Laut
5% dari total GDP
(Cicin-Sain, 2015).
1997
Berdirinya Kawasan Taman Wisata Perairan
(TWP) Laut Banda sebagai Cagar Alam
Keputusan Menteri Petanian No.
221/Kpts/Um/4/1997 Kondisi Iklim
Biota endemik:
Persentase
Tutupan Lamun
54,83%
Ikan baronang (Siganus sp.) Ikan tangkur (S. cyanopterus) BKKPN Kupang, 2019
Persentase Tutupan
PEMBAHASAN Terumbu Karang
Frasher Dolphin Spinner Dolphin Penyu Pipih Bambu Laut Ikan Napoleon
Ikan kerapu Ikan kambing Ikan lencam Ikan swanggi Ikan prajurit
PEMBAHASAN
Status Kawasan
• Zona inti: perlindungan mutlak habitat dan
populasi biota laut, sarana penelitian, dan
pendidikan.
• Zona perikanan berkelanjutan: penangkapan ikan
dan produk laut yang ramah lingkungan, budidaya
ramah lingkungan, pariwisata/rekreasi, sarana
penelitian, dan pendidikan.
• Zona pemanfaatan: perlindungan dan pelestarian
habitat dan populasi ikan, pariwisata/rekreasi,
sarana penelitian dan pendidikan.
• Zona lainnya: zona perlindungan dan zona
rehabilitasi.
Valuasi Ekonomi
Tabel 1. Nilai Ekonomi Total Kawasan TWP Laut Banda (Hermalena, 2016)
Pengembangan Ekowisata
Evaluasi setelah
Pengembangan
Untuk meningkatkan
keberlanjutan di kawasan TWP
Laut Banda, perlu adanya
penetapan dan pelaksanaan
indikator keberlanjutan untuk
ekowisata.
KESIMPULAN
1. Jasa ekosistem pada kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda dibagi menjadi empat yaitu penyediaan (provisioning),
pendukung (supporting), pengaturan (regulating), dan budaya (cultural). TWP Laut Banda menyediakan berbagai produk laut
yang bernilai guna dan ekonomis; mendukung ketersediaan habitat, keanekaragaman hayati, dan siklus hara yang bernilai
ekologis; memberikan perlidungan fisik dan biologis sebagai nilai pilihan, dan memberikan identitas serta sarana pendidikan
sebagai nilai warisan budaya.
2. Nilai ekonomi dari jasa ekosistem pada kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda dihitung berdasarkan metode TEV
(Total Economic Value) yaitu sebesar Rp.3.451.268.541.132.
3. Untuk meningkatkan keberlanjutan di kawasan TWP Laut Banda, perlu adanya penetapan dan pelaksanaan indikator
keberlanjutan untuk ekowisata. Penetapan indikator keberlanjutan ini dapat dilakukan dengan pedoman dari The United Nations
World Tourism Organization (UN-WTO).
Daftar Pustaka
Terima kasih
21322023@mahasiswa.itb.ac.id