Anda di halaman 1dari 23

STBM

DESA SUI ANA


Masalah Kesehatan

Bibit Lingkungan Perilaku


Penyakit Kurang Kurang
Sehat Sehat.

Dimusnahkan Disehatkan
Diubah  PEMICUAN
DAN PHBS
HUBUNGAN SANITASI
DENGAN KESEHATAN
Sanitasi Tidak
Layak

 Gizi Buruk
 Stunting

 Diare
 Sistem Pencernaan Rusak

PHBS
 Gizi tidak terserap dengan
baik
STUNTING
bukan hanya
karena
kurang makan
PEMICUAN
Sebagai salah satu alat untuk mencapai SBS. Apa SBS
atau ODF?
SBS adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan atau
ODF ( Open Defication Free )
STUNTING
Hygiene dan sanitasi yang buruk menyebabkan
gangguan inflamasi usus kecil yang mengurangi
penyerapan zatgizi dan meningkatkan permeabilitas usus
yang disebut juga Environmental Enteropathy (EE)
24% BAB di tempat
dimana terjadi pengalihan energi, yang seharusnya
digunakan untuk pertumbuhan tetapi akhirnya
terbuka (JMP, 2013)
digunakan untuk melawan infeksi dalam tubuh. (EHP vol.122)
Anak-anak di Bangladesh yang
terakses air minum bersih, jamban,
14% tidak memiliki akses ke
serta fasilitas CTPS pertumbuhan
sumber air bersih (JMP,
tinggi badannya 50% bertambah
2013)
lebih tinggi dibanding anak yang
tidak mendapat akses tersebut
(Lin A, et al. dalam Environmental Health Perspectives ; vol
122)
Apa itu STBM ?
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM

Pasal 1 (ayat 1) : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


yang selanjutnya disingkat STBM adalah pendekatan
untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui
pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan

Pasal 2 : Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk


mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan
saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
5 Pilar S.T.B.M.
( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan
Rumah Tangga (PAMM-RT)
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT)
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
( PLC-RT )

Akung AB
Definisi Stop BABS
Stop Buang Air Besar Sembarangan
adalah kondisi ketika setiap individu
dalam suatu komunitas tidak lagi
melakukan perilaku buang
air besar sembarangan yang berpotensi
me-nyebarkan
Permenkespenyakit.
No.3 Th.2014 ttg STBM
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Cuci Tangan Pakai Sabun
adalah perilaku cuci tangan
dengan menggunakan air
bersih yang mengalir
dan sabun.
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM
CTPS di 5 Tatanan

CTPS di CTPS di
Sekolah Tempat-tempat Umum

CTPS di
Rumah Tangga

CTPS di CTPS di
Tempat Kerja Institusi Kesehatan
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan mengelola air minum
dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki
dan menjaga kualitas air dari sumber air
yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk
menerapkan 6 prinsip higiene
sanitasi pangan dalam proses penge-lolaan makanan di
rumah tangga, meliputi : pemilihan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengo-lahan bahan
makanan, penyimpanan makanan, pengang-kutan
makanan dan
Permenkes No.3penyajian makanan.
Th.2014 ttg STBM
Alternatif PAM RT

SODIS Merebus Air Klorinasi cair/padat


(Solar Disinfection)

Bubuk Pemurni Air (PUR) Saringan Pasir Saringan Keramik


Pengamanan Sampah Rumah Tangga
Pengamanan Sampah Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan pengolahan sampah
di rumah tangga dengan mengedepankan
prinsip mengurangi, memakai ulang, dan
mendaur ulang.
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga adalah
melakukan kegiatan pengolahan limbah cair di rumah
tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan
dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan
penyakit.

Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM

Genangan limbar cair selokan tersumbat


Dusun RT KK JIWA SEMI SHARIN BABS
SEHAT G
PERMN
SEN

3 12 1052 4257 1034 18


Pokok Bahasan

1) Pra Pemicuan,
2) Pemicuan,
3) Paska Pemicuan,
4) Simulasi Pemicuan STBM di
Komunitas,
5) Praktek Pemicuan di Lapangan.
ALAT-ALAT UTAMA PARTISIPASI UNTUK PEMICUAN

a. Pemetaan (Mapping),
b. Penelusuran Desa (Transect
Walk),
c. Alur Kontaminasi (Oral Fecal),
d. Simulasi Air yang telah
Terkontaminasi
e. Diskusi Kelompok Terfokus
(FGD/Focus Group Discussion)
Tools 1: Pemetaan (Mapping)
Bertujuan untuk
mengetahui/melihat peta
wilayah/lokasi-lokasi
tempat masyarakat BAB,
membuang sampah, air
limbah rumah tangga,
tempat genangan-genangan
air serta sebagai alat
monitoring (pasca
pemicuan, setelah ada
mobilisasi masyarakat).
Tools 2: Penelusuran Desa (Transect Walk)

Tujuan :
 Untuk melihat dan mengetahui
tempat yang paling sering dijadikan
tempat BAB, tempat buang sampah
(sembarangan) & lokasi-lokasi
genangan air (limbah cair RT).
 Dengan mengajak masyarakat
berjalan ke sana dan berdiskusi di
tempat tersebut, diharapkan
masyarakat akan merasa jijik.
 Memicu rasa malu bagi orang yang
biasa BAB, buang sampah
sembarangan dan buang air limbah
di tempat tersebut.
Tools 3: Alur Kontaminas (Oral Fecal)

Tujuan :
 Mengajak masyarakat untuk
menganalisis bersama tentang
cara kuman penyakit yang
terdapat pada tinja, sampah dan
limbah cair rumah tangga dapat
masuk ke tubuh manusia dan
menimbulkan penyakit.
Alat yang digunakan :
 Gambar-gambar alur penularan
penyakit yang disebabkan oleh
tinja (diagram 6F), sampah dan
limbah cair rumah tangga.
 Potongan – potongan kertas
 Spidol
Proses Simulasi Air yang Terkontaminasi

Alternatif 1
1. Siapkan 2 gelas air minum (bisa gunakan
AMDK gelas yang masih disegel).

2. Minta salah seorang peserta untuk


minum air tersebut dengan terlebih
dahulu menunjukkan bahwa air masih
tersegel. Fasilitator juga melakukan hal
sama (minum air mineral kemasan).

3. Minta 1 helai rambut kepada salah seorang peserta, kemudian


tempelkan rambut tersebut ke tinja/sampah/limbah cair RT
yang sudah diambil saat transect, celupkan rambut tersebut ke
air mineral yang tadi diminum oleh peserta.

Anda mungkin juga menyukai