Anda di halaman 1dari 4

MENGHITUNG DOSIS OBAT PADA KASUS DAN

IMPLIKASI DALAM KEPERAWATAN

Disusun Oleh

Kelompok 1

1. Nadifah Roza Noviyanti (212303102003)


2. Nurhaliza Irsanti Kusumawardani (212303102008)
3. Alfania Zahra Salsadila Imran (212303102012)
4. Zukhrufi Arinda Dewi Mayangsari (212303102013)
5. Aditya Gatrsa Kusuma (212303102045)
6. Muhammad Faizal Nurdiansyah (212303102048)

KELAS A
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN KAMPUS KOTA PASURUAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
2022
KASUS KELOMPOK 1

Seorang laki-laki usia 25 tahun, dibawa keluarganya ke IGD dan mendapatkan terapi Cimetidin

0,4 g, peroral 4x1, tersedia 400 mg. Berapa yang diberikan pada pasien tersebut?

Jawab : Keterangan
H : Dosis ditangan
H:V=D: X
V : Takaran bentuk obat (tablet, kapsul, cair)
400 mg : 1 capsul = 400 mg : X D : Dosis yang diinginkan (Perintah Dokter)
X : Jumlah hasil
X = 400 mg : 400 mg

X = 1 mg / hari

Peroral 4x1 = 1 mg : 4 = 0,25 mg / capsul

Sekali minum mendapat 0,25 mg / capsul, diminum 4x sehari


Implikasi Keperawatan Dalam Pemberian

Obat Cimetidine

Perawat mengkaji informasi tentang setiap obat, termasuk kerja, tujuan, dosis normal,
rute pemberian, efek samping, dan implikasi keperawatan dalam pemberian dan pengawasan
obat. Beberapa sumber harus sering dikonsultasi untuk memperoleh keterangan yang
dibutuhkan. Perawat bertanggung jawab untuk mengetahui sebanyak mungkin informasi
tentang obat yang diberikan.

1. Dosis, rute, frekuensi, dokter yang meresepkan, jika ada


2. Pengetahuan klien mengenai obat dan efek sampingnya
3. Harapan dan persepsi klien tentang efektivitas obat
4. Kepatuhan klien terhadap aturan dan alasan ketidakpatuhan
5. Alergi dan reaksi terhadap obat
6. Obat yang dibeli sendiri

Cimetidine digunakan untuk mengobati tukak lambung dan tukak duodenum jinak,
tukak stomal, refluks esofagitis, sindrom Zollinger-Ellison, kondisi lain di mana pengurangan
asam lambung akan bermanfaat.

Cimetidine termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan
digunakan berdasarkan resep dokter.

 Tukak lambung dan duodenum jinak: dosis 800 mg perhari, diminum sebelum tidur atau
400 mg diminum 2 kali sehari selama minimal 4 minggu (tukak duodenum), 6 minggu
(tukak lambung), dan 8 minggu (tukak terkait OAINS).
 Dosis pemeliharaan: dosis 400 mg setiap hari diminum sebelum tidur atau 2 kali sehari.
 GERD: dosis 400 mg diminum 4 kali sehari atau 800 mg diminum 2 kali sehari selama
4-12 minggu.
 Zollinger-Ellison syndrome: dosis 300 atau 400 mg diminum 4 kali sehari.
 Mencegah perdarahan saluran pencernaan akibat ulkus stres: dosis 200-400 mg diminum
tiap 4-6 jam.
 Mencegah masuknya asam lambung ke paru-paru selama anestesi umum: dosis 400 mg
diberikan 90-120 menit sebelum induksi anestesi atau awal persalinan. Dosis 400 mg
dapat diulang tiap 4 jam bila perlu. Dosis harian maksimal: 2,4 g.
 Dispepsia non ulkus: Maksimal dosis: 800 mg perhari dalam dosis terbagi.
 Sindrom usus pendek: dosis awal: dosis 400 mg diminum 2 kali sehari, dosis disesuaikan
menurut respons.

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Cimetidine adalah:


 Diare dan gangguan saluran cerna lainnya
 Sakit kepala, pusing
 Ruam dan rasa letih
 Takikardia (sangat jarang)
 Nyeri otot dan sendi
 Kelainan darah

Anda mungkin juga menyukai