Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

Ns. Hermansyah, S. Kep, M. Kep


Pengolahan
Data
Rangkaian kegiatan setelah pengumpulan data
Merupakan proses merubah/mengolah data mentah menjadi
informasi
Tahapan dalam pengolahan data :
1. Editing
pengecekan isian formulir/kuesioner : lengkap, jelas, relevan
dan konsisten
2. Koding
merubah data berbentuk huruf mjd angka/bilangan
mis 1= SD, 2=SMP, 3=SMU dan 4 = PT
3. Scoring
Pemberian skore untuk setiap variabel dan dijumlahkan.
4. Proccesing
Memproses data dg komputer agar dapat dianalisis
5. Cleaning
 Pengecekan data yg sdh di entry
 Mengetahui data yg salah (tdk konsisten)
Mengetahui missing data :
- mis : jmlh pasien 100 org. Pada tabel jenis pendidikan :
Pendidikan jmlh
SD 40
SMP 10
SMU 30
PT 15
Total 95
- tabel di atas menunjukkan ada 5 ps yang missing
Mengetahui variasi data :
- mis : 1 = SD, 2 = SMP, 3 = SMU, 4 = PT
Tabel Tingkat pendidikan
Pendidikan jmlh
1 40
2 30
3 20
4 6
7 4
Total 100
- Kode 7 tidak ada dlm pengkodean salah entry
Mengetahui konsistensi data :
- mis : KB jmlh
Ya 20
Tidak 80
Total 100
Alat Yg Dipakai Jmlh
Suntik 5
Pil 5
Kondom 4
IUD 10
Total 24
- Tidak konsisten antr jmlh psrt KB dan total jenis alkon
Analisis Data
Adalah pengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi,
serta menyingkatkan data sehingga mudah dibaca
Berdasarkan jenis penelitian, analisis data terbagi dua :
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data Kuantitatif

Dalam analisis data kuantitatif, data dibagi :


Data numerik
hasil penghitungan dan pengukuran
diskrit dan kontinyu.
Data kategotik
Merupakan data hasil pengklasifikasian/penggolongan
Contoh: sex, pekerjaan, pendidikan
Tujuan Analisis data :
1. Memperoleh gambaran/deskripsi masing-masing variabel
2. Membandingkan dan menguji teori/konsep dg informasi yg
ditemukan
3. Menemukan adanya konsep baru dari data yg dikumpulkan
4. Mencari pjlsn konsep yg baru ditemukan berlaku umum atau
hanya berlaku pada kondisi tertentu.
Langkah-langkah analisis (pendekatan kuantitatif)
a. Analisis Univariat (deskriptif)
Mendeskripsikan masing-masing variabel
Data Kategorik : Prosentase/proporsi
Data Numerik : mean, median, modus, range, SD, 95%
CI Mean, dll
b. Analisis Bivariat
Analisis dua variabel, dilakukan untuk melihat
hubungan/ perbedaan, mis : hub. Berat badan dengan
tekanan darah
Tergantung jenis data :
Kategorik dgn kategorik : chi-square, dll
Kategorik dgn numerik : t-test, anova, dll
Numerik dgn numerik : korelasi PPM, regresi linier, dll

c. Analisis Multivariat
Analisis terhadap lebih dari dua variabel :
Kategorik dgn kategorik : regresi logistik
Kategorik dgn numerik : anova
Numerik dgn numerik : regresi linier berganda
Kontinyu kategorik : analisis diskriminan.
Presentasi & Interprestasi Hasil
Bentuk Presentasi/Penyajian Hasil Penelitian :
1. Bentuk teks (tekstular) : menggnk. Kata2, kualitatif
2. Bentuk tabular/tabel : penyajian data dlm tabel
3. Grafik/gambar : dlm bentuk grafik, diagram
Interprestasi mempunyai dua bentuk :
- Arti Sempit (deskriptif)
- Arti Luas (analitik)
Penyajian dan Interprestasi Hasil Analisis Data
Kuantitatif :
a. Univariat :
1. Data Numerik
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Umur di Wilayah Kerja
Puskesmas Lempuing Tahun 2006
(n = 50)

Variabel Mean SD Min-Mak 95% CI


Median
Umur 25,10 4,85 19-35 23,72-26,48
24,0

Interprestasi :
Hasil analisis menunjukkan rata-rata umur responden
adalah 25,10 tahun dengan standar deviasi 4,85 tahun. Dari
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
diyakini rata-rata umur ibu adalah antara 23,72 tahun
sampai dengan 26,48 tahun
2. Data Kategorik
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang
Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Lempuing Tahun
2006 (n = 475)

No. Pengetahuan ttg Imunisasi f %


1 Baik 289 60,9
2 Cukup 88 18,5
3 Kurang 98 20,6

Interprestasi :
Lebih dari separuh (60,9%) responden mempunyai
pengetahuan tentang imunisasi dengan kategori baik.
Contoh penyajian dalam bentuk grafik/gambar :
Gambar 1. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang
Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Lempuing Tahun
2006 (n = 475)
70.0%
60.9%
60.0%

50.0%

40.0%

30.0%
20.6%
18.5%
20.0%

10.0%

0.0%
Baik Kurang Cukup

Interprestasi :
Lebih dari separuh (60,9%) responden mempunyai pengetahuan
tentang imunisasi dengan kategori baik.
b. Bivariat
Penyajian hasil analisis data kategorik dengan kategorik (X2)
Tabel 3. Hubungan Jenis Pekerjaan Responden dengan
Perilaku Menyusui di Wilayah X Tahun 2006

Jenis Perilaku menyusui


Pekerjaan Total
Ekslusif Non Ekslusif OR
p
f % f % f % 95% CI

Tidak 18 69,2 8 30,8 26 100 0,024 4,50


bekerja 1,1-14,7
Bekerja 8 33,3 16 66,7 24 100

Jumlah 26 52 24 48 50 100
Interprestasi :
Hasil analisis menunjukkan bahwa 18 dari 26
(69,2%) ibu yang tidak bekerja menyusui bayi
dengan asi ekslusif. Sedangkan diantara 24 ibu yang
bekerja, terdapat 8 orang (33,3%) yang menyusui
secara ekslusif. Hasil uji statistik juga menunjukkan
bahwa nilai p = 0,024 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
pekerjaan dengan perilaku menyusui. Dari hasil
analisis diperoleh nilai OR = 4,50 (95% CI : 1,1-
14,7), artinya ibu yang tidak bekerja mempunyai
peluang 4,5 kali untuk menyusui secara ekslusif
dibandingkan dengan ibu yang bekerja
Penyajian hasil analisis data kategorik dengan numerik (Uji T)
Tabel 4. Distribusi Perbedaan Rata-rata Kadar HB
Responden terhadap Perilaku Menyusui di Wilayah X Thn 2006

Variabel N Mean SD t (df) p


Ekslusif 26 11,034 1,074 0,301 0,889
Non Ekslusif 24 10,987 1,297 (48)
Interprestasi :
Rata-rata kadar Hb ibu yang menyusui ekslusif adalah
11,034 gr%, sedangkan untuk ibu yang non ekslusif rata-rata
kadar Hb nya adalah 10,987 gr%. Hasil uji statistik juga
menunjukkan bahwa nilai p=0,889, berarti pada  5% tidak
terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Hb
antara ibu yang menyusui secara ekslusif dengan non
ekslusif.
Penyajian hasil analisis data numerik dengan numerik (Uji
PPM/Regresi Linear)
Tabel 5. Analisis Korelasi dan Regresi umur dan Kadar Hb
Responden di Wilayah X Tahun 2006
Variabel R R2 Persamaan Garis P
Umur 0,465 0,216 Hb=8,184+0,113*umur 0,001

Interprestasi :
Hubungan umur dengan kadar Hb menunjukkan hubungan
yang sedang (r=0,465) dan berpola positif artinya semakin
tua umur semakin tinggi kadar Hb. Persamaan regresi yang
diperoleh hanya dapat menjelaskan 21,6% variasi kadar Hb.
Hasil uji statistik juga menunjukkan hubungan yang
bermakna antara umur dengan kadar Hb (p=0,001)

Anda mungkin juga menyukai