Anda di halaman 1dari 5

Nadia Indah Alvita

2015730096
BASIC LIFE SUPPORT

Apa itu Basic Life Support ? atau dalam bahasa Indonesia Bantuan Hidup Dasar, yaitu
adalah suatu tindakan penanganan yang dilakukan dengan segera mungkin dan bertujuan
untuk menghentikan proses yang menuju kematian. usaha untuk mempertahankan
kehidupan saat penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa.

Tetapi melakukan BLS bukan dengan Obat, Ciaran, atau Terapi, tetapi BLS dilakukan
dengan pertolongan pertama untuk menjauhkan korban dari kematian. BLS biasanya di
lakukan oleh tim bantuan medis.

Basic Life Support merupakan beberapa cara sederhana yang dapat mempertahankan
hidup seseorang, mencegah komplikasi yang timbul akibat kecelakaan. Intinya adalah
bagaimana menguasai dan membebaskan jalan napas, bagaimana membantu mengalirkan
darah ke tempat yang penting dalam tubuh, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga untuk
mencegah terjadinya kematian sel otak.

Prinsip BLS itu:

1. Jangan panik, karena sebagai tim bantuan medis, atau penolong kita harus bersikap
tenang agar korban lain, atau warga sekitar tidak panik.
2. Melakukan 3A,
 Aman diri itu bagaimana kita mengamankan diri kita dan memproteksi driri
kita contohnya mengenalkan kepada warga bahwa kita adalah tim bantuan
medis yang akan menolong korban, hal itu dilakukan adar tidak terjadi salah
paham dan adar warga tidak menuduh kita akan berbuat yang tidak
diinginkan pada korban, dan untuk proteksi kita bisa menggunakan masker,
atau handscon.
 Aman lingkungan, pindahkan pasien ketempat yang aman dari bahaya atau
yang kondusif untuk melakukan pertolongan.
 Aman Korban, tidak ada serangan yang mengancam korban
3. Apa yang terjadi ? kita pastikan dahulu apa yang terjadi dan berapa Korban yang
ada pada kejadian itu
4. Lihat pada sasaran BLS apakah ada yang membantu atau tidak, jika tidak kitalah
yang akan membantu morban tersebut.
5. Menentukan hal utama yang mengancam korban
6. Dan menelfon tim bantuan medis

BLS Itu dapat dilakukan dengan Cara:

• Danger : bahaya
• Response : apakah korban bisa meresepon kita dengan cara memanggil nama,
,menguncang bahu atau menepuk.
• Airway : bebaskan jalan nafas dengan teknik
 head tilt chin lift membuka jalan nafas tanpa alat:
Head tilt (tengadah kepala)
Chin lift (topang dagu)
Jaw thrust (angkat rahang bawah. Dilakukan pada pasien dugaan cedera
leher, misalnya jatuh dari lantai atas)
 Cross finger (jempol dan telunjuk menyilang untuk membuka mulut,
sedangkan jari tengah atau jari pada tangan lain digunakan untun
membersihkan mulut (finger sweep)
 Finger sweep (membersihkan mulut pasien) dengan kasa atau kain. Jangan
menggunakan tisu, Karena tisu mudah menyerap air (meluber).

• Breathing : melihat ada nafas atau tidak, jika tidakberi nafas bantuan (oksigen)
Dengan teknik:
Look : lihat pergerakan dada dan perut korban
Listen : mendengarkan suara nafas korban
Feel : rasakan hembusan nafas korban

Tehnik pemberian nafas buatan:


1. Melalui mulut atau hidung, bisa juga melalui keduanya.
2. Pencet hidung korban diantara jari telunjuk dari ibu jari sambil telapak tangan
menahan dahi agar tertengadah
3. Tangan sebelah tetap mengangkat kebahu depan.
4. Tarik nafas dalam keadaan mulut terbuka lebar, lalu letakan menutupi seluruh
mulut korban, lalu hembuskan sampai dada korban mengembang.

• Ccirculation : pemeriksaan nadi & pijat jantung ( kompresi jantung degan RJP
(Resusitasi Jantung Paru) ) caranya yaitu:
 Cek Nadi dilakukan untuk memeriksa peredaran darah, dan apabila tidak ada
denyut, maka di lakukan RJP,

Periksa nadi leher (arteri karotis) dengan


kedua jari telunjuk dan tengah disebelah
jakun leher.

 RJP dilakukan jika nadi tidak ada, dilakukan jantung luar dengan perbandingn
30:2 (30x kompresi dan 2x nafas buatan) sebanyak 5 siklus
Jika tidak ada lakukan lagi kompresi dengan perbandingn 30:2 selama 5
siklus.
 Cara Melakukan kompresi:
1.Letakkan dua jari kita ke ulu hati (kalo bahasa awamnya), tapi kalo bahasa
kerennya itu ‘procesus xipoideus’..
2.Lalu letakkan telapak tangan kita di atas dua jari itu (diatas ulu ati)
3.Kepalkan tangan diatas tangan satunya..
4.Kompresi (menekan secara berulang) dibagian itu selama 30x, dengan
posisi tangan tegak lurus, karena menumpu pada bahu, jadi usahakan bahu
tegap)
5.setelah 30x, berikan 2 kali nafas buatan, lanjut lagi 30x kompresi, dan
begitu seterusnya sampai 5 siklus..
ini bisa dilakukan bergantian (bila ada 2 penolong) bila salah satu penolong
lelah, pergantian dilakukan pada saat menghitung..misal:”25,26 ganti ->
penolong lain langsung menggantikan,trus dilanjutkan dengan cepat, 27, 28,
29, 30..

 Catatan :
kompresi kedalamnya 4-5 cm
Dewasa: dua tangan (30 kompresi jantung dan 2 kali nafas buatan)
Anak2 : satu tangan (5 kali kompresi jantung dan 1 kali nafas buatan)
Bayi : 2 jari (5 kali kompresi jantung dan 1 kali nafas buatan)
masih ada pertimbangan lain sebelum melakukan pertolongan pertama ini,
misalnya patah tulang rusuk, dll.
 Bantuan dihentikan jika :
Penolong sudah lelah
Bantuan sudah datang
Pasien sudah sadar
Pasien sudah meninggal (Lihat pupil mata, akan melebar jika sudah
meninggal)
 Recovery Position (Posisi Pemulihan)
Tujuan:
 Membebaskan jalan nafas korban yang tidak sadar
 Melindungi jalan nafas dari benda asing seperti munthan pada korban tidak
sadar.

Teknik:
 Berlutut disamping korban
 Lengan yang terjauh membuat
sudut dengan tubuh korban.
Letakan lengan terdekat (
satunya) diatas dada korban
 Bengkokan lutut terdekat, lalu
gulingkan korban menjauh dari
anda, topangkan tangan pada
rahang agar jalan nafas tetap
terbuka.

Anda mungkin juga menyukai