Hipertensi Disusun oleh: Andini Astriani Mia Nur Azizah Zahran Yudha Pratama Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar
140 mmHg atau tekanan diastolic sekitar 90 mmHg . Hipertensi merupaka masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya . Hal ini yang membuat hipertensi Ketika gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan masyarakat TABEL KLASIFIKASI HIPERTENSI
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Stadium 4 (Hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg
ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya hiperetensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
● Hipertensi Esensial atau Hiperetensi Primer Merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebanya, disebut juga hipertensi idiopatik. Ini merupakan tipe paling umum dan mencakup 95% dari luas kasus hipertensi, Hiperetensi primer biasanya timbul pada umur 30-50 tahun. ● Hipertensi Sekunder atau hipertensi renal Peningkatan tekanan darah akibat penyakit tertentu dengan penyebab diketahui mencakup 5 % dari kasus hipertensi. Penyebab spesifik diketahui, sperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal, hiperaldostronisme primer, dan sindrom cushing, feokromositona, koarktasio aorta, dan hiperetensi yang berhubungan dnegan kehamilan PATOFISIOLOGI ● Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I coveting enzyme ( ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang di produksi di hati. Selanjutnya oleh hormone, renin ( di produksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotenisn II inilah yang memiliki pernan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama Faktor Resiko Hipertensi ● 1.) Faktor Riwayat yang tidak dapat dimodifikasi Keturunan Umur Jenis Kelamin 2.) Faktor resiko yang dapat dimodifikasi Merokok Stress Obesitas Konsumsi Garam Aktivitas Olahraga Penggunaan Konstrasepsi Hormonal MANFESTASI KLINIS
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga,kadang-
kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darahintrakranial. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. Edema dependendan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lain yangumumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain lain Penatalaksanaan ● Non Farmakologi 1. Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih 2. Meningkatkan aktiigitas fisik 3. Mengurnagi asupan natrium 4. Mnenurunkan konsumsi kafein dan alcohol ● Farmakologi 1. Diuretika 2. Beta blocker 3. Antagonis Calcium Dihidropiridin 4. Antagonis Calcium Non- Dihidropiridin 5. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor 6. Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 receptor Komplikasi