Anda di halaman 1dari 26

Modul 1

skenario 2
Tutor : dr. Abdul Baktiansyah, MKK, SpOK
Kelompok 3 :
Amiru Zachra 2014730007
Doddy Ario Siswanto Putro 2012730062
Fernita Cahyaningrum 2014730031
Ferza Farizky 2014730032
Issabella Nisrina Pratiwi 2014730043
Josi Wanda Pramantika 2014730045
Mentari Nur Farida 2014730056
Mulky Maurival 2014730065
Mustika Apriyanti 2012730142
Nursyafitriani S 2014730078
Skenario
Laras yang manis berusia 3 tahun,dibawa ibunya ke puskesmas
kemuning dengan demam dan terdapat ruam makulovesikuler yang gatal
pada muka , tungkai dan tubuhnya. Ibu mengatakan bahwa 3 hari yang
lalu mereka baru kembali dari ibukota kabupaten. Dalam perjalanan
pulang laras sudah mulai demam. Keesokan harinya muncul ruam merah
pada tangan, muka,yang menjalar keseluruh tubuhnya. Dokter
puskesmas mendiagnosis laras menderita varicella atau cacar air, yang
sebelumnya kasus serupa itu tidak ada. Memang laras belum pernah
menderita varicella dan belum pernah mendapat vaksinasi varicella.
Kata Sulit
Ruam Makula Versikuler
= Bercak yang berisi cairan
Kata/Kalimat Kunci
1. Laras 3 tahun
2. Demam dan terdapat Ruam Makula Versikuler
3. Belum pernah menderita Vericella dan belum pernah
mendapatkan vaksin
4. Kakak dan ayahnya juga menderita demam
5. Ayahnya menderita Herpes Zoster
6. Dilingkungan rumah anak-anak mengalami gejala yang
sama
7. Tinggal di desa yang penduduknya padat
8. Jumlah penduduk 535 orang
9. Sebelumnya kasus serupa tidak ada
10. Ukuran rumah 4x6 meter dengan penghuni minimal 8 orang
Pertanyaan
1. Apakah termasuk kejadian luar biasa atau wabahkah kejadian pada skenario ini,
serta jelaskan kriteria KLB dan wabah macam-macam wabah?
2. Jelaskan bagaimana menghitung attack rate, case fatality rate, dan incidence rate!
3. Bagaimana cara melakukan penyelidikan wabah dan cara penanggulangannya?
4. Jelaskan aspek klinis dari varicella
a. Penyebab b. Gejala
c. Pencegahan d. Diagnosis
e. Pengobatan f. Penularan
5. Jelaskan tindakan kita sebagai dokter yang bekerja di puskesmas dalam menangani !
6. Jelaskan tentang program pemerintah yang dilakukan di puskesmas untuk mencegah
terjadinya varicella dan untuk mengurangi angka kematian
7. Bagaimana memonitoring dan evaluasi program kerja ?
8. Bagaimana cara menggerakan potensi masyarakat untuk repitalisasi posyandu
dalam mencapai kecamatan sehat?
9. Bagaimana cara melakukan koordinasi?
10.Membuat rencana kerja wabah!
11.Apakah masalah ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat diindonesia?
Mengapa?
Wabah dan KLB
■ Wabah adalah keadaan berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat, yangg jumlah penderitanya meningkat secara
nyata, melebihi keadaan yang lazim, pada waktu dan daerah
tertentu, serta dapat menimbulkan malapetaka. (UU RI No 4 Tahun
1984)

■ Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian


kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu (Undang-
undang Wabah, 1984).
Macam-macam Wabah

Wabah

Propagated atau
Common Source
Progressive
Epidemic
Epidemic
Propagated atau Progressive
Common Source Epidemic
Epidemic
1. Ditularkan oleh suatu 1. Ditularkan oleh manusia /
perantara (makanan) hewan reservoir melalui
2. Korban yang terjadi banyak kontak langsung / tidak
3. Masa inkubasi pendek langsung
4. Timbulnya penyakit cepat 2. Masa inkubasi panjang
5. Lenyapnya penyakit dalam 3. Timbulnya gejala perlahan
waktu singkat 4. Peningkatan kasus penyakit
6. Episode peny. merupakan lambat
peristiwa tunggal 5. Lenyapnya penyakit dalam
7. Misalnya : Keracunan waktu lama
Makanan 6. Episode penyakit bersifat
majemuk
7. Misalnya : wabah penyakit
menular
7 Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut
Permenkes 1501 Tahun 2010
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih
4. Jumlah penderita baru menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate)
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
Cara Menghitung Attack Rate, Incidence Rate,
dan Case Fatality Rate
1. Attack Rate
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡(𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢)
𝐴𝑅 = 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

2. Incidence Rate

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢


𝐼𝑅 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎
3. Case Fatality Rate
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎
𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝐴𝑅 = 𝑥𝐾
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎
𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡

*K = Konstanta = 100%
Cara melakukan penyelidikan wabah dan cara
penanggulangannya
1. Persiapan langsung
2. Konfirmasi Kejadian KLB/Wabah dan Verifikasi Diagnosis
3. Penentuan Definisi Kasus, Identifikasi dan Penghitungan
Kasus dan Pajanan
4. Tabulasi data Epidemiologi Deskriptif Berdasarkan Orang,
Tempat dan Waktu
5. Pengumpulan spesimen dan analisis laboratorium
6. Formulasi dan Uji Hipotesis Melalui Studi Epidemiologi
Analitik
7. Aplikasi Studi Sistematik Tambahan
8. Penerapan Intervensi Penanggulangan dan Pencegahan
9. Komunikasi hasil
Varicella

■ Varicella zoster virus (VZV) merupakan famili


human (alpha) herpes virus.
■ Varicella terutama mengenai anak-anak yang
berusia dibawah 20 tahun terutama usia 3-6
tahun
■ Masa inkubasi varicella 10-21 hari pada anak
imunokompeten (rata-rata 14-17 hari).
■ VZV masuk ke dalam tubuh manusia dengan
cara inhalasi dari sekresi pernafasan (droplet
infection) ataupun kontak langsung dengan
lesi kulit.
Gambaran Klinis

■ Gejala prodormal yaitu demam,


malaise, nyeri kepala, mual dan
anoreksia, yang terjadi 1-2 hari
sebelum timbulnya lesi di kulit
sedangkan pada anak kecil
■ Lesi pada varicella biasanya sangat
gatal
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Tatalaksana
■ Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak
mudah pecah.
■ Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat
diberikan salap antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi
sekunder.
■ Dapat diberikan antipiretik dan analgetik
■ Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi
sekunder akibat garukan.
■ Dosis antivirus (oral) untuk pengobatan varicella dan herpes zoster:
– Neonatus: Asiklovir 500 mg/m2 IV setiap 8 jam selama 10 hari.
– Anak (2 – 12 tahun): Asiklovir 4 x 20 mg/kgBB/hari/oral selama 5
hari.
– Pubertas dan dewasa:
 Asiklovir 5 x 800 mg/hari/oral selama 7 hari.
 Valaklovir 3 x 1 gr/hari/ oral selama 7 hari.
 Famasiklovir 3 x 500 mg/hari/oral selama 7 hari.
Program Penanggulangan Penyakit
Menular
Pasal 7
(1) Pemerintah dalam menyelenggarakan program
penanggulangan Penyakit Menular dapat
membentuk satuan kerja/unit pelaksana teknis
yang memiliki tugas dan fungsi

(1) Program Penanggulangan Penyakit Menular yang


diselenggarakan oleh satuan kerja/unit pelaksana
teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dikelola oleh Pejabat Kesehatan Masyarakat.
Pasal 8

(1) Berdasarkan prevalensi/kejadian kesakitan dan


karakteristik Penyakit Menular, target program
Penanggulangan Penyakit Menular meliputi:
a. reduksi;
b. eliminasi; dan/ atau
c. eradikasi.
Cara menangani kasus

Upaya

Pencegahan Pengendalian Pemberantasan


Pasal 11

(1) Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam


Penanggulangan Penyakit Menular dilakukan melalui kegiatan:
a. promosi kesehatan;
b. surveilans kesehatan;
c. pengendalian faktor risiko;
d. penemuan kasus;
e. penanganan kasus;
f. pemberian kekebalan (imunisasi)
g. pemberian obat pencegahan secara massal; dan
h. kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Monitoring Program Kerja
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan Penanggulangan Penyakit Menular
berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diarahkan untuk:
a. Mencegah risiko lebih buruk bagi kesehatan;
b. Peningkatan kemampuan pemantauan wilayah setempat.
c. Peningkatan kemampuan penanggulangan KLB/wabah.
Evaluasi Program Kerja

Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dilakukan terhadap


upaya:
a. Pencegahan dan pengendalian, dengan indikator Penyakit Menular
tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat
b. Pemberantasan, dengan indikator tidak ditemukan lagi penyakit
atau tidak menjadi masalah kesehatan
c. Penanggulangan KLB, dengan indikator dapat ditanggulangi dalam
waktu paling lama 2 (dua) kali masa inkubasi terpanjang.
Membuat beberapa
program di posyandu

Melakukan Melakukan
beberapa Imunisasi
penyuluhan Lengkap

Pemberian imunisasi, Pemberian ASI,


Pengetahuan ttg tumbuh kembang, Kebersihan
lingkungan
Koordinasi
Kepala Dinkes
Bupati Kepala Desa
Puskesmas

Kepala Surveilans
Kepala Puskesmas Pemegang Program
Puskesmas

Sektor Terkait

Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit). Edisi
Revisi Tahun 2011. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, 2011
Buku Petunjuk Teknis Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa Hepatitis A dan E, Diare, dan Tifoid. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Tahun 2015
Masalah Kesehatan
Masyarakat
Masalah
Kesehatan
lingkungan Penyehatan
Masalah Perilaku lingkungan
Kesehatan pemukiman
Masalah
Pelayanan
Kesehatan
Sarana Pengelolaan
bangunan dan limbah dan
pendukung Pengelolaan tempat- sampah
tempat umum dan
pengolahan makanan

Anda mungkin juga menyukai