IRDA WARDANI
NIM 1610014
2019
KARYA TULIS ILMIAH
IRDA WARDANI
NIM 1610014
2019
i
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Suku/Bangsa :Makassar/Indonesia
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Sekolah
2004-2010 SD Negeri Kampung Parang
2010-2013 SMP Negeri 1 Pallangga
2013-2016 SMA Negeri 1 Pallangga
2016-2019 Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya bagi ALLAH SWT atas limpahan petunjukNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Kaya Tulis Ilmiah ini. Serta
Shalawat dan Thaslim senantiasa tercurah bagi RasulNya Muhammad SAW yang
menjadi suri tauladan bagi umatnya dalam aktivitas keseharian, termasuk bagi
peneliti.
Penulis mendedikasikan karya ini kepada kedua orang tua yang tak henti-
Rampungnya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis haturkan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Kombes Pol. dr. H. Farid Alamsyah Sp. PD., FINASIM, sebagai Ketua
5. Ibu Kasmawati K., S.Kep, Ns, M.M selaku penguji yang telah banyak
yang telah banyak memberikan doa dan restu serta dorongan baik moril
penuh cinta dam kasih sayangnya selama ini dengan ikhlas mengasuh,
dan semangat serta doa yang tulus di setiap sujudnya agar penulis menjadi
orang yang dapat membanggakan untuk mereka. Terima kasih untuk setiap
sehingga penulis bisa sampai ketituk ini. Terima kasih untuk setiap tetes
keringatyang tidak dapat penulis ganti dengan apapun, terima kasih sudah
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif di Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
Penulis,
ABSTRAK
Asuhan Keperawatan Pada Klien An.A yang mengalami
Bronkitis Di Rumah Sakit Bhayangkaran Makassar
Irda Wardani (20`9)
Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Rezki Nur, S.Kep, Ns,M.M.Kes
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kasus bronkitis secara global pada tahun 2016 yaitu sebanyak 251 juta
penyakit ini pada tahun 2015 yaitu 5% dari semua kematian secara global
2013).
1
Berdasarkan jumlah yang mengalami penyakit bronkitis di rumah
sakit Bhayangkara Makassar pada tahun 2017 yaitu 2.978 kasus (data
dan penting untuk diteliti. Oleh karena itu penelitian tertarik mengangkat
B. Batasan masalah
Bhayangkara Makassar?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
2
b. Untuk merumuskan diagnose suhan keperawatan pada pasien yang
Makassar
D. Manfaat
1. ManfaatTeoritis
2. Manfaat Praktis
penyembuhan.
b. Manfaat bagi Rumah Sakit
TINJAUAN PUSTAKA
Menurur Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) Dalam Buku Standar
1. Definisi
2. Etiologi
a. Fisiologi
menjadi sulit.
4) Benda asing dalam jalan nafas yaitu ada dua yang pertama
yang berasal dari dalam tubuh seperti secret kental, darah atau
5
5) Adanya jalan nafas buatan adalah tindakan yan dilakukan
kelenjar.
jaringan atau organ yang sehat maupun yang sakit akan terus
cedera jaringan.
b. Situsional
1) Merokok aktif
2) Merokok pasif
3) Terpajan
3. Manifestasi klinis
6
a. Mayor
1) Obyektif
c) Sputum berlebih
b. Minor
1) Subyektif
a) Dyspnea
b) Sulit bicara
c) Ortopnea
2) Obyektif
a) Gelisah
b) Sianosis
Biokimia Keperawatan
Gambar 2.1 Anatomi system respirasi
(Kris Buana, 2017)
1) Hidung
bulu-bulu hidung
2) Tekak (faring)
disebut nasofaring.
disebut orofaring
3) Pangkal tenggorokan
(Laringa)
pada pria
pitasuara. Pita suara pria jauh lebih tebal dari pita suara wanita
luar.
a) Bronkiolus
b) Bronkuiolus terminalis
c) Bronkiolus respiratori
pertukaran gas
alveoli
6) Alveoli
alveoli
b) Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif secara metabolic dan
7) Paru-paru
paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura
8) Pleura
rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer, hal ini untuk
b. Definisi Bronkitis
bisa bersifat akut atau kronis, dan dapat terjadi pada segala usia
(Zullies, 2016).
Suprapto, 2013).
c. Etilogi
melalui zat iritan asam lambung seperti asam lambung, atau polusi
dan biasanya terjadi pada anak berusia diatas 5 tahun atau remaja,
1) Rokok
2) Infeksi
3) Keturunan
d. Patofisiologi
udara lain yang biasa terdapat pada daerah industri. Polusi tersebut
sendiri melemah.
e. Klasifikasi
2. Bronkitis kronik
Hardhi, 2015).
f. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala pada bronkitis akut: Menrut Amin & Hardhi
(2015)
1) Batuk
2) Terdengar ronki
4) Wheezing
6) Demam
7) Produksi sputum
Tanda-tanda dangejala bronkitis kronis
1) Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab
4) Demam tinggi
g. Tes Diagnostic
1) Pemeriksaan radiologis
d) Eritropoesis bertambah.
a) TLC : Meningkat
mengidentifikasi pathogen.
II,III,AVF.
h. Komplikasi
1) Bronkitis kronik
pada saluran nafas bagian atas. Hal ini sering trjadi pada
3) Pleuritis
penyebab kematian
saluran nafas
i. Penatalaksanaan
1) Tindakan suportif
a) Menghindari rokok.
b) Antimicroba : amoxilin
c) Kortikosteroid : dexametason, prednisone
d) Terapi pernafasan
f) Terapi oksigen
g) Latihan relaksasi
h) Meditasi
i) rehabilitasi
a. Pengkajian
1) Anamnesa
terhadap lingkungan.
4) Aktivitas
sehari hari.
5) Pernapasan
6) Sirkulasi
abu- abu/sianosis
7) Integritas Ego
8) Asupan nutrisi
Ketidak mampuan untuk makan karena distress pernapasan.
9) Hubungan sosial
a) Inspeksi:
aktif
atau chest)
- Berkeringat
b) Palpasi :
pernapasan
- Pengembangan dada
transversal
d) Ausklutasi :
dan kental
berikut:
a) Bila disertai dengan bronkhitis, maka bercak- bercak di
pada paru
paru
12) Elektrokardiografi
13) Spirometri
(Ikawati, 2010)
b. Penyimpangan KDM
Invasi virus respiratory sinsitial,adeno virus parainfluinsa,rhinvirus, aleargen, emosi/ stress, obat-
Hiperventilasi paru
Pada Edema/pembengkakan pada mukosa/secret>>
Gambar 2.2
Patofisiologi bronkitis
(Amin & Hardhi,
2015).
c. Diagnosa keperawatan
dan indicator (tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016) Diagnosa yang
kebutuhan oksigen
d. Intervensi keperawatan
Table 2.1
Intervensi diagnosa I
(Bulechek Dkk 2017 dan Moorhead sue Dkk 2017)
Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Inrevensi
keperawatan
Bersihan jalan NOC: NIC:
nafas tidak
efektif b.d 1. Bersihan jalan Manajemen jalan nafas
hipersekresi nafas
2. Ketidakefektifan 1. penghisapan lender
jalan nafas pada jalan nafas
Kriteria hasil :
2. manajemen alergi
1. Tingkat agitasi 3. manajemen
2. Tingkat kecemasan anafilaksis
3. Pencegahan 4. pengurangan
aspirasi kecemasan
4. Respon ventilasi 5. manajemen jalan
mekanik dewasa nafas buatan
5. Status pernafasan Manajemen asma
6. status pernafasan :
pertukaran gas 1. manajemen batuk
7. status pernafasan : 2. manajemen
ventilasi ventilasi mekanik:
8. control gejala invasif
9. tanda-tanda vital 3. manajemen
ventilasi: Non
invasif
4. manajemen
ventilasi:
Pencegahan
penuamonia
5. penyapihan
ventilasi mekanik
6. pemberian obat
7. pemberian obat:
hidung
8. terapi oksigen
monitor pernafasan
1. surveilans
2. bantuan ventilasi
3. monitor tanda-
tanda vital
4. pilihan intervensi
tambahan:
- monitor asam
basah
- stabilisasi dan
membuka
jalan nafas
- pemberian
analgesic
- pencegahan
aspirasi
- perawatan
gawat darurat
- dukungan
emosional
- ekstubasi
endotrakea
- manajemen
energy
- monitor cairan
- manajemen
pengobatan
- monitor
neurologi
- manajemen
nyeri
- phlebotomy:
sampel darah
arteri
- phlebotomi:
sampel darah
vena
- pengaturan
posisi
- menghadirkan
diri
- relaksasi otot
progresif
- resusitasi
- bantuan
penghentian
merokok
- perawatan
selang: dada
Table 2.2
Intervensi diagnosa II
(Bulechek Dkk 2017 dan Moorhead sue Dkk 2017)
Diagnose Tujuan dan Kriteria hasil Inrevensi
keperwatan
Pola nafas NOC: NIC:
tidak efektif
b.d hambatan 1. Pola nafas Manajeman jalan nafas
2. Ketidakefektifan
upaya nafas 1. Penghisapan lender
Kriteria hasil:
pada jalan nafas
1. Outcome untuk 2. Manajeman alergi
megukur 3. Manajeman
penyelesaian anafelaksasi
diagnosis 4. Pengurangan
- Respon kecemasan
penyapihan 5. Manajeman jalan
ventilasi nafas buatan
mechanik : Manajemen asma
- Status
pernapasan 1. Manajemen batuk
- Status 2. Manajemen
pernapsan: ventilasi mekanik:
ventilasi invasif
2. Outcome tambahan 3. Manajemen
untuk mengukur ventilasi mekanik:
batasan krakteristik non invasive
- Respon alergi: 4. Manajemen
sistemik ventilasi mekanik:
- Status pencegahan
pernapasan: pneumonia
kepatenan 5. Penyapihan
jalan nafas ventilasi mekanik
- Status 6. Pemberian obat
pernapasan: 7. Pemberian obat:
pertukaran gas hidung
- Keparahan 8. Terapi oksigen
syok: Monitor pernafasan
anafiklasi
1. Surveilans
3. Outcome yang
2. Bantuan ventilasi
berkaitan dengan
3. Monitot tanda
factor yang
tanda vital
berhubungan atau
4. Pilihan intervensi
outcome menengah tambahan:
- Keparahan 5. Monitor asam basa
respirasi 6. Stabilisasi dan
asidosis akut membuka jalan
- Keparahan nafas
respiratori 7. Pemberian
alkalosis akut analgesic
- Tingkat 8. Pecegahan aspirasi
kecemasan 9. Fisioterapi dada
- Kognisi 10. Perawatan gawat
- Konserfasi darurat
energy 11. Dukungan
- Kelelahan : emosional
efek yang 12. Ekstubasi
menganggu endotrakea
- Tingkat 13. Manajemen energi
kelelahan 14. Monitor cairan
- Statsu 15. Manajemen
neurologi pengobatan
: 16. Monitor neurologi
outonomik 17. Manajemen nyeri
- Status 18. Phelebolotomi:
neurologi : sampel darah arteri
sensori tulang 19. Phelebolotomi:
pungugung/fun sampel darah vena
gsi motoric 20. Pengaturan posisi
- Organisasi 21. Menghadirkan diri
(pengelolaan) 22. Relaksasi otot
bayi premature progresif
- Manajemen 23. Resusitasi
diri : asma 24. Bantuan
- Menejemen penghentian
diri : penyakit merokok
paru obstruksi 25. Perawatan selang:
kronik dada
- Perilaku
berhenti
merokok
- Berat badan
: massa
tubuh
Table 2.3
Intervensi diagnosa III
(Bulechek Dkk 2017 dan Moorhead sue Dkk 2017)
kebutuhan oksigen
Table 2.4
Intervensi diagnosa IV
(Bulechek Dkk 2017 dan Moorhead sue Dkk 2017)
Diagnose Tujuan dan kriteria intervensi
keperawatan hasil
Intoleransi NOC : NIC :
aktivitas b.d
ketidakseimbang 1. Intoleransi Terapi aktivitas
an antara suplai aktivitas
Kriteria hasil 1. Peningkatan
dan kebutuhan mekanika tubuh
oksigen 1. Outcome untuk Perawatan jantung :
mengukur Rehabilitas
penyelesaian dari
diagnosis Menejemen Energi
- Toleransi 1. Menejemen
terhadap lingkungan
aktivitas 2. Peningkatan
- Daya tahan latihan: latihan
- Energy kekuatan
psikomotor 3. Bantuan
2. Outcome pemeliharaan
tambahan untuk rumah
mengukur 4. Menejemen alam
batasan perasaan
karakteristik 5. Bantuan perawatan
- Keefektifan diri
pompa 6. Bantuan perawatan
jantung diri : IADL
- Status 7. Perawatan diri :
jantung paru transfer
- Tingkat 8. Peningkatan tidur
ketidaknyam 9. Pengajaran :
anan peresepan jaringan
- Konservasi 10. Pilihan intervensi
energy tambahan: terapi
- Kelelahan: bantuan hewan
efek yang 11. Menejemen
menganggu distrimiia
tingkat 12. Manajemen
kelelahan lingkungan :
- Status kenyamanan
pernafasan: 13. Peningkatan latihan
pertukaran 14. Peningkatan latihan
gas : perengangan
- Istirahat 15. Terapi latihan :
- Status ambulasi
perawatan 16. Terapi latihan :
diri keseimbangan
- Perawatan 17. Terapi latihan :
diri: pergerakan sendi
aktivitas 18. Terapi latihan :
sehari-hari control otot
(ADL) 19. Peningkatan
- Perawatan keterlibatan
diri: keluarga
instrumental 20. Manajemen
aktivitas pengobatan
sehari-hari 21. Fasilitasi meditasi
(IADL) 22. Terapi musik
- Tanda-tanda 23. Pengaturan tujuan
vital saling
3. Outcome yang mengungtungkan
berkaitan dengan 24. Manajemen nutrisi
faktor yang 25. Terapi oksigen
berhubungan menejemen nyeri
atau outcome 26. Relaksasi otot
mencegah progresif
- Ambulasi 27. Bantuan
- Ambulasi : penghentian
kursi roda merokok
- Kepuasan 28. Dukungan spiritual
klien : 29. Fasilitasi
bantuan kunjungan
fungsional 30. Manajemen berat
- Perilaku badan
patuh :
aktivitas
yang
disarankan
- Partisipasi
latihan
- Konsekuansi
imobilitas :
fisiologi
- Pergerakan
- Status
nutrisi :
energy
- Status
kesehatan
pribadi
- Kebugaran
fisik
- Status
pernafasan
- Menejemen
diri : asma
- Menejemen
diri :
penyakit
jantung
- Menejemen
diri :
multiple
sclerosis
- Menejemen
diri :
osteoporosis
5) Implementasi keperawatan
6) Evaluasi keperawatan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Subyek Penelitian
C. Fokus Studi
Makassar.
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
3. Pasien meninggal
39
D. Definisi Operasional Fokus Studi
E. Instrumen penelitian
1. Pedoman wawancara
dafrar.
2. Pedoman observasi
40
b. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi.
3. Alat tulis
4. Nursing kit
digunakan metode :
1. Wawancaara
pihak lain yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat.
2. Observasi
3. Pemerriksaann fisik
pada sisi yang sakit), auskultrasi (suara nafas tambahan), dan alat yang
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
I. Etika penelitian
1. Informed Consent
2. Anonimity
3. Confidentiality
peneliti.
BAB IV
A. HASIL
2. Karakteristik partisispasi
a. Biodata
1) Identitas Klien
Agama : Islam
a) Ayah
44
Usia : 43 Tahun
Pendidikan : Smp
Agama : Islam
b) Ibu
Usia : 38 Tahun
Pendidikan : Smp
Agama : Islam
3. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) Keluhan Utama
Batuk
sejak 3 hari yang lalu ibu klien juga mengatakan tidur klien
Batuk,demam
45
2) Riwayat kesehatan anak (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
b) Natal
Fatimah
c) Post natal
BB Lahir : 2,3 kg
? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
43 38
3
17 12
Keterangan :
Catatan :
4) Riwayat imunisasi
HB 0 0 bulan
BCG 1 bulan
Pentavalen 2 bulan
Pentavalen 4 bulan
Pentavalen 6 bulan
Polio 2 bulan
Polio 4 bulan
Polio 6 bulan
Campak 9 bulan
a) Pertumbuhan fisik
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 82 cm
Lingkar Kepala : 47 cm
Berguling : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri :1 tahun
6) Pola kesehatan
7) Pengawasan kesehatan
9) Kesehatan linkungan
Suhu : 36,8oC
d) Kepala
coklat bergelombang
e) Mata
f) Hudung
g) Telinga
h) Mulut
i) Leher
k) Abdomen
l) Ektremitas
m) Genetalia
n) Anus
o) Neurologi
dapat mengatup
p) Antropometri
Berat badan : 10 Kg
Tinggi badan : 82 Cm
Lingkar kepala : 49 Cm
Lingkar dada : 54 Cm
skrinning test)
(1) Motoric kasar : anak dapat berdiri dengan satu kaki dalam
2 detik
orang lain
11) Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium
- Thorax
\
PENGUMPULAN DATA
Suhu :36,8oC
Penafasan :24x/i
8. Terdapat sputum
KLASIFIKASI DATA
Pada Edema/pembengkakanpada
mukosa/secret>>
c. Perencanaan
Pada bab ini akan dibahas laporan studi kasus yang akan diuraikan
hari.
keperawatan sesuai teori yang ada. Dimana proses keperawatan yang meliputi:
keperawatan
1. Pengkajian
didapatkan adalah batuk disertai lendir dan daya tahan tubuh klien
menurun, pasien terlihat lemah. Gejala awal biasanya demam dan batuk di
sertai lendir
tampak lemas dan tanda-tanda vital Nadi : 110 x/I, Suhu : 36,8oC,
kesenjangan yaitu pada teori ditemukan data demam sedangkan pada kasus
2. Diagnosa
c. Hipertermi
d. Intoleransi aktivitas
a. Pola nafas tidak efektif. Diagnosa ini tidak diangkat karena pada saat
data subjektif yaitu dipsnea dan data objektif yaitu pengguanaan otot
data subjektif yaitu mengeluh lelah dan data objektif yaitu frekuensi
3. Perencanaan
yang muncul pada klien bronchitis dengan bersihan jalan nafas tidak
batuk efektif, tingkatkan istirahat, penghisapan lendir pada jalan nafas dan
4. Pelaksanaan
terapeutik dengan prinsip etis. Pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-
bentuk :
5. Evaluasi
hari maka diperoleh hasil sesuai dengan kriteria tujuan yang di terapkan
jalan nafas.
Diagnose sudah teratasi dimana ditemukan data klien batuk, ibu klien
professional.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian data yang didapatkan yaitu adanya klien
lemas dan tanda-tanda vital Nadi : 110 x/I, Suhu : 36,8oC, Pernafasan :
24 x/i
2. Dari hasil pengkajian , pengelompokan data dan analisa data maka dapat
klien.
64
pada kasus sesuai dengan tindakan yang ditentuan pada tahap
perencanaan.
5. Dari hasil evaluasi pada klien An”R” yang mengalami bronchitis dengan
B. SARAN
3. Bagi Pasien
4. Bagi Keluarga
65
5. Bagi Peneliti
dengan Bronchitis.
Daftar Pustaka
Bulechek dkk, (2017) dan Moorhead Sue dkk. (2017). Nursing Outcomes
Kidlington: mocomedia.
Pustaka Baru
http://www.depkes.go.id/resaurce/dowload/general/hasil%20Riskesdas%2
room/fact-sheets/detail/chronik-obstructive-pulmonary-disease-(copd)
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/nama panggilan :
2. Tempat tanggal lahir/usia :
3. Jenis kelamin :
4. Agama :
5. Pendidikan :
6. Alamat :
7. Tanggal masuk :
8. Tanggal pengkajian :
9. Diagnosa masuk :
10. Rencana terapi :
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. Nama :
b. Usia :
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan :
e. Agama :
f. Alamat :
2. Ibu
a. Nama :
b. Usia :
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan :
e. Agama :
f. Alamat :
3. Identitas Saudara Kandung
No. Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
5. Pencegahan Bronkitis
Waktu : 30 menit
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pneumonia.
2. Tujuan Khusus
efektif
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Bronkitis
B. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian Bronkitis
5. Pencegahan Bronkitis
C. MEDIA
1. Clipcard
2. Leaflet
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. KEGIATAN BELAJAR
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam
1. Memberikan salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
4. Menyampaikan kontrak waktu
yang akan digunakan
5. Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang di sampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan materi: 1. Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur.
Materi:
1. Pengertian Bronkitis
2. Pengertian bersihan jalan
napas tidak efektif
3. Tanda dan gejala
Bronkitis
4. Faktor resiko Bronkitis
5. Pencegahan Bronkitis
OLEH
NAMA : IRDA
WARDANI NIM :
1610014
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG
MAKASSAR
2019
LATAR BELAKANG
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjaun Tentang Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
SUBYEK PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN