Anda di halaman 1dari 3

NAMA : INDAH VIVIANA

NIM : P1337420319017
KELAS : 3 REGULER a

Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


pada Pasien Chronic Kidney Disease (Gagal Ginjal Kronis) Di RSUD

1. Variabel
a. Variabel Dependen : Gagal Ginjal Kronis
b. Variabel Independen : Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

2. Definisi operasional:

a. Asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dengan


penatalaksanaan kebutuhan nutrisi adalah suatu tindakan yang dilakukan
secara berkesinambungan dari proses pengkajian, perumusan diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi. Didalam proses pengkajian,
pengukuran anemia pasien akan diukur menggunakan alat pengukur Hb
dan melihat tanda-tanda klinis yang diamati meliputi adanya penurunan
berat badan yang drastis, mukosa bibir kering, kerusakan integritas, rambut
rontok, abdomen mengalami ascites, lemas dan lain sebagainya. Selain itu,
ada tingkat pengetahuan diet Gagal Ginjal Kronisyangdiukur menggunkan
dengan pilihan B dianggap benar dan pilihan S dianggap salah dalam
kuisioner yang meliputi pengertian diet, tujuan diet, jenis makanan
yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi. Tes kemampuan akan
diukur dengan menggunakan kuesioner menjawab pertanyaan. Total skor nilai
tertinggi 15 dan terendah 0. Untuk deskriptif nilai dengan kategori, baik : 8 -
15, dan kurang : 0 – 7.Pengisian kuisioner ini diukur sebelum dilakukan
konseling.

3. Bentuk instrumen pada metode pengumpulan data yang akan digunakan meliputi :
a. Studi pendahuluan, sebelumnya penulis melakukan studi kasus
pendahuluan dengan tujuan untuk mengetahui pravelensi kasus penyakit
Gagal Ginjal Kronik yang ada dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo Semarang.
b. Ijin melakukan studi kasus, penulis meminta ijin untuk melaksanakan
studi kasus di rumah sakit umum daerah Tugurejo semarang, dengan
menyerahkan surat pengantar dari kampus ke Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo, sebagai bukti akan dilakukan studi kasus.
c. Setelah mendapatkan ijin melakukan studi kasus, maka ditinaklanjuti
dengan menyampaikan ijin tersebut kepada kepala ruang untuk
menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan studi kasus.
d. Bekerjasama dengan Clinical Instructure, membimbing penulis dalam
mendapatkan klien yang sesuai dengan kriteria inklusi
e. Meminta persetujuan, penulis memberikan surat persetujuan antara penulis
dengan klien yang didalamnya menyatakan bahwa klien bersedia untuk
dijadikan sebagai responden penelitian.
f. Wawancara dan memberikan kuisioner, penulis melakukan wawancara
secara langsung kepada klien dan keluarga klien mengenai keluhan yang
yang dirasakan klien pada saat dilakukan pengkajian. penulis juga
memberikan kuisioner yang meliputi pengertian diet, tujuan diet, jenis
makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi. Tes
kemampuan akan diukur dengan menggunakan kuesioner menjawab
pertanyaan. Total skor nilai tertinggi 15 dan terendah 0. Untuk deskriptif
nilai dengan kategori, baik : 8 -15, dan kurang : 0 -7. Setelah
mendaptkan data maka penulis merumuskan tujuan dan intervensi yang
akan dilakukan meliputi mengkaji antopometri, intake nutrisi, mengkaji
turgor kulit, mengkaji mukosa bibir, melakukan konseling tentang diit
yang harus dijalani danmelakukan kolaborasipemberian obat / tambahan
vitamin.
g. Membina trust, sebelum melakukan konseling kepada klien penulis akan
mengikuti sesi hemodialisa klien diruangan dengan mengajak klien untuk
berbagi ceita, tentang kondisi penyakitnya, keluarganya, .dan sebagainya
Kemudian melakukan tindakan keperawatan seperti menimbang berat
badan, mengukur tekanan darah, menyiapkan tempat tidur, dll. Setelah
klien merasa trust, penulis merencanakan kontrak selanjutnya, yakni
melakukan konseling mengenai diet nutrisi pada pasien hemodialisa.
h. Melakukan tindakan konseling dengan klien tentang diit asupan nutrisi
meliputi makanan yang dikonsumsi selama sehari, kemungkinan
komplikasi yang terjadi, penulis juga memberikan leaflet kepada klien
yang berisi materi yang telah disampaikan.
i. Observasi, penulis melakukan pengamatan langsung pada keadaan klinis
klien dan hasil tindakan asuhan keperawatan dengan gangguan kebutuhan
nutrisi yang diberikan pada klien dengan Gagal Ginjal Kronik. Keadaan
klinis yang diamati meliputi adanya penurunan berat badan yang drastis,
mukosa bibir kering, kerusakan integritas, rambut rontok, abdomen
mengalami ascites, lemas dan lain sebagainya.
j. Penulis selanjutnya akan melakukan pengkajian melalui wawancara
(anamnesa), observasi kondisi klien (pemeriksaan fisik) dan melihat hasil
pemeriksaan penunjang serta dokumentasi keperawatan klien.
k. Studi dokumentasi keperawatan, penulis menggunakan berbagai sumber
catatan medis serta hasil pemeriksaan penunjang untuk membahas tentang
Gagal Ginjal Kronik dengan gangguan kebutuhan nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai