(DIARE)
Disusun Oleh :
PEKAJANGAN PEKALONGAN
2017/2018
A. Pengertian
Diare merupakan keluarnya feses yang berbentuk encer (berair) yang disebabkan
oleh adanya masalah pada pencernaan. Bayi dikatakan diare jika frekuensi buang air
besar melebihi normal. Sedangkan pada anak dikatakan diare jika frekuensi buag air
besar lebih dari 3x dalam 24 jam. (I Gusti Ayu . 2017)
Diare merupakan kondisi yang di tandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan
dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan
biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi bakteri, virus atau parasite. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa
hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu. (MTBS 2017)
1) Diare Akut
Diare akut dimana terjadi sewaktu-waktu dan berlangsung selama
14 hari dengan pengeluaran tinja lunak atau cair yang dapat atau tanpa
disertai lendir ataupun darah. Diare akut dapat menyebabkan dehidrasi dan
bila kurang mengkonsumsi makanan akan mengakibatkan kurang gizi
(Ernawati,2012)
2) Diare Kronik
Diare kronik berlangsung secara terus-menerus selama lebih dari 2
minggu atau lebih dari 14 hari secara umum diikuti dengan kehilangan
berat badansecara signifikan dan masalah nutrisi ( Sodikin,2011)
3) Diare Peristen
Diare peristen adalah diare akut dengan atau tanpa disertai darah
berlanjut sampai 14 hari atau lebih. Jika terdapat dehidrasi sedang atau
berat diklasifikasikan sebagai kronik. Diare peristen menyebabkan
penurunan berat badan karena pengeluaran feses dalam jumlah banyak
( Sodikin,2011)
Diare peristen dibagi menjadi dua yaitu diare peristen berat dan
ringan. Diare peristen berat merupakan diare yang berlangsung selama
kurang lebih 14 hari dengan tanda dehidrasi, sehingga anak memerlukan
perawatan dirumah sakit. Sedangkan diare peristen ringan merupakan
diare yang berlangsung selama 14 hari tanpa menunjukan adanya
dehidrasi (Ariani,2016)
4) Diare Malnutrisi Berat
Diare malnutrisi berat disebabkan karena infeksi. Infeksi dapat
menyebabkan anak mengalami malnutrisi karena selama sakit mengalami
infeksi, anak mengalami penurunan asupan makanan, gangguan
pertahanan dan fungsi imun. ( Kuntari,2013)
B. Etiologi
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak.
Infeksi enternal ini meliputi :
Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
Infeksi virus :Enteroovirus (virus ECHO,Coxsackie,Poliomyelitis),
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.
Infeksi parasite : Cacing (Ascaris,Trichiuris, Oxyuris,
Strongyloides), Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,
Trichomonas hominis), Jamur ( Candida albicans).
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan,
seperti Otitis media akut (OMA), Tonsilofangiritis, Bronkopneumonia,
Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak berumur dibawah 2 tahun.
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan
sukrosa) , monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering adalah intoleransi
laktosa.
Malabsorbsi lemak
Malsorbsi protein
3. Factor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. Factor psikologis : rasa takut cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan
diare terutama pada anak yang lebih besar.
C. Patofisiologi
Diare akut pada anak sering disebabkan oleh virus, tetapi juga dapat berkaitan
dengan enteropatogen bakteri atau parasite. Virus mencederai permukaan absorptif sel
vilosa matur, menyebabkan penurunan absorpsi cairan dan defisiensi disakaridase.
Bakteri menyebabkan cedera usus dengan secara langsung menginvesi mukosa, merusak
permukaan vilosa,atau melepaskan toksin. Diare akut dapat berdarah atau tidak berdarah.
Virus, bakteri, dan parasit penyebab diare infeksius akut. Diare juga dapat terjadi terkait
dengan penggunaan antibiotik.
Meskipun sebagian kasus diare pada anak bersifat akut , diare juga dapat bersifat
kronik. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Jenis diare ini
biasanya tidak disebabkan oleh penyakit serius. Karena sebagian besar kasus diare
bersifat akut dan disebabkan oleh virus, manajemen terapeutik diare biasanya bersifat
suportif (memelihara keseimbangan cairan dan nutrisi). Suplemen probiotik dapat
menurunkan lama dan banyaknya diare. Penyebab diare yang berasal dari bakteri dapat
ditangani dengan medikasi antibiotikdan diare yang berasal dari parasite dapat ditangani
dengan medikasi antiparasit.
PENYEBAB DIARE INFEKSIUS AKUT
D. Manifestasi Klinis
Berat badan menurun
Turgor kulit > 2 detik
Mata dan ubun-ubun cekung
Mulut dan kulit menjadi kering
Nafsu makan menurun
Anak tampak gelisah dan suhu badannya meningkat
Konsistensi tinja encer berlendir atau berdarah
Warna tinja tampak kehijauan akibat tercampurnya dengan cairan empedu
Anak mengalami ganggua gizi akibat kurangnya intake (asupan) makanan
Anak mengalami hipoglikemia (penurunan kadar gula darah ) dan
dehidrasi ( kekurangan cairan)
E. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
a. Feses kultur : bakteri, virus, parasite, candida
b. Serum elektrolit : hiponatremi, hipernatremi, hipokalemi
c. AGD : asidosis metabolic (Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3
menurun)
d. Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
2) Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni
3) EKG : menilai deplesi elektrolit (biasanya kalium)
Pemeriksaan objektif pada pasien diare akut adalah penentuan tingkat keparahan
dehidrasi dan deplesi elektrolit. Adanya demam menunjukan infeksi spesies salmonella,
shigella, atau campylobacter. Pemeriksaan colok dubur dan sigmoidoskopi harus
dilakukan. Keduanya dimaksudkan untuk menilai tingkat kadar rectal, jika ada, dan
mendapatkan feses untuk pemeriksaan.
F. Penatalaksanaan
5. Nutrisi
Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindari efek
buruk pada status gizi. Agar pemberian diet pada anak dengan diare akut dapat memenuhi
kebutuhan tujuannya, serta memperhatikan factor yang mempengaruhi gizi
G. Komplikasi
Komplikasi terjadi jika diare tidak tertangani secara cepat dan tepat antara lain:
1. Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit memicu shock hipovolemik dan
hilangnya elektrolit, seperti hipoklemia (kalium <3 meq/L) dan asidosis
metabolik. Pada hipokalemia waspada tanda- tanda penurunan tekanan darah.
2. Anorksia dan mengantuk.
3. Tubular nekrosis akut dan gagal ginjal pada dehidrasi yang berkepanjangan.
Perhatikan pengeluaran urin yang kurang dari 30 ml/jam selama 2-3 jam berturut-
turut
4. Arthritis pascainfeksi dapat terjadi beberapa minggu setelah diare karena
camylobacter, shiglla, salmonella, atau yersinia spp.
5. Disritmia jantung berupa takikardia atrium dan ventrikel, vibrilasi ventrikel, dan
kontraksi ventrikel dan kontraksi ventrikel prematur akibat gangguan elektrolit
terutama karena hipokalemia.
6. Renjatan hipovolemik
7. Kejang, malnutrisi dan hipoglikemia.
H. Pengkajian fokus
• Kaji riwayat diare
• Kaji status dehidrasi: ubun-ubun, turgor kulit,mata, membran mukosa mulut
• Kaji tinja: jumlah, warna ,bau, konsistensi, dan waktu buang air besar
• Kaji intake dan output (pemasukan dan pengeluaran)
• Kaji berat badan
• Kaji tingkat aktivitas anak
• Kaji tanda tanda vital
I. Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang kemungkinan muncul :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d factor biologis
(diare)
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
3. Diare b.d inflamasi gastrointestinal
4. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit
J. Fokus Intervensi
1. Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan b.d factor biologis (diare)
1) Monitor BB pasien
2) Monitor diet dan asupan kalori
3) Kaji adanya alergi makanan
4) Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
5) Anjurkan pasien makan makanan selagi masih hangat
6) Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makanan
7) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian makanan sesuai dengan
kebutuhan
K. Pathway
Masuknya makanan/minuman yang
terkontaminasi
Diare