KELOMPOK 1
ARIS NUGROHO
GAZALI RAHMAN
FAZRIAN NURHANDRI
ADE TRIANA
ELINA PARLINA SANTI
MAKIAH
NOOR MAIDA
RACHMIDA SYARI
SIFTI NOOR VITASARI
SYARIFAH SALMAH
WIJAYANTI WULANDARI
1
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan
secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti
seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu,
keluarga, dan kelompok dalam masyarakat.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Profesi Ners Stage Komunitas, mahasiswa
dapat memiliki pengalaman dalam memberikan perawatan kesehatan
masyarakat dengan menggunakan metode atau pendekatan proses
keperawatan baik terhadap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Profesi Ners Stage Komunitas, mahasiswa
mampu:
a. Mengkaji kebutuhan kesehatan komunitas.
b. Merencanakan intervensi keperawatan kesehatan komunitas
berdasarkan diagnosis kesehatan komunitas dan kebutuhan
kesehatan utama dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
(ibu, anak, dan usia lanjut).
c. Melaksanakan keperawatan kesehatan komunitas untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan sumber
yang ada dan potensial serta menggunakan teknik tepat guna
termasuk melakukan rujukan dan menyusun strategi pendidikan
kesehatan.
d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan data yang berhubungan
dengan tindakan keperawatan kesehatan komunitas.
6
1.3 KEGIATAN
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Profesi Ners Stage Komunitas dimulai dari tanggal 05-
November – 1 Desember 2019.
1.3.2 Lokasi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Desa Anjir Serapat Muara Kecamatan Anjir
Muara Kabupaten Barito Kuala Banjarmasin Kalimantan Selatan.
1.3.3 Kegiatan dan Jadwal kegiatan terlampir.
Manfaat yang didapat dari Praktek ini bagi pihak pendidikan, antara
lain:
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin khususnya di bidang keperawatan
komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
1.4.4 Untuk Profesi Kesehatan khususnya keperawatan
Manfaat yang didapat dari Praktek ini bagi profesi keperawatan, antara
lain :
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan
terutama di lingkup keperawatan komunitas.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan yang komprehensif
telah terwujudkan.
9
10
2.2.2 Fungsi
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan
peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhannya.
2.3 SASARAN
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi,
satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
13
Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber
JUMLAH SKORE
Sumber daya tempat
Sumber daya waktu
2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respons individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah
masalah yang mungkin timbul. Jadi, yang dimaksud dengan diagnosis
keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang
status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan
berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan
memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat
baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin akan terjadi (potensial).
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain :
1) masalah yang ditetapkan dari data umum; b) masalah yang dianalisa
dari kesenjangan pelayanan kesehatan. Diagnosis keperawatan
mengandung komponen utama yaitu sebagai berikut :
a. Problem (masalah)
Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi (penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang
dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi :
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis, dan sosial.
3) Interaksi perilaku dan lingkungan.
c. Sign atau symptom (tanda dan gejala)
Merupakan informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa atau
serangkaian petunjuk timbulnya suatu masalah.
Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu sebagai berikut :
1) Dengan rumus PES (Problem + Etiologi + Symptom)
2) Dengan rumus PE (Problem + Etiologi)
Jadi, menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung
dua komponen tersebut di atas, di samping mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah
25
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan atas respons
29
Keterangan:
: Peran
Masyarakat
: Peran
Perawat
30
Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pada awalnya peran perawat
lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar dari
pada perawat.
Kegunaan evaluasi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
2) Menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas asuhan keperawatan
yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun rencana baru dalam proses keperawatan.
Dalam hasil evaluasi, terdapat tiga kemungkinan yaitu :
1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat telah
menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2) Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari
penyebab dan cara memperbaikinya atau mengatasinya.
3) Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak
menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah
baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat
problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-faktor
yang lain yang tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan.
BAB 3
3.1 PENGKAJIAN
RT 6 163 12,6
RT 7 237 18,3
RT 8 92 7,1
Total 1295 100,0
No Agama Frekuensi %
2 Kristen 0 0
3 Katolik 0 0
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
6 Konghuchu 0 0
Diagnosis
Hipertensi Jumlah Persentase (%)
Ya 139 10,7
Tidak 1156 89,3
Total 1295 100,0
3.1.2.9 Merokok
Merokok
Jumlah Persen (%)
Ya (Setiap 399 30,8
hari,Sering/kadang-kadang)
Tidak (Tidak/Sudah 869 69,2
berhenti)
Total 1295 100,0
Merokok
Jumlah Persen (%)
Gastritis 33 10,3
Hipertensi 139 43,4
Hipotensi 96 30,0
Asam urat 10 3,1
Kolesterol 2 0,6
Tuberculosis 2 0,6
Gangguan Jiwa 3 0,9
Lain-lain 35 10,9
Sehat 975 75,3
Total 1295 100,0
38
Sumber Air
Jumlah Persen (%)
PDAM 44 12,2
Sumber Air
Jumlah Persen (%)
PDAM 15 4,1
39
d. Jamban Keluarga
Jamban
Jumlah Persen (%)
Ya 358 98,9
Tidak 4 1,1
e. BAB di Jamban
BAB di
Jamban Jumlah Persentase
Ya 362 100
Tidak 0 0
Total 362 1000
f. Jenis Jamban
Penggunaan Alat
Kontrasepsi Jumlah Persen (%)
Ya 490 86,9
Tidak 74 13,1
Total 564 100,0
Bersalin di fasilitas
kesehatan
Jumlah Persen (%)
Ya 72 72
Tidak 28 28
Total 100 100,0
Berdasarkan data di atas, jumlah ibu yang bersalin di fasilitas
kesehatan (Rumah sakit, PKM, Klinik bersalin Dll) adalah
sebanyak 72 orang (72 %). Sedangkan yang tidak bersalin di
fasilitas kesehatan adalah 28 orang (100%).
e. Pemantauan Balita
1 1. Saat pengkajian, ditemukan beberapa masyarakat - Terdapat 139 orang ( 43,4 %) yang pernah Ketidakefektifan Strategi koping tidak efektif
yang mengalami hipertensi dan sebagian masyarakat terdiagnosis hipertensi. pemeliharaan kesehatan
yang lain mengatakan pernah mengalami hipertensi - Dari total penderita hipertensi terdapat (hipertensi, hipotensi,
2. Masyarakat mengatakan tidak membatasi untuk beberapa 110 orang (79,1 %) yang tidak gastritis, Asam urat,
makanan yang dikonsumsi seperti ikan asin. mengkonsumsi obat hipertensi secara Tubercolosis Paru dan
3. Ditemukan beberapa masyarakat yang menderita teratur. Gangguan Jiwa,)
hipotensi - Dari total jumlah penduduk setelah
Domai 1 Kelas 2 (00099)
4. Masyarakat mengatakan kurang tahu bagaimana cara dilakukan pemeriksaan tekanan darah
untuk mengontrol tekanan darah. terdapat 96 orang (30 %) mengalami
5. Sebagian masyarakat mengatakan tidak rutin dalam hipotensi.
mengontrol tekanan darahnya dan menganggap - Dari total jumlah penduduk menderita
penyakit tekanan darah biasa saja. penyakit gastritis sebanyak 33 orang (10,3
6. Sebagian masyarakat mengatakan jarang %)
memeriksakan tekanan darah - Dari total jumlah penduduk menderita
7. Sebagian masyarakat mengatakan mengalami sakit asam urat sebanyak 10 orang (3,1 %)
magh apabila terlambat makan - Dari total jumlah penduduk didiagnosis
8. Sebagian masyarakat mengalami penyakit kolesterol terkena penyakit tuberkulosis sebanyak
9. Sebagian masyarakat mengalami penyakit asam urat orang 2 (0,6 %) dari total orang penduduk
10. Sebagian masyarakat mengatakan didiagnosa - Dari total jumlah penduduk yang
menderita Tubercolosis (TB) Paru didiagnosis meminum obat TB tidak
43
11. Satu orang masyarakat mengatakan mengatakan teratur sebanyak 2 orang ( 99,8%).
tidak teratur minum obat TB Paru (selama 6 bulan) - Dan dari total jumlah penduduk yang
12. Sebagian masyarakat mengatakan pernah menderita mengalami gejala TB seperti Batuk
batuk berdahak ≥2 minggu disertai satu atau lebih berdahak > 2 minggu disertai 1 atau lebih
gejala: dahak bercampur darah/batuk berdarah, berat dari satu gejala : dahak bercampur darah,
badan menurun, berkeringat malam hari tanpa berat badan menurun, berkeringat malam
kegiatan fisik dan demam > dari 1 bulan hari sekitar 2 orang ( 0,6 %).
13. Sebagian masyarakat menderita gangguan jiwa dan - Dari total jumlah penduduk sebanyak 3
sebagian tidak meminum obat secara teratur orang (0,9 %) menderita gangguan jiwa.
2 1. Sebagian besar masyarakat terutama laki-laki di Desa - Dari hasil pendataan didapatkan data Perilaku Kesehatan Kurang pemahaman
Anjir Serapat Muara mengatakan merokok tiap hari di bahwa masyarakat yang merokok Cenderung berisiko masalah masyarakat
rumah. sebanyak 399 orang ( 30,8 %). kesehatan (Bahaya merokok,
2. Masyarakat mengatakan bahwa merokok sudah jadi - Dari hasil pendataan didapatkan data Air bersih, jamban sehat).
kebiasaan dalam mengatasi stress dan membuat badan bahwa sebagian besar masyarakat
jadi lebih fit menggunakan air sungai untuk sumber air Domain 1 Kelas 2 (00188)
3. Sebagian besar Masyarakat Desa anjir serapat muara minum dan memasak mereka yaitu
masih menggunakan air sungai untuk dikonsumsi sebanyak 124 KK (34,4 %)
minum dan memasak - Sebanyak 238 Kk (66,5 %) masyarakat
4. Sebagian besar masyarakat Desa anjir serapat muara menggunakan jamban
masih menggunakan jamban cemplung ke sungai tradisional/cemplung dan sebanyak 4 KK
berdekatan dengan sumber air minum dan memasak (1,1 %) tidak memiliki jamban keluarga.
44
MASALAH Prioritas
NO A B C D E F G H I J K L Total
KESEHATAN
1 Ketidakefektifan 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 42 1
pemeliharaan
kesehatan
2 Perilaku 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 41 2
Kesehatan
Cenderung
berisiko masalah
kesehatan
Keterangan :
1. Kriteria Penapisan
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Jumlah yang berisiko
C. Besarnya risiko
D. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E. Minat masyarakat
F. Kemungkinan untuk diatasi
G. Sesuai dengan program pemerintah
H. Sumber daya tempat
I. Sumber daya waktu
J. Sumber daya dana
K. Sumber daya peralatan
L. Sumber daya orang
2. Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
45