Anda di halaman 1dari 13

NAMA : Wiliy arum

NIM : 133210057
SEMESTER : 7
KELAS :A

RONDE KEPERAWATAN (NURSING ROUNDS) DAN ALURNYA

1. Definisi
Secara bahasa ronde keperawatan terdiri dari 2 kata yaitu ronde dan keperawatan.
Ronde berasal dari Bahasa Inggris yaitu “round” yang memiliki makna sama dengan
around. Sebagai kata keterangan, jika round digunakan untuk menjelaskan objek atau
tempat, memiliki makna bahwa tempat dan objek tersebut dikelilingi atau berada disemua
sisi. Sebagai preposisi, round memiliki makna melewati atau mengelilingi orang demi orang
dalam satu grup (Collins, 2013). Keperawatan adalah diagnosis dan penanganan respon
manusia terhadap masalah kesehatan aktual maupun potensial (ANA, 2003). Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa defenisi ronde keperawatan secara bahasa adalah
suatu kegiatan mengelilingi orang demi orang dalam suatu grup dengan tujuan untuk
mendiagnosis dan menangani respon manusia terhadap masalah kesehatan aktual maupun
potensial.
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang betujuan untuk mengetahui masalah keperawatan
pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu harus dilaksanakan oleh perawat
primer dan konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian tentang ronde keperawatan yaitu:
a. Meade et al. (2006) menyatakan ronde keperawatan sebagai kesempatan untuk
melibatkan pasien dalam proses keperawatan, dan menunjukkan kepedulian perawatan
terhadap kesehatan dan kesembuhan pasien.
b. Swansburg (2001) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur dimana
dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan
kepada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi
pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.
c. Ford (2010), mendefenisikan ronde keperawatan sebagai salah satu tehnik untuk
mengorganisasikan pelayanan keperawatan secara proaktif yang berfokus kepada
pasien.
d. Tea, Ellison dan Fadian (2008) mendefenisikan ronde keperawatan sebagai proses
yang dilakukan perawat secara proaktif untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan
mengunjungi pasien secara rutin keruangannya dan memeriksa hal-hal yang spesifik
dan melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien secara konsisten.
Dari beberapa defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ronde keperawatan
merupakan suatu proses proaktif dimana perawat melakukan kunjungan kepada pasien
secara rutin untuk memenuhi kebutuhan pasien baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan
untuk mendapatkan informasi tentang penyakitnya dan melibatkan pasien dalam
pengambilan keputusan terkait proses perawatannya.
2. Tujuan ronde keperawatan
Ronde keperawatan merupakan hal yang penting dalam memberikan pasien
pelayanan yang berkualitas, ronde keperawatan yang bertujuan agar pasien mendapatkan
informasi mengenai penyakitnya, pemeriksaan lanjutan dan proses keperawatan yang akan
dijalaninya (Benniskova, 2007). Ronde keperawatan juga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan pasien secara rutin dan memastikan keselamatan pasien (Shaner-McRae, 2007).
3. Kriteria pasien
Pasien yang dipilih untuk ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria
sebagi berikut:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langka.
4. Perkembangan Ronde Keperawatan
a. Ronde Keperawatan Tradisional (tahun 1950-1970 M)
Ronde keperawatan tradisional merupakan proses dimana 2 orang perawat
mengunjungi masing-masing pasien untuk memastikan tempat tidur pasien dalam
kondisi rapi, melakukan dan melakukan pijatan pada area yang mengalami tekanan
(Bates, 2011). Ronde keperawatan ini dilakukan secara rutin setiap hari oleh
perawat senior pada awal shift dan pada saat jam kunjungan dokter. Perawat
berjalan mengelilingi bangsal untuk memeriksa standar pelayanan dan kemajuan
tindakan perawatan. Perawat juga menjelaskan informasi terkait pemeriksaan dan
tindakan medis serta memberi kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk
bertanya tentang masalah kesehatannya.
b. Ronde Keperawatan Modren (setelah tahun 1970 M)
Menurut Close dan Castledine (2005) ada 4 tipe ronde keperawatan modern
yaitu matrons’ rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan
teaching rounds.
1) Matrons’ rounds adalah proses dimana seorang perawat berkeliling ke
ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai dengan jam rondenya.
Memeriksa standar pelayanan, kebersihan dan kerapihan serta menilai
penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada
pasien.
2) Nurse management rounds adalah ronde manajerial yang melihat pada
rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk
melihat prioritas tindakan yang dilakukan serta melibatkan pasien dan
keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses
pembelajaran antara perawat dan head nurse.
3) Patients comfort rounds adalah ronde yang berfokus pada kebutuhan utama
yang diperlukan pasien dirumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini
adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde
dilakukan pada malam hari, perawat menyiapkan tempat tidur yang nyaman
untuk pasien.
4) Teaching rounds dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau siswa
perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa
dilakukan untuk perawat atau siswa perawat. Dengan pembelajaran
langsung, perawat atau siswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang
didapat langsung pada pasien.
5. Komponen Ronde Keperawatan
Umumnya tindakan ini dibagi kedalam 4 komponen dasar yaitu Pain, Personal
needs, Positioning dan Placement (Meade et al., 2006).
a. Pain. Perawat menanyakan “bagaimana nyeri anda?”. Setelah nyeri terindentifikasi
kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi nyeri seperti perubahan
posisi, guided imagery, latihan nafas dalam, pengalihan perhatian dan obat-obatan.
Hal lain terkait rasa nyaman juga dinilai seperti kebersihan oral dan pemenuhan
cairan.
b. Personal needs. Perawat menanya pasien “apakah anda ingin ke kamar mandi?”
waktu toileting diatur oleh perawat bersama dengan pasien dengan bantuan selama
dibutuhkan.
c. Positioning. Perawat mengecek posisi pasien dan bertanya “bagaimana caranya agara
anda lebih merasa nyaman?”. Jadwal reposisi diobservasi terumata terhadap pasien
yang tidak dapat melakukannya secara mandiri.
d. Placement. Perawat memverifikasi ketersediaan dan keterjangkauan dan bertanya
“apakah anda ingin kami memindahkan call light, telepon, meja dan perlengkapan
lainnya sehingga terjangkau oleh anda?”

6. Protokol Ronde Keperawatan


Berdasarkan komponen dasar dari ronde keperawatan diatas maka beberapa
penelitian telah berhasil menyusun protokol dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
Meade et al. (2006) mengembangkan “The 4 Ps Rounding Protokol”. Protokol tersebut
terdiri dari 12 tindakan yang dimulai sejak perawat memasuki ruangan dan menjelaskan
kepada pasien bahwa perawat akan melakukan ronde keperawatan. kemudian perawat
akan melakukan pengkajian nyeri dan melakukan tindakan untuk mengatasi nyeri baik
tindakan keperawatan maupun tindakan medikasi. Setelah nyeri teratasi perawat akan
mengontrol obat-obatan pasien apakah sudah diberikan sesuai jadwal. Lalu kemudian
perawat menawarkan bantuan ke toilet dan membantunya jika pasien membutuhkannya.
Setelah itu perawat memberikan posisi yang nyaman bagi pasien serta memastikan bahwa
posisi pasien dapat menjangkau lampu panggil, telepon, remote TV, switch lampu, meja,
kotak tisu, air minum dan tong sampah. Sebelum meninggalkan ruangan, perawat
kembali menanyakan apakah ada hal lain yang diinginkan oleh pasien dan memberitahu
pasien bahwa akan ada ronde selanjutnya akan dilaksanakan oleh perawat.
Penelitian Meade et al. (2006) kemudian diulangi kembali oleh beberapa peneliti
lainnya seperti Blakley, Kroth dan Gregson (2011); Olrich, Kalman dan Nigolian (2012);
Berg, Sailors, Reimer, O’Brien dan Ward-Smith (2011); Kessler, Claude-Gutekunst,
Donchez, Dries dan Snyder (2012) dengan menggunakan “The 4 Ps Rounding Protokol”
dalam penelitiannya. Namun Kessler et al. dan Karla et al. tidak menyertakan kebutuhan
“Placement” berdasarkan asumsi bahwa perlengkapan yang berada diluar jangkauan
bukanlah merupakan fokus perawatan.
Comfort Round Protokol dikembangkan oleh Gardner et al. (2009) yang
distandarisasi untuk semua pasien pada bangsal yang dilakukan penelitian. Pada protokol
ini ronde keperawatan dilaksanakan oleh asisten perawat yang sudah menerima pelatihan
dengan sertifikat 3 in Aged Care. Asisten perawat mengunjungi pasien dan menanyakan
apakah pasien membutuhkan bantuan ke toilet, control nyeri, reposisi dan selimut.
Kemudian asisten perawat akan meletakkan telefon, kotak tissue, meja dan remote TV di
tempat yang mudah dijangkau oleh pasien. Setelah itu asisten perawat akan melakukan
perawatan mulut jika dibutuhkan serta memenuhi kebutuhan cairan pasien dengan
memberinya minum. Sebelum meninggalkan pasien, asisten perawat menanyakan apakah
pasien membutuhkan hal lain yang dapat membuatnya merasa nyaman.
7. Langkah-langkah Ronde Keperawatan
a. Persiapan
1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2) Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
b. Pelaksanaan
1) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan
pd mslh keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih
prioritas yg perlu didiskusikan.
2) Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
c. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan

8. Kelemahan Ronde Keperawatan


Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya
terganggu. Masalah yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi pada prosedur keperawatan
b. Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
c. Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
d. Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
Langkah-langkah dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
Tahap pra
PP

Penetapan Pasien

Persiapan pasien:
Tahap pelaksana
 Informed Consent
di Nurse Station
 Hasil pengkajian/validasi data

Penyajian masalah  Apa diagnosis keperawatan?


 Apa data yang mendukung?
 Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Tahap pelaksana  Apa hambatan yang ditemukan?

di kamar pasien

Validasi Data

Pasca Ronde Diskusi PP-PP,

Konselor, KARU

Lanjutan-Diskusi di Nurse
station

Kesimpulan dan rekomendasi


solusi masalah

Keterangan:
1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langkah)
b. Menentukan tim ronde.
c. Membuat proposal.
d. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian.
e. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan?; Apa ada yang mendukung?; bagaiman intervensi
yang sudah dilakukan?; dan Apa hambatan yang ditemukan selam perawatan?

2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan
serta memiliki prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca-ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi keperawatan selanjtnya.
Peran masing-masing anggota tim:
1. Peran perawat primer dan perawat associate
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
d. Menjelaskan hasil yang didapat.
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang diambil.
f. Menggali masalah-masalah masalah yang belum terkaji.
2. Peran perawat konselor
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional
tindakan.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintregasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
Kriteria evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administrative (informed consent, alat dan lainnya)
b. Tim ronde keperawtan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien.
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Professional Edisi:2. Jakarta: Salemba Medika.
Ana. 2003. Pengertian Keperawatan. Diakses 2015.
Bates. 2011. Pengertian Ronde Keperawatan Tradisional. Diakses 2015.
Benniskova. 2007. Tujuan Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Close, Castledine. 2005. Tipe Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Collins. 2013. Pengertian Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Ford. 2010. Definisi Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Meade. 2006. Definisi Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Meade. 2006. Komponen Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Meade. 2006. Protocol Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Nursalam. 2002. Definisi Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Shaner, McRae. 2007. Manfaat Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Swansburg. 2001. Definisi Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
Tea, Ellison & Fadian. 2008. Definisi Ronde Keperawatan. Diakses 2015.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46343/4/Chapter%20II.pdf
Lampiran
Informed Consent
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN
RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : ………………………………………………………
Umur : ………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………
………………………………………………………

adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:

Nama : ………………………………………………………
Umur : ………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………
………………………………………………………

Ruang : ………………………………………………………
No. RM : ………………………………………………………
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Jombang,
Perawat yang menerangkan, Penanggung jawab

……………………….. ……………………..

Saksi-saksi Tanda tangan:


1. …………………….. …………………..…..
2. …………………….. …………………..…..
Contoh kasus

1. Pada tahap persiapan langkah-langkah ronde keperawatan, penetapan kasus ditetapkan


minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde. Setelah tahap tersebut langkah yang
selanjutnya dilakukan pada langkah-langkah ronde keperawan adalah
a. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut
b. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer
c. Pemberian inform conset kepada klien/keluarga
d. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/perawat konselor/kepala ruangan tentang
masalah klieen dan tindakan yang akan dilakukan
e. Menganalisa kasus yang di alami klien
2. Di ruangan penyakit dalam terdapat satu pasien dengan diagnosa ISK, pasien sudah 7 hari
dirawat dan mengeluhkan nyeri ketika BAK. Tindakan pengobatan dan managemen nyeri
sudah dilakukan, tetapi psien masih mengeluhkan nyeri dengan skala yang sama seperti
saat hari pertama masuk rumah sakit. Dalam kasus diatas peran perawat primer adalah
a. Menganalisa masalah-masalah yang belum terkaji
b. Memberikan justifikasi
c. Memberikan reinforcement
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Salah semua
3. Kriteria pasien yang dipilih untuk ronde keperawatan adalah
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan
2. Pasien dengan keterbatasan fisik
3. Pasien dengan kasusu baru dan langka
4. Pasien dengan perubahan psikologi
Jawaban : B
4. Proses dimana seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi
pasien sesaui dengan jam rondenya merupakan tipe ronde keperawatan modern
a. Matrons rounds
b. Nurse management rounds
c. Patients comfort rounds
d. Teaching rounds
e. Ronde keperawatan modern
5. Dalam komponen ronde keperawatan, perawat menanyakan “apakah anda ingin ke
kamar mandi’, termasuk dalam komponen
a. Pain
b. Personal needs
c. Positioning
d. Placement
e. Pemenuhan kdm

Anda mungkin juga menyukai