Anda di halaman 1dari 2

1.

Jenis Tindakan :
Tindakan melakukan Persiapan klien untuk tindakan radiasi seluruh tubuh
2. Tujuan Tindakan :
- Meringankan gejala kanker stadium lanjut.
- Mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan operasi.
- Mengobati kanker.
- Menghancurkan sekaligus membersihkan sel-sel kanker agar tidak kembali
menyerang.
3. Alasan Tindakan Berdasarkan Kondisi Pasien

S: -

O:
P:
I:
E:

4. Rasionalisasi Tindakan Berdasarkan Kajian Ilmiah


- Sebelum menjalani radioterapi kanker, pasien perlu memahami efek jangka pendek dan
jangka panjang yang akan dialami. Efek terapi radiasi akan bergantung pada bagian
organ atau area yang terjangkit kanker dan jumlah sesi terapi yang diperlukan.
Persiapan fisik yang perlu dilakukan oleh pasien antara lain sebagai berikut.
Menghentikan kebiasaan merokok., Mengonsumsi makanan bergizi dan nutrisi
seimbang.,Menghindari pekerjaan berat, Meluangkan waktu untuk beristirahat.
Melakukan olahraga ringan secara rutin, Menghindari paparan sinar matahari jangka
panjang secara langsung, Menginformasikan pada dokter apabila terdapat alat medis
seperti alat pacu jantung maupun implan logam lainnya yang tertanam dalam tubuh.
(https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/persiapan-dan perawatan-
terapi-radiasi)
- Persiapan yang perlu dilakukan biasanya berupa pemeriksaan kondisi umum pasien.
Pasien yang dapat diberikan radioterapi adalah pasien yang transportable dan memiliki
skor performance yang baik. Bila masih belum optimal biasanya akan dilakukan
perbaikan kondisi umum tersebut terlebih dahulu. Proses radioterapi selalu diawali
dengan proses simulasi (simulasi 2D atau CT simulasi). Persiapan secara khusus yang
akan dilakukan biasanya mencakup pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan fungsi
ginjal (karena proses radioterapi diawali dengan CT simulasi), serta pemeriksaan fungsi
organ lain yang dikhawatirkan dapat terjadi efek samping (misalnya bila terdapat
paparan radiasi ke regio liver, akan diperiksakan fungsi liver juga).
Selain itu pasien juga memerlukan puasa sebelum proses CT simulasi, karena terkadang
obat kontras IV dapat menimbulkan efek mual/muntah. Proses CT simulasi pada daerah
tertentu (terutama pada sistem gastrointestinal) juga membutuhkan persiapan pasien
meminum obat kontras oral beberapa saat sebelum CT simulasi / radiasi. Sementara
pada CT simulasi kanker serviks misalnya, pasien perlu memastikan agar buli terisi
sesuai yang diinstruksikan (mengosongkan buli dan minum cairan dalam jumlah tertentu
dalam waktu misalnya 30 menit sebelum CT simulasi).Saat radiasi pasien perlu
memastikan bahwa daerah kulit di sekitar organ yang akan diberikan radiasi kering dan
bersih. Pada kasus radiasi organ-organ tertentu seperti radiasi cervix, pasien juga perlu
memastikan agar pengisian buli selalu sama setiap kali radiasi (melakukan protokol
seperti yang dilakukan saat CT simulasi). Hal tersebut dikarenakan image yang menjadi
dasar bagi seorang ahli onkologi radiasi untuk mendelineasi / menggambar organ perlu
diradiasi dan menghitung dosisnya adalah image yang berasal dari CT simulasi tersebut .
(https://www.alomedika.com/komunitas/topic/persiapan-pasien-sebelum-radioterapi-
onkologi-radiasi-ask-the-expert)
- Sebelum penyinaran harus dilakukan simulasi terlebih dahulu untuk merancang teknik
penyinaran, menentukan lokasi penyinaran dan luas lapangan. Batas-batas dan sentrasi
lapangan penyinaran tersebut kemudian digambar pada masker termoplastik atau kulit
pasien. Selain itu parameter penyinaran yang ditentukan saat simulasi akan digunakan
pada saat penyinaran. Parameter tersebut adalah ukuran lapangan (X dan Y), sudut
gantry, sudut kolimator dan jarak penyinaran.Hasil dari simulasi diolah dulu oleh
Fisikawan Medis untuk membentuk lapangan penyinaran dengan MLC (Multi
Leaf Collimator) dan dilakukan perancangan dosis dengan menggunakan TPS
(Treatment Planning System) sesuai dosis yang telah ditentukan dokter onkologi
radiasi.Pelaksanaan penyinaran mengikuti hasil dari simulasi dan harus diambil foto
verifikasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa penyinaran yang dilakukan sudah
sesuai dengan perencanaan saat simulasi dan TPS. Penyinaran dilakukan sebanyak
ketentuan dokter onkologi radiasi. Setiap selesai 5 kali penyinaran, pasien periksa
laboratorium Darah Lengkap dan kontrol ke dokter di poliklinik radioterapi untuk
memantau kondisinya selama penyinaran. Untuk menjaga kondisi umum pasien agar
tetap stabil secara fisik dan mental, dilakukan juga kegiatan untuk mendukung mental
pasien berupa pencerahan psikologis dan promosi kesehatan serta berbagi pengalaman
sesama pasien, terutama dari pasien yang sudah selesai dilakukan penyinaran. Kegiatan
ini diharapkan dapat meminimalkan angka drop out pasien terhadap pelayanan
radioterapi yang sudah direncanakan.( https://profngoerahhospitalbali.com/home/ruang-
radioterapi/)

5. Hasil Dan pembahasan


Radioterapi merupakan bagian dari tiga pilar utama terapi kanker selain pembedahan
dan kemoterapi. Terapi kanker umumnya diberikan dengan mengombinasikan dua
atau lebih terapi tersebut untuk meningkatkan keberhasilan terapi dan menurunkan
risiko kekambuhan. Radioterapi dapat menghancurkan jaringan kanker, menurunkan
risiko kekambuhan kanker pasca tindakan bedah atau kemoterapi, atau mengecilkan
jaringan kanker sebelum dilakukan pembedahan untuk meningkatkan keberhasilan
operasi. Untuk tindakan radioterapi paliatif, radiasi diberikan untuk mengecilkan
tumor yang mengganggu kualitas hidup dan meredakan gejala yang disebabkan oleh
kanker seperti rasa nyeri, gangguan saraf, atau perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai