Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

AKSES AIR BERSIH PADA MASYARAKAT KOTA SURABAYA SERTA DAMPAK BURUKNYA
AKSES AIR BERSIH TERHADAP PRODUKTIVITAS MASYARAKAT KOTA SURABAYA

Mohammad Oni Triono1


Abstract
This research was conducted to see how access to clean water in the people of
Surabaya and the impact of poor access to clean water on productivity. 70% of
Surabaya's community water sources come from PDAM water, while the rest comes from
ground water through wells, but in the poor only 54% use tap water. Poor access to
clean water can cause illness, especially diarrhea. With the Two Way ANOVA analysis it
was proven that there was a significant difference in the onset of diarrhea with clean
water sources for bathing / washing and community groups based on income. Diarrhea
causes loss of work time resulting in a decrease in productivity. The average lost
workday is 3.7 days with a loss of productivity losses of Rp1,041,400 obtained by
dividing Surabaya's GDP estimates in 2014 with the workforce. Based on the prevalence
of diarrhea 1.2%, the total loss due to poor access to clean water for bathing / washing in
Surabaya's GDP is known at Rp1,640,003,100,000.
Keywords: Access to clean water, Poverty, Diarrhea, Two way ANOVA, Productivity.

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana akses terhadap air bersih pada
masyarakat Surabaya dan dampak buruknya akses terhadap air bersih terhadap
produktivitas. Sumber air masyarakat Surabaya sebanyak 70% berasal dari air PDAM,
sedangkan sisanya berasal dari air tanah melalui sumur, tetapi di masyarakat miskin
hanya 54% menggunakan air keran. Akses yang buruk ke air bersih dapat menyebabkan
penyakit, terutama diare. Dengan analisis Two Way ANOVA terbukti bahwa ada
perbedaan yang signifikan onset diare dengan sumber air bersih untuk mandi / mencuci
dan kelompok masyarakat berdasarkan pendapatan. Diare menyebabkan hilangnya
waktu kerja sehingga terjadi penurunan produktivitas. Rata-rata hari kerja yang hilang
adalah 3,7 hari dengan hilangnya kerugian produktivitas sebesar Rp1.041.400 yang
diperoleh oleh pembagian perkiraan PDB Surabaya pada tahun 2014 dengan tenaga
kerja. Berdasarkan prevalensi diare 1,2%, total kerugian karena akses buruk ke air
bersih untuk mandi / mencuci pada PDB Surabaya dikenal sebesar
Rp1.640.003.100.000.
Kata kunci: Akses terhadap air bersih, Kemiskinan, Diare, Two way ANOVA,
Produktivitas.

1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

93
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

Latar Belakang tahunnya (WHO, 2009). Masih


Tubuh manusia sangat menurut WHO, dari semua kematian
memerlukan air, untuk keperluan yang berakar pada buruknya kualitas
minum dibutuhkan air rata-rata air dan sanitasi, diare merupakan
sebanyak 5 liter/hari, sedangkan penyebab kematian terbesar yaitu
secara keseluruhan kebutuhan akan 1.400.000 kasus dalam satu tahun.
air suatu rumah tangga untuk Menurut Hardoy dan Satterhwaite
masyarakat Indonesia diperkirakan (1992) layanan air minum yang
sebanyak 60 liter/hari (Sutrisno, dkk, kualitasnya buruk dan kurang
2008). Tanpa air manusia akan memadainya sistem pembuangan air
mengalami dehidrasi dan akan lebih limbah dan sampah menimbulkan
cepat mati dibandingkan tanpa dampak buruk pada lingkungan dan
makanan. menimbulkan endemik penyakit,
Selain untuk konsumsi air juga khususnya di rumah tangga miskin.
digunakan untuk hal lain, seperti Di Indonesia sendiri masih
mandi, mencuci, industri, pertanian, banyak masyarakat yang belum
dan lain-lain. Setiap penggunaan air mendapatkan air bersih yang layak.
untuk keperluan tersebut harus Berdasarkan data Departemen
memenuhi standar kualitas air itu Pemukiman dan Prasarana Wilayah
sendiri, seperti air untuk pertanian bisa (Bappenas, 2003) baru sekitar 19%
menggunakan air dengan kualitas penduduk Indonesia (39% dari

yang tidak sebaik air untuk minum dan kelompok ini adalah penduduk

mandi. Disisi lain apabila untuk minum perkotaan) yang dapat menikmati air

dan mandi menggunakan air dengan bersih dengan sistem perpipaan.

kualitas yang buruk, maka akan Sedangkan di daerah pedesaan,

menimbulkan hanya sekitar 5% penduduk desa

masalah kesehatan seperti penyakit yang menggunakan sistem perpipaan,

diare dan penyakit kulit. World Health 48% menggunakan sistem non-

Organization (WHO) perpipaan, dan sisanya sebesar 47%

menginformasikan bahwa kematian penduduk desa menggunakan air

yang disebabkan karena buruknya yang bersumber dari sumur gali dan

kualitas air (waterborne disease) sumber air yang tidak terlindungi.

mencapai 3.400.000 jiwa setiap Menyadari pentingnya air


sebagai kebutuhan dasar manusia

94
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

tetapi di sisi lain masih banyak mendorong pertumbuhan ekonomi


kelompok masyarakat yang belum suatu negara (Bappenas, 2011).
memiliki akses air bersih, maka salah Surabaya merupakan kota
satu target Milenium Development terbesar kedua di Indonesia setelah
Goals (MDGs) adalah mengurangi Jakarta, meskipun begitu persoalan air
sekitar 68,87 % dari jumlah penduduk bersih masih menjadi masalah serius
yang tidak memiliki akses terhadap air di Surabaya. Berdasarkan data dari
minum terlindungi pada tahun 2015 Survei Sosial dan Ekonomi Nasional
(Atmawikarta, 2010). Dalam deklarasi (Susenas) 2011 masyarakat Surabaya
Kyoto yang diselenggarakan pada yang menggunakan air ledeng
tahun 2003 oleh World Water Forum meteran langsung dari PDAM sebesar
dinyatakan bahwa peningkatan akses sekitar 70%. Sumber terbesar kedua
terhadap air bersih adalah penting air untuk mandi/cuci masyarakat kota
bagi pembangunan berkelanjutan, Surabaya setelah ledeng meteran
yaitu memenuhi tiga aspek atau PDAM adalah air tanah yang
keberlanjutan, yaitu lingkungan, berasal dari sumur terlindung, namun
ekonomi, dan sosial. Pemanfaatan sumber tersebut tergantung curah
sumber daya air untuk penyediaan air hujan. Saat musim kemarau sumber
minum haruslah dilakukan dengan tersebut sering kali tidak bisa
memenuhi asas berkeadilan (social diandalkan, bahkan akhir-akhir ini
equity). Air bersih itu merupakan hak untuk mendapatkan air tanah
asasi manusia untuk
dibutuhkan sumur yang semakin
mendapatkannya, ini berarti negara
dalam dan kualitas air tanah semakin
harus memberikan jaminan kepada
menurun. Dikarenakan semakin
rakyatnya untuk mendapatkan air
banyak masalah air tanah, maka
bersih (Jurnal Percik, 2006). Akses
masyarakat menggunakan sumber
terhadap pelayanan air bersih yang
lain untuk memenuhi kebutuhan
merata dan adil bagi seluruh
sehari-hari, salah satunya membeli
masyarakat haruslah dapat dijamin
dari pedagang air keliling.
oleh pemerintah. Adanya peningkatan
Berdasarkan uraian di atas,
perbaikan kondisi air minum dapat
studi ini akan melihat bagaimana
memperbaiki pembangunan manusia,
akses air bersih masyarakat kota
mengurangi kemiskinan dan kematian,
Surabaya, dan juga dampak akibat
meningkatkan produktivitas dan

95
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

buruknya akses air bersih terhadap adalah air yang tidak merugikan bagi
produktivitas masyarakat kota kesehatan pemakainya. Sedangkan
Surabaya. Hasil penelitian ini menurut Fair dan Geyer air yang sehat
diharapkan dapat memberikan harus bebas dari pengotoran sehingga
rekomendasi bagi pemerintah dalam tidak sempat menyebabkan kerugian
menentukan langkah kebijakan bagi pemakainya, bebas dari bahan-
selanjutnya yang diambil terkait bahan beracun yang tidak
penanggulangan masalah akses air mengandung mineral dan bahan-
bersih pada masyarakat kota bahan organik berbahaya (EG.

Surabaya. Wagner, JN. Lanix, 1959).

TINJAUAN LITERATUR Kebutuhan air yang paling


Pengertian Air Bersih utama bagi manusia adalah air minum.
Menurut Suripin (2002), yang Dalam menjalankan fungsi kehidupan
dimaksud air bersih yaitu air yang sehari-hari manusia sangat tergantung
aman (sehat) dan baik untuk diminum, pada air, karena air dipergunakan pula
tidak berwarna, tidak berbau, dengan untuk mencuci, membersihkan
rasa yang segar. Sedangkan menurut peralatan, mandi, dan lain sebagainya.
Kodoatie (2003), mengatakan bahwa Menurut perhitungan WHO (World
air bersih adalah air yang kita pakai Health Organization) di Negara-negara
sehari-hari untuk keperluan mencuci, maju setiap orang memerlukan air
mandi, memasak dan dapat diminum antara 60-120 liter per hari.
setelah dimasak. Air yang dihasilkan Sedangkan di negara-negara
PDAM pun bukan merupakan air berkembang, termasuk Indonesia
minum yang langsung dapat diminum setiap orang memerlukan air antara
seperti air minum dari kemasan 30-60 liter per hari (Notoatmodjo,
melainkan masih pada tingkat air 2007). Manfaat lain dari air berupa
bersih, karena air dari PDAM dapat pembangkit tenaga (PLTA), irigasi,
kita minum setelah dimasak terlebih alat transportasi, dan lain sebagainya.
dahulu. Semakin maju tingkat kebudayaan
Menurut EG. Wagner dan J.N. masyarakat maka penggunaan air
Lanix dalam bukunya Water Supply for juga semakin meningkat.
Rural and Small Communication Air bersih dalam kehidupan
menyatakan bahwa air yang sehat manusia merupakan salah satu
kebutuhan paling esensial, sehingga

96
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

kita perlu memenuhinya dalam jumlah terlihat tingkat pelayanan air bersih,
dan kualitas yang memadai. Selain dimana pada table tersebut terlihat
untuk dikonsumsi air bersih juga dapat adanya kuantitas air bersih yang
dijadikan sebagai salah satu sarana dibutuhkan berada pada level yang
dalam meningkatkan kesejahteraan berbeda untuk setiap tingkat layanan.
hidup melalui upaya peningkatan Adanya hubungan yang saling terkait

derajat kesehatan (Sutrisno, antara jarak dan waktu tempuh

1991:1). Mengingat betapa pentingnya mendapatkan air terhadap volume air

air bersih untuk kebutuhan manusia, yang digunakan berkaitan dengan

maka kualitas air tersebut harus tingkat pemenuhan kebutuhan seperti

memenuhi persyaratan, yaitu : hygine dan konsumsi.

1. Syarat fisik: air harus bersih dan Tabel 1 Tingkat Layanan Air Bersih

tidak keruh, tidak berwarna, tidak


berbau dan tidak berasa, suhu
antara 10o – 25o C (sejuk).
2. Syarat kimiawi: tidak mengandung
bahan kimiawi yang mengandung
racun, tidak mengandung zat-zat
kimiawi yang berlebihan, cukup
yodium, pH air antara 6,5 – 9,2
3. Syarat bakteriologi: tidak
mengandung kuman-kuman
penyakit seperti disentri, kolera dan
bakteri patogen penyebab penyakit
(Mulia, 2005).
Aksesibilitas Air Bersih
Untuk pelayanan air bersih Sumber: Howard dan Batram, 2003
yang optimal, yang berarti aksesibilitas
Permintaan (Demand) Air Bersih
tinggi maka air yang digunakan
Bagi kehidupan masyarakat dan
masyarakat harus langsung dialirkan
penyelenggaraan kegiatan perkotaan
kedalam rumah. Karena semakin jauh
lainnya, air bersih merupakan
masyarakat mengakses air bersih
kebutuhan pokok. Permintaan air
berarti semakin buruk akses air bersih
adalah kebutuhan air yang diperlukan
bagi masyarakat tersebut (Howard dan
untuk digunakan demi menunjang
Bartram, 2003). Pada Tabel 1, akan

97
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

segala kegiatan manusia, meliputi air 2. Permintaan Air Non Domestik


bersih domestik dan non domestik Air non domestik adalah air
(Kodoatie, 2003). yang digunakan untuk keperluan
1. Permintaan Air Domestik industri, pariwisata, tempat ibadah,
Air domestik adalah air yang tempat sosial serta tempat komersil
digunakan untuk keperluan rumah dan umum lainnya. Kebutuhan air
tangga. Kebutuhan air domestik komersil untuk suatu daerah
sangat ditentukan oleh jumlah cenderung meningkat sejalan dengan
penduduk dan konsumsi perkapita. peningkatan penduduk dan perubahan
Kecenderungan populasi dan sejarah tataguna lahan. Kebutuhan air ini
populasi dipakai sebagai dasar dapat mencapai 20% sampai dengan
perhitungan kebutuhan air domestik 25% dari total suplai (produksi) air.
terutama dalam penentuan Kebutuhan air bersih untuk saat ini
kecenderungan laju pertumbuhan. dapat diidentifikasi namun untuk untuk
Pertumbuhan ini juga tergantung dari kebutuhan industri yang akan datang
rencana pengembangan dari tata cukup sulit untuk diperkirakan karena
ruang wilayah. Daerah permukiman di kesulitan mendapat data yang akurat
perkotaan dengan daerah permukiman (Kodoatie, 2003:293).
di pedesaan dalam kebutuhan airnya Penyediaan atau Penawaran (Supply)
sangat berbeda karena mempunyai Air Bersih
karakterstik yang berbeda. Dalam Air bersih merupakan salah
pedoman tentang kualitas air minum, satu komoditi yang penawarannya
WHO mendefinisikan air domestik diatur oleh pemerintah. Penyediaan air
sebagai air yang biasa digunakan bersih dapat dilakukan dengan
untuk semua keperluan domestik sambungan rumah tangga, pipa
termasuk konsumsi, mandi, dan umum, sumur gali, dan air hujan
persiapan makanan (WHO dalam (Howard dan Bartram, 2003).
Howard dan bartram, 2003). Ini berarti Sedangkan menurut Peraturan
bahwa kebutuhan akan kecukupan air Pemerintah Republik Indonesia No. 16
digunakan untuk semua kebutuhan Tahun 2005 tentang Penyediaan Air
dan tidak semata-mata untuk Minum bahwa Penyediaan air bersih
konsumsi air saja. yang dilakukan PDAM dilakukan
dengan dua cara yaitu:

98
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

1. Penyediaan Air Bersih dengan Physiocrat” dan pada pertengahan


Perpipaan abad ke-18 dalam artikel yang berjudul
Sistem perpipaan dimana air “Historical View Print of Economic
sampai pada tujuan dengan memakai Theories” yang menjelaskan teori
pipa, meliputi sambungan rumah produktivitas tanah sebagai sumber
tangga atau perkantoran, hidran umum kekayaan. Namun Walter Aigner
dan hidran kebakaran. Dalam buku dalam karyanya “Motivation and
penjelasan Program Perbaikan Awareness”, mengatakan bahwa
Lingkungan Perumahan Kota filosofi dan spirit mengenai
(PLPK/KIP) diterangkan bahwa produktivitas sudah ada sejak awal
standar untuk pelayanan hidran umum peradaban manusia, karena
yaitu: Setiap kampung terdiri dari 3-10 sebenarnya yang dimaksud
unit hidran untuk melayani masyarakat produktivitas adalah keinginan untuk
antara 30-50 ltr/org/hr. Jarak antar selalu meningkatkan kualitas
kran 100 sampai dengan 150 m kehidupan dan penghidupan yang
disesuaikan kondisi, satu kran lebih baik di segala bidang (Manullang,
umum/ha dapat melayani 300-400 1990: 39). Konsep produktivitas pada
orang (DJCK PU dalam Eda, 2007). dasarnya dapat dilihat dari dua
2. Penyediaan Air Bersih Non dimensi, yaitu dimensi individu dan
Perpipaan dimensi organisasi. Pengkajian
Sistem non perpipaan, dimana masalah produktivitas dari dimensi
air didapatkan melalui sumur dangkal, individu tidak lain melihat produktivitas
sumur pompa tangan, bak terutama dalam hubungannya dengan
penampungan air hujan, mobil tangki karakteristik-karakteristik kepribadian
air dan bangunan perlindungan mata individu. Dalam konteks ini esensi
air. Memanfaatkan sumur air tanah pengertian produktivitas adalah sikap
dan menggunakan air sungai masih mental yang selalu mempunyai
banyak digunakan oleh masyarakat pandangan bahwa mutu kehidupan
Indonesia terutama di desa dan kota- hari ini harus lebih baik dari hari
kota kecil. kemarin, dan hari esok harus lebih
Konsep Produktivitas baik dari hari ini (Kusnendi, 2003:8.4).
Istilah produktivitas pertama kali Kesehatan merupakan salah
dipergunakan tahun 1766 dalam suatu satu factor penting dalam produktivitas
makalah dengan judul “The School of masyarakat, karena jika kondisi

99
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

kesehatan butuk maka faktor-faktor diamati ada dua atau lebih. Pada studi
lain tidak akan berguna. Kesehatan ini menggunakan dua variabel yaitu
harus tetap dijaga agar produktivitas golongan masyarakat berdasarkan
tidak terganggu. Kondisi kesehatan pendapatan dan sumber air bersih
yang buruk tentu saja akan untuk minum. Pada two way ANOVA
mengurangi produktivitas, karena data disusun kedalam tabel-tabel yang
dengan kondisi kesehatan yang buruk biasa disebut randomized block design
maka masyarakaat tidak bisa bekerja. (Newbold et al., 2013). Gambar 1
METODE PENELITIAN merupakan contoh randomized block
Jenis penelitian yang digunakan design pada two way ANOVA dimana
dalam penelitian ini adalah kuantitaif variabel yang ada dikelompokkan
dengan teknik analisis deskriptif dan menjadi dua yaitu variabel group atau
model statistik F dengan objek kadang disebut treatment dan variabel
penelitian jenis sumber air bersih, block.
golongan masyarakat berdasarkan Gambar 1 Observasi Variabel pada
Two Way ANOVA
pendapatan, dan masyarakat yang
mnegalami sakit diare. Data yang
dikumpulkan digunakan untuk menguji
secara statistic hipotesis penelitian
yang telah dirumuskan. Model analisis
yang digunakan adalah two way
Anova dengan menggunakan
perangkat lunak Microsoft Excel.
Analisis Two Way Anova Sumber: Newbold et al., 2013

Model analisis yang digunakan dalam ANALISIS DAN PEMBAHASAN


studi ini adalah two way Anova pada Hasil Analisis Two Way Anova
dua variabel, yaitu sumber air bersih Hasil uji two way Anova dapat dilihat
untuk minum dan golongan pada ada tabel 2. Hasil estimasi
masyarakat berdasarkan menunjukkan nilai probabilitas lebih
pendapatan dengan objek analisis kecil dari α pada tingkat 5%, yang
banyaknya masyarakat yang sakit artinya H0 ditolak dan H1 diterima,
diare. Pada one way Anova variabel baik pada block maupun treatment.
yang diamati hanya satu, sedangkan Kesimpulan yang dapat diambil bahwa
pada two way Anova variabel yang

100
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

minimal ada satu kondisi kejadian sakit kota Surabaya yang menggunakan air
diare baik pada golongan masyarakat dari sumur bor/pompa sebesar 5%,
berdasarkan tingkat pendapatan dari sumur terlindung 16%, dan dari
maupun berdasarkan sumber air sumur tak terlindung sebesar 3%
bersih untuk minum yang berbeda seperti terlihat pada gambar 2.
secara signifikan. Gambar 2 Sumber Air Bersih
Tabel 2 Hasil Analisis Two Way untuk Mandi/Cuci Masyarakat Kota
ANOVA Surabaya, 2011

Akses Air Bersih pada Masyarakat


Kota Surabaya
Mayoritas masyarakat kota Sumber: Susenas, 2011

Surabaya menggunakan air bersih dari


PDAM. Sebanyak 70% masyarakat Jika melihat secara

Surabaya menggunakan air untuk keseluruhan, secara pesentase

mandi/cuci dari saluran langsung penggunaan air bersih yang berasal

perpipaan dari PDAM atau ledeng dari PDAM pada masyarakat

meteran, sedangkan sebanyak 6% Surabaya sudah cukup tinggi di angka

menggunakan air ledeng eceran yaitu 70%, akan tetapi jika digolongkan

membeli dari pedagang air eceran. pada masyarakat berdasarkan

Selain air dari PDAM, sumber air lain pendapatan, sangat terlihat terjadi

masyarakat Surabaya yaitu dari ketimpangan dimana pada golongan

sumur, baik sumur bor atau pompa masyarakat dengan pendapatan

dimana cara pengambilannya rendah hanya 54% saja yang

menggunakan pompa listrik maupun menggunakan air PDAM, sedangkan

pompa tangan, maupun sumur pada golongan masyarakat

terlindung dan sumur tak terlindung berpendatan tinggi hampir semua

dimana pengambilan airnya menggunakan air dari PDAM. Gambar

menggunakan gayung ataupun katrol. 3 menunjukkan perbandingan proporsi

Seperti pada Gambar 4.3, masyarakat sumber air bersih untuk mandi/cuci

101
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

pada tiga golongan masyarakat


berdasarkan pendapatan. Golongan
masyarakat dengan pendapatan tinggi
sebanyak 94% yang menggunakan
PDAM, sedangkan pada golongan
menengah hampir sama dengan rata-
rata masyarakat Surabaya secara
keseluruhan, yaitu sebesar 78%.
Gambar 3 Sumber Air Bersih
Untuk Mandi/Cuci Masyarakat Kota Sumber: Susenas, 2011
Surabaya Berdasarkan Golongan
Pendapatan, 2011
Selain melihat aksesibilitas air
bersih masyarakat kota Surabaya
berdasarkan sumber air bersih, penulis
juga melihat akses dari jarak dan
waktu. Tabel 3 menampilkan proporsi
rumah tangga di Surabaya
berdasarkan jarak dan waktu tempuh
untuk mendapatkan air bersih, dimana
48,3% rumah tangga di Surabaya
sudah mempunyai sumber air di dalam
rumah, dan 42,3% kurang dari 100m.
Pada Tabel 3 juga bisa dilihat waktu
untuk mendapatkan air bersih
mayoritas kurang dari enam menit,
yaitu sebesar 85,6%.

102
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

Tabel 3 Proporsi Rumah didapatkan dari membagi PDRB kota


Tangga Berdasarkan Jarak dan
Surabaya berdasarkan harga berlaku
Waktu Tempuh ke Sumber Air di
Kota Surabaya tahun 2014 dengan jumlah tenaga
kerja kota Surabaya tahun 2014
dengan lamanya hari kerja selama
satu tahun yaitu 254 hari, maka rata-
rata hilangnya produktivitas akibat
sakit diare adalah Rp3.852.070.
Sumber: Riskesdas Jatim, 2013
Dengan prevelensi 1,2% yang berarti
Akses Air Bersih dan
dari seluruh masyarakat Surabaya
Produktivitas Masyarakat Kota
pada tahun 2011 yang sejumlah
Surabaya
2.956.569 jiwa, sebanyak 1,2% nya
Ketika kualitas air yang buruk
mengalami sakit diare, maka hilangnya
bisa menyebabkan penyakit, maka
produktivitas akibat sakit diare
produktivitas juga akan menurun.
terhadap PDRB kota Surabaya adalah
Orang yang sedang sakit tidak akan
hilangnya produktivitas akibat sakit
mampu bekerja, sehingga secara
diare per orang dikalikan jumlah
otomatis akan kehilangan pendapatan.
masyarakat kota surabaya yang sakit
Penyakit yang berhubungan langsung
diare, yaitu sebesar
dengan masalah air bersih adalah
Rp1.640.003.100.000.
diare. Diare apabila tidak diobati bisa
PENUTUP
menyebabkan kematian pada balita
Kesimpulan
dan anak-anak. Pada orang dewasa
Berdasarkan hasil analisis dan
penyakit diare cukup mengganggu
pembahasan pada bab sebelumnya,
aktivitas pekerjaan dan kegiatan
maka dapat diambil kesimpulan dari
belajar.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data dari Susenas
2011, rata-rata lama hari terganggu
1. Akses air bersih masyarakat
akibat sakit diare adalah 3,7 hari,
Surabaya secara keseluruhan
dengan rentang antara 1 hari sampai 7
sebagian besar menggunakan air yang
hari dengan tingkat prevelensi 1,2%.
bersumber dari PDAM yaitu sebanyak
Dengan menggunakan estimasi
70%, sedangkan sisanya
produktivitas per hari masyarakat kota
menggunakan air ledeng eceran, air
Surabaya sebesar Rp1.041.400 yang
sumur bor/pompa, sumur terlindung

103
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

dan sumur tak terlindung. Proporsi SARAN


jarak dan waktu sumber air bersih Setelah melalui tahapan
rumah tangga di Surabaya adalah di analisis hingga diperoleh beberapa
dalam rumah sebanyak 48,3 dan kesimpulan, maka diperoleh saran
kurang dari 100m sebanyak 42,3, yang berkaitan dengan penerapan
sedangkan waktu yang dibutuhkan kebijakan yang dapat dilakukan. Saran
untuk mendapatkan air kurang dari yang disampaikan bertujuan untuk
enam menit dengan proporsi 85,6% meningkatkan akses air bersih
dan sisanya antara 6-30 menit. terutama air PDAM baik secara
kualitas maupun kuantitas keseluruh
2. Akses air bersih yang buruk masyarakat kota Surabaya khususnya
berdampak pada kesehatan masyarakat miskin dan untuk
masyarakat, dalam hal ini akses air mengurangi dampak kesehatan terkait
bersih yang buruk menyebabkan sakit buruknya akses air bersih, yaitu antara
diare, terutama pada masyarakat lain:
miskin dimana lebih sering ditemukan 1. Pemerintah kota Surabaya selaku
kasus penyakit diare. Hasil uji analisis pengawas PDAM kota Surabaya
two way ANOVA secara signifikan hendaknya menghimbau agar
menunjukkan ada perbedaan kejadian PDAM meningkatkan akses air
sakit diare pada masyarakat perpipaan baik secara kualitas
berdasarkan golongan pendapatan maupun kuantitas. Pemerintah kota
dan juga berdasarkan sumber air Surabaya bisa memberikan subsidi
bersih untuk mandi/cuci. Ketika untuk biaya pemasangan baru.
terkena penyakit diare maka Subsidi ini diharapkan bisa
produktivitas akan turun rata-rata meringankan beban untuk
sebesar Rp1.041.400 setiap harinya. pemasangan jaringan baru
Dengan prevelensi kejadian sakit diare khususnya untuk masyarakat
1,2% maka kerugian yang hilang tiap miskin. Selain itu pemerintah bisa
tahunnya akibat sakit diare yang mengupayakan agar PDAM
disebabkan buruknya akses air bersih memperluas jaringan pipa hingga
adalah Rp1.640.003.100.000. kerumah-rumah masyarakat yang
belum mendapatkan akses.
2. Pemerintah hendaknya
melakukan pengawasan lebih

104
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

ketat terhadap perusahaan- dampak, khususnya bagi


perusahaan agar tidak masyarakat miskin. Pemberian
membuang limbahnya ke jaminan kesehatan harus tepat
sungai sehingga mencemari sasaran sehingga dapat
bahan baku air. Selain itu mengurangi dampak
alternatif lain PDAM mengambil menurunnya kesehatan akibat
bahan baku air dari tempat lain penyakit yang disebabkan
diluar Surabaya yang masih buruknya akses air bersih.
memiliki kualitas yang masih
bagus, yang terdekat yaitu di
Pasuruan, mengingat kualitas
air sungai di Surabaya yang
sudah tidak layak untuk
dijadikan bahan baku air.
3. Pemerintah hendaknya lebih
memperhatikan tata kota
khususnya pemukiman-
pemukiman masyarakat dengan
pendapatan rendah sehingga
lebih mudah untuk melakukan
distribusi air bersih, mengingat
salah satu penyebab tidak
adanya akses air bersih adalah
masyarakat banyak yang
tinggal di pemukiman-
pemukiman liar yang tidak
memiliki infrastruktur untuk air
bersih.
4. Pengurangan dampak
kesehatan akibat akses air
bersih yang buruk salah
satunya dengan memberikan
jaminan kesehatan bagi
masyarakat yang terkena

105
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Desember 2018; 03(2): 93-106 ISSN 2541-1470

DAFTAR PUSTAKA Mulia, Ricky M. 2005. Pengantar


Kesehatan Lingkungan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Atmawikarta A. 2010. Kebijakan Mungkasa, Omar. 2006.
Kesehatan Dalam Pencapaian Pembangunan Air Minum dan
Target MDGs Kesehatan. Pembangunan. Jurnal Percik, 3
Jakarta: Kementrian (2), 121 - 135.
PPN/Bappenas. Newbold, Paul et al. Statistic for
Badan Pusat Statistik. 2012. Survei Business and Ecoomics. Eight
Sosial dan Ekonomi Nasional Edition. New Jersey: Pearson
2011. Education.
BAPPENAS. 2003. Kebijakan Nasional Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Pembangunan Air Minum dan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Penyehatan Lingkungan Jakarta: Rineka Cipta.
Berbasis Masyarakat. Jakarta: Suripin. 2002. Pelestarian Sumber
Deputi Bidang Sarana dan Daya Tanah dan Air.
Prasarana Badan Perencanaan Yogyakarta: Andi Offset.
Pembangunan Nasional. Sutrisno, T.C. 1991. Teknologi
---------------. 2011. Laporan Penyediaan Air Bersih. Jakarta:
Pencapaian Tujuan Rineka Cipta.
Pembangunan Milenium Di Sutrisno, Leo, dkk. 2008.
Indonesia 2010. Pengembangan Pembelajaran
---------------. 2011. Rencana IPA di SD. Departemen
Pembangunan Jangka Pendidikan Nasional.
Menengah Nasional (RPJMN) Wagner, EG dan J.N. Lanix. Water
2010-2014 (Peraturan Presiden Supply for Rural and Small
Nomor 5 Tahun 2010). Jakarta. Communication. International
Hardoy, Jorge E. dan Satterthwaite, Institute for Environment and
David. 1992. Environmental Development (IIED).
Problems in Third World Cities. Global Health Risks: Mortality and
London: Earthscan. Burden of Disease Attributable
Haryani, Eda. 2007. Studi Aksesibilitas to Selected Major Risks. World
Air Bersih Bagi Masyarakat Health Organization (WHO).
Miskin Kota Semarang. Tugas 2009. Geneva : Swiss
Akhir Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota. Tesis,
Universitas Diponegoro.
Howard, Guy dan Jamie. Bartram.
2003. Domestic Water Quantity.
Service Level and Health. World
Health Organization.
Kodoatie, RJ. 2003. Pengelolaan
Sumber Daya Air Dalam
Otonomi Daerah. Yogyakarta:
Andi Offset.
Kusnendi. 2003. Ekonomi Sumber
Daya Manusia. Jakarta: PPUT.
M. Manullang. 1990. Manajemen
Personalia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

106

Anda mungkin juga menyukai