SKENARIO VI
INFEKSI VIRUS
“Pindah Kota”
“Pindah Kota”
1. Diagnosis banding
2. Komplikasi
3. Prognosis
4. Epidemiologi
5. Gambaran hasil apusan darah tepi dan cara menghitung derajat
parasitemianya
6. Jelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang serta interpretasinya pada kasus
malaria dan malaria pada kehamilan
7. Jelaskan prinsip imunitas pada manusia dan juga pada kasus kehamilan
8. Jelaskan kasus anemia pada kasus malaria anemia kehamilan (mekanisme
anemia pada kehamilan)
9. Tatalaksana kasus malaria tanpa komplikasi, malaria dengan komplikasi,
dengan malaria pada kehamilan
10. Komplikasi pada malaria dengan kehamilan
11. Pencegahan dan rehabilitasi kasus malaria
12. Jelaskan mekanisme resistensi obat anti malaria
13. Proses rujukan
1. Diagnosis banding
Jawab :
Adapun diagnosis banding pada kasus malaria, yaitu sebagai
berikut (Zainuddin, 2014).
a) Demam dengue
b) Demam tifoid
c) Leptospirosis
d) Infeksi virus lainnya
Sumber :
Zainuddin, et al. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : Ikatan Dokter Indonesia.
2. Komplikasi
Jawab :
Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan
kasus malaria, yaitu sebagai berikut (Zainuddin, 2014).
a. Malaria serebral
b. Anemia berat
c. Gagal ginjal akut
d. Edema paru atau ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
e. Hipoglikemia
f. Gagal sirkulasi atau syok
g. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan atau disertai
kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskular
h. Kejang berulang > 2 kali per 24 jam pendidngan pada hipertermia
i. Asidemia (pH darah < 15 mmol/L). 10. Makroskopik hemoglobinuria
karena infeksi malaria akut.
Sumber :
Zainuddin, et al. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : Ikatan Dokter Indonesia.
3. Prognosis
Jawab :
Prognosis bergantung pada derajat beratnya malaria. Secara umum,
prognosisinya adalah dubia ad bonam. Penyakit ini dapat terjadi kembali
apabila daya tahan tubuh menurun (Zainuddin, 2014).
Sumber :
Zainuddin, et al. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : Ikatan Dokter Indonesia.
4. Epidemiologi
Jawab :
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen Sustainale Development Goals (SDGs)
hingga tahun 2030. World Health Organization (WHO) menyatakan kasus
malaria tahun 2015 sebanyak 211 juta pertahun, tahun 2016 terjadi
peningkatan yaitu 216 juta pertahun. Angka kematian akibat malaria di
seluruh dunia diperkirakan 1,5 – 2,7 juta pertahun. Indonesia merupakan
salah satu negara beresiko malaria (Darmawansyah, 2019). Di Indonesia, data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan bahwa insiden
malaria penduduk Indonesia tahun 2007 didapati 2,9% dan tahun 2013
sebanyak 1,9%. Prevalensi malaria tahun 2013 sebesar 6,0%. Lima provinsi
dengan insiden dan prevalensi ertinggi adalah Papua, Nusa Tenggara Timur,
Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku (Budiyanto, 2017).
Sumber :
Budiyanto, A., Wurisastuti, T. 2017. Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Malaria pada Ibu Hamil di Indonesia. Media Litbangkes.
Vol 27 (1) : 25 -30. Viewed on 20 April 2022. From : neliti.com.
Darmawansyah., Habibi, J., Ramlis, R., Wulandai. 2019. Determinan
Kejadian Malaria. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Vol. 8 (3) :
136 – 142. Viewed on 20 April 2022. From : journlas.stikim.ac.id.
5. Gambaran hasil apusan darah tepi dan cara menghitung derajat
parasitemianya
Jawab :
Pemeriksaan mikroskopis masih yang terpenting karena selain dapat
mengidentifi kasi jenis Plasmodium secara tepat sekaligus juga dapat
menghitung jumlah parasit sehingga derajat parasitemia dapat diketahui.
Pemeriksaan dengan mikroskop, yaitu (Selvia, 2017) :
a) Pewarnaan Giemsa pada sediaan apusan darah untuk melihat parasit
b) Pewarnaan Acridin Orange untuk melihat eritrosit yang terinfeksi
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut
kosong karena bersifat iritasi lambung. Oleh sebab itu penderita harus
makan terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria (Kemenkes,
2017).
Sumber :
Fitriany, J., Sabiq, A. 2018. Malaria. Jurnal Averrous. Vol. 4(2). Viewed on
20 April 2022. From: ojs.unimal.ac.id.
Kemenkes, 2017. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Indonesia :
Kemernterian Kesehatan RI.