Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENERAPAN PENANGANAN NYERI

DISUSUN OLEH :

NAMA : RENI AGUSTINA

KELAS : XII PERAWAT

GURU PEMBIMBNG :

Ns. Jenny Ramadona Putri Ardhi Yudha, S.Kep., M.Kep

SMK KESEHATAN KADER BANGSA PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak


menyenangkan, yang seringkali menjadi gejala utama dalam berbagai kondisi medis.
Memahami dan mengelola nyeri adalah suatu kewajiban etis dan moral dalam
pelayanan kesehatan. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pendekatan holistik
dalam menangani nyeri, mengintegrasikan berbagai metode dan strategi untuk
memastikan kesejahteraan keseluruhan pasien.

Kami berharap bahwa makalah ini akan memberikan wawasan yang berharga
bagi para praktisi kesehatan, mahasiswa keperawatan, dan siapa pun yang peduli
terhadap kualitas hidup pasien melalui penanganan nyeri yang holistik dan
terintegrasi. Semoga makalah ini dapat menjadi kontribusi kecil dalam meningkatkan
standar perawatan kesehatan dan kesejahteraan pasien secara menyeluruh.

Terima kasih atas kesempatan ini untuk membahas topik yang sangat penting
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca

Palembang, 26 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................1

1.2. Tujuan...............................................................................................................1

1.3. Rumusan Masalah............................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORITIS..................................................................................2

2.1 Pengertian.........................................................................................................2

2.2 Etiologi Nyeri...................................................................................................2

2.3 Penanganan Nyeri.............................................................................................3

BAB III PENUTUP.......................................................................................................7

3.1. Simpulan...........................................................................................................7

3.2. Saran.................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nyeri merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan


perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama proses penyakit, pemeriksaan
diagnostik dan proses pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan
banyak orang. Perawat, Perawat dan tenaga kesehatan lain tidak bisa melihat dan
merasakan nyeri yang dialami oleh klien, karena nyeri bersifat subyektif (antara
satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri).

Perawat memberi asuhan keperawatan kepada klien di berbagai situasi dan


keadaan, yang memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan.
Menurut beberapa teori keperawatan kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien
yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut
didukung oleh Kolcaba yang mengatakan bahwa kenyamanan adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi nyeri

2. Untuk mengetahui etiologi nyeri

3. Untuk mengetahui penanganan nyeri

1.3. Rumusan Masalah

1. Apa definisi nyeri ?

2. Apa etiologi nyeri ?

3. Bagaimana penanganan nyeri ?


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian

Manajemen nyeri suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak


menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang
berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan, pada orang lain ataupun diri
sendiri.

2.2 Etiologi Nyeri

1. Trauma

1) Mekanik

Rasa nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas mengalami

kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain-lain.

2) Thermis

Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan


akibat panas, dingin, misal karena api dan air.

3) Khemis

Timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam


atau basa kuat.

4) Elektrik

Timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai


reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka
bakar.

2
5) Peradangan

Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor


akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan.
Misalnya : abses

1. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah

2. Trauma psikologis

2.3 Penanganan Nyeri

Dalam penanganan nyeri, perawat terlebih dahulu mengkaji tingkat nyeri


yang dirasakan pasien. Hal ini dikarenakan nyeri merupakan pengalaman
interpersonal, sehingga perawat harus menanyakannya secara langsung kepada
klien karakteristik nyeri dengan P. Q. R. S. T.

1. Provoking : Penyebab

2. Quality : Kwalitas

3. Region : Lokasi

4. Severate : Skala

5. Time : Waktu

A. Lokasi

Pengkajian lokasi nyeri mencakup 2 dimensi :

1. Tingkat nyeri, nyeri dalam atau superfisial

2. Posisi atau lokasi nyeri

Nyeri superfisial biasanya dapat secara akurat ditunjukkan oleh


klien; sedangkan nyeri yang timbul dari bagian dalam (viscera) lebih
dirasakan secara umum.

Nyeri dapat pula dijelaskan menjadi empat kategori, yang


berhubungan dengan lokasi:

3
1. Nyeri terlokalisir : nyeri dapat jelas terlihat pada area asalnya

2. Nyeri Terproyeksi : nyeri sepanjang saraf atau serabut saraf spesifik

3. Nyeri Radiasi : penyebaran nyeri sepanjang area asal yang tidak


dapat dilokalisir

4. Reffered Pain (Nyeri alih) : nyeri dipersepsikan pada area yang jauh
dari area rangsang nyeri.

B. Intensitas

Beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri :

a) Distraksi atau konsentrasi dari klien pada suatu kejadian

b) Status kesadaran klien

c) Harapan klien

d) Nyeri dapat berupa : ringan, sedang, berat atau tak tertahankan.


Perubahan dari intensitas nyeri dapat menandakan adanya perubahan
kondisi patologis dari klien.

e) Waktu dan Lama (Time & Duration)

f) Perawat perlu mengetahui/mencatat kapan nyeri mulai timbul;


berapa lama; bagaimana timbulnya dan juga interval tanpa nyeri dan
kapan nyeri terakhir timbul.

g) Kualitas

h) Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dari nyeri.


Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui: nyeri kepala
mungkin dikatakan “ada yang membentur kepalanya”, nyeri
abdominal dikatakan “seperti teriris pisau”.

i) Perilaku Non Verbal

4
j) Beberapa perilaku nonverbal yang dapat kita amati antara lain :
ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah dan lain-lain.

k) Faktor Presipitasi

l) Beberapa faktor presipitasi yang akan meningkatkan nyeri :


lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba, stressor fisik dan
emosi.

2.4 Jenis – Jenis Skala Nyeri

Jenis-Jenis Skala Nyeri Secara umum, skala ini digambarkan dalam bentuk
nilai angka, yakni 1-10. Berikut adalah jenis skala nyeri berdasarkan nilai angka
1) Skala 0, tidak nyeri
2) Skala 1 - Skala 3, nyeri ringan
3) Skala 4 – Skala 6, nyeri sedang
4) Skala 7 –9, Nyeri berat tapi masih bisa dikontrol pasien
5) Skala 10, nyeri berat t

2.5 Cara Menghitung Skala Nyeri

1. Visual Analog Scale (VAS), Visual Analog Scale (VAS) adalah cara
menghitung skala nyeri yang paling banyak digunakan oleh praktisi medis.
VAS merupakan skala linier yang akan memvisualisasikan gradasi
tingkatan nyeri yang diderita oleh pasien. Pada metode VAS,
visualisasinya berupa rentang garis sepanjang kurang lebih 10 cm, di mana
pada ujung garis kiri tidak mengindikasikan nyeri, sementara ujung
satunya lagi mengindikasikan rasa atau intensitas nyeri terparah yang
mungkin terjadi.
2. Verbal Rating Scale (VRS), Verbal Scale (VRS) hampir sama dengan
VAS, hanya, pernyataan verbal dari rasa nyeri yang dialami oleh pasien ini
jadi lebih spesifik. VRS lebih sesuai jika digunakan pada pasien pasca

5
operasi bedah karena prosedurnya yang tidak begitu bergantung pada
koordinasi motorik dan visual. Skala nyeri versi VRS

3. Numeric Rating Scale (NRS) Metode Numeric Rating Scale (NRS)


didasari pada skala angka 1-10 untuk menggambarkan kualitas nyeri yang
dirasakan pasien. NRS diklaim lebih mudah dipahami, lebih sensitif
terhadap jenis kelamin, etnis, hingga dosis. NRS juga lebih efektif untuk
mendeteksi penyebab nyeri akut ketimbang VAS dan VRS. Skala nyeri
dengan menggunakan NRS:

Saat menjalankan prosedur ini, dokter akan meminta pasien untuk memilih
wajah yang kiranya paling menggambarkan rasa nyeri yang sedang mereka
alami. Seperti terlihat pada gambar, skala nyeri dibagi menjadi:

1. Raut wajah 1, tidak ada nyeri yang dirasakan


2. Raut wajah 2, sedikit nyeri
3. Raut wajah 3, nyeri
4. Raut wajah 4, nyeri lumayan parah
5. Raut wajah 5, nyeri parah
6. Raut wajah 6, nyeri sangat parah

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Keimpulan

Manajemen nyeri harus menggunakan pendekatan yang holistik/


menyeluruh, hal ini karena nyeri mempengaruhi keseluruhan aspek kehidupan
manusia, oleh karena itu kita tidak boleh hanya terpaku pada satu pendekatan
saja tetapi juga menggunakan pendekatan-pendekatan yang lain yang mengacu
kepada aspek kehidupan manusia yaitu biopsikososialkultural dan spiritual,
pendekatan non farmakologik dan pendekatan farmakologik tidak akan berjalan
efektif bila digunakan sendiri-sendiri, keduanya harus dipadukan dan saling
mengisi dalam rangka mengatasi/ penanganan nyeri pasien.

3.2. Saran

Saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan dan juga kami
harapkan pembaca dapat menambahkan referensi terbaru khususnya tentang
keterampilan dasar keperawatan kemakalah penulis yang masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa, referensi dan lain sebagainnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Team KDKK I. 2012. Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan I. Yogyakarta :


STIKES A YANI

Prasetyo Nian Sigit. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Jakarta :
Graha Ilmu

Syaifuddin. (1997). Anatomi fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2. Jakarta :


EGC. Hlm : 123-136.

Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia Teori & Apikasi dalam Praktik. Jakarta: Kedokteran EGC.

Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:Kedokteran


EGC.

https://doktersehat.com/informasi/kesehatan-umum/skala-nyeri/

Anda mungkin juga menyukai