Anda di halaman 1dari 10

Asuhan Keperawatan Pada

Hipertensi
Disusun oleh:
Andini Astriani
Mia Nur Azizah
Zahran Yudha Pratama
Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar


140 mmHg atau tekanan diastolic sekitar 90 mmHg .
Hipertensi merupaka masalah yang perlu diwaspadai, karena
tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan
beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas
seperti biasanya . Hal ini yang membuat hipertensi Ketika
gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri
ke pelayanan masyarakat
TABEL KLASIFIKASI HIPERTENSI

Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmH

Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Stadium 1 (Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Stadium 2 (Hipertensi sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg

Stadium 3 (Hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg

Stadium 4 (Hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg


ETIOLOGI

Berdasarkan penyebabnya hiperetensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:


● Hipertensi Esensial atau Hiperetensi Primer
Merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebanya, disebut juga hipertensi idiopatik.
Ini merupakan tipe paling umum dan mencakup 95% dari luas kasus hipertensi,
Hiperetensi primer biasanya timbul pada umur 30-50 tahun.
● Hipertensi Sekunder atau hipertensi renal
Peningkatan tekanan darah akibat penyakit tertentu dengan penyebab diketahui mencakup
5 % dari kasus hipertensi. Penyebab spesifik diketahui, sperti penggunaan
estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal, hiperaldostronisme primer, dan sindrom
cushing, feokromositona, koarktasio aorta, dan hiperetensi yang berhubungan dnegan
kehamilan
PATOFISIOLOGI
● Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I
oleh angiotensin I coveting enzyme ( ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam
mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang di produksi di hati.
Selanjutnya oleh hormone, renin ( di produksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I.
Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotenisn II
inilah yang memiliki pernan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama
Faktor Resiko Hipertensi
● 1.) Faktor Riwayat yang tidak dapat dimodifikasi
Keturunan
Umur
Jenis Kelamin
2.) Faktor resiko yang dapat dimodifikasi
Merokok
Stress
Obesitas
Konsumsi Garam
Aktivitas Olahraga
Penggunaan Konstrasepsi Hormonal
MANFESTASI KLINIS

Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga,kadang-


kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darahintrakranial.
Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah
yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia
karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. Edema
dependendan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lain
yangumumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit
kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan
lain lain
Penatalaksanaan
● Non Farmakologi
1. Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih
2. Meningkatkan aktiigitas fisik
3. Mengurnagi asupan natrium
4. Mnenurunkan konsumsi kafein dan alcohol
● Farmakologi
1. Diuretika
2. Beta blocker
3. Antagonis Calcium Dihidropiridin
4. Antagonis Calcium Non- Dihidropiridin
5. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
6. Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 receptor
Komplikasi

● Stroke
● Infark Miokard
● Gagal ginjal
● Enselpalopati
● Kejang

Anda mungkin juga menyukai