Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana alur pencatatan dan pelaporan kasus skabies?

1. Pencatatan kasus :

a. Genogram

b. Family folder:

- Identitas

- Pemeriksaan Fisis

- Diagnosis Masalah

- Tindakan / pengobatan

- Pelayanan lain yang diberikan

2. Pelaporan kasus:

Alur pengumpulan data dari Sub-sistem Informasi Puskesmas, Sub-sistem Informasi Rumah Sakit dan
Sistem Terpadu Penyakit sebagai berikut:

A.Alur data dari Puskesmas

1. Data Puskesmas yang berasal dari kegiatan harian, baik dari kegiatan dalam gedung maupun
luar gedung Puskesmas dan Puskesmas pembantu serta bidan di desa, dikumpulkan di Puskesmas
oleh masing masing pengelola program di Puskesmas, misalnya program kesehatan ibu dan anak,
pemberantasan penyakit, promosi kesehatan dan lainnya..

2. Data tersebut kemudian diagregasi oleh pengelola SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas) ke dalamformulir laporan bulanan Puskesmas (LB1 dan LB3).

3. Laporan bulanan tersebut kemudian dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten.

4. Kemudian dilakukan rekapitulasi seluruh Puskesmas oleh petugas SP2TP kabupaten untuk
dikoordinasikan dengan pengelola program di dinas kesehatan kabupaten

5. Selanjutnya rekapitulasi laporan Puskesmas diteruskan ke dinas kesehatan propinsi dan


pusat (Departemen Kesehatan).

B.Alur data dari Rumah Sakit

1. Data dari rumah sakit baik pemerintah maupun swasta yang berasal darikegiatan harian,
meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap,dikumpulkan oleh petugas rekam medik rumah sakit.
2. Data tersebut kemudian diagregasi oleh petugas rekam medik dalamformulir laporan
bulanan rumah sakit sebagai berikut:

a. a.Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap rumah sakit(RL2a).

b. Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan rumah sakit(RL2b).

c. c.Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap surveilansrumah sakit (RL2a1).

d. d.Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan surveilansrumah sakit (RL2b1).

e. Laporan data status imunisasi (RL2c).

3. Laporan tersebut secara bersamaan dikirimkan ke dinas kesehatankabupaten, dinas


kesehatan propinsi dan Departemen Kesehatan (DitjenPelayanan Medik).

C.Alur data Sistem Terpadu Penyakit /STP

1. Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular, penanggulangan kejadian luar


biasa (KLB) penyakit dan keracunan, serta penanggulangan penyakit tidak menular diperlukan suatu
sistem surveilans penyakit secara terpadu yang bersumber dari Puskesmas, rumah sakit
danlaboratorium dengan menggunakan formulir STP Pus STP RS dan STPLab.

2. Data STP tersebut di atas kemudian diagregasi dalam formulir STP PUS-KAB., STP RS-KAB.
dan STP LAB-KAB oleh dinas kesehatan kabupaten.

3. Selanjutnya rekapitulasi laporan STP tersebut diteruskan ke dinaskesehatan propinsi dan


pusat (Departemen Kesehatan).

Anda mungkin juga menyukai