TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertermi
1. Pengertian
infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37,
2016).
8
9
meningkat pada sore atau malam hari kemudian turun pada pagi
2. Etiologi
disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang
secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada
demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta
a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi
3. Patofisiologi
humoral mukosa (igA) usus kurang baik, maka basil salmonella akan
2016)
12
4. Pathway
13
5. Penatalaksanaan
a. Tindakan farmakologis
antipiretik berupa:
1) Paracetamol
jam.
suhu tubuh.
2) Ibuprofen
dapat diberikan ulang dengan jarak antara 6-8 jam dari dosis
5mg/Kg BB.
4) Memberikan kompres.
kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang
penguapan.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
b. Riwayat kesehatan
panas.
saat masuk rumah sakit): sejak kapan timbul demam, sifat demam,
gelisah.
penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan persistem
2) Sistem pernafasan
3) Sistem kardiovaskuler
4) Sistem gastrointestinal
5) Sistem integument
6) Sistem perkemihan
3) Pola eliminasi
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
18
b. Foto rontgent
6. Diagnosa Keperawatan
7. Rencana Keperawatan
n ana
or k :
m 15-
al 30
<1 x/m
bl De
n: was
90 a :
- 12-
17 20
0 x/m
<1 thn
f. Monitor WBC, HB dan HCT
: 80-
160g. Monitor intake dan output
2 h.thn Kolaborasikan pemberian antipiretik
i. Berikan pengobatan untuk mengatasi
: 80-
penyebab demam
120j. Selimuti pasien
6 k.thn Berikan cairan intravena
: 75-
l. Kompres pasien pada lipat paha dan
115 aksila
10 m.
thn Tingkatkan
: 70- sirkulasi udara
110n. Berikan pengobatan untuk mencegah
14 thn terjadinya menggigil Temperature
: regulation
65-
100a. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
b. Rencanakan monitoring
>14th suhu
secara kontinyu
n :
c. Monitor TD, nadi dan RR
60-
d. Monitor warna dan suhu kulit
100e. Monitor tandatanda hipertermi dan
Respir hipotermi
asi f. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
dbng. Selimuti pasien untuk mencegah
BBL : hilangnya kehangatan tubuh
h. Diskusikan
30-50 tentang pentingnya
x/m pengaturan suhu dan kemungkinan efek
Anak- negative dari kedinginan
i. Berikan antipiretik bila perlu
Vital Sign Monitoring
atau berdiri
d. Monitor TD , nadi,
RR, sebelum,
selama dan sesudah
aktivitas
e. Monitor kualitas
dari nadi
f. Monitor frekuensi
dan irama dari
pernafasan
g. Monitor suara paru
h. Monitor pola
pernafasan abnormal
b. Temperature f. hilangnya
stabil : (36,50- kehangatan tubuh
37,50c) Berikan antipiretik
jika perlu
c. Tidak ada kejang
21
d. Glukosa darah
stabil
e. Pengendalian
risiko :
hipertermia
f. Pengendalian
risiko :
hyportermia
g. Pengendalian
risiko : proses
menular
h. Pengendalian
risiko : paparan
sinar matahari
Resiko injuri Setelah dilakukan a. Sediakan
berhubungan tindakan keperawatan lingkungan yang
dengan selama 3x 24 jam nyaman untuk
infeksi anak bebas dari pasien
mikroorganisme. cidera dengan kriteria b. Identifikasi
hasil: kebutuhan
a. Menunjukan kenyamanan
homeostatis pasien sesuai
b. Tidak ada dengan kondisi
perdarahan fisik dan fungsi
mukosa dan bebas kognitif pasien
dari dan riwayat
komplikasi lain penyakit
terdahulu pasien
c. Menghindari
lingkungan yang
berbahaya
misalnya
memindahkan
perabotan
d. Memasang side
rail tempat tidur
e. Menyediakan
tempat tidur yang
nyaman dan
bersih
f. Membatasi
pengunjung
g. Memberikan
penerangan yang
cukup
22
h. Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien
i. Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
j. Memindahkan
barang-barang
yang dapat
membahayakan
k. Berikan
penjelasan pada
pasien dan
keluarga atau
pengunjung
adanya perubahan
status kesehatan
dan penyebab
penyakit.
Resiko Setelah dilakukan Nutrition management:
tindakan keperawatan a. Kaji adanya alergi
ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari selama 3x24 jam makanan
kebutuhan nutrisi adekuat b. Kolaborasi dengan
berhubungan den dengan gan kriteria hasil: ahli gizi untuk
intake yang a. kurang dan menentukanjumlah
Adanya
diaforesis. kalori dan nutrisi
peningkatan berat
b. badan yang dibutuhkan
Berikan substansi
Berat badan ideal c.
gula
sesuai dengan tinggi
c. badan d. Berikan makanan
Tidak ada yang terpilih
d. tandatanda (sudah
malnutrisi dikonsultasikan
Menunjukkan dengan ahli gizi)
peningkatan fungsi Monitor jumlah
e. nutrisi dan
e. pengecapan dari kandungan kalori
menelan rition monitoring
Tidak terjadi Nut BB pasien Dalam
penurunan berat a. batas normal
badan yang berarti Monitor adanya
b. penurunan berat
badan
c. Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
23
8. Implementasi Keperawatan
kesehatan lain.
9. Evaluasi Keperawatan
laporkan dokter/perawat
dan waktu
1. Pengertian
24
kompres yaitu kompres hangat dan kompres dingin. Pada penelitian ini
atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan
3. Indikasi
d. Kekejangan otot
25
4. Pelaksanaan Tindakan
perpindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih
dari permukaan kulit. Oleh karena itu, anak jangan “dibungkus” dengan lap
atau handuk basah atau didiamkan dalam air karena penguapan akan
(Irdawati, 2017).
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Indikasi
persendian
4) Sepasme otot
3) Handuk pengering
4) Sarung tangan
5) Termometer
e. Prosedur Tindakan
2) Cuci tangan
terlalu basah
7) Apabila kain telah kering atau suhu kain relatif menjadi dingin,
menit
28
f. Evaluasi
1) Respon klien
g. Dokumentasi
1) Waktu pelaksanaan