Anda di halaman 1dari 3

Hubungan manusia - mikroorganisme bisa bermacam-macam & kompleks,

bersifat dinamis, dapat menguntungkan atau merugikan (simbiosis).

1.     Simbiosis Mutualisme


Simbiosis mutualisme  saling menguntungkan kedua belah pihak
Misalnya:
a.     Mikroorganisme normal di dalam usus manusia yang membentuk vitamin K yang
berguna bagi manusia  mikroorganisme tersebut mendapatkan tempat tinggal &
makanan di dalam usus manusia.

2.     Simbiosis Komensalisme


Simbiosis komensalisme  satu organisme mendapat keuntungan, yang lain
tidak terpengaruh (tidak dirugikan atau mendapat keuntungan)
Ø Komensal  hanya menumpang hidup pada tubuh manusia tanpa merugikan
manusia, misalnya Staphylococcus epidermidis  komensal pada kulit manusia

3.     Simbiosis Parasitisme


Ø Simbiosis parasitisme  salah satu pihak mendapat keuntungan, pihak lain
dirugikan
Ø Mikroorganismenya  parasit
Ø Organisme (manusia) yang mengandung parasit  host atau hospes (tuan rumah)

Interaksi mikroorganisme & hospes dapat terjadi dalam bentuk gejala-gejala


penyakit
•         Bila gejala-gejala mereda tapi parasit masih ada  hospes sebagai carrier
•         Adanya mikroorganisme dalam tubuh manusia tidak selalu diikuti dengan keadaan
sakit, hal ini bergantung pada 3 hal:
–       Virulensi mikroorganisme
–       Jumlah mikroorganisme yang masuk
–       Daya tahan tubuh hospes

FLORA NORMAL
1.     Flora normal  sekelompok mikroorganisme yang mendiami kulit & membran
mukosa manusia normal & sehat  pertahanan garis pertama melawan
mikroorganisme pathogen
2.     Kulit & membran mukosa selalu mengandung mikroorganisme yang dapat
bersifat:
–       Menetap/indigenous (residen)
–       Sementara (transien)
v Flora Tetap

-         Mikroorganisme yang jenisnya relatif tetap & biasa ditemukan di daerah-daerah
tertentu, umumnya bersifat komensal
-         Tidak menyebabkan penyakit & menguntungkan bila berada di lokasi yang
semestinya
-         Flora tetap berperan dalam mempertahankan kesehatan & fungsi normal  flora
normal pada saluran pencernaan mensintesis vitamin K & membantu absorpsi zat-
zat makanan
-         Flora penetap dapat menjadi patogen bila karena keadaan tertentu berada di tempat
yang tidak semestinya  Streptococcus viridans (di saluran nafas atas)  bila
masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi  ke katup jantung
 Subacute Bacterial Endocarditis

v Flora Sementara

-         Mikroorganisme yang tidak patogen atau potensial patogen yang mendiami kulit
atau selaput lendir, berasal dari lingkungan sekitar
-         Kurang berarti selama flora normal tetap masih menghuni  tidak tahan lama
-         Flora tetap terganggu  flora sementara berkoloni & berproliferasi  penyakit

v Flora Normal Kulit

-         Ada flora menetap & flora transien


-         Flora tetap pada kulit sebagian besar  Staphylococcus epidermidis, kadang-
kadang Staphylococcus aureus, Peptostreptococcus, Corynebacterium,
Propionibacterium, Streptococcus viridans & Enterokokus
-         Flora transien oleh Staphylococcus aureus & bakteri lain dapat terjadi di semua
bagian kulit  karena kontak dengan dunia luar
-         Cuci tangan  mengurangi jumlah kuman sampai 90% & jumlah semula akan
kembali dalam 8 jam  sarung tangan sangat penting

v Flora Normal Traktus Genitourinarius

-         Mikroorganisme dapat ditemukan di genitalia eksterna, vagina, uretra anterior,


sedang di bagian lain tidak terdapat mikroorganisme yang menetap
-         Pada  basil Doderlein (Lactobacillus) di vagina  memelihara suasana pH
asam melalui produksi asam dari karbohidrat (glikogen)
-         Flora normal vagina sering pula  Streptococcus hemolitik grup B, Streptococcus
anaerob, Clostridia, Bacteroides, kadang Listeria, Gardnerella vaginalis &
Ureaplasma urealyticum

Anda mungkin juga menyukai