Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUTORIAL

BLOK I.C
SKENARIO 2 : ENDOKRIN

Tutor : Dra.Elmatris,MS

Kelompok :4
Ketua : Jasnidar Ariva (1710331013)
Sekretaris Papan : Fira Rahmaditha (1710333013)
Sekretaris Meja : Miftahul Jannah (1710331004)
Anggota : Annisa Karima Harda (1710331009)
Adinda Permata Sari (1710332002)
Suci Meysun Baddriyah (1710332004)
Nadia Shabira Amima (1710332009)
Prilisa Melenia (1710332010)
Monica Lailatul Murarah (1710333001)
Fannysia Halim (1710333014)
Rizky Trikomala Sari (1410332016)
Meitiya Fariyanti (1410332017)
Aming Sriwahyu (1410332019)

PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2017/2018
MODUL II

SKENARIO 2 : ENDOKRIN

Shinta, gadis usia 16 tahun datang ke ibunya untuk bercerita bahwa ia takut
pakaian dalamnya ada darah yang cukup banyak. Ibunya pun menceritakan bahwa ini
dikenal dengan menarche. Ibunya pun menjelaskan tentang menstruasi dengan
panduan internet. Tiga bulan berikutnya, Shinta kembali menceritakan bahwa
menstruasi 3 bulan ini selalu datang 2 kali dalam sebulan. Untuk satu kali menstruasi,
darahnya pun cukup banyak selama 4 hari. Ibunya pun mengajak Shinta ke Bidan
untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada anaknya. Saat ini anaknya tampak
pucat seperti anemia.

Bidan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Setelah melakukan


rangkaian pemeriksaan, bidan pun menejelaskan hasil pemeriksaan dan apa yang
terjadi pada Shinta, yaitu terjadinya perubahan hormonal pada tubuh Shinta.
Perubahan hormonal ini bias dipengaruhi oleh anatomi dan fisiologi sistem reproduks
wanita, salah satunya adalah uterus. Bidan pun menyarankan Shinta dan ibunya untuk
berkonsultasi dengan dokter spesialis obstertri dan ginekologi untuk pemeriksaan
labor dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan ada tidaknya gangguan
anatomi dari sistem reproduksinya yang bisa mempengaruhi fungsi endokrin atau
kerja antar hormondidalam tubuh.

Bagaimana anda menjelaskan berbagai kelenjer endokrin dan hormon pada


skenario diatas?
LANGKAH 1: Klarifikasi istilah/Terminologi asing (yang tidak dimengerti)

1. Endokrin : sistem control kelenjer tanpa saluran yang menghasilkan hormone di


tubuh yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-
organ lain.
2. Menarche : menstruasi yang dialami pertama kali oleh seorang wanita remaja.
3. Uterus : organ reproduksi wanita untuk perkembangan embrio yang berada dalam
panggul wanita
4. Obstertri : spesialisasi pembedahan yang menangani pelayanan kesehatan wanita
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas
5. Menstruasi : proses keluarnya darah dari rahim karena luruhnya lapisasn dinding
rahim akibat sel telur yang tidak jadi dibuahi
6. Ginekologi : ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi
wanita(organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur)
7. Anemia : keadaan saat sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah berada dibawah normal
8. Hormonal : zat kimia yang dihasilkan organ tubuh tertentu tertentu dari kelenjer
endokrin yang berguna memacu fungsi organ tubuh tertentu
9. Sistem reproduksi : sistem dalam organisme yang bekerja untuk tujuan
reproduksi.
LANGKAH 2 : Identifikasi Masalah

1. Mengapa menstruasi bisa terjadi?


2. Mengapa menstruasi Shinta datang 2 kali sebulan?
3. Mengapa darah menstruasi Shinta cukup banyak dalam 4 hari?
4. Mengapa shinta tanpak pucat seperti anemia?
5. Kenapa bidan perlu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada shinta?
6. Mengapa bisa terjadi perubahan hormonal pada tubuh Shinta?
7. Mengapa perubahan hormonal bisa dipengaruhi oleh anatomi dan fisiologi sistem
reproduksi?
8. Mengapa bidan menyarankan shinta dan ibunya untuk konsultasi dengan dokter
spesialis obsterti dan genekologi?
9. Mengapa gangguan anatomi dari sistem reproduksi mempengaruhi kerja hormone
dan fungsi endokrin dalam tubuh?
10.Apa saja bentuk pemeriksaan labor dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan
ada atau tidaknya gangguan anatomi pada sistem reproduksi?
11Apa saja jenis-jenis kelenjer endokrin?
LANGKAH III : Analisis masalah

1. Menstruasi bisa terjadi karena adanya sel telur yang tidak jadi dibuahi sehingga
lapisan dinding rahim menebal karna banyak mengandung pembuluh darah dan
akhirnya dinding rahim menjadi luruh sehingga terjadilah menstruasi yang
dipengaruhi oleh hormon FSH yang menghasilkan estrogen dan LH yang bertugas
mensekresikan progesterone.
2. Shinta mengalami menstruasi 2 kali sebulan bias jadi disebabkan karena
mengalami pendarahan unovulasi yang dipengaruhi oleh hormone LH, jadi terjadi
ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone.
3. Karena siklus menstruasi yang dialami Shinta lebih pendek dari siklus normal
4. Karena volume darah banyak keluar sehingga eritrosit dan hemoglobin dalam
tubuh Shinta berkurang itulah sebabnya wajah Shinta terlihat pucat.
5. Bidan perlu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada Shinta agar bidan
mengetahui keluhan yang dialami Shinta dan juga untuk mengetahui riwayat
apakah terjadinya gangguan atau tidak pada organ reproduksi Shinta.
6. Karena terjadinya biosintesis hormone yang mengakibatkan terganggunya kelenjer
endokrin dan menyebabkan gangguan pada hipotalamus. Karena pusat
hipotalamus mengalami gangguan sehingga terjadilah perubahan hormonal dalam
tubuh.
7. Karena adanya kesalahan pada sistem embryogenesis.
8. Untuk lebih memastikan gangguan yang terjadi pada tubuh Shinta
9. Karena adanya kesalahan pada embryogenesis, yaitu pada kromosomnya sehingga
fungsi organ menjadi tidak normal akibatnya sistem endokrin tidak bisa
menjalankan tugasnya dengan baik.
10.Bentuk pemeriksaannya adalah USG dan cek darah
11.Hipotalamus, hipofisis, paratiroid, tiroid, kelenjer kelamin, dan kelenjer
pangkreas.
LANGKAH IV : Skema

Menarche Embryogenesis
sistem endokrin

Hipofisis Hormone FSH Sistem endokrin


anterior & LH

Biosintesis Estrogen Progesteron


hormon

Pendarahan
LANGKAH V : Menetapkan tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa mampu menjelaskan embryogenesis sistem endokrin


2. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi sistem endokrin
3. Mahasiswa mampu menjelaskan histologi sistem endokrin
4. Mahasiswa mampu menjelaskan biosintesis hormone
5. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja hormone
6. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi hormone
7. Mahasiswa mampu menjelaskan efek kelebihan dan kekurangan berbagai
Hormone
LANGKAH VII : Sharing informasi

1.Embriogenesis sistem endokrin


 Sumbu hipofisis-tiroid terbentuk pada minggu ke 2 dan ke 12
 Pematangan hipotalamus terjadi pada minggu ke 10 dan minggu ke 35
 Perkembangan pengendalian neuroendokrin pada minggu ke 20 kehamilan
sampai minggu ke 4 setelah kelahiran
 Pematangan sistem monodeyodinasi perifer, yaitu pada minggu ke 30
kehamilan sampai minggu ke 4 seelah kelahiran
 Hormon ACTH pertama kali di deteksi pada hipofisis janin yaitu pada
minggu ke 7 kehamilan dan sebelum akhir minggu ke 17
 Neurohipofisis berkembang pada masa kehamilan minggu ke 10 sampai ke
12

2.Anatomi sistem endokrin

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu :

a). Kelenjar Hipofisis

 Terletak pada dasar otak besar.


 menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
 Kelenjar hipofisis disebut master gland.
 Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian
tengah, dan bagian posterior.

b). Tiroid (kelenjar gondok)

 Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.


 Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
 Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan
pengaturan suhu tubuh.

c). Paratiroid

 Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.


 Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
 Parathormon berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam
darah.

d). Kelenjar Timus

 Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.


 Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
 Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau
hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
 Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

e). Kelenjar Adrenal (anak ginjal)

 Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.


 Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua
bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
 Menghasilkan hormon Adrenalin.

f). Kelenjar Pankreas (Langerhans)

 Menghasilkan hormon insulin.


 Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
 Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan.
 Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes.

g). Kelenjar Kelamin

a. Ovarium,Ovarium menghasilkan hormon :

 Estrogen; berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda


kelamin sekunder pada wanita.
 Progesteron; berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima
telur yang sudah dibuahi.

b.Testis

 Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon


androgen, yaitu testosteron.
 Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-
tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai
kumis, dan jakun.
3. Histologi sistem endokrin

1. Hipofisisi,struktur : - neurohipofisis (pars nervosa dan infundibulum)

- adenohipofisis (pars distalis,pars tuberalis,pars intermedia)

2. Tiroid,Bentuk seperti perisai dan terdiri dari 2 lobi

Gambaran umum:

•dibungkus oleh kepsel jaringan pengikat longgar

•kepsel melanjutkan menjadi septa

•kelenjer berbentuk fokikel yang dipisahkan septa dengan anyaman pembuluh


darah

•sel-sel kelenjer membentuk epitel sebagai dinding

3. Paratiroid,dibungkus oleh kapsel jaringan pengikat

Lapisan parenkim:

•sel principal, berbentuk polygon kecil,inti vesikuler, sitoplasma pucat

•sel oksifil, jumlah lebih sedikit,bergerombol, bentuk polygon, lebih besar


dan sitoplasma asidofilik

4. Adrenal ,Berbentuk bulan sabit dan gepeng berukuran 4-6 cm X 1-2 cm X 4 - 6


mm dan berjumlah sepasang terletak di kutub atas setiap ginjal.

Penampilan umum:Dibungkus oleh kepsel jaringan pengikat,terdiri atas 2


lapisan konsentris yaitu:

 Cortex adrenal: lapisan luar warna kuning


 Medula adrenalis: lapisan tengah warna abu-abu

5. Pulau pulau Langerhans,Bentuk bulat,sebagai kelompok sel-sel endokrin,terletak


diantara kelenjer eksokrin pangkreas, berjumlah 1 juta,sekitar 1,5% dari seluruh
pangkreas

Gambaran mikroskopis:

•sel-sel endokrin:

o SEL α (20 %) BER-GRANULA


o SEL β (60 - 80 %) BER-GRANULA
o SEL γ BER-GRANULA
o SEL C ( PADA MARMOT), TIDAK BER-GRANULA

•kapiler darah

4. Biosintesis Hormon

A). Biosintesis hormon steroid

Berdasarkan target organnya, hormone steroid terbagi menjadi dua sub kelompok
yakni hormone seksual termasuk hormone progestasional (progestin dan estrogen)
dan hormone adrenal. Kedua kelompok tersebut berasal dari kolesterol yang
mempunyai struktur dasar siklopentanoperhidrofenantren. Struktur kerangka C-27
pada kolesterol berasal dari Acetil-CoA yang telah mengalami serangkaian peristiwa
sebagai berikut : diawali dari pembentukan asestat menjadi mevalonat yang
membutuhkan enzim HMG-CoA reduktase kemudian diubah menjadi squalene
dilanjutkan dengan lanosterol. Selanjutnya, lanosterol akan diubah menjadi kolesterol
sebagai produk intermediate dengan mengambil tiga gugus karbon. Selai sebagai
precursor hormone steroid, kolesterol yang banyak terdapat di membrane sel juga
merupakan salah satu komponen bagi kelangsungan hidup sel.

Biosintesis hormone steroid termasuk testoteron dimulai dari perubahan kolesterol


menjadi pregnenolon. Pengaturan biosintesis hormone steroid diperantarai oleh
peningkatan cAMP intaselular ataupun oleh Ca+2 melaluijalur inositol trifosfat.
Rangsangan terhadap cAMP dapat bersifat akut maupun kronis. Rangsangan akut
dimulai sejak pengiriman kolesterol ke dalam inner mitokondria dengan perantaraan
steroidogenic acute regulatory (StAR), sedangkan rangsangan kronis terjadi pada saat
pengubahan kolesterol menjadi pregnenolon. Dalam stadium ini, proses konversi
berlangsung di dalam mitokondria dengan membubuhkan enzim side chain cleavage
(scc). NADPH, oksigen serta sitokrom P450 secara terbatas sesuai dengan
kebutuhan . Berbeda dengan reseptor hormone protein, reseptor steroid terletak di
dalam sitoplasma sel atau inti sel. Mula-mula hormone masuk kedalam sel dengan
cara difusi dan segera mengikat reseptor protein spesifikdi dalam sitoplasma.
Reseptor hormone streroid secara inaktif berada dalam suatu heat shock protein 90
(hsp 90). Apabila terjadi ikatan antara hormone dan reseptor, maka hsp 90 menjadi
aktif dan meleaskan diri. Kemudian ikatan hormone dan reseptor akan segera menuju
ke nucleus. Di dalam nucleus, ikatan kompleks hormone reseptor akan
mempengaruhi koaktivator dan factor transkripsi secara menyeluruh untuk
menghasilkan suatu kompleks transkripsional aktif yang nantinya akan mempertinngi
ekspresi gen dan menimbulkan efek hormone sterid.
B) Mekanisme Biosintesis Hormon Kortikosteroid
Kortisol merupakan hormon steroid. Hormon ini dibentuk dari kolesterol
terutama kolesterol yang ditranspor dalam darah dalam bentuk lipoprotein densitas
rendah (LDL). LDL terdiri dari inti hidrofobik bagian dalam dari ester kolesterol dan
trigliserida, yang dikelilingi lapisan tunggal fosfolipid polar dan apoprotein. Salah
satu jenis apoprotein adalah apolipoprotein-E (APO-E), yang nantinya akan berikatan
dengan reseptor lipoprotein pada membran plasma sel adrenal. Dengan stimulasi dari
ACTH, LDL akan masuk ke dalam sel adrenal (terjadi transport kolesterol ke dalam
sel adrenal). Kolesterol selanjutnya akan diubah menjadi pregnenolon oleh enzim
desmolase pada mitokondria sel adrenal. Setelah dilepaskan dari mitokondria,
pregnenolon dimetabolisme lebih lanjut dalam RE halus menjadi 17-
hidroksipregnenolon kemudian menjadi 17-hidroksiprogesteron. Lanjut diubah
menjadi 11-deoksikortisol. Akhirnya diubah menjadi kortisol. Sebenarnya kortisol
masih bisa dimetabolisme lebih lanjut menjadi kortison, terjadi di hati. Kortison ini
merupakan salah satu glukokortikoid seperti kortisol tetapi affinitasnya lebih rendah
(Greenstein dan Wood, 2010). 

5. Mekanisme kerja hormon terbagi menjadi 2 macam yaitu:

1.AMP siklik

setiap membrane sel organ sasaran berisi protein reseptor yang dapat
bersenyawa dengan hormon tertentu. Hormone bertindak sebagai duta pertama.
Kompleks hormon reseptor yang terbentuk selanjutnya akan memicu aktivitas enzim.
Enzim ini akan mengubah ATP menjadi AMP siklik yang bertindak sebagai duta
kedua atau duta intraseluler. Duta kedua bergabung dengan enzim khas untuk
menghentikan aktivitas enzim lainnya.

Contoh: pada sel-sel hati dan otot , AMP siklik dipicu oleh hormon adrenalin yang
kemudian menghambat enzim yang dibutuhkan untuk pembentukan glikogen dan
mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk memecah glikogen.

2. Pengaktifan gen

Setiap hormon bekerja pada organ sasaran dengan cara yang berbeda.
Molekul-molekul hormon menembus membrane sel dan bersenyawa dengan molekul-
molekul protein reseptor tertentu dalam sitoplasma. Kompleks hormon reseptor yang
dibentuk memasuki nukleus dan langsung bereaksi dengan DNA, kemudian memicu
transkripsi RNA dari gen tertentu. Sel sasaran membuat protein khas yang merespon
hormon tertentu.

Contoh : hormon steroid

6.Jenis hormone pada manusia dan fungsinya

 Hormon Testosteron – Hormon seks laki-laki yang fungsinya untuk


menentukan kepadatan tulang, kekuatan dan massa otot. Hal ini memainkan
peran penting dalam pertumbuhan jakun, jenggot dan rambut ketiak, bulu
dada, rambut kaki. Dalam perubahan terkait seperti pendalaman suara,
pubertas (pematangan organ seksual), pengembangan skrotum, libido.
 Hormon Luteinizing hormone (LH) – Untuk mengatur ovulasi pada wanita.
Pada laki-laki, testosteron diproduksi di testis dengan adanya hormon ini.
 Hormon Insulin – Untuk mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak,
membantu menjaga kadar glukosa darah dengan meningkatkan penyerapan
glukosa dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan lemak. Glukosa disimpan dalam
bentuk glikogen di otot dan hati. Insulin menghambat pelepasan glukagon dan
tidak memungkinkan tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber
energi.
 Hormon aldosteron – Untuk mendorong reabsorpsi natrium di ginjal dan
peningkatan volume darah, pelepasan kalium dan hidrogen melalui ginjal,
meningkatkan retensi air dan kenaikan tingkat tekanan darah.
 Hormon adrenokortikotropik – Untuk meningkatkan penyerapan
lipoprotein ke dalam sel kortikal sehingga lebih banyak kolesterol yang
tersedia untuk sel-sel dari korteks adrenal.
 Brain natriuretic peptide – membantu untuk menurunkan tekanan darah
karena membantu mengurangi resistensi pembuluh darah sistemik. Ini juga
menurunkan tingkat darah air, sodium dan lemak.
 Hormon Tiroksin dan Triidotironin – Untuk meningkatkan laju
metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik,
mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet.
 Hormon Adrenalin – Meningkatkan kecepatan denyut jantung, dan tekanan
darah, mengatur diameter arteriol, merangsang kontraksi otot polos,
meningkatkan konsentrasi gula darah.
 Hormon estrogen – Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri-ciri
kelamin wanita, merangsang perkembangan folikel telur, mempengaruhi
siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara
kehamilan.
 Dopamin (DPM / PIH / DA) – Dopamin menentukan perilaku Anda, kognisi
dan gerakan sadar, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Hal ini
memainkan peran penting dalam fitur psikologis seperti motivasi, hukuman
dan imbalan. Ini mengontrol pola tidur, mood, konsentrasi.
 Hormon Progesteron – Dapat mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang
penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan.
 Growth Hormone – Merangsang pertumbuhan tulang dan otot,
meningkatkan sintesis protein,mobilisasi lemak, menurunkan metabolisme
karbohidrat.
 Kalsitonin (CT) – menurunkan kadar kalsium darah dengan menghambat
penyerapan kalsium di usus, dan juga menghambat penyerapan kalsium
oleh ginjal dan dengan demikian mempromosikan ekskresi kalsium melalui
urin, mencegah aktifitas osteoklas dalam tulang dan memainkan peran penting
dalam regulasi vitamin D.
 Hormon TSH – Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh
kelenjar tiroid

7. Efek kekurangan dan kelebihan hormon

o HIPOFISIS >> hormon pertumbuhan

Kekurangan : (Dwarfisme)Penderita tampak bertubuh pendek (hanya sekitar satu


meter atau bahkan kurang) tapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal

Kelebihan : (gigantisme)Terjadi pada masa kanak – kanak, dimana terjadi


pertumbuhan berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki. (Akromegali) Terjadi
pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang rahang dan wajah. Kulit
bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan saraf oleh massa tulang yang
bertambah

o TIROID >> hormon tiroksin

Kekurangan : (kretinisme) Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya penderita tidak
dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal. (Mix Oedema) Terjadi
pada orang dewasa, cirinya laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk
badan menjadi kasar, dan rambut rontok

Kelebihan : (Grave’s disease/ morbus basedow)Penderita ini mengalami metabolisme


yang amat meningkat; penderita cenderung bertambah kurus walaupun disaat yang
sama penderita memiliki nafsu makan yang meningkat . Keringat berlebihan, denyut
nadi yang cepat, tidak tahan panas dan kelemahan badan. Dapat juga ditemukan
penonjolan bola mata.
o PARATIROID >> hormon paratiroid

Kekurangan : (Hipoparathormon) Terjadi gejala kekejangan otot

Kelebihan : (Hiperparathormon) Kelainan pada tulang seperti tulang rapuh, bentuk


abnormal dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang diekskresikan dalam air seni
bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal

o PANKREAS >> hormon insulin

Kekurangan : (Diabetes tipe I)Penyakit ini sepenuhnya bergantung dengan insulin,


penyakit ini sering didapatkan pada anak-anak atau dewasa muda. Pengobatan dengan
mengganti insulin sesuai dengan jumlah yang diperlukan. (Diabetes tipe 2) insulin
diproduksi dalam jumlah memadai tetapi terdapat gangguan dalam kualitas dan
mekanisme kerjanya. Faktor resiko penyakit ini seperti riwayat keluarga dengan
Diabetes Mellitus dan obesitas

o ADRENAL >> hormon adrenal

Kekurangan : (Addison’s disease) Gejala berupa

· Hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun),


· Gangguan pembentukan glukosa oleh jaring (glukoneogenesis)
· Penurunan kadar glikogen di liver yang menjadi cadangan glukosa
dalam tubuh
· Gangguan akibat kekurangan aldosteron seperti pengeluaran natrium
dan cairan yang berlebihan di ginjal.
· Dehidrasi,
· Penurunan tekanan darah
· Shock yang dapat menimbulkan kematian, terutama bila tidak
ditangani secara cepat.

Kelebihan : (Cushing’s syndrome) penderita mengalami peningkatan tekanan darah,


gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan.
o GONAD >> hormon kelenjar gonad

Kekurangan : dapat mengakibatkan gangguan terutama dalam proses reproduksi


manusia
DAFTAR PUSTAKA

PPT embriologi sistem endokrin OLEH Prof. DR. Hj. Yanwirasti, PA

Respository.unpad.ac.id (PDF)

Anatomi fisiologi sistem endokrin.pdf

Biosintesis hormon- scrib.com

PPT histologi sistem endokrin oleh dr. Biomechy Oktomalio

Anda mungkin juga menyukai