Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUTORIAL

BLOK I.A
SKENARIO 6 : BAHAN PRESENTASI

Tutor : DR. Dra. Arni Amir, MS

Kelompok :4
Ketua : Nadia Shabira Amima (1710332009)
Sekretaris Papan : Fannysia Halim (1710333014)
Sekretaris Meja : Miftahul Jannah (1710331004)
Anggota : Ripa Rasyidatil Ulya (1410331012)
Annisa Karima Harda (1710331009)
Adinda Permata Sari (1710332002)
Suci Meysun Baddriyah (1710332004)
Prilisa Melenia (1710332010)
Jasnidar Ariva (1710331013)
Monica Lailatul Murarah (1710333001)
Fira Rahmaditha (1710333013)

PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2017/201
MODUL VI

SKENARIO 6 : BAHAN PRESENTASI

Ranti sedang menjalani praktik profesi kebidanan di RSUP. Dr. M.Djamil


Padang. Satu minggu dinas di bagian kebidanan, berbagai kasus kebidanan telah ia
temui. Ketuban pecah dini, plasenta previa, hingga kasus yang lazim terjadi adalah
preeklamsi/eklamsi.Melalui buku register kebidanan dan berbagi informasi dengan
bidan di ruangan tersebut, alangkah kagetnya ia. Angka kematian ibu tertinggi
disebabkan oleh hipertensi, Preeklamsi (PE) dan eklamsi. Angka kejadian di Sumatera
Barat yaitu sekitar 44,8% dan di RSUP Dr. M. Djamil terdapat 111 kasus pada tahun
2010 meningkat menjadi 137 kasus pada tahun 2011, 158 kasus pada tahun 2012, dan
211 kasus pada tahun 2013.

Ranti tertarik untuk mengangkat kasus presentasinya adalah preeklamsi. Mulai


menerima klien di IGD hingga perawatannya ia ikuti dengan sebaik mungkin.Ia pelajari
dengan fokus bahwa kasusnya adalah klien yanghamil anak ke-4, riwayat anak ke-3
hipertensi. klien berusia 38 tahun, riwayat menggunakan alat kontrasepsi hormonal
selama tiga tahun. Perawatan klien dimulai saat usia kehamilan 34-35 minggu dan
pemberian obat-obatan sudah dilakukan agar jika direncanakan persalinan bisa
pervaginam. Namun karena tidak mengalami penurunan tekanan darah, maka proses
persalinan dilakukan secara sectio cesarea saat usia kehamilan 35-36 minggu.

Ranti melakukan berbagai cara agar ia memahami preeklamsi dengan baik


sehingga ia mulai memikirkan bagaimana tindakan promotif, preventif, kolaboratif dan
rujukan jika menemui kasus yang sama sehingga tujuan akhir untuk menurunkan angka
mortalitas dan morbiditas dapat dikurangi.

Bagaimana anda membantu Ranti untuk menjelaskan prinsip dasar Clinical


Epidemiology Evidence Based Medicine untuk kasus ini?
LANGKAH 1: Klarifikasi istilah/Terminologi asing (yang tidak dimengerti)

1. Ketuban: Cairan pelindung yang terdapat dalam Rahim


2. Plasenta previa: Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen uterus
sehingga dapat menutupi pembukaan jalan lahir
3. Preeklamsi : Gangguan kehamilan yang disebabkan oleh hipertensi dan proteinuria
4. Eklamsi : Preeklamsi yang ditandai dengan kejang yng timbul bukan karena
kelainan neurologi
5. Hipertensi : Tekanan darah pada dinding arteri meningkat
6. Plasenta : Organ yang dibentuk dari jaringan pembuluh darah yang
menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding Rahim sehingga
janin dapat menerima nutrisi pertukaran gas melalui asupan darah ibu
7. Pervaginam : Persalinan melalui jalan lahir yaitu vagina
8. Alat Kontrasepsi : Alat yang bertujuan untuk mencegah kehamilan dimana bahan
bakunya mengandung preparat estrogen dan progesteron
9. Section cesaria: Suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu
insisin pada dinding perut dan dinding rahim
10. Promotif: Suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
yang besifat promosi kesehatan
11. Preventif: Suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah penyakit
12. Kolaboratif: Situsi dimana satu atau lebih orang belajar sesuatu secara bersama
13. Mortalitas: Ukuran jumlah kematian umumnya atau karena akibat spesifik pada
suatu populasi
14. Morbiditas: Keadaan sakit, terjadinya penyakit atau kondisi yang mengubah
kesehatan dan kualitas hidup
15. Evidence based medicine: Suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti
ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita
LANGKAH 2 : Menetapkan Masalah

1. Kenapa preeklamsi dan eklamsi lazim terjadi pada ibu hamil?


2. Apa penyebab terjadinya ketuban pecah dini?
3. Apa faktor penyebab terjadinya plasenta previa?
4. Bagaimana cara kita sebagai bidan mengurangi Angka kematian ibu hamil?
5. Apa penyebab tingginya angka kematian ibu di daerah sumbar?
6. Apa saja alat kontrasepsi hormonal?
7. Bagaimana cara menurunkan tekanan darah pada ibu yang akan melahirkan?
8. Apakah faktor penghambat pervaginam?
LANGKAH 3 : Curah pendapat kemungkinan hipotesis dan penjelasan

1. Pada ibu hamil yang mengalami preeklamsi, tidak akan mendapatkan asupan darah
yang cukup. Hal ini terjadi karena plasenta tidak bekerja dengan baik, ini terjadi
karena tepat setelah sel telur dibuahi sel sperma calon janin akan menempel pada
Rahim tempat tumbuhnya. Hal ini sangat memerlukan nutrisi. Ibu yang hamil muda
banyak yang kurang memperhatikan nutrisi sehingga sering terjadi preeklamsi.
2. 1.infeksi yang menyebabkan selaput ketuban tipis mudah pecah
2.ada riwayat terjadinya ketuban pecah dini
3.kebersihan yang tidak terjaga
4.hubungan seksual yang tidak sehat
5.terjadinya kecelakaan
6.derajat keasaman diatas 4,5
7.kondisi selaput ketuban yang tipis
8.ketegangan Rahim yang berlebihan
9.kesempitan panggul
10.kelainan letak janin
3. 1.pernah mengalami operasi pada rahim
2.pernah mengalami plasenta previa
3.pernah mengalami section cesarean
4.keguguran
5.pernah merokok
6.usia diatas 35 tahun
7.menggunakan kokain
8.riwayat persalinannya
9.keadaan rahim
10.kurangnya gizi ibu
4. Membantu ibu merencanakan kelahiran yang sehat dan mendampingi ibu selama
masa kehamilan, membantu proses persalinan, dan memberi asuhan pada ibu hamil
seperti menganjurkan program KB
5. 1.faktor usia yang terlalu tua diatas 35 tahun,terjadi dikota atau desa
2.usia yang terlalu muda
3.terlalu banyak anak padahal sudah ada program keluarga berencana
4.jangka kelahiran pendek antar anak
5.pendarahan,eklamsi dan infeksi
6. Alat kontrasepsi hormonal:
1.kontrasepsi oral->berupa pil yang mengandung progesteron
2.injeksi :berupa suntikan progesterone 3 bulan sekali atau berupa suntikan
kombinasi
3.susuk/implan:berupa strip yang ditanam dibawah kulit
4.spiral:berupa spiral berlapis tembaga dan dilapisi oleh progesterone
7. 1.disuruh istirahat yang cukup
2.melakukan terapi farmakologi
3.memberi obat hipertensi
4.diet pola makan
5.olahraga
6.hindari kafein
7.hindari stress

8. 1.pinggul ibu yang sempit


2.calon bayi yang besar
3.ibu kelelahan
4.calon bayi kembar
5.plasenta pecah dini
6.hipertensi
LANGKAH 4 : Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara(skema)

Praktik Profesi Kebidanan

Kasus-kasus dalam Prinsip clinical


kebidanan epidemiologi

Masa Masa persalinan

 Ketuban pecah dini


pervaginam Sectiocesarea
 Plasenta previa
 Preeklamsi dan eklamsi
 hipertensi
Morbilitas  Preventif
 Promotif
dan
 kolaboratif
LANGKAH 5 : Menetapkan tujuan pembelajaran

1.Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar epidemiologi

2.Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi dalam kebidanan

3.Mahasiswa mampu menjelaskan istilah dalam epidemiologi

4.Mahasiswa mampu menjelaskan indikator dan pengukuran dalam epidemiologi

5.Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi masalah


yang dihadapi dalam epidemiologi

6.Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip clinical epidemiologi pada kasus kebidanan

7.Mahasiswa mampu menjelaskan peran promotif, preventif dan kolaborasi dalam


menurunkan AKI dan AKB

8.Mahasiswa mampu menjelaskan peran hormonal pada kehamilan ibu


LANGKAH 7 : Tujuan pembelajaran( Learning Objective )

1.Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar epidemiologi


A.Pengertian epidemiologi menurut para ahli

1.Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi penyakit dan


determinan yang mempengaruhi frekuensi penyakit pada kelompok manusia
2. Epidemilogi adalah suatu studi tentang factor yang menentukan frekuensi dan
distribusi penyakit pada populasi manusia (Lowe C.R" Koestrzewski. J, 1973)a
3. Epidemiologi ialah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan
penyakit dan ruda paksa pada populasi manusia (Mausner J. S " Bahn, 1974)
4. Epidemiologi adalah ilmu yng mempelajri distribusi penyakit atau keadaan
fisiologis pada penduduk dan determinan yang mempengaruhi distribusi
tersebut (Lilienfeld A.M " D. E Lilienfeld, 1980)
5. Epidemiologi ialah suatu studi tentang distribusi dan determinan penyakit
pada populasi manusia (Barker, D. J.P, 1982)
Dari batasan tersebut terdapat persaman yaitu semua menyatakan epidemiologi
ialah ilmu yang mempelajari distribusi frekuensi penyakit beserta
determinannya, hanya terdapat dua perbedaan yaitu tambahan fenomena
fisiologis (Lilienfeld " Lilienfeld) dan ruda paksa (Mausner " Bhan)

Jadi pengertian epidemiologi adalah suatu cabang ilmu kesehatan untuk


menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu
penduduk tertentu serta mempelajari berbagai masalah kesehatan dalam suatu
penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan
kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya.

B.Pengertian epidemiologi ditinjau dari segi aspek


a) Aspek akademik: epidemiologi berarti analisis kesehatan, sosial ekonomi dan
kecendrungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi
perubahan-perubahan kesehatan
b) Aspek klinis : epidemiologi berarti usaha untuk mendeteksi secara dini
perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada
awal KIB atau timbulnya penyakit baru
c) Aspek praktis : ilmu yang ditunjukkan pada upaya pencegahan penyebaran
penyakit yang menimpa individu, kelompok,masyarakat dan umum

C.Konsep-konsep epidemiologi
 Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit
 Penggunaa data kuantitatif dan statistic
 Penularan penyakit
 Eksperimen pada manusia
D. Macam-macam epidemiologi
 Epidemiologi deskriptif:hanya menggambarkan masalah kesehatan yang terjadi
dimasyarakat bias dalam bentuk table, narasi dan grafik
 Epidemiologi analitik:menggambarkan besarnya masalah kesehatan dan mencari
faktor penyebab masalah tersebut

E. Ruang lingkup epidemiologi


 Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular
 Epidemiologi dan pencegahan penyakit tidak menular
 Epidemiologi dalam klinik
 Epidemiologi kependudukan
 Epidemiologi gizi
 Epidemiologi pelayanan kesehatan
 Epidemiologi kesehatan lingkungan
 Epidemiologi kesehatan jiwa

F. manfaat epidemiologi

 Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya


 Untuk melengkapi body of knowledge dan riwayat penyakit
 Untuk dapat diaplikasikan dalam pengendalian atau penanggulangan penyakit

2.Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi dalam kebidanan


 Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan yaitu :
Epidemiologi yang mengkaji distribusi serta determinan peristiwa Morbiditas
(kesakitan) dan Mortalitas (Kematian) yang terjadi dalam layanan Kebidanan.
 Tujuan Epidemiologi kebidanan adalah untuk :
Mengenal Faktor-faktor risiko terhadap ibu selama periode kehamilan,
persalinan, dan masa nifas (42 hari setelah berakhirnya kehamilan) beserta hasil
konsepsinya dan mempelajari cara penanggulangannya.
Manfaat Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan :
 Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya penyakit dalam pelayanan
kebidanan.
 Untuk mengambil kebijakan berkaitan dengan perencanaan sumber daya
kesehatan (tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan) khususnya berkaitan
dengan pelayanan kebidanan.

3.Mahasiswa mampu menjelaskan istilah dalam epidemiologi


 Sporadisitas penyakit
sporadis adalah suatu keadaan dimana suatu penduduk di serang oleh penyakit
yang berubah ubah menurut waktu.
 Endemisitas penyakit
 Endemi adalah penyakit yang umum terjadi pada laju konstan, namun cukup
tinggi pada suatu populasi.
 Epidemisitas penyakit
penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia ,
dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju
"ekspektasi" (dugaan).

 Pandemisitas penyakit
pandemi adalah kondisi dimana terjangkitnya penyakit menular pada banyak
orang dalam daerah geografi yang luas.
 KLB (Kejadian Luar Biasa)
KLB adalah salah satu status yang diterapkan di indonesia untuk
mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu masalah wabah penyakit.
 Wabah
kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitaannya meningkat secara "nyata" melebihi daripada keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU
no.4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular).
 Surveilance
upaya yang dilakukan secara terus menerus dari suatu kegiatan pengumpulan,
analisi, interpretasi, dari suatu data spesifik yang digunakan untuk perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program (manajemen program kesehatan).
 Kontaminasi : tercemar bibit penyakit
 Desinfeksi: tindakan untuk membunuh kuman pathogen tetapi tidak dengan
sporanya yang terdapat pada alat kesehatan
 Desinfestasi : tindakan baik fisi maupun kimia dengan maksud untuk
menghancurkan binatang-binatang kecil
 Sterilisasi : tindakan untuk membunuh kuman pathogen beserta sporanya
 Reservoir : habitat/tempat tinggal mahluk hidup
 Penjamu :tempat berkembangnya suatu organisme yang dapat didukung oleh
ketahanan kuman
 Antiseptic : upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh
lainnya

4.Mahasiswa mampu menjelaskan indikator dan pengukuran yang digunakan


dalam epidemiologi penyakit
 Indikator kesehatan masyarakat, seperti angka kematian, angka kelahiran, angka
kesakitan
 UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Mengukur kejadian penyakit, cacad ataupun kematian pada populasi.
Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati
diukur dengan menggunakan Prevalens dan Incidens. Ukuran-ukuran frekuensi
penyakit menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit
atau masalah kesehatan didalam populasi.
 Ada tiga macam ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
1.         Ukuran frekuensi penyakit : Mengukur kejadian penyakit, cacad ataupun
kematian pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif.
Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan menggunakan Prevalens dan
Incidens

2.         Ukuran dari akibat pemaparan : Mengukur keeratan hubungan statistik


antara faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga merupakan akibat
pemaparan tersebut. Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan
menggunakan Relative Risk atau Odds Ratio

3.         Ukuran dari potensi dampak : Menggambarkan kontribusi dari faktor


yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran
yang digunakan adalah Attributable Risk Percent dan Population Attributable
Risk. Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness suatu
pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu.

5.Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi akurasi masalah


yang dihadapi dalam epidemiologi
1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai.
 Menggunakan sumber data yang tidak representative
 Memanfaat data dari hasil survei khusus yang pengambilan respondennya tidak
secara acak
 Memanfaatkan data dari hasil survei khusus yang sebagian respondennya tidak
memberikan jawaban
2.Kesalahan karena adanya faktor bias

 Bias : Adanya perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya.


 Sumber Bias :
a. Dari Pengumpul data
-Menggunakan alat ukur yang berbeda-beda
-Menggunakan teknik pengukuran yang berbeda
b. Dari Masyarakat
-Adanya perbedaan presepsi masyarakat terhadap penyakit
-Adanya perbedaan respon terhadap alat yang digunakan.

6.Mahasiswa mampu menjelaskan peran clinical epidemiologi pada kasus


kebidanan
 Penelitian epidemiologis memiliki peranan penting dalam kemajuan ilmu
kedokteran, salah satunya pada bidang kebidanan, karena studi epidemiologi
dapat digunakan untuk hal – hal berikut :
1.      Mengungkapkan penyebab penyakit.
2.      Meneliti hubungan sebab akibat hubungan antara timbulnya penyakit
dengan deteerminan yang mempengaruhinya.
3.      Meneliti perjalanan penyakit alamiah.
 Dalam bidang kesehatan masyarakat, epidemiologi mempunyai peran yang
sangat besar karena hasil studi epidemiologi dapat digunakan untuk:
1.      Mengadakan analisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan 
perubahan yang terjadi akibat intervensi alam atau manusia.
2.      Mendeskripsi pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat.

7.Mahasiswa mampu menjelaskan peran promotif, preventif dan kolaboratif pada


kasus kebidanan
1.Peran Promotif
Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat  penting
untuk mengurangi AKI, AKA dan AKB.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu hamil adalah dengan
mencegah adanya anemia dalam kehamilan melalui penyuluhan- penyuluhan
dan kegiatan-kegiatan lain. Anemia dalam kehamilan memberi  pengaruh
kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan maupun persalinan. Berbagai
penyulit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus Upaya promotif
dalam praktek kebidanan pada ibu hamil adalah dengan mencegah adanya
anemia dalam kehamilan melalui penyuluhan- penyuluhan dan kegiatan-
kegiatan lain. Anemia dalam kehamilan memberi  pengaruh kurang baik bagi
ibu baik dalam kehamilan maupun persalinan. Berbagai penyulit dapat timbul
akibat anemia seperti abortus, partus

Contoh upaya promotif yang dilakukan dalam pelayanan kebidanan:


 Pemeriksaan kesehatan reproduksi pada usia pranikah untuk mengetahui
keadaan organ reproduksinya.
 Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil
 Penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil karena selama kehamilan ibu mengalami
peningkatan kebutuhan gizi dan ibu harus memenuhi gizi tersebut.
 Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu hamil agar
ibu hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu tanda tersebut.
 Memberikan informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil sebagai
persiapan untuk masa laktasi nantinya.
 Memberikan informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama persalinan.

2. Peran Preventif
 Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyakit. Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care,
postnatal care, perinatal dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini
adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi (high risk ),
 misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui,BBL, para  perokok, obesitas
(orang-orang kegemukan), para pekerja seks (wanita atau  pria), dan sebagainya
8. Mahasiswa mampu menjelaskan peran hormonal pada kehamilan ibu

1. Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Hormone kehamilan ini diproduksi sesaat setelah terjadi pembuahan. Hormone ini juga
diperlukan untuk mendukung pertumbuhan plasenta yang berperan menyalurkan nutrisi
dan oksigen dari tubuh sang ibu ke janin.

Hormone ini dihasilkan oleh Vili Chorialis (Chorionic Villi). Saat hormone ini
diproduksi, hormone progesterone juga akan terus meningkat jumlahnya  hingga hari
ke-70. Jumlah hormone progesterone kemudian akan berkurang selama sisa kehamilan.

Hormon ini memiliki fungsi tambahan yaitu menjaga imunitas tubuh selama masa
kehamilan. Dan hormone inilah yang dapat dijadikan sebagai indikator pada alat-alat tes
kehamilan.

Saat kadar hormone HCG pada air seni nmeningkat, alat tes kehamilan akan
menunjukan dua garis yang menandakan positif hamil. Namun ada dampak yang kurang
mengenakan bila kadar hormone HCG dalam kondisi tinggi, yaitu perut terasa mual dan
ingin muntah, terutama pada trimester pertama di mana ibu hamil sering mual dan
muntah.

2. Hormone HPL (Human Placental Lactogen)

Ada juga jenis hormone yang diproduksi oleh plasenta. HPL adalah hormone protein
yang dapat menstimulasi pertumbuhan serta mengakibatkan perubahan metabolisme
lemak dan karbohidrat.

Hormon HPL ini memiliki peranan yang sangat penting karena nantinya akan aktif
sesaat setelah proses persalinan. HPL ini berperan penting dalam memproduksi ASI.
Anda para calon ibu sebaiknya tahu bahwa kadar hormone HPL yang rendah bisa
menjadi indikasi bahwa plasenta kurang berfungsi dengan baik.

Ada dampak munculnya hormon ini pada tubuh wanita yang tengah hamil, yaitu
terjadinya perubahan pada bagian payudara di mana payudara wanita yang tengah hamil
terlihat lebih besar, kencang, padat, dan berisi. Kemudian payudara juga akan terasa
ngilu khususnya pada bagian puting akan terasa sakit bila disentuh.

3. Hormon Relaxin

Hormone kehamilan yang satu ini diproduksi oleh plasenta dan korpus luteum. Fungsi
utama hormone relaxin ini adalah dapat memberikan efek relaksasi pada bagian sendi
panggul dan juga dapat melembutkan bagian leher rahim. Jadi hormone ini sangat

bermanfaat untuk wanita hamil. Wanita hamil setidaknya akan berkurang rasa pegal di
daerah panggul selama menjalani masa kehamilan.

4. Estrogen
Nah, nama hormone yang satu ini pasti sangat familiar. Anda sering mendengar istilah
hormone estrogen. Hormone estrogen diproduksi oleh ovarium. Hormone ini  berperan
untuk meningkatkan pertumbuhan saluran kelenjar susu (kelenjar mammae) yang sangat
penting saat masa menyusui.

Selain itu, hormone estrogen juga mampu mengontrol proses pelepasan FSH dan LH.
Fungsi lainnya dari hormone ini antara lain memicu adanya kontraksi pada rahim,
menyebabkan otot-otot di bagian uterus menjadi lebih sensitif, dan membuat bagian
vagina dan serviks menjadi lebih lentur, serta hormone estrogen mampu memperkuat
dinding rahim saat terjadi proses persalinan.

Sebenarnya masih ada beberapa fungsi lainnya dari hormone estrogen, seperti misalnya
dapat membuat jaringan-jaringan tubuh lebih lembut dan dapat menjaga fungsi organ
genital, payudara, dan organ reproduksi.

Namun sayang dibalik banyaknya manfaat estrogen untuk tubuh wanita yang sedang
hamil, terdapat dampak lainnya yang kurang baik untuk tubuh, yaitu diproduksinya
hormone estrogen dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan cairan dalam tubuh
sehingga terjadi penimbunan cairan di beberapa bagian tubuh.

Penimbunan cairan ini kemudian menimbulkan pembengkakan di beberapa bagian


tubuh khususnya di bagian kaki. Kemudian dampak lainnya yaitu hormone estrogen
sering menyebabkan sakit punggung pada wanita yang sedang hamil serta timbulnya
varises pada kaki wanita hamil.

5. Progresteron

Hormone progesterone juga menjadi jenis hormone lainnya yang cukup familiar di
telinga kita yang awam dengan dunia medis.

Tahukah Anda hormone progesterone mempunyai fungsi untuk menciptakan lapisan


dinding rahim yang mana lapisan ini berperan untuk menahan plasenta yang terdapat
pada bagian dalam rahim.

Fungsi lainnya dari hormone ini adalah dapat mengurangi dan bahkan mencegah
kontraksi dan pengerutan otot-otot rahim sehingga persalinan dengan bayi premature
dapat dihindari.

Dan fungsi yang terakhir dari hormone yang satu ini adalah membantu payudara agar
lebih siap untuk memberian ASI pada bayi ketika sudah lahir nanti.Pusing saat hamil
adalah salah satu dampak meningkatnya produksi hormone progesterone. Kadar
hormone progesterone yang tinggi di dalam tubuh dapat membuat pembuluh darah
mengembang dan melebar.Alhasil tekanan darah pun akan menurun sehingga sering

membuat kepala pusing. Dampak lainnya yaitu melambatnya sistem pencernaan


sehingga perut menjadi kembung dan timbul sembelit.
Adapun pengaruh lain dari meningkatnya kadar hormone ini yaitu menurunnya gairah
seksual selama hamil, mempengaruhi suasana hati, mempercepat pernafasan, suhu
tubuh menjadi meningkat, dan timbul rasa mual alias ingin muntah.

6. Hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

Hormone MSH (Melanocyte Stimulating Hormone) dapat merangsang proses pigmentsi


pada kulit pada wanita hamil.

Dampak yang ditimbulkan pasca diproduksinya hormone MSH ini oleh tubuh antara
lain membuat warna puting susu menjadi lebih gelap, menjadikan daerah sekitar puting
susu menjadi lebih gelap, terjadinya pigmentasi warna kecokelatan di daerah wajah, dan
timbul pigmentasi kecokelatan di bagian tubuh tertentu seperti area linea nigra yaitu
area pusar ke bagian bawah pusar.

Inilah beberapa jenis hormone kehamilan yang dihasilkan oleh tubuh ketika terjadi
kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Dasar- dasar epidemiologi(I)ppt-scrib.com

Makalah EPIDEMIOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

istilah-epidemiologi- scrib.com

Upaya dalam asuhan kebidanan- scrib.com

Pengukuran dan statistic dalam epidemiologi-scrib.com

Modul epidemiologi dasar

Anda mungkin juga menyukai