PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Kelas B
Oleh :
Kelas B
Penyusunan Proposal Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan program studi S.1 Keperawatan. Dalam pembuatan proposal
ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak baik yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini
perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Nurhikmah, SST., MPH selaku dosen pengajar mata kuliah metris
keperawatan.
2. Semua pihak yang telah membantu, mendukung dan mendoakan penulis
dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................. . iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
DAFTAR TABEL
Pada penelitian ini akan diteliti hasil pengukuran tekanan darah antara lengan
kanan dengan lengan kiri terhadap pasien stroke. Berdasarkan studi
pedahuluan dilakukan terhadap 5 orang pasien stroke yang dirawat di Rumah
Sakit Islam Banjarmasin didapatkan rata-rata hasil pengukuran tekanan darah
(sistolik/diastolik) dengan mengguankan tensimeter digital didapat legan
kanan 160,6/98 mmHg dan lengan kiri 161,6/96,6 mmHg. Ada perbedaan
hasil pengukuran tekanan darah antara kedua lengan tersebut.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk perbedaan tekanan
darah antara lengan kanan dengan lengan kiri pada pasien stroke di
ruang perawatan Rumah Sakit Islam Banjarmasin
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi tekanan darah sistolik pada lengan kanan
pasien stroke di ruang perawatan Rumah Sakit Islam
Banjarmasin
1.3.2.2 Mengidentifikasi tekanan darah diastolik pada lengan kanan
pasien stroke di ruang perawatan Rumah Sakit Islam
Banjarmasin
1.3.2.3 Mengidentifikasi tekanan darah sistolik pada lengan kiri
pasien stroke di ruang perawatan Rumah Sakit Islam
Banjarmasin
1.3.2.4 Mengidentifikasi tekanan darah diastolik pada lengan kiri
pasien stroke di ruang perawatan Rumah Sakit Islam
Banjarmasin
1.3.2.5 Menganalisa adanya perbedaan tekanan darah sistolik pada
lengan kanan dengan lengan kiri pada pasien stroke di ruang
perawatan Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
1.3.2.6 Menganalisa adanya perbedaan tekanan darah diastolik pada
lengan kanan dengan lengan kiri pada pasien stroke di ruang
perawatan Rumah Sakit Islam Banjarmasin
BAB 2
KONSEP TEORI
2.2.3 Tanda dan Gejala stroke Serangan stroke jenis apa pun akan
menimbulkan deficit neurologis yang bersifat akut (De Freitas dkk,
2009). Tanda dan gejala stroke antara lain :
2.2.3.1 Hemidefisit sensorik
2.2.3.2 Hemidefisit motorik
2.2.3.3 Penurunan kesadaran
2.2.3.4 Kelumpuhan nervus fasialis (VII) dan hipoglosus(XII) yang
bersifat sentral
2.2.3.5 Gangguan fungsi luhur seperti kesulitan berbahasa (afasia) dan
gangguan fungsi intelektual(demensia)
2.2.3.6 Buta separuh lapangan pandang (hemianopsia)
2.2.3.7 Defisit batang otak
2.2.5 Komplikasi
Menurut Pudiastuti (2011) pada pasien stroke yang berbaring lama
dapat terjadi masalah fisik dan emosional diantaranya:
2.2.5.1 Bekuan darah (Trombosis)
Mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh menyebabkan
penimbunan cairan, pembengkakan (edema) selain itu juga
dapat menyebabkan embolisme paru yaitu sebuah bekuan yang
terbentuk dalam satu arteri yang mengalirkan darah ke paru.
2.2.5.2 Dekubitus
Bagian tubuh yang sering mengalami memar adalah pinggul,
pantat, sendi kaki dan tumit. Bila memar ini tidak dirawat
dengan baik maka akan terjadi ulkus dekubitus dan infeksi.
2.2.5.3 Pneumonia
Pasien stroke tidak bisa batuk dan menelan dengan sempurna,
hal ini menyebabkancairan terkumpul di paru-paru dan
selanjutnya menimbulkan pneumoni.
2.2.5.4 Atrofi dan kekakuan sendi (Kontraktur)
Hal ini disebabkan karena kurang gerak dan immobilisasi.
2.2.5.5 Depresi dan kecemasan
Gangguan perasaan sering terjadi pada stroke dan menyebabkan
reaksi emosional dan fisik yang tidak diinginkan karena terjadi
perubahan dan kehilangan fungsi tubuh.
2.2.6 Penatalaksanaan
2.2.6.1 Stroke embolik dapat diterapi dengan antikoagulan
Stroke hemoragik diobati dengan penekanan pada penghentian
perdarahan dan pencegahan kekambuhan mungkin diperlukan
tindakan bedah.
2.2.6.2 Semua stroke diterapi dengan tirah baring dan penurunan
rangsanga eksternal/untuk mengurangi kebutuhan oksigen
serebrum, dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk menurunkan
tekanan dan edema intraktanium.
2.2.6.3 Terapi Diet
Penyakit stroke berhubungan dengan jenis makanan yang
dikonsumsi sehari-hari Walaupun sebagian orang merasa
khawatir akan kadar kolesterol penderita, namun permasalahan
utama yang dihadapi seseorang dengan cacat jasmaniah adalah
peningkatan berat badan akibat kurang gerak. Disini terjadi
suatu lingkaran setan, dimana kenaikan berat badan membuat
penderita akan semakin tidak dapat bergerak dan menaikkan
berat badan lagi akan membuat penderita semakin tidak dapat
bergerak lagi dan seterusnya (Utami, 2009)
Guyton and Hall. 2008. Buku ajar Fisiologi Kedokteran ed. 11. Jakarta: EGC
Rahmawati, E. 2009. Prevalensi stroke iskemik pada pasien rawat inap di RSUP
Fatmawati, [Skripsi]. Jakarta Selatan