HISTEREKTOMI
DI OK SENTRAL/ IBS RSUD ULIN
OLEH:
NPM : 19149011101188
JUDUL LP : HISTEREKTOMI
MENGETAHUI,
A. DEFINISI
Histerektomi adalah tindakan operatif yang dilakukan untuk mengangkat
rahim, baik sebagian (subtotal) tanpa serviks uteri ataupun seluruhnya (total)
berikut serviks uteri (Prawirohardjo, 2001).
Histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahim yang
dilakukan oleh ahli kandungan (Rasjidi, 2008).
Histerektomi adalah pengangkatan uterus melalui pembedahan, paling umum
dilakukan untuk keganasan dan kondisi bukan keganasan tertentu contoh
(endometriosis/tumor), untuk mengontrol perdarahan yang mengancam jiwa
dan kejadian infeksi (Doengoes, 2000).
B. TUJUAN
Tujuan prosedur ini adalah eksisi radikal yang luas dari jaringan parametrium
dan paraservikal, serta pengangkatan kelenjar getah bening pelvis.
D. PENATALAKSANAAN/JENIS-JENIS TINDAKAN
Histerektomi dapat dilakukan melalui sayatan di perut bagian bawah atau
vagina, dengan atau tanpa laparoskopi. Histerektomi lewat perut dilakukan
melalui sayatan melintang seperti yang dilakukan pada operasi sesar.
Histerektomi lewat vagina dilakukan dengan sayatan pada vagina bagian atas.
Sebuah alat yang disebut laparoskop mungkin dimasukkan melalui sayatan
kecil di perut untuk membantu pengangkatan rahim lewat vagina.
Histerektomi vagina lebih baik dibandingkan histerektomi perut karena lebih
kecil risikonya dan lebih cepat pemulihannnya. Namun demikian, keputusan
melakukan histerektomi lewat perut atau vagina tidak didasarkan hanya pada
indikasi penyakit tetapi juga pada pengalaman dan preferensi masing-masing
ahli bedah. Histerektomi adalah prosedur operasi yang aman, tetapi seperti
halnya bedah besar lainnya, selalu ada risiko komplikasi. Beberapa
diantaranya adalah pendarahan dan penggumpalan darah
(hemorrgage/hematoma) pos operasi, infeksi dan reaksi abnormal terhadap
anestesi.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Begitu banyak teknik-teknik operasi pada tindakan histerektomi. Prosedur
operatif ideal pada wanita bergantung pada kondisi mereka masing-masing.
Namun jenis-jenis dari histerektomi ini dibicarakan pada setiap pertemuan
mengenai teknik apa yang dilakukan dengan pertimbangan situasi yang
bagaimana. Namun keputusan terakhir dilakukan dengan diskusi secara
individu antara pasien dengan dokter-dokter yang mengerti keadaan pasien
tersebut. Perlu diingat aturan utama sebelum dilakukan tipe histerektomi,
wanita harus melalui beberapa test untuk memilih prosedur optimal yang
akan digunakan :
1. Pemeriksaan panggul lengkap (Antropometri) termasuk mengevaluasi
uterus di ovarium.
2. Papsmear terbaru.
3. USG panggul, tergantung pada temuan diatas.
F. PATHWAY KEPERAWATAN (YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN)
Histerektomi
adalah bedah
pengangkatan
rahim (uterus) yang
sangat umum dilakukan.
Ada beberapa tingkatan
histerektomi,
yaitu:
1. Histerektomi total: pengangkatan rahim dan serviks, tanpa ovarium dan tuba falopi
2. Histerektomi subtotal: pengangkatan rahim saja, serviks, ovarium dan tuba falopi
tetap dibiarkan.
Histerektomi total dan salpingo-oporektomi bilateral atau dikenal dengan nama
TOTAL ABDOMINAL HISTEREKTOMY AND BILATERAL SALPHINGO
OOPHORECTOMY (TAH-BSO): pengangkatan rahim, serviks, ovarium dan tuba
falopi.
TAH– BSO merupakan suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat
uterus,serviks, kedua tuba falofii dan ovarium dengan melakukan insisi pada dinding,
perut pada malignant neoplasmatic desease, leymyoma dan chronic
endrometriosisTAH-BSO adalah suatu tindakan pembedahan dengan melakukan
insisi pada dinding perut untuk mengangkat uterus, serviks,kedua tuba falopii dan
ovarium pada malignant neoplastic disease, leymiomas dan chronic endometriosis.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI DAN RASIONAL
1. Pre operasi
a. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan pasien mampu mengontrol kecemasannya
Kriteria Hasil:
1. Pasien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
3. Vital sign dalam batas normal
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan.
5. Menunjukkan peningkatan konsenrtasi dan akurasi dalam berpikir
NIC: Anxiety Control
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
3. Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres
4. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
5. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
6. Dorong keluarga untuk menemani pasien
7. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
8. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
9. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Rasional :
1. Menciptakan trust
2. Mengurangi rasa cemas pasien jika dilakukan tindakan
3. Mencegah kondisi pasien agar tdk semakin tertekan karena kondisinya
4. Agar pasien merasa bahwa dirinya tidak merasa kesepian
5. Mengurangi rasa cemas dan takut pasien karena tindakan yang
dilakukan
6. agar pasien merasa disupport untuk kesembuhan kondisi pasien
7. mencegah pasien agar tidak semakin cemas
8. pasien merasa dimotivasi untuk perbaikan yang optimal
untuk mengalihkan perhatian dan mengurangi rasa cemas
2. Intra operasi
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Tujuan dan kriteria hasil:
NOC Label >> Respiratory status: airway patency
Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16-20x/mnt)
Irama pernapasn normal
Kedalaman pernapasan normal
Intervensi Rasional
NIC Label
Respiratory monitoring 1. Mengetahui tingkat gangguan
1. Pantau rate, irama, yang terjadi dan membantu dalam
kedalaman, dan usaha menetukan intervensi yang akan
respirasi diberikan.