Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN NYAMAN NYERI DI
RUANG SERUNI RSUD ARGAMAKMUR TAHUN 2021

Dosen Pembimbing :
Erni Buston, SST., M. Kes

Disusun Oleh :
Ahmad Asrullah (P05120220046)
Bambang S (P05120220051)
Dewa Ayu Sri Widyawaty (P05120220054)
Eda Setia Ningsih (P05120220066)
Mirani Dwi A (P05120220066)
Revi Handayani (P05120220033)
Septha Dwi O (P05120220035)
Serli Febriani Simamora (P05120220079)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN BENGKULU
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Praktik Klinik Keperawatan Dasar


Asuhan Keperawatan Pada Ny. N dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Aman Nyaman Nyeri Di Ruang Seruni RSUD Argamakmur Tahun 2021

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Akademik,

Erni Buston, SST., M. Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehinga kami dapat menyelesaikan penyususnan makalah ini dalam waktu yang telah
ditentukan. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan ataupun materi. Untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
sekalian demi penyempurnaan makalah ini.

Bengkulu, Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................................5
1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................................................................5
1.2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................................5
BAB II KONSEP TEORI.......................................................................................................................................6
2.1 DEFINISI..................................................................................................................................................6
2.1.1 Pengertian...............................................................................................................................................6
2.1.2 Klasifikasi Nyeri......................................................................................................................................6
2.2 ETIOLOGI NYERI....................................................................................................................................6
2.3 MANIFESTASI KLINIK.............................................................................................................................7
2.4 PATOFISIOLOGI.......................................................................................................................................8
2.5 PATHWAY................................................................................................................................................8
2.6 KOMPLIKASI...........................................................................................................................................9
2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG...................................................................................................................9
2.8 PENATALAKSANAAN....................................................................................................................................10
BAB III LAPORAN KASUS................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang
merasa nyaman, terlindung dari ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit terutama
nyeri (Purwanto dalam Karendehi, 2015). Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan jaringan yang
aktual maupun potensial, atau yang di gambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut
(Meliala & Suryamiharja, 2007). Menurut Potter & Perry (2006), nyeri merupakan
pengalaman pribadi yang diperlihatkan dengan cara berbeda pada setiap individu.
Setiap individu memiliki pengalaman nyeri dengan skala tertentu. Nyeri bersifat
subyektif dan dipersepsikan individu berdasarkan pengalamannya. Nyeri menjadi
alasan paling umum seseorang mencari perawatan kesehatan karena merasakan
terganggu dan menyulitkan mereka. Nyeri secara serius jika tidak ditangani dapat
menyebabkan ketidakmampuan dan imobilisasi pada individu, sehingga kondisi
tersebut akan merusak kemampuan individu untuk melakukan aktifitas perawatan diri,
menyebabkan isolasi sosial, depresi serta perubahan konsep diri (Potter & Perry,
2006).

1.2. Rumusan Masalah


- Apa konsep teori dari nyeri?
- Bagaimanakah asuhan keperawatan pasien dengan ketidaknyamnaan pasca operasi
pada Ny.N di Ruang Seruni?
BAB II

KONSEP TEORI
2.1 Definisi
2.1.1 Pengertian
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat
sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal
skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan
atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya .
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul
secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya
kerusakan. Serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai
berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 6 bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional); awitan yang
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat hingga akhir yang
dapat diantisipasi atau di prediksi. (NANDA, 2015). Nyeri kronis serangan
yang tiba-tiba atau lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung > 3 bulan (NANDA, 2012). 

2.1.2 Klasifikasi Nyeri


Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut
dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan
cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan di tandai adanya
peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara
perlahan-lahan, biasanya berlangsung cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.
Termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri
kronis, dan nyeri psikosomatis.

2.2 Etiologi Nyeri


1. Faktor Resiko

a Nyeri Akut
 Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
 Menunjukkan kerusakan
 Posisi untuk mengurangi nyeri
 Muka dengan ekspresi nyeri
 Gangguan tidur
 Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi)
 Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang, mengeluh)

b. Nyeri Kronis

 Perubahan berat badan


 Melaporkan secara verbal dan non verbal
 Menunjukan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri sendiri
 Kelelahan
 Perubahan pola tidur
 Takut cidera
 Interaksi dengan orang lain menurun

2. Faktor Predisposisi

a Trauma
b Peradangan
c Trauma psikologis

3. Faktor Presipitasi

a. Lingkungan
b. Suhu ekstrim
c. Kegiatan
d. Emosi

2.3 Manifestasi Klinik


1. Tanda dan Gejala

a. Gangguan tidur
b. Posisi menghindari nyeri
c. Gerakan menghindari nyeri
d. Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)
e. Perubahan nafsu makan
f. Tekanan darah meningkat
g. Depresi

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, di


antaranya adalah:

a. Arti Nyeri. Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir
sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan,
merusak, dan lain-lain. Keadaan ini di pengaruhi lingkungan dan pengalaman.
b. Persepsi Nyeri. Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif dari
seseorang yang merasakan nyeri. Dikarenakan perawat tidak mampu
merasakan nyeri yang dialami oleh pasien.
c. Toleransi Nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang
dapat mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alcohol, obat-obatan,
hipnotis, gerakan atau garakan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat
dan sebagainya. Sedangkan faktor yang menurunkan toleransi antara lain
kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang kunjung tidak hilang, sakit,
dan lain-lain.
d. Reaksi terhadap Nyeri. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon
seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan
menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon nyeri yang dapat di pengaruhi
oleh beberapa faktor, seperi arti nyeri, tingkat perspepsi nyeri, pengalaman
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa takut,
cemas, usia, dan lain-lain.

2.4 Patofisiologi
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat
kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut akan
dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks nyeri akan
dipersiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain dihantarkan ke hypothalamus
nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin sensitif pada
termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami.

2.5 Pathway

Trauma Trauma Trauma Trauma Agen cedera Trauma


mekanik termal kimiawi elektrik biologis psikologis

Kontak dengan
jaringan sekitar

Terangsang ujung
saraf

Tranduksi stimulus: stimulus diubah menjadi implus


Transmisi: melalui serabut saraf A dan serabut saraf B

Implus ke batang otak

Dari thalamus disebarkan ke


daerah somasensoris

Sensasi nyeri

Respon apektif Sinyal nyeri


berulang (>3bulan)

Nyeri akut Perubahan kimia


pada jalur saraf

Hipersensitifitas
terhadap sinyal nyeri

Nyeri kronis

2.6 Komplikasi
a. Oedema Pulmonal
b. Kejang
c. Masalah Mobilisasi
d. Hipertensi
e. Hipertermi
f. Gangguan pola istirahat dan tidur

2.7 Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan abdomen.
b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal.
c. CT-Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pemnuluh darah yang pecah
di otak.
2.8 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Keperawatan

a. Monitor TTV
b. Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
c. Distraksi (mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan
sampai sedang)
d. Kompres hangat
e. Mengajarkan teknik relaksasi

2. Penatalaksaan Medis

a. pemberian analgesik
Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri yang
berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri.
b. Plasebo
Plasebo merupakan obat yang mengandung komponen obat analgesik seperti
gula, larutan garam/normal saline, atau air. Terapi ini dapat menurunkan rasa
nyeri, hal ini karena faktor persepsi kepercayaan pasien.
BAB III

LAPORAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Tanggal Pengkajian : Rabu 08 desember 2021 Tanggal Masuk : 08 Desember 2021

Ruang Kelas : Seruni Nomor Register : 006292

Diagnose Medis : POST SC ( Seksio Cesaria)

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. N

Jenis kelamin : Perempuan

Usia/Tanggal lahir : 23 / 05 februari 2021

Status perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku Bangsa : Rejang, Indonesia

Pendidikan : SLTA

Bahasa yang digunakan : Rejang , Bengkulu

Pekerjaan : IRT

Alamat : Desa Taba Tembilang

B. KELUHAN UTAMA MRS


Hari/Tanggal/Jam MRS : Rabu /08 Desember 2021 / 12.00

1. Keluhan utama MRS : Pasien datang dari poli kebidanan dengan keluhan ingin melahirkan
2. Kronologis keluhan utama
 Faktor pencetus keluhan : pasien mengatakan nyeri perut karena ingin melahirkan
 Timbulnya keluhan : karena kehamilan
 Lamanya keluhan : kurang lebih 3 hari sebelum masuk ke RS
 Upaya mengatasi :tidak ada

3. Penanganan yang telah dilakukan:tidak ada

C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Hari/Tanggal/Jam pengkajian:

1. Keluhan utama dan penyerta saat dikaji :


Pasien mengatakan nyeri dan tidak nyaman pasca operasi
2. Keadaan Umum : Baik
3. Kesadaran : Composmentis GCS : 15
Tekanan Darah : 140/100 mmhg Frekuensi Nafas: 24x/ menit
Frek. Nadi : 96x/ menit Temperatur : 37,3 c

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
2. Riwayat dirawat, Penyakit : tidak ada
Tempat & Waktu : tidak ada
3. Riwayat Operasi, jenis operasi : tidak ada
Tempat & Waktu : tidak ada
4. Riwayat Merokok (jenis & lama) : tidak ada
5. Riwayat Narkoba (jenis & lama) : tidak ada
6. Riwayat Alkohol (jenis & lama) : tidak ada
7. Riwayat Alergi (jenis & gejala) : tidak ada

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (Genogram dan keterangan)


1. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko :
Tidak ada

2. Genogram

F. RIWAYAT POLA KEBIASAAN

Pola kebiasaan
POLA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Sebelum sakit Di rumah sakit

1. KEBUTUHAN OKSIGENISASI

Tidak ada Tidak ada


 Keluhan Batuk (kering/berdahak)
Tidak ada Tidak ada
 Apakah ada produksi sputum
Tidak Tidak
 Kemampuan mengeluarkan sputum
Tidak ada Tidak ada
 Kemampuan bernafas (susah/tidak) Tidak ada Tidak ada
 Apakah ada nyeri dada Tidak ada Tidak ada

 Apakah ada kesulitan bernafas Tidak ada Tidak ada

 Keluhan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi


Tidak ada Tidak Ada

KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN

a. Makan 3x1 hari Belum bisa makan


 Frekuensi makan/hari karena masih
mual

Tidak ada baik


 Jenis makanan (diit)
 Nafsu makan baik/tidak Baik
Alasan……..

1 porsi Belum ada


 Porsi makan yang dihabiskan
Tidak ada Tidak ada
 Makan yang tidak disukai
 Makanan yang membuat alergi Tidak ada Tidak ada
 Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
 Penggunaan alat bantu (NGT, dll) Tidak ada Tidak ada
 Keluhan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Tidak ada Tidak ada

b. Minum
 Frekuensi minum/hari 8x sehari 5x sehari

air putih Air putih hangat


 Jenis minuman
 Jumlah minum/hari 8 gelas 4 gelas sehari

Baik baik
 Kemampuan menelan
Tidak ada
tidak Ada
 Masalah pemenuhan kebutuhan cairan

3. KEBUTUHAN ELIMINASI

a. ELIMINASI B.A.K

 Frekuensi BAK/hari 4-5 x / hari 4x / hari

 Warna urine Kuning khas Kuning khas

Khas Khas
 Bau urine
 Jumlah Urine 250 ml / hari 150 ml / hari

 Apakah ada nyeri saat BAK Tidak ada Tidak ada

Tidak ada Tidak ada


 Apakah ada kesulitan memulai BAK
Tidak ada Tidak ada
 Apakah ada urine menetes
Tidak ada Tidak ada
 Keluhan/Gangguan BAK
Tidak ada Tidak ada
 Penggunaan alat bantu (kateter,dll)

b. Eliminasi B.A.B
 Frekuensi BAB  2x / hari  1x / hari
 Warna Feces  Normal  Normal
 Bau Feces  Khas  Khas
 Konsistensi Feces  Lunak  Lunak
 Keluhan/Gangguan BAB  Tidak ada  Tidak ada
 Penggunaan Laxatif  Tidak ada  Tidak ada

4. KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

 Lama tidur siang (jumlah jam/hari)  Tidak ada  2 jam / hari


 Lama tidur malam (jumlah jam/hari)  5-8jam/ hari  5 jam
 Kebiasaan sebelum tidur  Tidak ada  Tidak ada
 Apakah merasa segar saat bangun tidur?  Iya  Tidak
 Apakah ada kesulitan tidur?  Tidak ada  Iya
 Apakah sering terbangun saat tidur?  Tidak ada  Iya
 Apakah ada keluhan pemenuhan lebutuhan tidur  Tidak ada  Tidak ada

5. KEBUTUHAN AKTIVITAS/MOBILISASI

Tidak ada Tidak ada


 Apakah ada perasaan lemah otot
Tidak ada Ya
 Apakah ada keterbatasan pergerakan
Tidak ada Di bantu keluarga
 Bagaimana pemenuhan personal hygiene

 Kemampuan berjalan Baik Kurang baik

 Kemandirian Pemenuhan makan Baik Di bantu keluarga

Baik Baik

 Kemandirian pemenuhan eliminasi Tidak ada Ada


 Adakah sesak/pusing/lelah setelah beraktifitas
Tidak ada Mengeluh susah
 Keluhan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi beraktivitas
Karena lemas
6 KEBUTUHAN RASA NYAMAN

 (P) Apakah hal pencetus nyeri Tidak ada Luka pasca SC

 (Q) Bagimana kualitas nyeri yang dirasakan Tidak ada Nyeri akut

Tidak ada Pada area bekas


 (R) Dimana lokasi dan penyebaran nyeri
SC

5
Tidak ada
 (S) Berapa skala nyeri (0-10, 10 sangat nyeri) Sejak efek bius op
Tidak ada mulai habis
 (T) Berapa lama waktu (durasi) perasaan tidak nyaman
berkeringat
 Apakah ada demam/menggigil/berkeringat
Tidak ada

7. KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

2X Sehari 1x sehari
 Frekuensi Mandi
Basah Di Lap
 Kebiasaan mandi (basah/dilap)
Pagi dan Sore Pagi
 Waktu mandi pagi/sore/malam
2x Sehari 1x sehari
 Frekuensi oral hygiene Tidak ada Tidak ada
 Kebiasaan cara oral hygiene Pagi dan sore Pagi

 Waktu oral hygiene (pagi/siang/setelah makan) 2x sehari 1x sehari

 Frekuensi cuci rambut Pagi dan sore Pagi

 Waktu cuci rambut Memakai shampoo Tidak ada

2 minggu 1x Tidak ada


 Kebiasaan cuci rambut
Jarang – jarang Tidak ada
 Frekuensi potong kuku
Tidak ada Tidak ada
 Kebiasaan potong kuku
Tidak ada Ada
 Keluhan pemenuhan kebutuhan personal hygiene
2x / hari 1x / hari
 Frekuensi ganji baju
Rapi Rapi
 Kebersihan dan kerapihan pakaian yang digunakan Tidak ada Tidak ada

 Keluhan pemenuhan berhias

G. PENGKAJIAN FISIK (INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI, OLFAKSI)


1. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
a. Keadaan umum : Baik
b. Tingkat Kesadaran : Composmentis
c. Berat badan : 86 kg Tinggi badan : 149 cm
IMT Sekarang :

2. PEMERIKSAAN KEPALA DAN LEHER


a. Pemeriksaan Kepala
1). Inspeksi
Bentuk kepala : (bulat, ), Kesimetrisan ( + ) Hidrochepalus ( - ), Luka ( – ),Darah ( -
), Trepanasi ( – ).
2). Palpasi 
Nyeri tekan ( – )

b. Pemeriksaan Rambut
1) Inspeksi dan Palpasi :
Penyebaran (merata), Bau …. rontok ( – ), warna HITAM Alopesia ( – ), Hirsutisme ( – )

c. Pemeriksaan Mata
1). Inspeksi
Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
Ekssoftalmus ( – ), Endofthalmus ( – )
Kelopak mata / palpebra : oedem ( – ), ptosis ( – ), peradangan ( – ) luka ( – ), benjolan
( –)
Bulu mata : tidak rontok
Konjunctiva dan sclera : perubahan warna ( Tidak ada)
Warna iris ( coklat )
reaksi pupil terhadap cahaya
(miosis / midriasis) isokor ( + )
Kornea : warna ( Bening )
Nigtasmus ( – )
Strabismus ( – )

d. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD …………. OS   …………………….
Tanpa Snelen Card   : Ketajaman Penglihatan ( Baik )

e. Pemeriksaan Lapang Pandang


Normal

f. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata


Dengan tonometri …………, dengan palpasi taraba ( Bulat )

g. Pemeriksaan Telinga
1) Inspeksi dan palpasi
Amati bagian telinga luar: bentuk (Normal )Ukuran(Simetris) Warna Sama dengan warna
kulit lesi ( – ), nyeri tekan ( – ), peradangan ( – ), penumpukan serumen ( – ). Dengan otoskop
periksa membran tympany,perdarahan ( – ), perforasi ( – )
2Uji kemampuan kepekaan telinga
 Tes bisik ( Bisa mendengar dengan baik )
 Dengan arloji ( Mampu mendengar )
 Uji weber : seimbang
 Uji rinne   : hantaran tulang lebih keras
 Uji swabach : memanjang

h. Pemeriksaan Hidung
a. Inspeksi dan palpasi
Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi ( tidak )
Amati meatus : perdarahan ( – ), Kotoran ( – ) ,Pembengkakan ( – ), pembesaran / polip ( – )

i. Pemeriksaan Mulut dan Faring


 Inspeksi dan Palpasi
Amati bibir : Kelainan konginetal ( labioseisis/palatoseisis/labiopalatoseisis ),Warna bibir
(merah muda), lesi ( – ),   Bibir pecah (– )
Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries ( – ), Kotoran ( – ), Gigi palsu ( – ), Warna lidah(merah
muda),Pendarahan ( – )
Amati orofaring atau rongga mulut : Bau mulut (berbau),uvula ( simetris ), Benda asing :
( tidak)
Adakah pembesaran tonsil, T 0

j. Pemeriksaan Wajah
a. Inspeksi : Perhatikan
ekspresi wajah klien : tegang / rileks,   Warna dan kondisi wajah klien(warna kulit
merata/tidak) , Struktur wajah klien : (simetris/tidak) Kelumpuhan otot-otot fasialis ( – )

k. Pemeriksaan Leher
 Insp
eksi
Bentuk leher (simetris), peradangan ( – ), jaringan parut ( – ), perubahan warna ( – ),
Kelenjar tiroid, pembesaran ( – )
Vena jugularis, pembesaran ( – )
b. Palpasi
Pembesaran kelenjar limfe ( – ),
Kelenjar tiroid ( – )
c. Keluhan yang dirasakan
klien terkait dengan Px. Kepala, wajah,leher
Tidak ada

C. PEMERIKSAAN THORAKS,JANTUNG,PARU DAN PAYUDARA

1. Pemeriksaan Thoraks/dada
 Inspeksi
Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang (Kyposis / Scoliosis /
Lordosis), bentuk dada (simetris),
Keadaan kulit ( Merata ).
Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (– ), pernafasan cuping hidung
(-).
Pola nafas :
(Eupnea / Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene Stokes / Biot’s / Kusmaul)
Amati : cianosis ( – ), batuk (produktif / kering / darah ).
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (sama / tidak
sama). Lebih bergetar sisi ……………………….
 Perkusi
Area paru : ( sonor / Hipersonor / Dullnes )
 Auskultasi

Suara nafas (Sonor/tidak),Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar ) , Area Bronchial :


( bersih / halus /kasar ) Area Bronkovesikuler ( bersih / halus / kasar )

Suara tambahan :Rales ( + / – ), Ronchi ( + / – ), Wheezing ( + / – ),


2. Pemeriksaan Jantung

 Inspeksi
Ictus cordis ( – ),
 Palpasi
Palpasi pada dinding torak teraba : ( Lemah )
 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : Normal ( N = ICS II )
Batas bawah: Normal ( N = ICS V)
Batas Kiri : Normal ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : Normal ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
 Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal , ( keras ), ( reguler)
BJ II terdengar (tunggal ), (keras ), ( reguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( – ), Gallop Rhythm (-), Murmur ( – )

3.Pemeriksaan Payudara

 Inspeksi
Bentuk (simetris), pembengkakan ( - ), lesi ( – ), Areola : perubahan warna ( – ),Putting :
cairan yang keluar ( – ), ulkus ( – ), pembengkakan ( – )

 Palpasi
Nyeri tekan ( – ), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa ( – )

D.PEMERIKSAAN ABDOMEN

 Inspeksi

Bentuk abdomen : ( cembung ),Massa/Benjolan ( – ), Kesimetrisan (+ ), Bayangan


pembuluh darah vena (+ )

 Auskultasi
Frekuensi Peristaltic usus 15 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit)
 Palpasi
1). Hepar/hati : Nyeri tekan (– ), pembesaran ( – ), perabaan (lunak),permukaan (halus),
tepi hepar (tumpul )
2). Appendik : Nyeri tekan ( – ), nyeri lepas ( – ), nyeri menjalar kontralateral ( – ).
3). Acites/Pembengkaka
4). n :Shiffing Dullnes ( + / – ),Undulasi ( + / – )Normalnya hasil perkusi pada abdomen
adalah tympani.
5). Ginjal : Nyeri tekan( + / – ), pembesaran ( + / – )

E.PEMERIKSAAN GENETALIA DAN EKTREMITAS

1) Genetalia Pria
 Inspeksi :
Rambut pubis (bersih / tidak bersih ), lesi ( + / – ), benjolan ( + / – ) ,Lubang uretra :
penyumbatan ( + / – ),
 Palpasi
Penis : nyeri tekan ( + / – ), benjolan ( + / – ), Scrotum dan testis : beniolan ( + / – ), nyeri
tekan ( + / – ),

Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :


Hidrochele ( + / – ), Scrotal Hernia ( + / – ), Spermatochele ( + / – ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( + / – ) Epididimitis ( + / – ), Torsi pada saluran sperma ( + / – ), Tumor
testiscular ( + / – )

 Inspeksi dan palpasi Hernia :

Inguinal hernia ( + / – ), femoral hernia ( + / – ), pembengkakan ( + / – )

2) Genetalia Wanita
 Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih ), lesi ( – ),eritema ( – ), keputihan ( – ), peradangan
(-).Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( – )

3) Anus
 Inspeksi
tumor ( – ), haemorroid ( – ), perdarahan ( – ),Perineum : jahitan ( - ), benjolan ( – )
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( – )

4) Sistem Ektremitas
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris ), deformitas (-), fraktur (-) terpasang Gib ( – ), Traksi (
–)
 Palpasi
Oedem :
Memeriksa refleks kedalaman tendon
Refleks fisiologis
1. Reflek bisep ( + )
2. Reflek trisep ( + )
3. Reflek patella ( + )
Refleks Pathologis

Refleks babinski ( -)

F. RIWAYAT PSIKOLOGIS,STATUS MENTAL DAN SPIRITUAL

1) Status Nyeri :
Menurut Skala Intensitas Numerik

●          ●         ●          ●          ●          ●           ●           ●         ● ●

1           2         3           4           5           6           7           8           9           10

Keterangan Angka :

No Intensitas Nyeri Deskripsi

Pasien mengatakan tidak

1 □ Tidak Nyeri merasa nyeri

2 □ Nyeri ringan Pasien mengatakan sedikit nyeri atau ringan.


Pasien nampak gelisah

3 Pasien mengatakan nyeri masih bisa ditahan atau


sedang

Pasien nampak gelisah

Pasien mampu sedikit berparsitipasi dalam


□ Nyeri sedang perawatan

Pasien mangatakan nyeri tidak dapat ditahan atau


berat.

Pasien sangat gelisah

4 □ Nyeri berat Fungsi mobilitas dan perilaku pasien berubah

Pasien mengatan nyeri tidak tertahankan atau


sangat berat

Perubahan ADL yang mencolok

5 □ Nyeri sangat berat ( Ketergantungan ), putus asa.

Pasien mengatan nyeri tidak tertahankan atau


sangat berat

Perubahan ADL yang mencolok

5 □ Nyeri sangat berat ( Ketergantungan ), putus asa.

2) Status Mental dan Spiritual


a) Kondisi emosi / perasaan klien
 Apa suasana hati yang menonjol pada klien ( sedih dan bahagia )
 Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( ya )
b) Kebutuhan Spiritual Klien :
 Kebutuhan untuk beribadah ( terpenuhi ) :
 Masalah- masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual : Tidak Ada
 Upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan spiritual : Tidak Ada
c) Tingkat Kecemasan Klien :
Cemas Cemas Cemas
           Komponen Yang
No dikaji Ringan Sedang Berat Panik

Orientasi terhadap
□ Tdk
Orang,
1 tempat,waktu □ Baik □ Menurun □ Salah ada reaksi

2 Lapang persepsi □ Baik □ Menurun □ Menyempit □ Kacau

3 Kemampuan □ Mampu □Mampu   □Tidak mampu □Tdk


menyelesaikan dengan
ada
masalah bantuan tanggapan

□Mampu □Kurang
berkonsentrasi mampu □Tidak mampu
dan mengingat mengingat dan mengingat dan □Alur fikiran
4 Proses Berfikir dengan baik berkonsentrasi berkonsentrasi kacau

5 Motivasi □ Baik □ Menurun □ Kurang □Putus asa

H. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL.


a. Siapakah orang terdekat dengan pasien
Suami

b. Interaksi dalam kelaurga


 Pola komunikasi : Baik
 Pembuatan keputusan : Musyawarah
 Kegiatan kemasyarakatan : Bermasyarakat

c. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga : Keluarga tampak cemas dengan keadaan
pasien

d. Masalah yang mempengaruhi pasien : Pasien tampak tegang dan cemas karena nyeri
pasca SC

e. Mekanisme koping terhadap stress : baik,pasien mampu mengontrol stress

f. Persepsi pasien terhadap penyakitnya


 Hal yang sangat dipikirkan saat ini : Pasien ingin cepat pulang
 Harapan setelah menjalani perawatan: Pasien bisa cepat sehat dan beraktifitas seperti
biasa
 Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : pasien merasa tekut dengan luka bekas
SC
g. System nilai kepercayaan :
 Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan :Tidak ada
 Aktifitas agama/kepercayaan yang dilakukan : Sholat 5 waktu

I. DATA PENUNJANG

1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Leukosit             : 0-1    ( N : 3.500 – 10.000 / µL )

Eritrosit              : 0-1…………………………    ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )

Trombosit           : …………………………    ( N : 150.000 – 350.000 / µL )

Haemoglobin      :   ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )


Haematokrit       : ( N : 35.0 – 50 gr / dl )

KIMIA DARAH

Ureum                :10 mg/dl……………..     ( N : 10 – 50 mg / dl )

Creatinin            :0,5 mg/dl……………..     ( N : 07 – 1.5 mg / dl )

SGOT                 : 37 U/dl………………..     ( N : 2 – 17 )

SGPT                 : 5 U/dl………………..     ( N : 3 – 19 )

BUN                  : ………………………..     ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )

Bilirubin             : ………………………..     ( N : 1,0 mg / dl )

Total Protein      : ………………………..     ( N : 6.7 – 8.7 mg /dl )

DLL...

ANALISA ELEKTROLIT :

Natrium              : ………………………..     ( N : 136 – 145 mmol / l )

Kalium               : ………………………..     ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )

Clorida               : ………………………..     ( N : 98 – 106 mmol / l )

Calsium              : ………………………..     ( N : 7.6 – 11.0 mg / dl )

Phospor              : ………………………..     ( N : 2.5 – 7.07 mg / dl )

PEMERIKSAAN PENUNJANG :Jika ada jelaskan gambaran hasil foto Rongent, USG, EEG, EKG,
CT-Scan, MRI, Endoscopy dll.

1.Pemeriksaan EKG
J. PENATALAKSANAAN (Therapi/pengobatan termasuk diet)

herapy RL Drif Oxy 2 Ampul

Therapy Ceftrixone,

Menganjurkan Pasien Untuk tetap makan tapi sedikit- sedikit


Therapy metronidazole

ANALISA DATA

NAMA PASIEN :Ny. N UMUR : 23 Tahun

RUANGAN : SERUNI NO.REG : 00. 62. 92


NO. DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH

1. DS:

1) Pasien mengatakan tidak nyaman Involusi uterus ,proses Ketidak nyamanan


2) Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas pengembalian ukuran pasca operasi
SC Rahim ke ukuran semula

DO:

1) Pasien tampak meringis


2) Tekanan darah meningkat (140/100 mmHg)
3) Frekuensi nadi meningkat (96x/menit)
4) Berkeringat berlebih

DS:
Pengeluaran janin
Pasien mengatakan nyeri Nyeri melahirkan

2.
DO:

Tekanan darah meningkat(140/100 mmHg)

Frekuensin nadi meningkat(96x/menit)

Pola tidur berubah (3-5 jam)

Fungsi berkemih berubah

Diaphoresis
DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :Ny. N UMUR : 23 Th

RUANGAN :SERUNI NO.REG : 00. 62. 92

NO. TANGGAL MASALAH


DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
MUNCUL

1. Ketidak nyamanan pasca operasi b.d involusi uterus 09 Desember 2021


,proses pengembalian ukuran Rahim ke ukuran semula

09 Desember 2021
Nyeri melahirkan b.d pengeluaran janin
2.
INTERVENSI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. N UMUR : 23 Tahun

RUANGAN :Seruni NO.REG : 00. 69.92

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL

( SLKI ) ( SIKI )

Setelah dilakukan intervensi keperawatan SIKI : Manajemen nyeri


1. selama ... x ... jam, diharapkan pasien: - Untuk mengetahui lokasi
Ketidak nyamanan pasca operasi b.d Aktivitas Keperawatan: ,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas
involusi uterus ,proses pengembalian Observasi dan intensitas nyeri
ukuran Rahim ke ukuran semula SLKI : status kenyamanan pasca operasi - Untuk mengeyahui berapa skala nyeri
- Identifikasi yang dirasakan pasien
meningkat - Untuk mengetaui apa saja faktor
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas, memperberat nyeri dan memperingan
Gejala dan tanda mayor
intensitas nyeri nyeri
DS: Dipertahankan pada level 4 - Untuk mengetahui apakah terapi
Ditingkatkan pada level 5 - Identifikasi skala nyeri komplenter telah berhasil atau tidak
1. Mengeluh tidak nyaman
- Identifikasi faktor yang memperberat dan - Untuk mengetahui bagaimana efek yang
DO: ditimbulkan dari penggunaan analgetik
1. Tampak meringis Dengan Kriteria Hasil : memperingan nyeri - Untuk menciptakan lingkungan yang
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang nyaman untuk meredakan nyeri pada
1. Keluhan tidak nyaman meningkat pasien
Gejalaa dan tanda minor 2. Meringis meningkat sudah diberikan - Agar pasien bisa beristirahat tidur
- Monitor efek samping penggunaan analgetik dengan nyaman
DS:- 3. Berkeringat meningkat - Agar pasien mengetahui penyebab
4. Tekanan darah menurun Terapeutik ,periode dan pemicu nyeri yang
DO: 5. Frekuensi nadi menurun - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa dirasakan
- Agar pasien mengerti strategi apaa
1. Tekanan darah meningkat nyeri
yang ingin kita terapkan untuk
2. Frekuensi nadi meningkat - Fasilitasi istirahat dan tidur meredakaan nyeri pasien
- Agar pasien menggunakan analgetik
3. Berkeringat berlebihan
yang tepat
Edukasi - Agar pasien bisa melakukan teknik
nonfarmakologis untuk meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kalaborasi
- Kalaborasi pemberian analgetik,jika perlu
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL

(SLKI) ( SIKI )

2. Nyeri melahirkan b.d pengeluaran janin Setelah dilakukan intervensi keperawatan SIKI : Manajemen nyeri
selama ... x ... jam, diharapkan pasien: Aktivitas Keperawatan - Untuk mengetahui lokasi
Gejala dan tanda mayor Observasi ,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas
DS: SLKI : tingkat nyeri menurun dan intensitas nyeri
- Identifikasi - Untuk mengeyahui berapa skala nyeri
1. Mengeluh nyeri Dipertahankan pada level 4
yang dirasakan pasien
2. Perineum terasa tertekan lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
Ditingkatkan pada level 5 - Untuk mengetaui apa saja faktor
intensitas nyeri memperberat nyeri dan memperingan
DO: nyeri
1. Ekspresi wajah meringis Dengan Kriteria Hasil : - Identifikasi skala nyeri - Untuk mengetahui apakah terapi
2. Berposisi meringankan nyeri - Identifikasi faktor yang memperberat dan komplenter telah berhasil atau tidak
1. Keluhan nyeri menurun
- Untuk mengetahui bagaimana efek yang
Gejala dan tanda minor 2. Meringis menurun memperingan nyeri ditimbulkan dari penggunaan analgetik
DS: 3. Gelisah menurun - Monitor keberhasilan terapi komplementer yang - Untuk menciptakan lingkungan yang
nyaman untuk meredakan nyeri pada
4. Kesulitan tidur menurun sudah diberikan pasien
1. Nafsu makan menurun/meningkat
DO: 5. Diaforesis menurun - Monitor efek samping penggunaan analgetik - Agar pasien bisa beristirahat tidur
dengan nyaman
2. Tekanan darah meningkat Terapeutik
6. Frekuensi nadi membaik - Agar pasien mengetahui penyebab
3. Frekuensi nadi meningkat
7. Pola napas membaik - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa ,periode dan pemicu nyeri yang
4. Pola tidur berubah
dirasakan
5. Fungsi berkemih berubah nyeri
8. Tekanan darah membaik - Agar pasien mengerti strategi apaa
6. Diaforesis
9. Fungsi berkemih membaik - Fasilitasi istirahat dan tidur yang ingin kita terapkan untuk
meredakaan nyeri pasien
10. Nafsu makan membaik - Agar pasien menggunakan analgetik
11. Pola tidur membaik Edukasi yang tepat
- Agar pasien bisa melakukan teknik
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nonfarmakologis untuk meredakan nyeri
nyeri - Untuk mengetahui TNPS Ibu
- Untuk melihat kondisi luka dan balutan
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Untuk mempertahankan fungsi
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tubuh.memperlancar peredaran
darah,membantu pernapasan menjadi
tepat
lebih baik,mempertahankan kekuatan
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk otot,memperlancar BAB dan
BAK,mencegah hipotensi,dan konstipasi
mengurangi rasa nyeri
- Untuk meningkatkan keberhasilan
Kalaborasi menyusui
- Agar ibu dan keluarga mengetahii
- Kalaborasi pemberian analgetik,jika perlu
kondisi ibu dan bayi
- Agar tidak terjadi penurunan fungsi otot
pada ibu serta mengurangi stress fisik
Intervensi pendukung:perawatan pasca seksio sesaria
maupun emosional dan menurunkan
Aktivitas keperawatan intansitas nyeri
- Agar ibu bisa cara menyusui dengan
Observasi
benar
1. Monitor tanda-tanda vital ibu - Agar nutrisi TKTP pada ibu terpenuhi
2. Monitor kondisi luka dan balutan
Terapeutik
1. Motivasi mobilisasi dini 6 jam
2. Berikan dukungan menyusui yang
memadai,jika memungkinkan
Edukasi
1. Informasikan pada ibu dan keluarga tentang
kondisi ibu dan bayi
2. Ajarkan latihan ekstremitas ,perubahan
posisi,batuk dan napas dalam
3. Ajarkan ibu cara menyusui,jika
memungkinkan
4. Anjurkan ibu mengonsumsi nutrisi TKTP

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN RASIONAL


TUUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN

( (SLKI) ( SIKI )

3 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan SIKI : Manajemen aktifitas


Gejala dan tanda mayor selama ... x ... jam, diharapkan pasien: Aktivitas Keperawatan - Untuk mengetahui asuhan keperawatan
DS: Observasi yang sesuai
3. Mengeluh sulit bergerak SLKI : tingkat nyeri menurun - Untuk mengetahui apakah klien
4. Badan terasa nyeri jika dipaksa - Identifikasi penyebab keletihan,nyeri, aktifitas, memang ingin melakukan aktifitas atau
Dipertahankan pada level 4
bergerak tidak
Ditingkatkan pada level 5 pwerawatan pengobatan - Untuk mengetahui asupan nutrisi untuk
Terapeutik mempertahankan energy untuk aktifitas
DO:
- Untuk mengetahui jadwal tepat pasien
3. Ekspresi wajah meringis Dengan Kriteria Hasil : - Monitor asupan nutrisi untuk memastikan untuk istirahat dan ambulasi
4. Berposisi meringankan nyeri - Aktifitas fisik yang terartur dapat
- Toleransi aktifitas keadekuatan sumber energi
memberikan kenyamanan bagi klien dan
Gejala dan tanda minor - Ketahanan Edukasi menghindari kekakuan sendi dan otot
DS: - Jelaskan jadwal istirahat dan bergerak - Terapi medis penting untuk menunjang
- Penghematan energy
proses penyembuhan
- Kebugaran fisik - Jelaskan strategi mengurangi nyeri
7. Lebih banyak waktu tidur
DO: - Energy psikomotorik - Ajarkan cara ambulasi dini
8. Tubuh pegal dan nyeri Kalaborasi
- Kalaborasi pemberian terapi sesuai indikasi
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. N Diagnosa Keperawatan: Ketidak nyamanan pasca operasi b.d involusi uterus ,proses pengembalian ukuran Rahim ke ukuran semula

RUANGAN : Seruni

HARI/TANGGAL : Rabu, 08 Des 2021

PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)

Pukul: 16.30 Pukul : 17.00

S:

S: Pemeriksaan TTV: - Pasien mengatakan masih tidak nyaman


- Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas
- Pasien mengatakan tidak nyaman T: 140/100 mmhg SC masih terasa
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka
bekas SC N: 78 x/ menit
O:
P: 21 x/ menit
- Pasien sudah tidak tampak meringis
S:36,2 C - Tekanan darah pasien masih tinggi
- Frekuensi nadi masih meningkat
O: - Pasien masih tampak berkeringat

- Pasien tampak meringis 17.30


- Tekanan darah meningkat (140/100 T: 140/100 mmhg
mmHg) - Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
- Frekuensi nadi meningkat (96x/menit) intensitas nyeri N: 96 x/ menit
- Berkeringat berlebih
- Identifikasi skala nyeri P: 24 x/ menit
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
T: 140/100 mmhg S:37,3 C

N: 96 x/ menit 17.50

P: 24 x/ menit - Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan


- Monitor efek samping penggunaan analgetik
S:37,3 C A:Ketidak nyamanan pasca operasi belum teratasi

18.20

A:Ketidak nyamanan pasca operasi - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri P:Intervensi dilanjutkan
- Fasilitasi istirahat dan tidur
1. Manajenem Nyeril

P:Lanjutkan intervensi 19.00

1. manajemen nyeri - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Respon hasil

- Lokasi nyeri terdapat pada bagian perut bawah bekas opeasi


SC,karateristik nyeri nekas luka,lebih dari 30 menit,frekuensinya
sering,sedang
- Pasien mengatakan skala nyeri berada pada angka 5
- Pasien mengatakan faktor pemberat nyeri pada saat bergerak seperti
merubah posisi dan faktor memperingan nyeri yaitu tidak banyak
bergerak
- Keberhasilan terapi komplementer yang di berikan sudah cukup berhasil
- Tidak terdapat efek samping pengunaan analgetik
- Lingkungan yang bising,suhu ruangan yang panas
- Mengkaji pola tidur pasien selama di rumah sakit
- Pasien mau menerima penjelasan dari perawat tentang
penyebab,periode dan pemicu nyeri
- Pasien mau menerima penjelasan tentang strategi untuk meredakan
nyeri
- Pasien mau mengikuti anjuran perawat tentang penggunaan analgetik
secara tepat
- Pasien mampu melakukan teknik nonfarmakologis yang diajarkan
perawat

NAMA PASIEN : Ny. N Diagnosa Keperawatan: Ketidak nyamanan pasca operasi b.d involusi uterus ,proses pengembalian ukuran Rahim ke ukuran semula

RUANGAN : seruni

HARI/TANGGAL : Kamis, 09 Des 2021

PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)

Pukul: 15.00 Pukul :15.10

S: Pemeriksaan TTV: S:
- Pasien mengatakan masih tidak nyaman T: 140/80 mmhg - Pasien mengatakan masih sedikit tidak nyaman
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka - Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas
bekas SC masih terasa N: 92 x/ menit SC masih terasa
O:
P: 22 x/ menit
O: - Pasien sudah tidak tampak meringis
S:36,7 C - Tekanan darah pasien sudah berangsur menurun
- Pasien sudah tidak tampak meringis - Frekuensi nadi sudah mulai menurun
- Tekanan darah pasien masih tinggi - Pasien tampak sydah tidak berkeringat lebih
- Frekuensi nadi masih meningkat
- Pasien masih tampak berkeringat 15.30
T: 130/80 mmhg
- Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
T: 140/80 mmhg intensitas nyeri N: 92 x/ menit

N: 92 x/ menit - Identifikasi skala nyeri P: 22 x/ menit


- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
P: 22 x/ menit S:36,7 C

S:36,7 C 15.55

- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan A:Ketidak nyamanan pasca operasi belum teratasi
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
A:Ketidak nyamanan pasca operasi belum teratasi

18.20 P:Intervensi dilanjutkan

P:Intervensi dilanjutkan - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 1. Manajenem nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Manajenem Nyeri 2. edukasi teknik napas
- Edukasi teknik napas
19.00

- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Ajarkan teknik napas dalam

Respon hasil

- Lokasi nyeri terdapat pada bagian perut bawah bekas opeasi


SC,karateristik nyeri nekas luka,lebih dari 30 menit,frekuensinya
sering,sedang
- Pasien mengatakan skala nyeri berada pada angka 5
- Pasien mengatakan faktor pemberat nyeri pada saat bergerak seperti
merubah posisi dan faktor memperingan nyeri yaitu tidak banyak
bergerak
- Keberhasilan terapi komplementer yang di berikan sudah cukup berhasil
- Tidak terdapat efek samping pengunaan analgetik
- Lingkungan yang bising,suhu ruangan yang panas
- Mengkaji pola tidur pasien selama di rumah sakit
- Pasien mau menerima penjelasan dari perawat tentang
penyebab,periode dan pemicu nyeri
- Pasien mau menerima penjelasan tentang strategi untuk meredakan
nyeri
- Pasien mau mengikuti anjuran perawat tentang penggunaan analgetik
secara tepat
- Pasien mampu melakukan teknik nonfarmakologis yang diajarkan
perawat
- Pasien mampu melakukan teknik napas dalam dengan baik yang telah
diajarkan
NAMA PASIEN : Ny. N

Diagnosa Keperawatan: Ketidak nyamanan pasca operasi b.d involusi uterus ,proses pengembalian ukuran Rahim ke ukuran semula

RUANGAN : Seruni

HARI/TANGGAL : Jum’at, 10 Des 2021

PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI

(S-O-A-P)

IMPLEMENTASI & RESPON HASIL

EVALUASI

(S-O-A-P)

Pukul:09.00

S:
- Pasien mengatakan sudah sedikit merasa nyaman
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas SC sudah tidak terasa,tetapi terasa pada saat bergerak

O:

- Pasien sudah tidak tampak meringis


- Tekanan darah pasiensudah mulai menurun
- Frekuensi nadi sudah sedikit menurun
- Pasien tidak tampak berkeringat lagi

T: 130/80 mmhg

N: 92 x/ menit

P: 22 x/ menit

S:36,7 C

A:

Ketidak nyamanan pasca operasi belum teratasi


P:Intervensi dilanjutkan

1. Manajenem Nyeri
2. Edukasi teknik napas

Pukul :09.30 wib

Pemeriksaan TTV:

T: 1130/80 mmhg

N: 92 x/ menit

P: 22 x/ menit

S:36,7 C

09.45

- Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas nyeri

- Identifikasi skala nyeri


- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

10.00

- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan


- Monitor efek samping penggunaan analgetik
10.30

- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri


- Fasilitasi istirahat dan tidur

12.00

- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat


- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Ajarkan teknik napas dalam

Respon hasil

- Lokasi nyeri terdapat pada bagian perut bawah bekas opeasi SC,karateristik nyeri nekas luka,lebih dari 1-5 menit,frekuensinya jarang -jarang,sedang
- Pasien mengatakan skala nyeri berada pada angka 4
- Pasien mengatakan faktor pemberat nyeri pada saat bergerak seperti merubah posisi dan faktor memperingan nyeri yaitu tidak banyak bergerak
- Keberhasilan terapi komplementer yang di berikan sudah cukup berhasil
- Tidak terdapat efek samping pengunaan analgetik
- Lingkungan yang bising,suhu ruangan yang panas
- Mengkaji pola tidur pasien selama di rumah sakit
- Pasien mau mengikuti anjuran perawat tentang penggunaan analgetik secara tepat
- Pasien mampu melakukan teknik nonfarmakologis yang diajarkan perawat
- Pasien mampu melakukan teknik napas dalam dengan baik yang telah diajarkan

S:

- Pasien mengatakan sudah merasa nyaman


- Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas SC sudah tidak terasa,tetapi terasa pada saat bergerak
O:

- Pasien sudah tidak tampak meringis


- Tekanan darah pasiensudah mulai normal
- Frekuensi nadi sudah normal
- Pasien tidak tampak berkeringat lagi

T: 130/80 mmhg

N: 86 x/ menit

P: 20 x/ menit

S:36,2 C

A:

Ketidak nyamanan pasca operasi sudah teratasi

P:Intervensi dihentikan pasien pulang

NAMA PASIEN : Ny. N


Diagnosa Keperawatan: Nyeri melahirkan b.d pengeluaran rahim

RUANGAN : Seruni

HARI/TANGGAL : Rabu, 08 Des 2021

PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI

(S-O-A-P)

IMPLEMENTASI & RESPON HASIL

EVALUASI

(S-O-A-P)

Pukul:16.30

S:

- Pasien mengatakan nyeri

O:

- Tekanan darah meningkat(140/100 mmHg)


- Frekuensin nadi meningkat(96x/menit)
- Pola tidur berubah (3-5 jam)
- Fungsi berkemih berubah
- Diaphoresis

T: 140/100 mmhg

N: 96 x/ menit

P: 24 x/ menit

S:37,3 C

A:nyeri melahirkan

P:

Lanjutkan intervensi

- Manajmen nyeri
- Perawatan pasca seksio sesaria

Pukul:17.00

Pemeriksaan TTV:

T: 140/100 mmhg

N: 78 x/ menit
P: 21 x/ menit

S:36,2 C

17.30

- Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas nyeri

- Identifikasi skala nyeri


- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

17.50

- Monitor respon fisiologis


- Monitor kondisi luka ddan balutan
- Berikan dukungan menyusui yang memadai
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik

18.20

- Motivasi mobilisasi dini 6 jam


- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur

19.00

- Informasikan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan bayi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

19.30

- Ajarkan latihan ekstremitas ,perubahan posisi,batuk dan napas dalam


- Anjurkan ibu cara menyusui
- Anjurkan ibu mengonsumsi nutrisi TKTP

Respon hasil

- Lokasi nyeri terdapat pada bagian perut bawah bekas opeasi SC,karateristik nyeri nekas luka,lebih dari 30 menit,frekuensinya sering,sedang
- Pasien mengatakan skala nyeri berada pada angka 5
- Pasien mengatakan faktor pemberat nyeri pada saat bergerak seperti merubah posisi dan faktor memperingan nyeri yaitu tidak banyak bergerak
- Kepatenan jalan napas ibu normal dan lokia masih terdapat darah yang keluar dari rahim
- Luka dan balutan dalam kondisi baik
- Ibu bisa lebih percaya diri untuk menyusui
- Keberhasilan terapi komplementer yang di berikan sudah cukup berhasil
- Tidak terdapat efek samping pengunaan analgetik
- Ibu belum mampu meakukan mobilisasi dini 6 jam
- Lingkungan yang bising,suhu ruangan yang panas
- Mengkaji pola tidur pasien selama di rumah sakit
- Pasien mau menerima penjelasan dari perawat tentang penyebab,periode dan pemicu nyeri
- Ibu dan keluarga mamu memahami informasi tentang kondisi ibu dan bayi
- Pasien mau menerima penjelasan tentang strategi untuk meredakan nyeri
- Pasien mau mengikuti anjuran perawat tentang penggunaan analgetik secara tepat
- Pasien mampu melakukan teknik nonfarmakologis yang diajarkan perawat
- Ibu bisa memahami latihan ekstremitas,perubahan posisi,batuk dan napas dalam
- Ibu bisa sudah mengetahui cara menyusui dengan baik
- Ibu memahami tentang konsumsi nutrisi TKTP
S:

- Pasien mengatakan masih merasakan nyeri

O:

- Tekanan darah masih meningkat


- Frekuensin nadi masih meningkat
- Pola tidur berubah (3-5 jam)
- Fungsi berkemih berubah
- Diaphoresis

T: 140/100 mmhg

N: 96 x/ menit

P: 24 x/ menit

S:37,3 C

A:nyeri melahirkan

P:

Lanjutkan intervensi

- Manajmen nyeri
- Perawatan pasca seksio sesaria
NAMA PASIEN : Ny. N Diagnosa Keperawatan: Nyeri melahirkan b.d pengeluaran rahim

RUANGAN : Seruni

HARI/TANGGAL : Kamis,
09 Des 2021

PENGKAJIAN-
EVALUASI
DIAGNOSIS-INTERVENSI IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P)
(S-O-A-P)

Pukul: 15.00 Pukul :15.10

S: Pemeriksaan TTV: S:

- Pasien T: 140/80 mmhg - Pasien


mengatakan mengatakan
masih merasakan N: 92 x/ menit masih merasakan
nyeri sedikit nyeri
P: 22 x/ menit

O: S:36,7 C O:

- Tekanan darah - Tekanan darah


masih meningkat mulai menurun
- Frekuensin nadi 15.30 - Frekuensin nadi
masih meningkat mulai menurun
- Pola tidur - Identifikasi - Pola tidur sudah
berubah (3-5 jam) lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas, teratur
- Fungsi berkemih intensitas nyeri - Fungsi berkemih
berubah mulai membaik
- Diaphoresis - Identifikasi skala nyeri - Diaphoresis
- Identifikasi faktor yang memperberat dan menurun
memperingan nyeri
T: 140/80 mmhg 15.55 T: 130/80 mmhg

N: 92 x/ menit - Monitor respon fisiologis N: 92 x/ menit


- Monitor kondisi luka ddan balutan
P: 22 x/ menit - Berikan dukungan menyusui yang memadai P: 22 x/ menit
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
S:36,7 C sudah diberikan S:36,7 C
- Monitor efek samping penggunaan analgetik

A:nyeri melahirkan 18.20

- Motivasi mobilisasi dini 6 jam A:nyeri melahirkan


- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
P: nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Lanjutkan intervensi P:Lanjutkan intervensi

- Manajmen nyeri 19.00 - Manajmen nyeri


- Perawatan pasca - Perawatan pasca
seksio sesaria - Informasikan pada ibu dan keluarga tentang seksio sesaria
kondisi ibu dan bayi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

19.30

- Ajarkan latihan ekstremitas ,perubahan


posisi,batuk dan napas dalam
- Anjurkan ibu cara menyusui
- Anjurkan ibu mengonsumsi nutrisi TKTP

Respon hasil

- Lokasi nyeri terdapat pada bagian perut


bawah bekas opeasi SC,karateristik nyeri
nekas luka,lebih dari 30 menit,frekuensinya
sering,sedang
- Pasien mengatakan skala nyeri berada pada
angka 5
- Pasien mengatakan faktor pemberat nyeri
pada saat bergerak seperti merubah posisi
dan faktor memperingan nyeri yaitu tidak
banyak bergerak
- Kepatenan jalan napas ibu normal dan lokia
masih terdapat darah yang keluar dari rahim
- Luka dan balutan dalam kondisi baik
- Ibu bisa lebih percaya diri untuk menyusui
- Keberhasilan terapi komplementer yang di
berikan sudah cukup berhasil
- Tidak terdapat efek samping pengunaan
analgetik
- Ibu belum mampu meakukan mobilisasi dini
6 jam
- Lingkungan yang bising,suhu ruangan yang
panas
- Mengkaji pola tidur pasien selama di rumah
sakit
- Pasien mau menerima penjelasan dari
perawat tentang penyebab,periode dan
pemicu nyeri
- Ibu dan keluarga mamu memahami informasi
tentang kondisi ibu dan bayi
- Pasien mau menerima penjelasan tentang
strategi untuk meredakan nyeri
- Pasien mau mengikuti anjuran perawat
tentang penggunaan analgetik secara tepat
- Pasien mampu melakukan teknik
nonfarmakologis yang diajarkan perawat
- Ibu bisa memahami latihan
ekstremitas,perubahan posisi,batuk dan
napas dalam
- Ibu bisa sudah mengetahui cara menyusui
dengan baik
- Ibu memahami tentang konsumsi nutrisi
TKTP

NAMA PASIEN : Ny. N Diagnosa Keperawatan: Nyeri melahirkan b.d pengeluaran rahim

RUANGAN : Seruni

HARI/TANGGAL : Jum’at,
10 Des 2021

PENGKAJIAN-
EVALUASI
DIAGNOSIS-INTERVENSI IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P)
(S-O-A-P)

Pukul :09.00 Pukul :09.30

S: Pemeriksaan TTV: S:

- Pasien T: 130/80 mmhg - Pasien


mengatakan mengatakan
nyeri sudah nyeri sudah
berkurang N: 92 x/ menit berkurang

P: 22 x/ menit
O: O:
S:36,7 C
- Tekanan darah - Tekanan darah
mulai normal normal
- Frekuensin nadi - Frekuensin nadi
mulai normal 09.45 normal
- Pola tidur sudah - Pola tidur sudah
teratur - Identifikasi teratur
- Fungsi berkemih lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas, - Fungsi berkemih
sudah membaik intensitas nyeri sudah membaik
- Diaphoresis - Diaphoresis
sudah tidak ada - Identifikasi skala nyeri sudah tidak ada
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
T: 130/80 mmhg T: 130/80 mmhg

N: 92 x/ menit 10.00 N: 86 x/ menit

P: 22 x/ menit - Monitor respon fisiologis P: 20 x/ menit


- Monitor kondisi luka ddan balutan
S:36,7 C - Monitor keberhasilan terapi komplementer yang S:36,2 C
sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik

10.30
A:nyeri melahirkan A:nyeri melahirkan
- Motivasi mobilisasi dini 6 jam
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
P:Lanjutkan intervensi - Fasilitasi istirahat dan tidur P:Lanjutkan dihentikan
12.00 pasien pulang
- Manajmen nyeri
- Perawatan pasca - Informasikan pada ibu dan keluarga tentang
seksio sesaria kondisi ibu dan bayi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
19.30

- Ajarkan latihan ekstremitas ,perubahan


posisi,batuk dan napas dalam
- Anjurkan ibu mengonsumsi nutrisi TKTP

Respon hasil

- Lokasi nyeri terdapat pada bagian perut


bawah bekas opeasi SC,karateristik nyeri
nekas luka,lebih dari 30 menit,frekuensinya
sering,sedang
- Pasien mengatakan skala nyeri sudah
berkurang pada angka 4
- Pasien mengatakan faktor pemberat nyeri
pada saat bergerak seperti merubah posisi
dan faktor memperingan nyeri yaitu tidak
banyak bergerak
- Kepatenan jalan napas ibu normal dan lokia
sudah tidak terdapat darah yang keluar dari
rahim
- Luka dan balutan dalam kondisi baik
- Ibu bisa lebih percaya diri untuk menyusui
- Keberhasilan terapi komplementer yang di
berikan sudah berhasil
- Tidak terdapat efek samping pengunaan
analgetik
- Ibu sudah mampu melakukan mobilisasi dini
6 jam
- Lingkungan yang bising,suhu ruangan yang
panas
- Mengkaji pola tidur pasien selama di rumah
sakit
- Pasien mau menerima penjelasan dari
perawat tentang penyebab,periode dan
pemicu nyeri
- Ibu dan keluarga mamu memahami informasi
tentang kondisi ibu dan bayi
- Pasien mau mengikuti anjuran perawat
tentang penggunaan analgetik secara tepat
- Pasien mampu melakukan teknik
nonfarmakologis yang diajarkan perawat
- Ibu bisa memahami latihan
ekstremitas,perubahan posisi,batuk dan
napas dalam
- Ibu memahami tentang konsumsi nutrisi
TKTP

Anda mungkin juga menyukai