B. Anatomi Fisiologi
Sistem yang mengatur suhu tubuh memiliki tiga bagian penting: sensor di
bagian permukaan dan inti tubuh, integrator di hipotalamus, dan sistem
efektor yang dapat menyesuaikan produksi serta pengeluaran panas.
(Kozier, et al., 2011)
diluar batas titik pengaturan (set point), maka impuls akan dikirimkan untuk
menurunkan suhu tubuh. Mekanisme kehilangan panas adalah vasodilatasi,
keringat dan hambatan produksi panas. Jika hipotalamus mendetaksi adanya
penurunan suhu tubuh dibawah titik pengaturan, tubuh akan memulai
mekanisme konversi panas yaitu dengan cara vasokontriksi untuk mengurangi
aliran darah ke kulit dan ekstrimitas. Produksi panas distimulasi melalui
kontraksi otot volunter dan otot yang menggigil. Bila vasokontriksi tidak
efektif maka akan timbul gerakan menggigil.
Evaporasi adalah pengalihan panas dari bentuk cair menjadi uap. Manusia
kehilangan sekitar 9 x 10 kalori/gram melalui penguapan paru- paru.
Penguapan air melalui kulit paru-paru disebut penguapan insisibel karena
dapat terkontrol.
Kulit juga berperan dalam mengontrol suhu tubuh. Peran kulit dalam regulasi
suhu meliputi insulasi tubuh, vasokontriksi (yang mempengaruhi jumlah
aliran darah dan kehilangan panas pada kulit) dan sensasi suhu. Kulit
merupakan jaringan subkutan dan lemak yang menyimpan panas dalam
tubuh. Ketika aliran darah antara lapisan kulit berkurang. Kulit itu sendiri
4
Suhu ruangan juga sangat mempengarui penurunan suhu tubuh dan proses
hilangnya panas pada tubuh. Apabila ruangan/lingkungan yang panas maka
proses radiasi dan konduksi menurun serta evaporasi tidak terjadi sebab
evaporasi sangat dipengaruhi oleh faktor kelembaban udara. Apabila
kelembaban udara meningkat maka evaporasi berkurang selain itu emosi yang
tinggi dan stress dapat mempengaruhi suhu tubuh stimulasi sistem saraf
simpatis dapat memproduksi epinephrin dan norepinephrin yang akan
meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panas (Potter & Perry, 2009).
D. Definisi Hipertermi
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang lebih besar dari jangkauan
normal (Doenges Marilynn E.).
E. Etiologi Hipertermi
Hipertermi dapat disebabkan karena gangguan otak atau akibat bahan toksik
yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan
efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan
demam yang disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan
protein, dan zat lain. Terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri
toksi/ pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat
menyebabkan demam selama keadaan sakit.
Faktor penyebabnya :
Dehidrasi
Pengobatan/ anesthesia
F. Patofisiologi Hipertemi
Substansi yang menyebabkan demam disebut pirogen dan berasal baik dari
oksigen maupun endogen. Mayoritas pirogen endogen adalah
mikroorganisme atau toksik, pirogen endogen adalah polipeptida yang
dihasilkan oleh jenis sel penjamu terutama monosit, makrofag, pirogen
memasuki sirkulasi dan menyebabkan demam pada tingkat termoregulasi di
hipotalamus.
Peningkatan kecepatan dan pireksi atau demam akan engarah pada
meningkatnya kehilangan cairan dan elektrolit, padahal cairan dan elektrolit
6
H. Komplikasi Hipertermi
a. Kerusakan sel-sel dan jaringan
b. Kematian
I. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap : mengindetifikasi kemungkinan
terjadinya resiko infeksi
2) Pemeriksaan urine
3) Uji widal : suatu reaksi oglufinasi antara antigen dan antibody
untuk pasien thypoid
4) Pemeriksaan elektrolit : Na, K, Cl
5) Uji tourniquet
7
J. Clinical Pathway
Pusat integrasi
termoregulasi
hipotalamus
K. Penatalaksanaan Medis
Pada gangguan termoregulasi hipertermi diberikan antipiretik seperti
paracetamol, asetaminofen.
L. Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan yang diberikan yaitu :
1) Observasi keadaan umum pasien
Rasional : mengetahui perkembangan keadaan umum dari pasien
2) Observasi tanda-tanda vital pasien
Rasional : mengetahui perubahan tanda-tanda vital dari pasien
3) Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis
Rasional : membantu mempermudah penguapan panas
4) Anjurkan pasien banyak minum
Rasional : mencegah terjadinya dehidrasi sewaktu panas
5) Anjurkan pasien banyak istirahat
Rasional : meminimalisir produksi panas yang diproduksi oleh tubuh
6) Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan
paha, leher bagian belakang
Rasional : mempercepat dalam penurunan produksi panas
7) Beri Health Education ke pasien dan keluarganya mengenai pengertian,
penanganan, dan terapi yang diberikan tentang penyakitnya
Rasional : meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dari pasien da
keluarganya
9
A. Pengkajian Keperawatan
Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data-data. Tahap pengkajian terdiri atas :
pengumpulan data, analisa data, merumuskan masalah, anilsa masalah.
1. Data Subjektif
a. Pasien mengeluh panas
b. Pasien mengatakan badannya terasa lemas/ lemah
2. Data Objektif
a. Suhu tubuh >37oC
b. Takikardia
c. Mukosa bibir kering
Ada banyak tempat untuk mengkaji suhu inti dan permukaan tubuh.
Pengukuran suhu yang dilakukan membutuhkan peralatan yang dipasang
invasive tetapi dapat digunakan secara intermitten. Tempat yang paling
sering digunakan untuk pengukuran suhu seperti oral, rektal, aksila, dan
kulit yang mengandalkan sirkulasi efektif darah pada tempat pengukuran
yang mana panas dari darah dialirkan ke termometer. Pengukuran suhu
tubuh harus dilakukan selama setiap fase demam. Selain itu kaji juga
faktor-faktor yang memberat peningkatan suhu tubuh seperti dehidrasi,
infeksi ataupun suhu lingkungan serta identifikasi respon fisiologis
terhadap suhu seperti ukur semua tanda vital, observasi warna kulit, kaji
suhu kulit dan observasi adanya mengiggil atau diaforesis.
Menurut Pontious et al yang dikutip oleh Potter dan Perry (2005), untuk
memastikan bacaan suhu yang akurat, tempat yang hendak diukur harus
diukur secara akurat. Variasi suhu yang didapatkan bergantung pada
tempat pengukuran, tetapi harus antara 360C dan 380C. Walaupun temuan
10
dengan demam
serta tanda dan
gejala kondisi
penyebab demam
Pastikan tanda
lain dari infeksi
yang terpantau
pada orangtua
Lembabkan bibir
dan mukosa
hidung yang
kering
3. Ketidakefektifan Termoregulasi Monitor tanda-tanda
termoregulasi (00008) Dengan kriteria vital
Faktor yang berhubungan hasil: Monitor tekanan
Fluktuasi suhu Suhu tubuh darah, nadi, suhu,
lingkungan dalam rentang dan status
Penyakit normal pernafasan dengan
Trauma Nadi dan RR tepat
Usia yang ekstrem rentang normal Monitor dan
Tidak ada laporkan tanda
perubahan dan gejala
warna kulit hipotermia dan
hipertermia
Monitor irama dan
laju pernafasan
Monitor suara
paru
Monitor pola
pernapasan
abnormal
14
Monitor warna
kulit, suhu,
kelembaban
Monitor sianosis
sentral dan perifer
15
Daftar Pustaka