Anda di halaman 1dari 27

PENANGANAN KEBUTUHAN

AIR BERSIH & SANITASI


PADA SAAT BENCANA
Muhammad Al-Irsyad
Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi ini peserta mampu memahami
penanganan masalah kualitas air bersih dan sanitasi dalam rangka
menurunkan risiko penularan penyakit melalui penyediaan air
minum dan sanitasi serta praktik perilaku hidup bersih dan sehat.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kaitan antara pemenuhan kebutuhan air minum dan
sanitasi dengan kejadian penyakit pada saat bencana,
2. Menguraikan standar minimum penyediaan air minum dan
sanitasi pada saat bencana.
3. Menganalisis kebutuhan penyediaan air minum dan sanitasi
pada saat bencana.
“Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.”
—UU NO. 24 TAHUN 2007
MENGAPA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI PENTING
PADA SAAT BENCANA TERJADI?

MENCEGAH PENYAKIT EFEKTIVITAS & EFISIENSI TIDAK MENAMBAH BEBAN


BERBASIS LINGKUNGAN SUMBER DAYA KESEHATAN FISIK & PSIKIS KORBAN
Penyakit yang diakibatkan oleh
Sumber daya kesehatan dapat
kekurangan air dan buruknya
dimanfaatkan untuk kebutuhan
sanitasi seperti diare, scabies,
lainnya
kolera, hepatitis
Tim RHA diberangkatkan bersamaan
dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam
waktu 0-24 jam setelah informasi
bencana. Tim RHA sekurang-kurangnya
terdiri atas Dokter Umum,
Epidemiolog, dan Sanitarian.
— TIM HEALTH RAPID ASSESMENT (RHA)
ASPEK PENANGANAN AIR BERSIH DAN SANITASI PADA SAAT BENCANA
SAMPAH & LIMBAH
AIR BERSIH JAMBAN
CAIR
Mencakup penyediaan, Mencakup penyediaan Mencakup pengumpulan,
perbaikan dan pengawasan fasilitas pembuangan pengangkutan dan
air minum & air kebutuhan kotoran yang memadai pembuangan sampah, serta
sanitasi pengamanan limbah cair

MAKANAN & MINUMAN VEKTOR PENYAKIT PERSONAL HYGIENE


Mencakup pengawasan dan Mencakup pengawasan dan Mencakup Perilaku Hidup
pengamanan makanan dan pengendalian vektor Bersih dan Sehat (PHBS)
minuman penyakit
AIR BERSIH
STANDAR MINIMUM KEBUTUHAN AIR BERSIH

HARI 1-3
5 liter/orang/hari untuk kebutuhan
minimum: makan, minum dan HARI BERIKUTNYA
masak
20 liter/orang/hari untuk makan,
minum, masak, mandi dan mencuci
SUMBER AIR BERSIH

AIR PERMUKAAN SUMUR MATA AIR


Antibiotics are used, although
Air dapat diambil dari sungai
Air dapat dilambil dari sumur sometimes oxygen, serum, and
atau danau yang berada di
gali, pompa atau bor assisted breathing are needed
sekitar lokasi pengungsian
in addition to that
PENGELOLAAN AIR BERSIH

PENAMPUNGAN PERBAIKAN PENGAWASAN


Jarak tangki air dari tenda
Perbaikan kualitas air dapat Pengawasan kuantitas dan
pengungsi minimum 30 meter
dilakukan dengan dua cara kualitas air dilaksanakan pada
dan maksimum 500 meter.
yakni penjernihan dan awal pendistribusian dan secara
Setiap keluarga pengungsi
disinfeksi berkala
disediakan tempat
penampungan air keluarga
dalam bentuk ember atau
jerigen volume 20 liter
JAMBAN
PENYEDIAAN FASILITAS PEMBUANGAN KOTORAN

HARI 1-3
1 jamban digunakan untuk
maksimal 50-100 orang Hari BERIKUTNYA
1 jamban digunakan untuk
maksimal 20 orang .
SAMPAH &
AIR LIMBAH
STANDAR PENGELOLAAN SAMPAH & AIR LIMBAH

01. PENGumpulan SAMPAH 02. PENGANGKUTAN SAMPAH


 Tempat sampah tertutup yang terbuat
dari drum atau kantong sampah Diangkut dengan truk atau
 1 tempat sampah untuk 1-3 keluarga
gerobak sampah
 Ditempatkan maksimum 15 meter
dari hunian
 Diangkut paling lambat 3 hari

03. PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH 04. PENGAMANAN AIR LIMBAH


 Sampah dapat dibakar atau Saluran pembuangan air
ditimbun
 Penimbunan dilakukan pada lubang limbah harus tertutup dan
dengan kedalaman 2 m, lebar 1,5 tidak menimbulkan genangan
m, dan panjang 1m untuk 200 orang
 Jarak minimum 10 m dari sumber
air
VEKTOR
PENYAKIT
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN VEKTOR

PENGENDALIAN DENGAN
BEBAS VEKTOR PENYAKIT PENGENDALIAN ALAMI
BAHAN KIMIA
Menghilangkan tempat-tempat Pengawasan kuantitas dan
Lokasi pengungsian harus bebas
perindukan vektor penyakit kualitas air dilaksanakan pada
dari berbagai vektor penyakit
seperti sampah dan genangan awal pendistribusian dan secara
seperti nyamuk, lalat, kecoa
air berkala
dan tikus
MAKANAN &
MINUMAN
PENGAWASAN DAN PENGAMANAN MAKANAN DAN MINUMAN

PENGOLAHAN
Menjaga kebersihan pengolahan
makanan yang memenuhi syarat PENYIMPANAN
kesehatan dengan cara cara
Penyimpanan bahan makanan
penanganan yang benar
maupun makanan matang
dilakukan secara baik dan benar
agar tidak menjadi media
perkembang biakan vektor serta
bibit penyakit.
PHBS
MINUM AIR YANG TIDAK BAB
01. TELAH DIMASAK
02. SEMBARANGAN

BUANG SAMPAH CUCI TANGAN


03. PADA TEMPATNYA
04. PAKAI SABUN
Contoh Kasus
Telah terjadi gempa bumi yang merusak puluhan rumah penduduk dan sarana air bersih yang ada di Desa
A. Sekitar 50 KK warga desa A harus mengungsi di lapangan sepak bola yang yang di Desa A. Jumlah
keseluruhan penduduk yang mengungsi sebanyak 185 orang, yang terdiri atas 85 orang laki-laki dan 75
orang perempuan, serta 25 orang bayi dan anak-anak. Apabila Anda ditugaskan untuk menangani
kebutuhan air bersih dan sanitasi untuk pengungsi di lapangan Desa,

PERTANYAANNYA
● Berapa jumlah kebutuhan minimum air minum dan air bersih yang harus disediakan untuk
penduduk di pengungsian tersebut setiap hari sejak hari pertama?
● Berapa jumlah jamban minimum yanng harus disediakan untuk penduduk di pengungsian tersebut?
● Berapa jumlah tempat sampah yang harus disediakan untuk penduduk di pengungsian tersebut?
● Bagaimana pengamanan air limbah, pengamanan makanan dan pengendalian vektor yang akan
Anda lakukan?
JAWABAN CONTOH KASUS

• Air Bersih
 Hari 1-3: 5 liter × 185 orang = 925 liter
 Hari berikutnya: 20 liter × 185 orang = 3700 liter
• Jamban
 Hari 1-3: 2 jamban
 Hari berikutnya: 10-11 jamban
• Tempat Sampah : Tidak kurang dari 17 tempat
BAHAN BACAAN
DitJen PP & PL Kemenkes RI. 2013. Petunjuk Teknis Upaya Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Dalam Penanggulangan Bencana. Cetakan ke 2. Jakarta.
Husain, Ahmad & Onasis, Aidil. 2017. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan: Manajemen Bencana. Jakarta:
PPSDM Kementerian Kesehatan.
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes RI. 2015. Modul Peningkatan Kapasitas Petugas
Kesehatandalam Mengurangi Risiko Bencana Internasional. Jakarta.
The John Hopkins & Red Cross Red Cresent. 2008. Public Health Guide in Emergencies. Geneva:
International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai