WILAYAH UNTUK
SEMPADAN PANTAI?

• POLA RUANG
• STRUKTUR RUANG
POLA RUANG

KAWASAN  KSPN Ujung Kulon - Tanjung Lesung dan


PARIWISATA sekitarnya yang meliputi:
ALAM • TNUK di Kecamatan Cimanggu dan
Kecamatan Sumur;
• KEK Tanjung Lesung di Kecamatan
Panimbang;
• pantai di Kecamatan Cigeulis; dan
pulau-pulau kecil disekitar KSPN Ujung Kulon –
Tanjung Lesung.
 kawasan pariwisata pantai barat berupa KPPN
Carita dan sekitarnya yang meliputi daerah pantai
dan pulau-pulau kecil di Kecamatan Carita,
Kecamatan Labuan, dan Kecamatan Panimbang;
 kawasan pariwisata pantai selatan meliputi
daerah pantai di Kecamatan Cikeusik, Kecamatan
Cibitung, dan Kecamatan Cimanggu;
Kawasan yang memberikan perlindungan KAWASAN
terhadap kawasan bawahannya (Pasal 31) PERUNTUKAN
LINDUNG
Kawasan perlindungan setempat (Pasal 32))

1.495 ha

Mengacu ke Peta LPI BIG 2017


dan Perpres No. 51/2016 ttg
Sempadan Pantai

Sempadan Pantai
Kawasan Konservasi (Pasal 33)
KAWASAN
KONSERVASI

61.225 ha

• Kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud


Taman Nasional Laut dalam Pasal 29 terdiri atas:
1. kawasan cagar alam geologi;
2. kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap air tanah.

• Kawasan cagar alam geologi sebagaimana


dimaksud ayat (1) huruf a berupa Geopark Ujung
Kulon.

Taman Nasional • kawasan yang memberikan perlindungan air tanah


sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b berupa
sempadan mata air.
KAWASAN
BUDIDAYA

Perikanan (Pasal 40)


Kawasan Perikanan meliputi:
1) kawasan perikanan tangkap;
2) kawasan perikanan budidaya;
3) Pelabuhan perikanan.

Kawasan perikanan tangkap :


Kecamatan Sumur, Kecamatan Labuan, Kecamatan Panimbang,Kecamatan
Carita,Kecamatan Cigeulis, Kecamatan Cikeusik,Kecamatan
Sukaresmi,Kecamatan Cibitung dan Kecamatan Cimanggu.

Kawasan perikanan budidaya tersebar di wilayah kabupaten

Pelabuhan Perikanan:
a. PP Cikeusik;
b. PP Labuan;
c. PP Panimbang;
d. PP Sidamukti;
e. PP Sukanagara;
f. PP Sumur; dan
g. PP Tamanjaya; Kepmen KP No. 6 Tahun 2018
tentang Rencana Induk
Pelabuhan Perikanan Nasional.
STRUKTUR RUANG

Ruang Evakuasi Bencana

Jalur Evakuasi Bencana


5. diperbolehkan untuk perhubungan dan
1. diperbolehkan aktivitas wisata alam
komunikasi dengan memperhatikan
petualangan, penelitian, dan pendidikan
ketentuan perundang-undangan yang
dengan syarat tidak mengganggu
berlaku;
sempadan pantai;
6. diperbolehkan pemanfaatan ruang dengan
syarat tertentu meliputi kegiatan rekreasi,
2. diperbolehkan pemanfaatan ruang untuk
wisata bahari, dan ekowisata dengan syarat
ruang terbuka hijau;
tidak termasuk untuk pendirian bangunan
permanen dan/atau hotel; pendirian
3. diperbolehkan pengembangan struktur
bangunan dibatasi hanya menunjang fungsi
alami dan buatan untuk mencegah bencana
taman rekreasi;
pesisir;
7. tidak diperbolehkan pendirian bangunan
kecuali bangunan yang dimaksudkan untuk
4. diperbolehkan untuk kepentingan adat dan
pengelolaan badan air atau pemanfaatan air;
kearifan lokal yang mencakup upacara adat,
8. tidak diperbolehkan kegiatan dan bangunan
upacara keagamaan, hak dan kewajiban
yang mengancam kerusakan dan menurunkan
masyarakat adat, serta tradisi dan kebiasaan;
kualitas pesisir pantai
Thank you

Anda mungkin juga menyukai