i
MODUL 1
PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Saat ini Anda sedang mempelajari modul 1 praktikum Ilmu Biomedik Dasar. Modul ini
akan membahas tentang bagaimana mengenali bagian dari organ sistem kardiovaskuler
dan fungsinya serta cara melakukan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah.
Praktikum didesign secara daring dengan menggunakan model/gambar sistem respirasi.
Anda akan diminta untuk menyebutkan bagian dari masing-masing organ dan
fungsinya. Anda juga diharapkan dapat mendemonstrasikan pengukuran denyut nadi,
tekanan darah, MAP, PP, CRT serta mengenal EKG
Setelah mempelajari Modul ini diharapkan Anda mampu menyebutkan bagian dari
organ dan fungsinya serta melaksanakan tindakan/keterampilan pemeriksaan status
kardiovaskuler.
Modul ini berbentuk petunjuk praktikum yang penting digunakan saat Anda mencoba
mempraktikkan atau mendemonstrasikan tindakan menghitung denyut nadi dan tekanan
darah. Modul ini berisi Petunjuk Praktik yang akan disajikan berdasarkan langkah-
langkah dari setiap tindakan yang dilakukan sehingga akan memberikan pengalaman
kepada Anda dalam melakukan tindakan pemeriksaan.
Adapun hal-hal yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan praktikum adalah:
1. Pahami tujuan pembelajaran sebagai target yang akan dicapai
2. Pelajari kasus yang tersedia dan pastikan bahwa Anda telah memahami.
2
3. Baca petunjuk pratikum dengan teliti
4. Baca setiap langkah yang tercantum dalam instruksi kerja atau prosedur
pelaksanaan.
5. Siapkan peralatan dan bahan sesuai kebutuhan untuk setiap tindakan/
keterampilan yang akan dipraktikkan.
6. Perhatikan demonstrasi dari tutor dengan baik
7. Praktikkan / demonstrasikan setlap tindakan sesuai dengan prosedur.
8. Catat kesulitan yang Anda alami dan diskusikan dengan teman atau tutor.
Kami mengharap, anda dapat mengikuti keseluruhan kegiatan praktik dalam modul ini
dengan baik.
3
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
PRAKTIKUM ANATOMI SISTEM KARDIOVASKULER
Sebelum mengikuti kegiatan praktikum ini, pastikan bahwa Anda telah memahami
konsep anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler yang sudah dipelajari pada modul 1
Ilmu Biomedik Dasar. Kegiatan praktkikum 1 ini akan memberikan pengalaman kepada
Anda bagaimana menentukan organ-organ yang menyusun sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah. Bab ini akan membantu Anda untuk memahami struktur, fungsi
jantung, dan berbagai jenis pembuluh darah, serta mengontrol tekanan darah.
Setelah mempelajari kegiatan praktikum 1 ini, diharapkan anda dapat:
1. Menyebutkan anatomi jantung dan pembuluh darah
2. Menjelaskan fungsi jantung dan peredaran darah
URAIAN MATERI
Sistem kardiovaskuler merupakan bagian dari tubuh yang sangat penting karena
merupakan pengatur. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung yang merupakan
pompa, dengan jaringan pembuluh darah yang luas, yang bertugas sebagai pengangkut
untuk darah. Bersama keduanya menyediakan nutrisi (oksigen dan zat gizi) bagi seluruh
tubuh dan membuang zat sisa. Arteri membawa darah dari jantung, Vena membawa
darah ke jantung. Kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang di antarnya dan
merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan buangan.
1. Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah
Jantung terletak di rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke
sebelah kiri sternum. Sisi basal (bagian atas) terletak ± 9 cm ke kiri garis tengah
pada ruang kosta ke 2 (C-2), sedangkan apek terletak pada Interkosta ke- 5 (IC-5)
midclavikula sinistra. Pada basal jantung terdapat aorta, batang arteri pulmonalis,
vena kava superior dan inferior, serta vena pulmonalis.
Jantung terikat pada tempatnya. Penyokong utama adalah paru-paru yang
menekan jantung dari samping, sedangkan diafragma menyokong dari bawah.
Pembuluh darah besar yang keluar dan masuk jantung juga memfiksasi jantung
sehingga jantung tidak mudah berpindah.
4
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu: Atrium kanan, Atrium kiri, Ventrikel kanan,
Ventrikel kiri. Setiap ruang dipisahkan oleh katub: Katub atrioventrikuler, yaitu
katub antara atrium dan ventrikel yaitu Katub Atrioventrikuler kanan (katup
trikuspid); memiliki tiga pintu (tiga lembar daun katub). Katub atrioventrikuler kiri
(katub mitral) memiliki dua pintu (dua lembar daun katub). Katup pulmonal yaitu
pemisah antara ventrikel kanan dengan paru-paru. Katub aorta yiatu pemisah antara
ventrikel kiri dengan aorta. Katub antara atrium dan ventrikel menutup secara pasif
sesuai dengan perubahan tekanan. Saat sistol (kontraksi ventrikel), tekanan di
ventrikel naik melebihi atrium dan katub menutup, mencegah aliran balik ke
jantung.
Dalam tubuh manusia, terdapat tiga jenis pembuluh darah yaitu: arteri, vena dan
kapiler. Arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, kecuali ke
arteri pulmonalis. Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah yang kaya
CO2 dari tubuh ke jantung. Dan Arteriol (arteri berukuran paling kecil) terkecil
bercabang menjadi sejumlah pembuluh panjang yang disebut kapiler.
Pembuluh darah yang tersambung dengan jantung diantaranya vena kava
superior dan inferior menuangkan darahnya ke atrium kanan. Lubang dari vena kava
inferior dijaga oleh katup semilunar eustakhius. Arteri pulmonalis membawa
darah keluar dari vertikel kanan. Empat pulmonaris membawa darah dari paru-paru
ke atrium kiri. Aorta membawa darah keluar dari ventrikel kiri.
2. Sistem Peredaran Darah
Secara umum fungsi jantung yang utama adalah memompa darah ke seluruh
tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru- paru. Darah
yang kembali ke jantung dari vena kava superior dan inferior kemudian masuk ke
dalam atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir melewati katub
seminlunaris (tricuspid) ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah kemudian
mengalir ke arteri pulmonalis melewati katup pulmonaris. Arteri pulmonaris
bercabang ke paru-paru kanan dan kiri. Di paru-pau, arteri-arteri pulmonaris
bercabang berkali-kali menjadi arteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler
memberik perfusi (pertukaran gas) melalui sebuah alveolus. Semua kapiler menyatu
kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena. vena kemdian menyatu
5
untuk membentuk vena pulmonaris yang besar. Darah dari vena pulmonalis kembali
ke atrium kiri.
Darah di atrium kiri mengalir ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis. Dari
ventrikel kiri, darah keluar menuju aorta melewati katup aorta. Darah dari aorta
kemudian didistribusikan ke seluruh sirkulasi sitemik melalui arteri, arteriol, dan
kapiler, yang kemudian menyatu kembali untuk membentuk vena-vena.
Vena-vena dari bagian tubuh bawah mengembalikan darah ke vena kava
inferior. Sedangkan vena-vena pada bagian atas tubuh mengembalikan aliran darah
ke vena kava superior yang kemudian keduanya akan dikembalikan ke dalam
jantung.
LATIHAN
1. Persiapan
Alat:
a. Gambar/model jantung manusia
b. Alat tulis
6
Persiapan Lingkungan:
a. Bentuklah kelompok saling berpasangan (dua orang) untuk dapat menilai hasil
kinerja temannya masing-masing!
b. Duduklah saling berhadapan!
c. Siapkan alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis diantara peserta.
Pembagian Peran
a. Bentuk kelompok
b. Tentukan pembagian peran sebagai observer dan sebagai teruji.
Kemampuan = x 100%
RANGKUMAN
Jantung merupakan organ yang sangat penting dalam sistem tubuh manusia. Jantung
bertugas memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah
dibersihkan organ paru- paru. Jantung terdiri dari empat bagian yaitu atrium kanan,
ventrikel kana, atrium kiri dan ventrikel kiri.
7
PRETEST-POSTEST
8
UJI KETRAMPILAN
1. Jodohkanlah gambar di samping (angka) sesuai dengan nama nama organ jantung yang
sudah tersediadi lajur kanan
Anatomi Jantung Manusia
10 a. Vena kava superior
00 b. Vena kava inverior
0j
9 1 c. Aorta
d. Atrium kanan
2 e. Arteri pulmonalis
8 kanan
h 3 f. Arteri pulmonalis kiri
3 g. Ventrikel kiri
7 h. Ventrikel kanan
G i. Atrium kiri
7 4
j. Vena pulmonalis
D
6 4
f 4
5
5
E
5 dari anatomi pembuluh darah di bawah ini
2. Identifikasi bagian
5
Anatomi Pembuluh Darah
b
a a. Venula
c b. Kapiler
c. Vena
d. Arteri
e. Arteriola
9
3. Identifikasi bagian
Anatomi Suplai darah Bagi Jantung
a. Vena kava superior
b. Vena kava inverior
c. Arteri koronaria kanan
f
d. Arteri koronaria kiri
e. Cabang arteri
koronaria
a
kanan
f. Cabang arteri
e
b koronaria
kiri
d
10
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PRAKTIKUM MENGUKUR DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
Sebelum mengikuti kegiatan praktikum ini, pastikan bahwa Anda telah memahami
konsep anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler yang sudah dipelajari pada modul 1
Ilmu Biomedik Dasar. Kegiatan praktikum 1 ini akan memberikan pengalaman kepada
anda bagaimana menentukan organ-organ yang menyusun sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah. Bab ini akan membantu Anda untuk memahami pngukuran tekanan
darah dan hal-hal yang mempengaruhi perhitungan tekanan darah pada manusia.
Setelah mempelajari kegiatan praktek 1 (unit 1) ini, diharapkan anda dapat:
1. Mengukur denyut nadi dan tekanan darah
2. Menentukan faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran denyut nadi dan tekanan
darah.
URAIAN MATERI
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah salah satu bentuk pemeriksaan tanda vital
pasien. Dalam pemeriksaan kardiovaskular yang dilakukan pada praktikum ini, yang
diamati adalah denyut nadi dan tekanan darah seseorang.
1. Pemeriksaan Denyut Nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat diraba di berbagai tempat
pada tubuh. Nadi sebagai salah satu indikator status sirkulasi. Aspek yang dievaluasi
dalam palpasi adalah frekuensi, irama, ciri denyutan, isi nadi, dan keadaan
pembuluh darah. Frekuensi denyutan nadi setiap orang berbeda-bed Kecepatan
denyut nadi yang normal bagi orang dewasa adalah antara 60-100 kali/ menit.
Kecepatan denyut nadi melebihi 100 kali/ menit takikardi dan bila kurang dari 60
kali / menit disebut bradikardi.
Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan dengan cara palpasi. Pada metode ini,
denyut nadi diraba dengan menggunakan jari tangan. Palpasi dapat dilakukan di area
arteri temporalis, karotis, apikal, brakial, radial, ulnar, femoralis, popliteal, tibia
posterior, dan pedis dorsalis.
11
Berikut merupakan tabel lokasi arteri tempat nadi dapat diraba.
Tempat Letak Kriteria pengkajian
Temporal Di atas tulang tengkorak, di atas Digunakan untuk mengkaji nadi anak-anak
dan lateral terhadap mata
Karotis Sepanjang tepi medial otot Digunakan pada saat syok psikologis atau
stemokleidomastoid di leher henti jantung saat bagain lain tidak dapat
diraba
Apikal Rongga interkosta keempat Digunakan untuk mengauskultasi nadi apikal
sampai kelima pada garis
midklavikular kiri
Brachial Alur diantara ototo bisep dan Digunakan untuk mengkaji status sirkulasi ke
trisep pada fosa antekubital lengan bawah
Radial Disisi ibu jari dan jari telunjuk Biasa digunakan untuk mengkaji karakter nadi
pada pergelangan tangan perifer dan status sirkulasi ke tangan
Ulnar Bagian ulnar dari pergelangan Digunakan untuk mengkaji status sirkulasi ke
tangan tangan. Pada bagian ini juga untuk mengkaji
tes allen.
Femoralis Di bawah ligamen inguinal Digunakan untuk mengkaji status pada saat
ditengah antara simfisis pubis dan syok psikologis atau henti jantung saat nadi
spina iliaka anterior superior lain tidak dapat diraba dan digunakan untuk
mengkaji status sirkulasi ke tungkai.
Popliteal Dibelakang tumit pada fossa Digunakan untuk mengkaji status sirkulasi ke
popliteal tungkai bagian bawah.
Tibia Bagian dalam pergelangan kaki di Digunakan untuk mengkaji status sirkulasi ke
posterior bawah maleolus medial kaki
Pedis Sepanjang bagian atas kaki di Digunakan untuk mengkaji status sirkulasi ke
dorsal antara tendon ekstensi dar jari kaki kaki
pertama dan besar
Denyut nadi dapat diraba pada arteri besar seperti a. radialis, a. brakhialis, a.
femoralis, a.karotis. Jantung memompa darah dari ventrikel kiri menuju ke sirkulasi
tubuh dan dari ventrikel kanan ke paru. Dari ventrikel kiri darah dipompa ke aorta dan
diteruskan ke arteri di seluruh tubuh. Akibat kontraksi ventrikel dan aliran darah
timbulah gelombang tekanan yang bergerak cepat pada arteri yang dirasakan sebagai
denyut nadi. Dengan menghitung frekuensi denyut nadi dapat diketahui frekuensi
denyut jantung dalam satu menit.
1
2
Gambar 1 Lokasi arteri perifer
Penghitungan frekuensi nadi biasanya dilakukan dengan cara palpasi a.
Radialis yang terdapat pada daerah pergelangan tangan. Seringkali denyut arteri
tersebut dapat terlihat dengan mudah sehingga membantu kita dalam menentukan
letak arteri tersebut. Selama palpasi nadi kita menentukan frekuensi nadi, irama dan
kualitas denyutan. Denyut nadi dewasa normal memiliki frekuensi 60-100 x/menit,
irama teratur/regular dengan kualitas denyutan kuat angkat/terisi penuh. Denyut nadi
dapat dihitung secara langsung dengan mendengarkan denyut jantung melalui
stetoskop. Besarnya denyut jantung bervariasi tergantung dari usia. Seorang bayi baru
lahir memiliki denyut nadi sekitar 130-150 x /menit, balita 100-120 x/menit, anak-
anak 90-110 x/menit, dewasa 60-100 x menit.
Bila frekuensi nadi < 60 x/menit dinamakan bradikardi. Sedangkan bila > 100
x/menit dinamakan takikardi. Irama jantung yang normal (teratur) dinamakan irama
sinus normal. Irama jantung yang bukan irama sinus normal dinamakan aritmia. Pada
keadaan tertentu denyut jantung tidak sampai ke arteri, hal ini disebut defisit nadi
(pulsus deficit).
1
4
Pemeriksaan Nadi Brakhialis:
- menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada penderita
- penderita dalam posisi duduk atau berbaring posisi lengan bawah supinasi.
Lengan sedikit ditekuk pada sendi siku
- raba nadi brakhialis pada sendi siku medial tendon biceps dengan menggunakan tiga
jari yaitu, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis pemeriksa
- hitung berapa denyutan dalam satu menit. Perhatikan pula irama dan kualitas
denyutannya. Bandingkan tangan kanan dengan tangan kiri
- catat hasil tersebut di rekam medik (medical record)
1
5
Berikut ini merupakan Intruksi kerja pengukuran denyut nadi radialis.
1
7
Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII 2003
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Prehipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi Stage 1 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi Stage 2 > 160 atau > 100
1
8
- turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai denyutan a. Brakhialis teraba kembali.
Tekanan ini disebut tekana sistolik palpatoir
- sekarang ambilah stetoskop, pasangkan diafragma stetoskop pada a. Brakhialis
- pompa manset kembali sampai + 30 mmHg diatas tekanan sistolik paalpatoir, kemudian
secara perlahan-lahan turunkan tekanan manset dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik.
Perhatikan saat dimana denyutan a. Brakhialis terdengar pertama kali. Inilah tekanan
Sistolik. Kemudian lanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara denyutan melemah
dan kemudian menghilang. Tekanan pada saat menghilang adalah tekanan Diastolik.
Bunyi denyutan yang terdengar oleh stetoskop disebut suara Korotkoff
- catat hasil tersebut di rekam medik (medical record)
- apabila menggunakan tensimeter air raksa usahakan agar posisi manometer selalu vertikal
setinggi jantung dan ketika membaca nilai manometer, mata harus berada segaris
horizontal dengan air raksa
- pengulangan pengukuran dilakukan setelah menunggu beberapa menit dari pengukuran
pertama
1
9
LATIHAN
Tugas:
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 10 (fleksible)
2. Lakukan pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah menggunakan alat yang telah
disiapkan.
3. Gunakan SOP/format tindakan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah.
Persiapan
Alat
Meja periksa dan kursi
Arloji/jam tangan
Sphygmomanometer
Stethoscope
Lembar catatan
Alat tulis
Persiapan Lingkungan
a. Persiapakan lingkungan/setting tempat untuk interaksi seperti di ruang tindakan
pemeriksaan dimana kursi saling berhadapan.
Prosedur Pemeriksaan
a. Memeriksa Denyut Nadi Secara Palpasi
1) Memilih probandus (mahasiswa coba)
2) Meminta probandus berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit di tempat
tidur
3) Meletakkan kedua lengan disisi tubuh dengan kedudukan volar
2
0
4) Memeriksa denyut arteri radialis dextra dengan menggunakan ujung jari ke
II-III-IV yang diletakkan sejajar satu terhadap yang lain diatas arteri radialis
tersebut. Tentukan : Frekuensi....(jumlah denyut/menit) dan Irama
.........(teratur/tidak teratur).
5) Mencatat data sesuai format.
2
1
4) Memompa udara terus ke manset, pada suatu saat suara bising arteria
brachialis dextra akan hilang
5) Memompa terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada manometer
berkisar 20 mmHg diatas titik diaman suara bising arteri brachialis tadi
hilang
6) Mengeluarkan udara dalam manset secara perlahan dan berkesinambungan,
maka saudara akan emndengar lagi suara bising tersebut, dan terlihat tinggi
Hg pada manometer, didapatkan tekanan darah sistolik. Dan setelah
diturunkan algi suara bising tersebut kembali menghilang, didapatkan
tekanan darah diastolik.
7) Mencatat data sesuai format.
Pembagian Peran
a. Bentuk kelompok
b. Tentukan pemeriksa untuk melakukan pengukuran, notulen sebagai pencatat
hasil dan terperiksa.
Lembar Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Denyut nadi dan tekanan darah
Mahasiswa Denyut nadi Tekanan darah Tekanan darah Tekanan darah
coba/jenis sistolik (palpasi) sistolik diastolik
kelamin (auskultasi) (asukultasi)
Kemampuan = x 100%
2
2
RANGKUMAN
Pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah menjadi salah satu gambaran ada
tidaknya gangguan pada sistem kardiovaskuler. Pemeriksaan denyut nadi dan
tekanan darah dapat dilakukan secara langsung kepada seseorang dan dipengaruhi
oleh banyak faktor diantaranya, jenis kelamin, usia, latihan atau aktifitas fisik dan
posisi.
PRETEST - POSTEST 2
1. Lokasi paling tepat untuk mengukur denyut nadi yang digunakan pada saat syok
psikologis atau henti jantung saat bagain lain tidak dapat diraba yaitu:
a. Popliteal d. Radialis
b. Apikal e. Pedis dorsalis
c. Karotis
2. Lokasi paling tepat untuk mengkaji karakter nadi perifer dan status sirkulasi ke
tangan yaitu:
a. Popliteal d. Radialis
b. Apikal e. Ulnar
c. Karotis
3. Sebutkan pengertian dari tekanan darah!
4. Di pembuluh darah dimana sajakah Anda dapat memeriksa Nadi?
5. Jelaskan mengapa terjadi perbedaan pada hasil pemeriksaan tekanan darah
berdiri, duduk dan berbaring?
UJI KETRAMPILAN
1. Lakukan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah berdasarkan posisi tubuh
(berbaring, duduk, berdiri)!
2. Lakukan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah berdasarkan latihan
3. fisik yang dilakukan dan hitung dalam menit ke-1, menit ke-3, menit ke-5, menit
ke-7.
2
3
Tugas:
1. Lakukan pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah menggunakan alat yang
telah disiapkan.
2. Gunakan SOP/format tindakan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah.
3. Isilah kolom yang telah disiapkan berikut!
a. Pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah
Posisi Tubuh Denyut nadi Tekanan darah Tekanan darah
sistolik (auskultasi) diastolik (asukultasi)
Berbaring M1
M2
M3
Duduk
Berdiri
2
4
KUNCI JAWABAN
2
5
KUNCI PRETEST-POSTTES KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. C
2. D
2
6
DAFTAR PUSTAKA
Mashudi S. 2012. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar (aplikasi peta
konsep pembelajaran). Salemba Medika. Jakarta
Syaifuddin. 2012. Latihan Soal dan Jawab Fisiologi Tubuh Manusia Latihan
Praktik KBK untuk mahasiswa keperawatan Edisi 2. Salemba Medika:
Jakarta
Waugh, A., and Grant, A., (2011). Ross and Wilson Anatomy and Physiology
in Health and Illness 10th ed. Elsevier. Singapor
2
7
CHECK LIST KETERAMPILAN PEMERIKSAAN VITAL SIGN
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A Pemeriksaan Denyut Nadi
28
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
B Pengukuran tekanan darah
Keterangan:
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tetapi tidak benar
2: dilakukan dengan benar
29
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PRAKTIKUM DASAR-DASAR REKAM JANTUNG (ECG)
URAIAN MATERI
30
Gambar 1. Pola rekaman khas rekaman EKG
40
Sadapan Unipolar
Untuk sadapan unipolar, indifferent central terminal dengan tegangan
potensial nol diperoleh
dengan meletakkan elektroda pada lengan dan kaki kiri.
Selanjutnya exploring electrode diletakkan pada ekstremitas untuk mencatat potensial
listrik lokal. Rekaman unipolar ini diperoleh dengan meletakkan elektroda pada
lengan kanan (VR(R=right)), lengan kiri (VL(L=left)) dan kaki kiri (VF(F=foot)).
Goldberger melakukan modifikasi dengan menghilangkan resistor dari central
terminal sehingga diperoleh amplitudo defleksi yang terekam sedikit meningkat dan
dituliskan sebagai aVR, aVL, dan aVF (a = augmented).
Berikut beberapa contoh penyebab terjadinya deviasi aksis jantung Northwest axis
(NW)
emphysema
hyperkalaemia
lead transposition (letak sadapan terbalik)
artificial cardiac pacing
ventricular tachycardia
42
Ventricular septal defect
Rate
Menghitung heart rate dapat dilakukan dengan mengukur jarak gelombang R
ke gelombang R berikutnya atau disebut RR interval yang mewakili satu siklus. Bila
RR interval menempati 5 kotak besar atau 1 detik, berarti heart rate adalah 60x/menit.
Bila RR menempati 4 kotak atau 0,8 detik/denyut, maka heart rate = 60 : 0,8 = 75
x/menit. Cara yang lebih mudah adalah dengan menghitung jumlah kotak besar antar
gelombang R, jadikan jumlah kotak besar sebagai denominator (pembagi) terhadap
300, misalnya, 5 kotak besar berarti heart rate ≈ 60x/menit, jika 4 kotak besar heart
ratenya adalah 75x/menit, 3 kotak besar = 100x/menit, dst.
43
Interval
Secara normal, depolarisasi atrium merupakan awal siklus jantung dan
menghasilkan gelombang P. Penjalaran impuls berlangsung cepat melalui saraf dan
otot jantung, namun pada AV node terjadi perlambatan penjalaran impuls. Hal ini
memberi waktu bagi atrium untuk berkontraksi dan sedikit meningkatkan pengisian
ventrikel.
PR interval. Interval yang meliputi perlambatan konduksi AV adalah PR
interval. PR interval mencakup waktu yang diperlukan untuk depolarisasi atrium,
gelombang P, dan perlambatan konduksi pada AV node (AV node conduction delay).
Memanjangnya PR interval umumnya disebabkan oleh meningkatnya perlambatan
konduksi AV node. PR interval normal berkisar 0,12 – 0,22 detik. Pemanjangan PR
interval lebih dari 0,22 detik disebut atrioventricular block (first degreeAV block,
second degree, third degree).
QRS duration atau interval merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
mendepolarisasi kedua ventrikel. Durasi normal ≤ 0,12 detik. Tidak ada kelainan
patologik yang dapat menyebabkan pemendekan gelombang QRS.
Terdapat cara yang mudah dan cepat untuk menetapkan apakah QT interval
normal atau tidak. Bila QT interval kurang dari separuh RR interval, kemungkinan
44
QT interval normal, sebaliknya bila QT interval tampak jelas lebih panjang,
kemungkinan QT interval tidak normal. Pada kondisi meragukan, dapat dilakukan
penghitungan QTc. Secara singkat, QT interval dapat dibaca sebagai “QT normal for
the rate” atau “QT abnormal for the rate”.
Penetapan QT interval sangat penting untuk membantu menetapkan
kemungkinan penyebab kelainan jantung. Sebagian contoh penyebab pemanjangan
QT interval (QT prolongation) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Kelainan dan obat – obatan yang mempengaruhi nilai interval pada EKG
Interval Keadaan Obat/kelainan metabolik
PR 1° AV block Digoxin, beta-blocker, calcium
channel blocker
QRS Abnormalitas konduksi AV Quinidine, flecainide, obat anti
termasuk Bundle branch block, aritmia lain, hiperkalemi ekstrem
pre-eksitasi
QT Iskemia myokard, hipotermia, Quinidine, amiodarone, sotalol,
perdarahan intrakranial, long QT phenotiazine, hipokalemia,
syndrome hipomagnesemia, hipokalsemia
Dikutip dari : Taylor, G.J, 2006
Rhythm
Ritme jantung normal bersifat reguler dengan frekuensi 60 – 100x/menit. Ritme
normal jantung disebut juga sinus rhythm (disebut sinus oleh karena ritme bermula
dari SA node). Penurunan frekuensi denyut jantung reguler disebut dengan sinus
bradycardia, sedangkan peningkatan denyut reguler disebut dengan sinus tachycardia
45
Pemasangan dan Pembacaan Hasil Rekaman ECG
Nilai
No. Aspek yang dinilai
0 1
1. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan kepada pasien
2. Melakukan pemasangan 10 elektroda ECG
4 elektroda ekstremitas:
a. Merah: lengan kanan
b. Kuning: lengan kiri
c. Hijau: tungkai kiri
d. Hitam: tungkai kanan
6 elektroda prekordial:
a. V1: ICS 4 PSL D
b. V2: ICS 4 PSL S
c. V3: antara V2 dan V4
d. V4: ICS 5 MCL S
e. V5: ICS 5 AAL S
f. V6: ICS 5 MAL S
3. Mampu menyebutkan komponen pembacaan ECG:
a. Irama: sinus/bukan sinus
b. Frekuensi
c. Aksis
4. Mampu melakukan pembacaan hasil rekaman ECG:
a. Irama:
b. Frekuensi:
TOTAL SKOR
Keterangan:
0: tidak dapat melakukan
1: melakukan dengan baik
46
47