Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
Ca Mammae adalah kanker yang menyerang jaringan payudara yang menyebabkan sel
dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak
terkendali.
Ca mammae  terjadi karena hilangnya kontrol atau proliferasi sel payudara dan apoptosis
sehingga sel payudara berpoliferasi secara terus-menerus. Hilangnya fungsi apoptosis
menyebabkan ketidakmampuan mendeteksi kerusakan sel akibat kerusakan DNA. Bila terjadi
mutasi gen p53 maka fungsi sebagai pendeteksi kerusakan DNA akan hilang, sehingga sel-sel
abnormal berpoliferasi terus-menerus. Peningkatan jumlah sel tidak normal ini umumnya
membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker. Tumor jinak biasanya merupakan
gumpalan lemak yang terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai kantong. Lewat aliran
darah maupun sistem getah bening, sel-sel tumor dan racun yang dihasilkan keluar dari
kumpulannya dan menyebar ke bagian lain tubuh.
Sel-sel yang menyebar ini kemudian akan tumbuh berkembang di tempat baru, yang
akhirnya membentuk segerombolan sel tumor ganas atau kanker baru. Keganasan kanker
payudara ini dengan menyerang sel-sel nomal disekitarnya, terutama sel-sel yang lemah. Sel
kanker akan tumbuh pesat sekali, sehingga payudara penderita akan membesar tidak seperti
biasanya.
Ca mamae berasal dari epitel saluran dan kelenjar payudara. Pertumbuhan dimulai dari
dalam duktus ataupun kelenjar lobulus yang disebut karsinoma noninvasif. Kemudian tumor
menerobos ke luar dinding duktus atau kelenjarr di daerah lobulus dan invasi ke dalam stroma,
yang dikenal dengan nama karsinoma invasif. Penyebaran tumor terjadi melalui pembuluh getah
bening, deposit dan tumbuh di kelenjar getah bening, sehingga kelenjar getah bening aksiler atau
supraklavikuler membesar. Ca mammae pertama kali menyebar ke kelenjar aksila regional.
Lokasi metastasis paling jauh yaitu tulang, hati, paru, pleura, dan otak (Heffner, 2005).
B. Rumusan Masalah
 Jelaskan dari berbagai konsep dasar Asuhan Keperawatan Ce Mamae ?
 Jelaskan Konsep Asuhan Keperawatan ?

C. Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ASKEP ini adalah sebagai pemenuhan tugas Maternitas
yang berjudul ”CE MAMAE”. Tujuan khusus penulisan ini adalah untuk menambah wawasan si
pembaca agar setiap individu dapat memahaminya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan
khususnya dalam dunia kesehatan.

D. Metode Penulisan

Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan makalah
ASKEP ini, penyusun mengambil dari internet yang relevan dan berbagai kajian pustaka dengan
topik penulisan askep ini sebagai dasar untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A . Konsep Dasar

A.    Definisi
Ca mammae (Kanker payudara) adalah sekelompok sel tidak normal yang terus
tumbuh di dalam jaringan mammae (Tapan, 2005).
Ca Mammae adalah kanker yang menyerang jaringan payudara yang menyebabkan
sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak
secara tidak terkendali (Mardiana, 2004).

B. Etiologi
Saat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi faktor penyebab utama
penyakit ca mammae. Sampai saat ini terjadinya ca mammae diduga akibat interaksi yang
rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika, lingkungan, dan hormonal yaitu kadar
hormon estrogen dalam tubuh yang berlebihan (Harianto, 2005).

C. Faktor Risiko
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada
pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Ada beberapa faktor resiko yang
dapat meningkatkan terjadinya ca mammae yaitu :
1.         Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki riwayat keluarga ada yang menderita ca mammae seperti pada ibu,
saudara perempuan, atau adik/kakak memiliki resiko terkena ca mammae 2 hingga 3 kali
lebih tinggi.
2.         Hormon
Haid pertama (menarche) sebelum umur 10 tahun, mati haid (menopause) setelah umur
55 tahun, tidak menikah atau tidak pernah melahirkan anak, melahirkan anak setelah
umur 35 tahun dan tidak pernah menyusui anak.
3.      Umur
Wanita berumur >30 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar mendapat kanker
payudara dan kemungkinan tersebut bertambah setelah menopause.
4.      Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma/benturan, operasi payudara akibat tumor
jinak atatu tumor ganas kontralateral.
5.      Wanita yang mendapat radiasi sebelumnya pada payudara atau dinding dada.
6.      Peningkatan berat badan yang signifikan pada usia dewasa.
7.      Wanita yang pernah mengalami operasi tumor ovarium resikonya 3 hingga 4 kali lebih
tinggi (Dalimartha, 2004).
8.      Lama menggunakan kontrasepsi oral
9.      Pola konsumsi makanan berlemak
10.  Kurangnya aktivitas fisik (Indarti, 2005).

D. Patofisiologi
Ca mammae, sama seperti keganasan lainnya penyebab dari keganasan ini merupakan
multifaktoral baik lingkungan maupun faktor herediter, diantaranya adanya lesi pada DNA
menyebabkan mutasi genetik, mutasi gen ini dapat menyebabkan ca mammae, kegagalan sistem
kekebalan tubuh, pertumbuhan abnormal dari growth factor menyebabkan rangsangan abnormal
antara sel stromal dengan sel epitel, adanya defek pada DNA repair genes seperti BRCA1,
BRCA2, yang pada prinsipnya meningkatkan aktivitas proliferasi sel serta kelainan yang
menurunkan atau menghilangkan regulasi kematian sel (Heffner, 2005).
Ca mammae  terjadi karena hilangnya kontrol atau proliferasi sel payudara dan apoptosis
sehingga sel payudara berpoliferasi secara terus-menerus. Hilangnya fungsi apoptosis
menyebabkan ketidakmampuan mendeteksi kerusakan sel akibat kerusakan DNA. Bila terjadi
mutasi gen p53 maka fungsi sebagai pendeteksi kerusakan DNA akan hilang, sehingga sel-sel
abnormal berpoliferasi terus-menerus. Peningkatan jumlah sel tidak normal ini umumnya
membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker. Tumor jinak biasanya merupakan
gumpalan lemak yang terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai kantong. Lewat aliran
darah maupun sistem getah bening, sel-sel tumor dan racun yang dihasilkan keluar dari
kumpulannya dan menyebar ke bagian lain tubuh.
Sel-sel yang menyebar ini kemudian akan tumbuh berkembang di tempat baru, yang
akhirnya membentuk segerombolan sel tumor ganas atau kanker baru. Keganasan kanker
payudara ini dengan menyerang sel-sel nomal disekitarnya, terutama sel-sel yang lemah. Sel
kanker akan tumbuh pesat sekali, sehingga payudara penderita akan membesar tidak seperti
biasanya.
Ca mamae berasal dari epitel saluran dan kelenjar payudara. Pertumbuhan dimulai dari
dalam duktus ataupun kelenjar lobulus yang disebut karsinoma noninvasif. Kemudian tumor
menerobos ke luar dinding duktus atau kelenjarr di daerah lobulus dan invasi ke dalam stroma,
yang dikenal dengan nama karsinoma invasif. Penyebaran tumor terjadi melalui pembuluh getah
bening, deposit dan tumbuh di kelenjar getah bening, sehingga kelenjar getah bening aksiler atau
supraklavikuler membesar. Ca mammae pertama kali menyebar ke kelenjar aksila regional.
Lokasi metastasis paling jauh yaitu tulang, hati, paru, pleura, dan otak (Heffner, 2005).

E. Komplikasi
 Metastase
Terjadi penyebaran sel kanker kejaringan sekitarnya seperti paru-paru, hepar, ovarium,
tulang maupun otak.

F. Tipe-tipe
Tipe Ca mammae berdasarkan gambaran histopatologi :
1.      Karsinoma duktal menginflitrasi
Adalah tipe histopatologi yang paling umum, merupakan 75 % dari semua jenis kanker
payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat palpasi. Kanker jenis ini biasanya
bermetastasis ke nodus aksila, tulang, paru, hepar dan otak
2.      Karsinoma lobular menginfiltrasi
Tipe ini umumnya multisentris, dapat terjadi penebalan beberapa area pada salah satu
atau kedua mammae. Karsinoma lobular biasanya bermetastasis ke permukaan
meningeal.
3.      Karsinoma modular
Pada  6 % karsinoma modular  tumbuh dalam kapsul, dapat menjadi besar tetapi meluas
dengan lambat, sehingga prognosis seringkali lebih baik.
4.      Karsinoma musinus
Pada  3 % karsinoma musinus adalah  penghasil lendir, juga tumbuh dengan lambat.
5.      Karsinoma duktal-tubular
Hanya 2% dan jarang terjadi, karena metastasis aksilaris secara histologi tidak lazim
maka prognosisnya sangat baik.
6.      Karsinoma inflamantori
Merupakan tipe karsinoma mammae yang jarang (1-2 %) dan menimbulkan gejala-gejala
yang berbeda dari karsinoma mammae yang lain. Tumor ini nyeri tekan dan sangat nyeri,
mammae secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor merah dan agak hitam.
Sering terjadi edema dan retraksi papilla mammae (Prawirohardjo, 2005).

G. Stadium Kanker Payudara


stadium ca mammae yanng disesuaikan dengan aplikasi klinis sebagai berikut :
1.    Stadium I
Tumor terbatas pada payudara, bebas dari jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi
ke kulit dan jaringan di bawahnya (otot). Besar tumor 1-2 cm. Kelenjar getah bening
regional belum teraba.
2.    Stadium II
Besar tumor 2,5-5 cm dan sudah ada satu atau beberapa Kelenjar Getah Bening (KGB)
aksila yang masih bebas dengan diameter < 2 cm.
3.      Stadium IIIa
Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm) tetapi masih bebas di jaringan
sekitarnya, KGB aksila masih bebas satu sama lain.
4.      Stadium IIIb
Tumor sudah meluas ke dalam payudara (5-10 cm) fiksasi pada kulit atau dinding dada,
kulit merah, dan ada oedema (>1/3 permukaan kulit payudara), ulserasi dan atau nodul.
5.    Stadium IV
Tumor seperti pada yang lain (stadium I, II, dan III), tetapi sudah disertai dengan KGB
aksila supra-klavikula dan metastasis jauh lainnya.
      
I. Tanda dan Gejala
tanda dan gejalanya adalah :
1.    Benjolan
Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan. Semakin lama
benjolan tersebut semakin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.
2.    Perubahan kulit pada payudara
a.         Kulit tertarik (skin dimpling)
b.         Benjolan yang dapat dilihat (visible lump)
c.         Eritema
d.        Ulkus
3.      Kelainan pada putting
a.         Putting tertarik (nipple retraction)
b.         Eksema
c.         Cairan pada putting (nipple discharge)

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1.      Pengkajian
a.       Data biografi/biodata
Meliputi identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, dan
alamat.
b.      Riwayat keluhan
 Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya :
Benjolan, kecepatan tumbuh, rasa sakit kapan, krusta pada aerola, kelainan kulit :
perubahan warna kulit, benjolan ketiak, edema lengan.
 Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis :
     Nyeri tulang (vertebra, femur), rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak, sakit kepala hebat.
c.       Faktor Risiko
Usia penderita, usia melahirkan anak pertama, punya anak atu tidak, riwayat menyusui,
riwayat menstruasi : menstruasi pertama usia berapa, keteraturan siklus menstruasi,
menopouse usia berapa, riwayat pemakaian obat hormonal, riwayat keluarga sehubungan
dengan kanker payudara atau kanker lain, riwayat pernah operasi tumor payudara,
riwayat radiasi dinding dada.
d.      Pemeriksaan fisik meliputi :
 Status generalis
 Status lokasi :
Payudara kanan dan kiri harus diperiksa
Masa tumor : lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk dan batas tumor, jumlah
tumor, terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, dan dinding dada.
Perubahan kulit : kemerahan, edema, nodul, Nipple : tertarik, erosi, krusta.
Status kelenjar getah bening :
            KGB aksila : jumlah, ukuran, konsistensi
            KGB infra klavikula  
            KGB supraklavikula
            Pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis : Lokasi organ (paru, tulang,
hepar, otak).
 Berat badan dan tinggi badan
 Pengkajian head to toe
e.       Pemeriksaan laboratorium meliputi :
 Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit
meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.
 Pemeriksaan urin, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
 Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita ca mammae adalah sinar X,
ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan pemeriksaan reseptor hormon.
f.   Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi :
 Nutrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan pantangan, makanan yang
disukai, banyaknya minum. Dikaji riwayat sebelum dan sesudah masuk RS.
 Eliminasi
Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan sesudah masuk RS.
 Istirahat dan tidur
            Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.
 Personal hygiene
Frekuensi mandi dan menggosok gigi dalam sehari, frekuensi mencuci rambut dalam
seminggu, dikaji sebelum dan pada saat di RS.
 Identifikasi masalah psikologis, sosial, dan spiritual.
            Status psikologis : Emosi biasanya cepat tersinggung, marah, cemas, pasien
berharap cepat sembuh, merasa asing tinggal di RS, merasa rendah diri, mekanisme
koping yang negatif.
Status sosial     : Merasa terasing akibat klien kurang berinteraksi dengan masyarakat lain.
Status spiritual :  Klien dalam beribadah.

2.    Diagnosa Keperawatan


a.       Nyeri akut/kronis berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
b.      Kerusakan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya
edema, destruksi jaringan
c.       Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
tidak adekuat dan hipermetabolisme.
d.      Resiko infeksi berhubungan dengan luka infeksi
e.       Cemas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
f.       Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mamae dan atau perubahan
gambaran mamae.
g.      Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.

3. Intervensi Dan Evaluasi


Intervensi Tujuan Kriteria Hasil Evaluasi

1.Nyeri akut Nyeri klien 1.Klien mengatakan nyeri Nyeri klien


berhubungan berkurang atau berkurang, skala nyeri 2-3 atau berkurang atau
dengan adanya dapat teratasi hilang. dapat teratasi
penekanan massa 2. Nyeri tekan tidak ada.
tumor 3. Ekspresi wajah tenang,dapat
istrahat,dan tidur.
2. Kerusakan Kerusakan 1.Integritas kulit yang baik dapat Kerusakan
integritas kulit integritas kulit dipertahankan. integritas kulit
atau jaringan dapat teratasi. 2. Perfusi jaringan baik. dapat teratasi.
berhubungan 3. Menunjukkan terjadinya
dengan perubahan proses penyembuhan luka
sirkulasi,adanya
edema,dandestruk
si jaringan.

3. Ketidak Kebutuhan 1.Adanya peningkatan BB sesuai Kebutuhan


seimbangan nitrisi nutrisi klien dengan tujuan. nutrisi klien
kurang dari terpenuhi 2. Klien menunjukkan berat terpenuhi.
kebutuhan tubuh badan yang stabil.
berhubungan 3. Klien berpatisipasi dalam
dengan intake intervensi spesifik untuk
tidak adekuat dan merangsang nafsu makan.
hipermetabolisme

4.Resiko infeksi Klien akan 1.Klien bebas dari tanda dan Tidak ada
berhubungan terbebas dari gejala dari infeksi. tanda-tanda
dengan luka infeksi. 2. Menunjukkan kemampuan infeksi.
infeksi untuk mencegah timbulnya
pembedahan. infeksi.

5.Ansietas Kecemasan dapat 1.Klien mampu Kecemasan


berhubungan berkurang. mengidentifikasi,mengungkapk dapat
dengan gambaran an dan menunjukkan teknik berkurang
perubahan untuk mengontrol cemas
gambaran tubuh. 2. Postur tubuh,ekspresi
wajah,bahasa tubuh, dan
tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA

http://arininacita.blogspot.com/2012/05/askep-ca-mammae.html
BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Ca mammae (Kanker payudara) adalah sekelompok sel tidak normal yang terus tumbuh
di dalam jaringan mammae.
Ca Mammae adalah kanker yang menyerang jaringan payudara yang menyebabkan sel
dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak
terkendali.
Saat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi faktor penyebab utama penyakit
ca mammae. Sampai saat ini terjadinya ca mammae diduga akibat interaksi yang rumit dari
banyak faktor seperti faktor genetika, lingkungan, dan hormonal yaitu kadar hormon estrogen
dalam tubuh yang berlebihan.

B. Saran
Dalam penulisan Makalah askep ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya
referensi yang kami dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang sifatnya membangun khususnya dari
dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan pembaca sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah askep ini kedepannya

Anda mungkin juga menyukai