Oleh :
2114901002
2021
Peningkatan Suhu Tubuh (Hipertermi)
1. Pengertian Hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian kecil tapi penting dari otak. Ini berisi beberapa inti
yang kecil dengan berbagai fungsi. Itu memainkan peran penting dalam sistem saraf serta
sistem endokrin. Yang terhubung ke kelenjar kecil dan penting lain disebut kelenjar
hipofisis.Hipotalamus merupakan bagian kecil dari otak hewan vertebrata; pada manusia
beratnya sekitar empat gram dalam otak yang beratnya rata-rata 1.400 gram (49 ons). (Tri
Wulandari, 2001).
a. Lokasi / Anatomi
Hipotalamus adalah tipis (3-4 milimeter [0,118-0,157 inci] ketebalan) piring jaringan
saraf ditemukan di sepanjang kedua sisi ujung depan ventrikel ketiga (salah satu rongga
berisi cairan di dalam otak). Terkubur di otak, dekat pusat rongga tengkorak, terletak tepat
di bawah thalamus (pusat penghubung untuk jalur sensorik dan motorik di otak). Hal ini
hampir sepenuhnya disembunyikan oleh belahan otak atasnya, meskipun ketika otak
dihapus untuk studi, hipotalamus terlihat di permukaan basal. (Tri Wulandari, 2001).
Hipotalamus sangat penting untuk hidup seperti itu memainkan peran yang sangat
penting. Kontrol proses metabolisme tertentu dan kegiatan lainnya dari sistem saraf
otonom. Mengsintesiskan dan mengeluarkan neurohormones, sering disebut hipotalamus
mengeluarkan hormon. Melepaskan hormon ini membantu mengontrol dan mengatur
sekresi hormon hipofisis. Fungsi hipotalamus dapat terdaftar sebagai(Affandi,2007) :
5. Kontrol siklus harian di fisiologis negara dan perilaku juga dikenal sebagai
ritme sirkadian
a) Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya
suatu benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya suatu benda,
kita memerlukan suatu besaran yang dapat di ukur dengan alat ukur. Alat yang di
gunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. (Fadiel Meutuah, 2011).
b) Suhu tubuh adalah keadaan seimbang antara produksi panas tubuh dan
kehilangan panas dari tubuh yang diukur dengan derajat. Dimana pengeluaran
panas melalui keringat, sisa pembuangan (ekskresi) , penyinaran (radiasi) ,
hantaran (konduksi) dan pernapasan. (Fadiel Meutuah, 2011).
pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan tidak dapat mengontrol
produksi panas, yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan
anastetik tertentu.
2. Hipotermia
hipotermia.Tingkatan hipotermia
Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama
beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang mengalami
hipotermia mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan
tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung,
pernapasan, dan tekanan darah turun. Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia
jantung akan berlangsung, kehilangan kesadaran, dan tidak responsif terhadap
stimulus nyeri.
Dilakukan jika oral dan rektal tidak bisa dan paling tidak akurat oleh karena kondisi
mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan
Lebih akurat daripada pemeriksaan oral, tidak dilakukan pada pasien diare, ca anus
atau sakit jantung ( peningkatan tekanan pembuluh darah di anus ).
Tidak dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut , dengan terapi
oksigen, sedang makan/ minum ( tunggu 30 menit untuk memberi waktu jaringan
ke suhu normal )
2. Klasifikasi
Terdapat 2 jenis panas atau suhu tubuh menurut (Fadiel Meutuah, 2011) yaitu :
1. Suhu inti (suhu dari organ / jaringan tubuh bagian dalam : otak , dada , perut ,
dll). Tempat pengukurannya direktum , membrane timpani , esophagus ,
kandung kemih. Suhunya relatif konstan (37,50C)
2. Suhu perifer atau suhu kulit, suhunya tidak homogen dan bervariasi sepanjang
waktu. Terletak pada kulit , jaringan subkutan dan lemak, variasi suhu antara
20o - 40oC
3. Patofisiologi
a. Etiologi
Hipertermi Disebabkan oleh infeksi, suhu lingkungan yang terlalu panas campuran dari
gangguan infeks. Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan di dekat api atau ruangan yang
berudara panas. Selain itu, dapat pula disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksis
yang dapat menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein
dan zat lain, terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik/pirogen yang
dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama sakit.
Hipotermia dapat disebabkan karena cuaca atau air yang sangat dingin. Namun terlalu
lama berada dalam lingkungan/ruangan apapun yang lebih dingin daripada suhu tubuh
juga akan menjadi penyebabnya. Khususnya apabila tidak mengenakan pakaian yang bisa
menghangatkan tubuh. (Nanda, 2015-2017).
b. Proses terjadi
Pusat pengaturan suhu tubuh terletak di hipotalamus dimana terdapat suatu pusat kecil
yang mengatur suhu tubuh disebut preoptik hipotalamus anterior. Pemanasan daerah ini
menyebabkan vasodilatasi atau vasokontriksi pembuluh darah tubuh. Hipertermi atau
peningkatan suhu tubuh terjadi karena beberapa hal salah satunya yaitu, terinfeksi kuman
penyakit dimana kuman tersebut masuk kepembuluh darah dan akan direspon oleh tubuh
deangan pengeluaran endotoksin yang akan merangsang hipotalamus untuk mengatur
suatu proses inflamasi dimana inflamasi merupakan respon dari suatu organism terhadap
kuman pathogen yang masuk kedalam tubuh, sehingga tubuh akan bereaksi denga cara
meningkatkan suhuh tubuh atau hipertermi. (Judith M.Wilkinson, 2016)
Karena kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan menambah produksi
panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup memadai, lemak
sub kutan yang sedikit, belum matangnya sistem saraf yang mengatur suhu tubuh, luas
permukaan suhu tubuh relatif lebih besar dibandibngkan berat badan sehingga mudah
kehilangan panas menyebabkan terjadinya hipotermi (Surasmi,2011)
c. Manifestasi Klinis (NANDA 2015-2017)
a. Hipertermi
Mayor
1. Suhu lebih tinggi dari 37,80C peroral atau 38,80C per rectal
2. Kulit hangat
3. Takikardi
Minor
1. Kulit kemerahan
3. Nyeri dan sulit yang spesifik atau umum ( mis., sakit kepala )
5. Menggigil/ merinding
8. Berkeringat
b. Hipotermi
2. Takicardi
3. Teraba hangat
1. Hipertermi
2. Hipotermi
a) Apneu
b) Hipoglikemia
4. Pemeriksaan Diagnostik
1. Penatalaksanaan medis
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Observasi TTV
Beri kompres
- Nampak lemah
- Konjungtiva pucat
C. Perencanaan
2. Rencana Tujuan
Setelah diberikan askep diharapkan pasien tidak panas lagi dengan kriteria hasil :
Pasien tidak panas, suhu 36 - 37 0C, mukosa bibir lembab, konjungtiva merah
muda,kulit tidak tampak kemerahan, Wbc normal ( 4 - 10 k/ul) .
3. Rencana Tindakan (Doenges, 2012)
c. Beri pasien banyak minum - Dengan minum yang banyak akan dapat
menggantikan cairan yang hilang akibat
penguapan cairan tubuh yang meningkat.
D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kritria hasil yang diharapkan ( Gordon 1994 dalam Potter
& Perry 1997 )
E. Evaluasi
Kriteria Hasil :
a. Hipertermi
- Tidak lemas
Hipertermi
Daftar Pustaka