Anda di halaman 1dari 24

MALARIA PADA

KEHAMILAN
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK:

1. SHERLIANA
PRAMAISELA
2. NUNSASKIA DINDA
AYUNI
3. YANCE R. PAISEI
4. ABEDINA KIAMBO
A. DEFINISI
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
genus Plasmodium yang hidup pada nyamuk, dapat bersifat akut maupun
kronik.Nyamuk membawa Plasmodium dan menularkannya pada manusia
melalui gigitannya.
Malaria pada manusia disebabkan oleh lima spesies Plasmodium:
P. falciparum, P. vivax, P. ovale, P. malariae dan P. knowlesi. Sebagian besar
infeksi disebabkan P. falciparum atau P. vivax, namun infeksi campuran
dengan lebih dari satu spesies malaria juga dapat terjadi.Sebagian besar
kematian terkait malaria disebabkan oleh P. falciparum.
Infeksi malaria pada kehamilan merupakan masalah medis yang
serius karena risiko pada janin seperti abortus, kematian janin, pertumbuhan
janin terhambat (PJT) dan meningkatnya anemia dan kematian pada ibu.
B. ETIOLOGI

01 02
PLASMODIUM PLASMODIUM
FALCIPARUM VIVAX

03 04
PLASMODIUM PLASMODIUM
MALARIAE OVALE
C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis malaria bervariasi sesuai dengan endemisitas yang
mendasari daerah. Di daerah-daerah transmisi stabil malaria (daerah holo-
endemik), sebagian besar infeksi malaria pada ibu hamil tidak menunjukkan
gejala, tapi ibu tetap berisiko untuk anemia dan melahirkan janin dengan berat
badan lahir rendah. Bagi perempuan yang tinggal di daerah mesoendemik, atau
bagi wanita kembali ke daerah holo-endemik setelah lama tidak tinggal di sana,
malaria lebih cenderung mengakibatkan penyakit demam, penyakit gejala yang
parah, kelahiran prematur, dan kematian ibu atau janin. Dibandingkan dengan
perempuan yang tidak hamil, ibu hamil mengalami penyakit malaria yang lebih
berat, hipoglikemia lebih berat, dan komplikasi pernapasan (edema paru, sindrom
gangguan pernapasan akut) lebih sering terjadi.
Lanjutan…
Spelenomegali disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah eritrosit
yangterinfeksi parasite sehingga terjadi aktifitas RES untuk memfagositosis eritrosit baik
yang terinfeksi maupun yang tidak.Kelainan patologik pembuluh darah kapiler disebabkan
karena eritrosit yang terinfeksi menjadi kaku dan lengket, menghambat aliran kapiler,timbul
hipoksia/anoksia jaringan.Juga terjadi gangguan integritas kapiler sehingga terjadi
pembesaran plasma.Monosit/makrofat plasma merupakan partisipanselulerterpenting
dalam fagositosis eritrosit yang terinfeksi.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan dengan mikroskop
2. Pemeriksaan dengan uji diagnostic cepat (Rapid DiagnosticTest )
F. KOMPLIKASI
1. Jika tidak ditangani segera dapat menjadi malaria berat
yang menyebabkan kematian.

2. Malaria dapat menyebabkan Anemia yang


mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya
manusia.

3. Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati dapat


menyebabkan keguguran,lahir kurang bulan
(premature) dan berat badan lahir rendah (BBLR) serta
lahir mati.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Ibu hamil sebaiknya dicegah untuk bepergian ke daerah endemis malaria.
Apabila tidak mungkin menghindarinya, ibu harus diberi pengobatan pencegahan,
yakni klorokuin bila bepergian ke daerah malaria yang sensitif terhadap klorokuin,
atau meflokuin untuk daerah malaria yang resisten terhadap klorokuin.
Pada wanita hamil yang tinggal di daerah endemik dan telah mempunyai
kekebalan alami (karena kontak yang lama dengan malaria), pemberian
kemoprofilaksis terhadap malaria menyebabkan kejadian bayi berat badan lahir
rendah dan anemia ibu menurun. Pengobatan Pencegahan Intermiten selama
kehamilan ( IPTp -Intermittent Preventive Treatment during pregnancy) lebih disukai
karena efektif dan lebih praktis.
Rekomendasi WHO (2012) untuk IPTp
Semua ibu hamil diberikan IPTp dengan sulfadoksin-pirimetamin (SP) pada
kunjungan pemeriksaan antenatal ke-2 dan ke-3 (WHO merekomendasikan
empat kunjungan pemeriksaan antenatal standar, yakni kunjungan pertama
pada trimester pertama, kunjungan kedua pada 24 hingga 26 minggu
kehamilan, kunjungan ketiga pada 32 minggu, dan kunjungan keempat pada
36 sampai 38 minggu).
Setiap dosis dapat menekan atau menghilangkan infeksi asimtomatik pada
plasenta dan memberikan profilaksis pasca-pengobatan untuk 6 minggu.
A. Pengkajian
Tanggal : 31 Agustus 2020 Pukul : 08.00 WIB
Data Subjektif (S)
Identitas pasien
Nama Pasien : Ny. A Nama Suami : Tn. S
Umur : 30 Thn Umur : 35 Tahun
Suku : Maluku Suku : Maluku
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan:Ibu rumah tangga Pekerjaan: PNS
Alamat : Nawaripi Alamat : Nawaripi
A. Alasan kunjungan saat ini

Ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 7 bulan, datang


untuk memeriksakan kehamilan.
Ibu mengatakan sejak 3 hari lalu pusing, sakit kepala, badan dan sendi
terasa ngilu, badan menggigil 2x tadi malam, perut terasa sakit datang
hilang, tadi pagi ada darah sedikit di celana.
Ibu mengatakan muntah 2x dari semalam
Ibu mengatakan sudah minum paracetamol dari 2 hari lalu 3 kali setiap
hari, namun demam hanya turun sebentar.

B. Riwayat Kehamilan saat ini


1. Riwayat Mentruasi :
16 februari 2019, Ibu mengatakan hari sebelumnya teratur lamanya 5-6
hari, siklus 28 hari teratur dan 2-3 kali ganti pembalut, sifat darah encer
2. Tanda-tanda kehamilan :
Hasil PP test : Positif (tgl : 20 Mei 2019), TP : 23 November 2019
3. Pergerakan janin dirasakan / 24 jam terakhir:
ibu mengatakan sekitar 16 kali gerakan
4. Keluhan yang dirasakan :
Ibu mengatakan Sering buang air
kecil dan susah tidur
5. Pola makan :
Ibu mengatakan makan 3x sehari
porsi sedang, dan tidak ada
perubahan makan yang dialami,
minum 6-8 gelas sehari.
6. Pola Eliminasi :
ibu mengatakan BAB : 1x sehari
BAK : 5-6 x sehari.
7. Kontrasepsi yang di gunakan
sebelumnya : belum pernah KB
8. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu : Tidak ada

9. Riwayat Kesehatan :
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menahun, menular dan
menurun

10. Riwayat sosial :


ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan status pernikahan sah,
dan respon keluarga senang.
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan Head to toe
2. Diagnosa & Intervensi
Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai
tujuan yang spesifik.Tahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapakan.Oleh karena itu rencana intervensi yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi factor- faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan klien (Nursalam, 2008).
Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian terakhir didasarkan pada tujuan keperawatan yang
ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan
pada kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada
individu(Nursalam, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
tindakan keperawatan adalah klien kooperatif. Kooperatif itu sendiri adalah
suatu model pengamatan atau pembelajaran dimana anak mampu menerima
penjelasan yang telah disampaikan serta mampu untuk mengulangi kembali
apa yang telah di sampaikan sehingga tercapai hasil yang diinginkan
(Herman, 2011:132). Tujuan penting dari pembelajran kooperatif adalah
keterampilan kerja sama dan kolabosi (Depdiknas, 2009).
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai