Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Tujuan: Masih banyak kekurangan dalam pengukuran ambang batas lingkar pinggang (LP) untuk
mengidentifikasi individu Aborigin berisiko tinggi diabetes tipe 2. Peneliti menghasilkan nilai-nilai
LP berdasarkan jenis kelamin dengan risiko absolut setara 10 tahun diabetes tipe 2 sebagai poin
indeks massa tubuh (BMI) dalam sebuah komunitas Aborigin Australia untuk berkontribusi dalam
pedoman yang dibutuhkan untuk membentuk cut-off poin lingkar pinggang bagi suku Aborigin.

Desain penelitian dan metode: 803 orang peserta dewasa (dengan studi kohort) bebas dari diabetes
tipe 2 di komunitas Aborigin dipantau hingga 20 tahun ke depan. Peneliti memperoleh nilai lingkar
pinggang dengan risiko absolut setara untuk pengembangan diabetes tipe 2 sebagai nilai-nilai BMI
(20-35 kg / m2) dengan menggunakan Model Weibull.

Hasil: Setelah dipantau rata-rata 15.7 tahun, timbul diabetes tipe 2 pada 110 peserta. Risiko absolut
dari diabetes tipe 2 meningkat seiring dengan lingkar pinggang meningkat, mulai dari 3,52% (WC =
77,5 cm) ke 14,14% (LP = 119,9 cm) pada laki-laki, dan 5,04% (LP = 79,5 cm) ke 24,25% (LP =
113,7 cm ) pada wanita. Pada laki-laki, nilai-nilai LP dengan risiko mutlak yang sama dari diabetes
tipe 2 sama seperti nilai-nilai BMI yang 77,5 cm untuk BMI = 20 kg / m2, 91,5 cm untuk BMI = 25
kg / m2 (kelebihan berat badan), 105,7 cm untuk BMI = 30 kg / m2 (ambang batas obesitas) dan
119,9 cm untuk BMI = 35 kg / m2. Pada wanita, nilai-nilai LP 79,5 cm untuk BMI = 20 kg / m2, 90,9
cm untuk BMI = 25 kg / m2, 102.3 cm untuk BMI = 30 kg / m2 dan 113,7 cm untuk BMI = 35 kg /
m2. Interaksi antara LP dan jenis kelamin tidak signifikan secara statistik (p = 0,53).

Kesimpulan: Risiko absolut diabetes tipe 2 meningkat sejalan dengan peningkatan LP yang diukur
pada screening awal. Laki-laki tidak berbeda secara signifikan dengan wanita.

Pendahuluan

Obesitas sentral di ukur dengan lingkar pinggang dan itu merupakan salah satu faktor resiko dari
Diabetes Melitus tipe 2, dan menurut banyak penelitian itu sudah terbukti bahwa Lingkar pinggang
lebih akurat memprediksi Diabetes Melitus Tipe 2, orang pada suku aborigin terutama wanita
mempunyai kecenderungan penumpukan lemak prefensial yang penyebabnya ituu bisa secara
kompeks dan multifaktorial, sepertu genetik, gaya hidup, inflamasi dan infeksi.walaupun the
International Diabetes Federationmerekomendasikan penyelidikan untuk menentukan Cut-Off poin
utuk praktek klinis di daerah etnik yang berbeda kepada individu yang beresiko tinggi enyakit kronik
di suku Aborigin, Australia. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memperkirakan resiko
absolut pada Diabetes Melitus Tipe 2 dengan mengikuti pemeriksaan fisik awal untuk memperoleh
lingkar pinggang dan Indeks Masa Tubuh, hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan
kontribusi pada pembentukan poin Cut-Off ( nilai batasan untuk menentukan diagnosis ) dan untuk
mengidentifikasi individuyang mengalami peningkatan resiko Diabetes Melitus Tipe 2 di penduduk
Aborigin.

Desain Penelitia dan Metode

Melakukan studi kohort prosfektif pada masyarakat usia 18-76 tahun pada masyarakat aborigin
disebelah utara wilayah Australia. Total dari 976 peserta , Partisipan bersifat sukarela untuk
pemeriksaan skrining awal dan diberikan izin tertulis sebelum pengumpulan data, 803 diantaranya
memiliki catatan Rumah Sakit yang memenuhi syarat IMT dan LP bebas dari Diabetes Melitus Tipe
2, dan dilakukan identifikasi kasus baru pada Diabetes Melitus Tipe 2 menggunakan International
Classification Of Disease.

Anda mungkin juga menyukai