Anda di halaman 1dari 3

Sendi yang dapat bergerak bebas atau disebut juga sendi diartrosis atau sendi sinovial

(berasal dari kata yunani yang berarti dengan telur). Sendi ini memiliki rongga sendi
yang berisi cairan sinovial, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung kedua
tulang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular. Lapisan terluar
kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna putih yang memanjang
sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada sendi.Lapisan terdalam kapsul
sendi adalah membran sinovial yang melapisi keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago
artikular.
a) Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang jernih seperti putih
telur. Materi ini terdiri dari 95% air dengan pH 7,4 dan merupakan campuran
polisakarida (sebagian besar asam hialuronat), protein, dan lemak.
b) Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi pada permukaan
kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk mengeluarkan
fragmen jaringan mati (debris) dari rongga sendi yang cedera atau terinfeksi.
c) Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, dan ditemukan di
luar rongga sendi. Kantong ini terletak di bawah tendon atau otot yang mungkin juga
dapat ditemukan di area percabangan terdon, otot di atas tulang yang menonjol atau
secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi, seperti pada siku atau tempurung
lutut.

1. Rawan Sendi

Rawan sendi adalah suatu jaringan lunak yang melapisi ujung tulang
pada suatu persendian. Rawan sendi dibentuk oleh sel rawan sendi
(kondrosit) dan matriks tulang rawan. Dengan demikian jaringan ini bersifat
sebagai bantalan yang menerima atau meredam beban benturan yang
terjadi selama gerakan normal sendi, menerima benturan maupun beban
berat. Benturan itu kemudian diteruskan ke tulang yang berada di bawah
rawan sendi.

Rawan sendi merupakan struktur sendi yang unik, mempunyai


diferensiasi yang tinggi dan sifat-sifat yang spesifik, memberikan permukaan
yang licin dan kenyal untuk gerakan sendi dalam keadaan penuh tekanan
atau kecepatan tinggi, atau kedua-duanya. Dalam waktu yang sama, rawan
sendi harus mampu bertahan tanpa perubahan morfologis dan menjadi
sarana pengangkutan nutrisi dan pembuangan hash-hash metabolisme
kondrosit dan daur ulang matriks. Akan tetapi rawan sendi mempunyai
hambatan karena daya regenerasi-nya yang terbatas.

Berdasarkan sifat di atas, rawan sendi mampu

1. Memberikan perlindungan terhadap permukaan sendi dari


tekanan

2. Membantu penghantaran beban yang berlebihan ke tulang di


bawahnya.

3. Menjaga kontak antara kedua permukaan sendi dengan tahanan


gesekan yang sangat rendah.

Pengetahuan tentang rawan sendi penting karena kerusakan jaringan ini


merupakan dasar patologi osteoartritis (OA).

Anda mungkin juga menyukai