PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
KONSEP MEDIS
2.1 Definisi
2
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan
rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk
bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda
dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan ketika terjadi
pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. (Amin.2013)
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan – tonjolan yang berbentuk bunga
kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk
kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma akuminata
dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan
seksual melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan
mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus. (Mansjoer.2010)
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar
multifocal dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya.
Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai penampakan normal dan
anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah frenulum, korona,
glans pada pria dan daerah introitus posterior pada wanita. (Mansjoer.2010)
2.2 Etiologi
Menurut (Handoko.2008) Etiologi atau penyebab terjadinya Kondiloma
Akuminata yaitu :
a. Kondiloma akuminata disebabkan oleh Virus Papiloma Humanus (VPH) dengan
kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa.
b. HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam).
c. HPV tipe 16, 18, dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat).
d. HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan karsinoma genitalia (kanker
ganas pada kelamin), menyerang leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil pada
alat kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim
2.3 prognosis
3
Penyakit ini dapat disembuhkan total, namun kadang – kadang dapat kambuh
setelah pengobatan karena adanya infeksi ulang atau timbulnya penyakit yang
masih laten. Mengingat virus ini juga meningkatkan resiko terjadinya penyakit
kanker serviks [kanker mulut rahim], maka jika memang seseorang sudah positif
terkena kondiloma akuminata sebaiknya dilakukan test pap smear juga. Test ini
juga dianjurkan bagi wanita paling tidak setiap 1 tahun setelah aktif secara
seksual. (Brunner.2008)
2.4 Manifestasi
Manifestasi Klinis Kondiloma Akuminata menurut (Djuanda.2006) yaitu :
a. Kondiloma akuminata sering muncul disaerah yang lembab, biasanya pada
penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar sampai
daerah perianal
b. Berbau busuk
c. Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat, gambaran bunga kol
d. Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal. Infeksi dapat
dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi
didalam folikel rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak
disirkumsisi.
e. Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia
minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom. Pada sebagian
kasus biasanya terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal discharge
f. Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai
berdiameter 10, 2 cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil
sampai tidak diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah.
g. Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus
mencapai saluran uretra
h. Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak pasangan.
4
2.5 Patofisiologi
Virus
Masuk melalui HPV
mikro lesi(tipe
pada6kulit
& 11(genetalia)
)
KONDILOMA AKUMINATA
2.8 penatalaksanaan
a. keperawatan
Penatalaksanaan Keperawatan pada Kondiloma Akuminata Menurut
(Santosa.2006) yaitu :
1. Menghindari kontak fisik dengan pasangan seksual yang terinfeksi
2. Anjurkan penggunaan kondom
3. Menghentikan aktivitas seksual selama pengobatan
4. Hubungan seksual monogamy dengan individu yang sehat
5. Memeriksakan diri secara teratur termasuk pula memeriksakan pasangan
seksualnya
6
6. Pap smear secara teratur pada wanita usia lebih dari 18 tahun (* Pap
smear, untuk deteksi dini perubahan tingkat seluler meliputi
papillomatosis, akantosis, abnormalitas koilosistik serta kelainan nukleus)
7. Obat Kutil pada kelamin (Kutil Kondiloma pada pria / Kutil Jengger
Ayam pada wanita). Penggunaan: Bubuk WARTS POWDER dicampur
dengan air hangat dan dioleskan pada bagian yang sakit, secara teratur 2x
sehari. Tidak pedih, ampuh dan aman karena terbuat dari bahan-bahan
alami.
b. farmakologi
Penatalaksanaan farmakologi pada Kondiloma Akuminata Menurut
(Santosa.2006) yaitu :
1. Kemoterapi
2. Tindakan Bedah
Bedah Skalpel (eksisi)
Bedah listrik (elektrokauterisasi) Biasanya efektif tetapi membutuhkan
anestesi local
Bedah beku (N2 N2O dan sebagainya) Bedah beku ini banyak
menolong untuk pengobatan kondiloma akuminata pada wanita hamil
dengan lesi yang banyak dan basah.
3. Laser karbondioksida
Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan
atau asam trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi
pengobatan ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa
bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering gagal. Kutil di uretra
bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil.
Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
7
1. Data Demografi
Biodata
1) Nama :
2) Umur :
3) Jenis Kelamin :
4) Agama :-
5) Alamat :-
6) Suku/Bangsa :-
7) Pekerjaan :-
8) Pendidikan :-
9) Status kawin :-
10) Diagnosa Medis :
11) Penanggung jawab :-
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan
1) Keluhan Utama :
2) Alasan Masuk Rumah Sakit :
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
c. Riwayat Kesehatan Keluarga :
3. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti:
a. Pola makan : -
b. Pola tidur : -
c. Pola aktivitas :
4. Pemeriksaan fisik mencakup :
1) Keadaan umum :
2) Tanda-tanda vital
a) TD :
b) Suhu :
c) Nadi :
d) RR :
5. Pemeriksaan Penunjang : -
8
3. hiperthermi (00007)
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Kerusakan Intergritas NOC : NIC :
Kulit (00046) Tissue Integrity : Pressure Mangement
Domain :11 Skin and mukus 1. Anjurkan pasien
Kelas :2 cedera fisik Membranes untuk menggunakan
Hemodyalisis pakaian yang
Definisi : akses longgar.
2. Hindari kerutan pada
Perubahan/gangguan
Kriteria Hasil : tempat tidur.
epidermis dan /atau dermis
3. Jaga kebersihan kulit
Intergritas kulit
agar tetap bersih dan
9
Batasan karakteristik yang baik bisa di kering.
4. Mobilisasi pasien
Kerusakan lapisan kulit pertahankan
(ubah posisi pasien
(dermis) (sensasi,
Gangguan permukaan setiap dua jam
elastisitas,
kulit (epidermis) sekali).
temperatur,
Invasi struktur tubuh 5. Monitor kulit akan
hidrasi,
adanya kemerahan.
Faktor yang berhubungan
pigmentasi). 6. Oleskan lotion atau
Eksternal Tidak ada luka/lesi minyak/baby oil pada
- Usia yang ekstrim
pada kulit. daerah yang tertekan.
- Kelembapan
- Hipertermia Perfusi jaringan 7. Monitor aktifitas dan
- Medikasi baik. mobilisasi paasien.
- Lembab Menunjukkan 8. Monitor status nutrisi
- Imobilitas fisik
Internal pemahaman dalam pasien.
- Perubahan status cairan proses perbaikan 9. Memandikan pasien
- Perubahan pigmentasi dengan sabundengan
- Perubahan turgor kulit dan
- Faktor perkembnagan mencegah air hangat.
- Penurunan imunologis
- Penurunan sirkulasi terjadinya cedera
- Kondisi gangguan berulang Insision Site Care
1
area insisi.
13. Bersikan area sekitar
jahitan atau staples,
menggunakan lidi
kapas steril.
14. Gunakan preparat
antiseptic, sesuai
program.
❖ Analgesic
Administration
Observasi
1) Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
1
pemberianan algesik
pertama kali
Mandiri
2) Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
3) Cek instruksi
dokter tentang jenis
obat,
dosis, dan frekuensi
4) Cek riwayat alergi
Health Education
5) Anjarkan teknik
relaksasi setiap kali
timbul nyeri.
Kolaborasi
6) Berikan analgesik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
7) Tentukan pilihanan
algesik tergantung
tipe dan beratnya
nyeri
8) Tentukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan dosis
optimal
1
3 HIPERTERMIA (00007) NOC NIC
Domain 11 : ❖ Thermoregulati Fever treatment
keamanan/perlindungan on 1) Monitor ssuhu
Kelas 6 : termoregulasi
sesering mungkin
Definisi Tujuan : 2) Monitor warna dan
suhu inti tubuh di atas Setelah dilakukan suhu kulit
kisaran nomal diurnal tindakan keperawatan 3) Monitor TD,RR dan
karena kegagalan setelah …x24 jam Nadi
4) Monitor penurunan
termoregulasi masalah klien
Batasan karakteristik : tingkat kesadaran
1. Kulit kemerahan berkurang atau 5) Berikan antipiretik
2. Kulit terasa hangat teratasi 6) Berikan pengobatan
untuk mengatasi
Faktor berhubungan: Kriteria Hasil :
penyebab demam
Penyakit ❖ Suhu dalam 7) Kompres pasien pasa
rentang normal lipatan paha dan
❖ Nadi dan RR
aksila.
dalam rentang
normal
❖ Tidak ada
perubahan warna
kulit dan tidak
ada pusing
1
4 Resiko infeksi (00004) NOC : NIC
I infection Control
Domain 11 : Immune Status
Knowledge : (Kontrol Infeksi)
keamanan/perlindungan
1. Bersihkan
Kelas 1 : infeksi Infection Control
Risk Control lingkungan setelah
dipakai pasien lain
Definisi : mengalami Kriteria Hasil : 2. Pertahnkan tehknik
peningkatan resiko terserang isolasi
Klien bebas dari
3. Cuci tangan setiap
organisme patogenik
tanda dan gejala
sebelum dan
infeksi
sesudah tindakan
Faktor Resiko Mendeskripsikan
keperawatan
Penyakit Kronis proses penularan 4. Monitor tanda dan
Pengetahuan yang tidak penyakit, faktor gejala infeksi
cukup untuk menghindari yang sistemik lokal
pemajanan patogen mempengaruhi 5. Ajarkan pasien dan
Pertahanan tubuh primer
penularan serta keluarga tanda dan
yang tidak adekuat
- Gangguan peritalsis penatalaksanaanny gejala infeksi
- Kerusakan intergritas a
kulit Menunjukan
- Perubahan sekresi pH kemampuan untuk
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan terhadap patogen mencegah
timbulnya infeksi
lingkungan meningkat
Jumlah leukosit
Prosedur invasif
dalam batas
Malnutrisi
normal
Menunjukan
prilaku hidup
sehat
BAB IV
1
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan
rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk
bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda
dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan ketika terjadi
pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit, kumpulan bunga
kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi bahan – bahan purulen
pada belahan – belahan, biasanya berbau tidak sedap warnanya abu – abu, kuning
pucat atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan – tonjolan yang berbentuk bunga
kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk
kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma akuminata
dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan
seksual melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan
mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus.
4.2 Saran
Diharapkan agar kita semua agar lebih menjaga kebersihan diri terutama pada
bagian Genital (alat kelamin), karena hal itu dapat mencegah timbulnya jamur atau
virus pada bagian genital yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti
Condiloma accuminata.
1
DAFTAR PUSTAKA
Loetifa Dwi Rahariyani, 2008, Buku sjsr asuhan keperawatan dengan sistem
integument, Jakarta : EGC