Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN NYERI

Disusun Oleh :

Helida Ratna Gumelar


Indri Winarti
Intan Nuraeni
Intan Maharani Sagita
DEFINISI : Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik
ringan maupun berat. Nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

TINDAKAN FARMAKOLOGIS:
a. Analgesik Narkotik
Menghilangkan nyeri dengan merubah aspek emosional dari pengalaman
nyeri (misal : persepsi nyeri).
b. Analgesik Lokal
Analgesik bekerja dengan memblokade konduksi saraf saat diberikan
langsung keserabut saraf.
c. Analgesik yang dikontrol klien
Sistem analgesik yang dikontrol klien terdiri dari impus yang diisi narotika
menurut resep, dipasang dengan pengatur pada lubang injeksi intravena.
d. Obat – obat nonsteroid
Obat-obat non steroid non inflamasi bekerja terutama terhadap penghambat
sintesa prostaglandin. Pada dosis rendah obat-obat ini bersifat analgesik.
Pada dosis tinggi obat ini bersifat anti inflamatori,sebagai tambahan dari
khasiat analgesik.
B. TINDAKAN NON FARMATOLOGIS
Menurut tamsuri (2006), selain tindakan farmakologis untuk menanggulangi
nyeri ada pula tindakan nonmorfologis untuk mengatasi nyeri terdiri dari
beberapa tindakan penanganan berdasarkan:
1. Penanganan fisik/stimulasi fisik
a. Stimulasi kulit
Masase kulit memberikan Efek penurunan kecemasan dan ketegangan
otot. Rangsangan Masase otot ini dipercaya akan merangsang tersebut
berdiameter besar sehingga mampu memblok atau menurunkan impuls
nyeri.
b. Stimulasi elektrik
Cara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah
cara ini bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri
titik bisa dilakukan dengan masa sih, mandi air hangat, Kompres dengan
kantong es dan stimulasi saraf elektrik merupakan stimulasi pada kulit
dengan menggunakan arus listrik ringan yang dihancurkan melalui
elektroda luar.
c. Akupuntur
Akupuntur merupakan pengobatan yang sudah sejak lama digunakan
untuk mengobati nyeri titik jarum-jarum kecil yang dimasukkan pada
kulit kelima bertujuan menyentuh titik-titik tertentu tergantung pada
lokasi nyeri, yang dapat memblok transmisi nyeri ke otak.
d. Plasebo
Plasebo dalam bahasa latin berarti saya ingin menyenangkan
merupakan zat tanpa kegiatan farmakologi dalam bentuk yang dikenal
oleh klien sebagai "obat" seperti kaplet, kapsul, cairan injeksi dan
sebagainya.

2. Intervensi perilaku kognitif


a. Relaksasi
Relaksasi otot rangka dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. Teknik
relaksasi mungkin perlu diajarkan beberapa kali agar mencapai hasil
optimal. Dengan relaksasi pasien dapat mengubah persepsi terhadap
nyeri.
b. Umpan balik biologis
Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi
tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter
terhadap respon tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi
ketegangan otot dan migren, dengan cara memasang elektroda pada
pelipis.
c. Hipnotis
Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugestipositif.
d. Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan
sampai sedang Distrakai visual (melihat TV atas pertandingan bola),
distraksi audio (mendengar musik, distrakai sentuhan (masa.
memegang mainan), distraksi intelektual (merangkat puzzle, main
catur)
e. Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing)
Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang
menyenangkan, tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang
tenang serta konsentrasi dari klien. Apabila klien mengalami
kegelisahan, tindakan harus dihentikan. Tindakan ini dilakukan pada
saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri akut.

Anda mungkin juga menyukai