Anda di halaman 1dari 126

Poltekkes Bengkulu

DEFINISI
1. FAYOL : Membuat rencana tindakan utk memberikan
pandangan kedepan.
→ Merupakan suatu kesatuanl, brkelanjutan, flexibel
dan dibuat dgn teliti.

2. DOUGLAS : Mempunyai tujuan yg khusus dlm


mengarahkan program dg menggunakan metode -
metode dlm pencapaian tujuan.

3. SWANBURG ’94 : Proses kontinu dari pengkajian,


membuat tujuan dan sasaran dan mngimplementasi serta
mngevaluasi.

Poltekkes Bengkulu
Lanjutan
4. ALEXANDER : Memutuskan seberapa luas akan
dilakukan, how, when, who do it.
→ Prencanaan jangka panjang / pendek,
pembuat keputusan, p. strategik, kebijakan,
program & prosedur.

Poltekkes Bengkulu
TUJUAN ( DOUGLAS )
1. Menimbang keberhasilan dlm mencapai tujuan dan
sasaran.
2. Bermakna thd pekerjaan.
3. Memberikan keefektifan dlm personel, waktu dan fasilitas.
4. Membantu koping dlm kondisi yg kritis.
5. Memberikan keefektifan dlm pembiayaan.
6. Mengevaluasi masa lalu dan mmprediksi masa yg akan dtg.
7. Digunakan utk kebutuhan akan brubah.
8. Utk kontrol myg efektif.

Poltekkes Bengkulu
FAKTOR2 YG MENENTUKAN KEEFEKT RENCANA :
1. Tahu karakter.
2. Tahu elemen proses perencanaan.
3. Tahu prencanaan strategis / jk. Panjang.
4. Tahu standar.
5. Tahu keterampilan ttg penerapan prencanaan
(standar kerja).
6. Keterampilan dlm membuat prencanaan mnadi
standar.

Poltekkes Bengkulu
PRINSIP2 ( SIAGIAN ’83 )
a. Tahu sifat2 / ciri2 suatu rencana yg baik :
1. Mempermudah trcapai tujuan.
2. Dibuat oleh org yg paham tujuan
organisasi.
3. Dibuat oleh org yg paham teknik
prencanaan.
4. Rencana hrs diikuti program2 kegiatan
terperinci.
5. Tdk boleh lepas dari pmikiran
pelaksana
6. Bersifat sederhana (sistematis).

Poltekkes Bengkulu
Lanjutan
b. Memandang suatu perencanaan sbg suatu
kegiatan. “5 W + 2 H”
c. Memandang perencanaan sbg suatu masalah yg
hrs diselesaikan dg mnggunakan teknik2 ilmiah.
( Tahu hakiki masalah, kumpulkan data2 akurat,
mnginterpretasikn data, mnetapkn alternatif
pmecahan masalah, cara / solusi pmecahan
masalah, lakukan rencana yg telah disusun dan menilai
hasil ).

Poltekkes Bengkulu
MANFAAT PRENCANAAN
1. Membantu mnjadi utk menyesuaikn diri dg
prubahan lingkungan.
2. Membantu dlm kristalisasi pnyesuaian masalah2
utama.
3. Mmungkinkn manajer memahami sluruh gambaran
operasi lebih jelas.
4. Membantu pnempatan Tj lebih tepat.
5. Memberikn cara pmberian perintah utk broperasi.

Poltekkes Bengkulu
Lanjutan
6. Mmudahkn dlm melakukan koordinasi diantara
brbagai bagian organ.
7. Mmbuat tujuan lebih khusus, trperinci dan lebih
mudah dipahami.
8. Mminimumkan kerja yg tdk pasti.
9. Mnghemat waktu, dana dan usaha.

Poltekkes Bengkulu
KELEMAHAN
1. Kerja yg ada dlm p.renc mungkin ber>> pd kontribusi nyata.
2. P.renc cenderung menunda kegiatan.
3. P.renc mungkin trlalu mmbatasi mnjadi utk brinisiatif &
brinovasi (Mnghambat inisiatif).
4. Kadang2 hasil yg paling baik didptkn oleh pnyelesaian
situasi individu dlm penanganan masalah pd saat masalah
itu trjadi.
5. Ada rencana yg diikuti cara2 yg tdk konsisten.

Poltekkes Bengkulu
4 TAHAP PERENCANAAN
1. Menetapkan tujuan / serangkaian kegiatan.
2. mrumuskan k/a saat ini.
3. Mngidentifikasi segala kmudahan dan
hambatan.
4. mngeng rencana / srangkaian kegiatan.

Poltekkes Bengkulu
T

J
TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP
I II III IV U

Poltekkes Bengkulu
ALASAN2 PERLUNYA P.RENC

Protective Benefit Positive Benefit


“ Dihasilkan dari “ Dlm bentuk
pengurangan kmungkinan mningkatkn sukses
trjadi prbuatan ksalahan pncapaian tujuan
dlm perbuatan kputusan “. organisasi “.

Poltekkes Bengkulu
HUBUNGAN P.RENC dg FS2 MNJADI LAINNYA :

PENGAWASAN

STAF PENGA
PENGOR FING RAHAN
GANS

PERENCANAAN

Poltekkes Bengkulu
TIPE UTAMA P.RENC.
1. STRATEGIK “dirancang utk memenuhi tujuan organisasi >
luas mngimplementasikn misi yg memberikan alasan khas
keberadaan organisasi”.

2. OPERASIONAL “Penguraian > rinci bagaimana renstra akan


dicapai”.

2 TIPE :

– Rencana sekali pakai


– Rencana tetap

Poltekkes Bengkulu
HAMBATAN P.RENCA EFEKTIF
– Kurang pengetahuan ttg organisasi
– Kurang pengetahuan ttg lingkungan
– Ketidakmampuan melakukan peramalan secara
efektif
– Kesulitan operasi2 yg tidak berulang
– Biaya
– Takut gagal
– Kurang PD
– Ketidaksediaan
Poltekkes Bengkulu
KRITERIA PENILAIAN EFEKTIFITAS RENCANA

Ketepatan Wkt
Efektivitas
Biaya
Kegunaan

EFEKTIVITAS
PERENCANAAN
Akontabilitas
Ketepatan &
Objektivitas
Ruang Lingkup

Poltekkes Bengkulu
PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PAKAR MNJ ILMIAH

George Terry L. GullickH H. Fayol Koonzt


O’Donnel
Planning P P P

Organisasi O O O

Actuating Staffing, Commanding / Staffing


Directing Coordinating
Controling Coordinating C Directing

Reporting C

Poltekkes Bengkulu
Budgetting
PERENCANAAN SUMBER DAYA KEP

Drucker dikutip dari Gillies ‘89


Langkah2 perencanaan tenaga perawat meliputi :

• Identifikasi bentuk dan beban yan.kep yg akan digunakan.


• Menentukan kategori perawat.
• Menentukan masing2 kategori.
• Menerima dan menyaring posisi yg ada.
• Menentukan tenaga perawat sesuai dg unit / shift.
• Memberikan Tj utk melaksanakan tugas yan.kep.

Poltekkes Bengkulu
PENENTUAN JUMLAH & KATEGORI TENAGA KEP YG
DIBUTUHKAN

• Rasio perawat : k/ pd ruang intensif → 1 : 1


• Perbandingan perawat ahli : terampil dlm R.
bedah, Kebid, Psikiatri dan anak → 2 : 1
• Rasio perawat : k/ utk pagi dan sore → 1 : 5
malam → 1 : 10

Poltekkes Bengkulu
KATEGORI KEP KLIEN
• Self Care
• Partial Care
• Total Care
• Intensif Care

PEMBAGIAN TENAGA KEP ( PENYUSUNAN JADWAL )

• Menurut Abdullah dan Levine (Gls ‘89). Rasio perawat ahli dan
terampil = 55% : 45%.

• Menurut Warstler (Swansburg ’90). Proporsi dinas pagi : sore : malam


47% : 36% : 17%.

Poltekkes Bengkulu
PRINSIP2 PENYUSUNAN JADWAL
1. Seimbang antara kbutuhan unit kerja dan kebutuhan
staf.
2. Pemerataan beban kerja sibuk dan tidak sibuk.
3. Terlibat rotasi.
4. Metode siklus dipilih sesuai kualitas dan kuantitas
tenaga
5. Metode siklus dipilih sesuai kondisi unit kerja
6. Siklus yg digunakan metoda penugasan
7. Setiap staf mencatat & mengingat jadwal dinas

Poltekkes Bengkulu
Hal-hal yg perlu utk menentukan Beban Kerja Perawat :
1. Jlh ruang perawatan, hari/bln/th di unit tsb
2. Kondisi tk ketergantungan klien
3. Rata-rata hari keperawatan klien
4. Pebgukuran keperawatan langs, tdk langs & penkes
tiap klien
5. Frekuensi tindakan keprwtn yg dibutuhkan klien
6. Rat-rata wkt keperawatan langs, tdk langs & penkes

Poltekkes Bengkulu
Oleh
:

Mard
ia n i, S
MM . Kep
, Ners
,
Poltekkes Bengkulu
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menghandel
orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal
dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang
besar, kepemimpinan merupakan kekuatan
semangat/moral yang kreatif dan terarah.

Pemimpin individu yang memiliki program/rencana


dan bersama anggota kelompok bergerak untuk
mencapai tujuan dengan cara yang pasti.

Poltekkes Bengkulu
Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya
akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
– seseorang secara genetika telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan
– bakat-bakat tersebut dipupuk dan
dikembangkan melalui kesempatan untuk
menduduki jabatan kepemimpinannya
– ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik
yang bersifat umum maupun yang
menyangkut teori kepemimpinan.

Poltekkes Bengkulu
Hal-hal yang terlibat dalam kepemimpinan

• Karakteristik pemimpin
• Perilaku, kebutuhan dan karakteristik

mardiani_heto@yahoo.com
pribadi anggota
• Karakteristik organisasi: tujuan dan
struktur
• Lingkungan sosial, politik dan ekonomi

27

Poltekkes Bengkulu
Konsep Dasar kepemimpinan
• Sistem terbuka
• Faktor individu mempengaruhi perilaku:
– Asusmsi tentang perilaku

mardiani_heto@yahoo.com
– Koping behavior dan Motivasi dan kebutuhan
• Pengaruh sosio kultural
– Sumber-sumber stres peran
– Cara mengurangi stres
– Kultural
28

Poltekkes Bengkulu
Multiple faktor of behavior

• pengalaman masa lalu,


• kondisi pribadi saat ini,

Yara_dianto@yahoo.com
• kondisi lingkungan,
• latar belakang budaya,
• nilai-nilai individu, dan
• nilai-nilai sosial.
29

Poltekkes Bengkulu
Komponen kepemimpinan efektif
• Dibutuhkan pengetahuan yang adekuat baik
dalam kepemimpinan maupun bidang
profesinya
• Memiliki kesadaran diri dan menggunakan

Yara_dianto@yahoo.com
kemampuan ini untuk memahami pribadi orang
lain
• Berkomunikasi dengan jelas dan efektif
• Memobilisasi energi untuk aktivitas
kepemimpinan
• Memiliki tujuan yang jelas kongruen dan
bermakna
• Bertindak nyata 30

Poltekkes Bengkulu
Leader

mardiani_heto@yahoo.com
Knowledge
Goals Action

LEADER
LEADER
Energy
Communication

Self-awareness

31

Poltekkes Bengkulu
Teori Kepemimpinan
2.1 Genetic Theory
– Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat
kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi.
– Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang
tuanya.

Yara_dianto@yahoo.com
2.2 Traits theory
– Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung
pada karakter pemimpinnya.
– Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan
kemampuan sosial.
– Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon
mencakup kemampuan istimewa dalam: kemampuan intelektual,
kematangan pribadi, pendidikan, statuts sosial ekonomi, human
relation, motivasi intrinsik, dan orongan untuk maju.

32

Poltekkes Bengkulu
2.3 Behavioral Theory
– Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki

mardiani_heto@yahoo.com
memimpin ke bagaimana perilaku seorang
untuk memimpin secara efektif.
– Authoritarian, Democratic & Laissez Faire
– Continuum of Leadership behavior
– Teori Employee Oriented and Task Oriented
Leadership - Leadership style matrix
– The Managerial Grid
33

Poltekkes Bengkulu
Behavioral Theory Memiliki Karakteristik

(1) Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang

mardiani_heto@yahoo.com
lebih kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu
genetik dan trait;
(2) Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat
mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada
manusianya sesuai kebutuhan;
(3) Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat dipelajari;
(4) Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas
kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi

34

Poltekkes Bengkulu
2.4 Situational Leadership
– Pengembangan teori ini merupakan
penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan

mardiani_heto@yahoo.com
teori yang ada sebelumnya.
– Dasarnya adalah teori contingensi dimana
pemimpin efektif akan melakukan diagnose
situasi, memilih gaya kepemimpinan yang
efektif dan menerapkan secara tepat.

35

Poltekkes Bengkulu
Tipe-tipe Kepemimpinan

1. Tipe Otokratik
Pemimpin yg tergolong otoktarik dipandang sebagai
karakteritik yang negatif/ yang sangat egois.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan :


a. Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
b. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan
keakuannya

Poltekkes Bengkulu
c. Bernada keras dalam pemberian perintah atau
instruksi
d. Menggunakan pendekatan punitif dalamhal
terjadinya penyimpangan oleh bawahan.

2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di
lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional. Salah
satu ciri rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang
yang dituakan.

Poltekkes Bengkulu
3. Tipe Kharismatik
Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut
meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat
menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut
dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire


Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang
yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan, sasaran, tugas anggota dan pemimpin
tidak terlalu sering intervensi.

Poltekkes Bengkulu
5. Tipe Demokratik
– Pemimpin yang demokratik biasanya
memandang peranannya selaku koordinator
dan integrator dari berbagai unsur dan
komponen organisasi.
– Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi
harus disusun sedemikian rupa sehingga
menggambarkan secara jelas aneka ragam
tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus
dilakukan demi tercapainya tujuan.
– Melihat kecenderungan adanya pembagian
peranan sesuai dengan tingkatnya.
Poltekkes Bengkulu
– Memperlakukan manusia dengan cara yang
manusiawi dan menjunjung harkat dan
martabat manusia
– Seorang pemimpin demokratik disegani
bukannya ditakuti.

Poltekkes Bengkulu
Ciri – Ciri Pemimpin dan Kepemimpinan yang
Ideal
1. Pengetahuan umum yang luas.
2. Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
3. Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas
kepemimpinan seseorang tidak lagi pada
kemampuannya melaksanakan kegiatan yang
bersifat teknis operasional, melainkan pada
kemampuannya untuk berpikir.
5. Daya Ingat yang Kuat.
Poltekkes Bengkulu
6. Kapasitas Integratif.
7. Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif.
8. Keterampilan Mendidik.
9. Rasionalitas.
10. Objektivitas.
11. Pragmatisme.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang
menjadi titik tolak strategik organisasional adalah
“SWOT”.
13. Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang
Penting
14. Naluri yang Tepat
Poltekkes Bengkulu
15.Rasa Kohesi yang tinggi.
16.Rasa Relevansi yang tinggi
17.Keteladanan.
18.Menjadi Pendengar yang Baik
19.Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat
situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
20.Fleksibilitas
21.Ketegasan
22.Keberanian
23.Orientasi Masa Depan
24.Sikap yang Antisipatif dan Proaktif
Poltekkes Bengkulu
Keretakan Dalam Organisasi

Salah paham dalam menerima dan menafisrkan pesan.


1. Prosedur hubungan dalam organisasi tidak diikuti
dengan benar.
2. Kurangnya komitmen penuh dalam kerja organisasi.
3. Adanya kepentingan pribadi.
4. Permasalahan yang tidak kunjung selesai, sehingga
tidak muncul kondisi organisasi yang nyaman.
5. Tidak adanya pembagian kerja dan juga pembagian
keuntungan yang adil..

Poltekkes Bengkulu
Keretakan dalam organisasi dapat menumbuhkan citra
negatif, dengan permasalah yang saling terkait, antara lain :
1. Keretakan hubungan antara anggota organisasi.
2. Perselisihan yang terus berlarut-larut dan suasana
organisasi yang muram.
3. Wujud sikap mementingkan diri sendiri.
4. Produktivitas organisasi merosot.
5. Ketidakstabilan organisasi akibat dari retaknya
hubungan.
6. Penyalahgunaan kekuasaan, mementingkan diri sendiri

Poltekkes Bengkulu
PEMIMPIN VISIONER

Kepemimpinan visioner  pola kepemimpinan yang


ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang
perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota
perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada
kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas
(Diana Kartanegara, 2003).

Poltekkes Bengkulu
Kepemimpinan Visioner Harus Memiliki
Empat Kompetensi
1. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan
manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi
“guidance, encouragement, and motivation.”

2. Mampu memahami lingkungan luar dan memiliki


kemampuan bereaksi secara tepat atas segala
ancaman dan peluang "relate skillfully“.
Poltekkes Bengkulu
3. Dapat memegang peran penting dalam
membentuk dan mempengaruhi praktek
organisasi, prosedur, produk dan jasa
(successfully achieved vision).
4. Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau
mengembangkan "ceruk" untuk mengantisipasi
masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah
bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas
kemampuan data untuk mengakses kebutuhan
masa depan konsumen, teknologi, dan lain
sebagainya.
Poltekkes Bengkulu
Barbara Brown Mengajukan 10 Kompetensi Yang Harus Dimiliki
Oleh Pemimpin Visioner, Yaitu:
1. Visualizing.
2. Futuristic Thinking
3. Showing Foresight.
4. Proactive Planning
5. Creative Thinking.
6. Taking Risks
7. Process alignment
8. Coalition building
9. Continuous Learning
10. Embracing Change.
Poltekkes Bengkulu
Peran Pemimpin Visioner

Empat peran yang harus dimainkan oleh pemimpin visioner


dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:

1. Peran penentu arah (direction setter).


2. Agen perubahan (agent of change).
3. Juru bicara (spokesperson).
4. Pelatih (coach).

Poltekkes Bengkulu
Pola Kepemimpinan Dalam Sejarah Gerakan
Mahasiswa

Dilihat dari perspektif sejarah, gerakan mahasiswa


Indonesia dapat dikelompokan, ke dalam tiga (3) era, yakni:
1. Era student government
2. Era Depolitisasi kampus
3. Era Reformasi.

Poltekkes Bengkulu
Oleh
:

Mard
ia n i, S
MM . Kep
, Ners
,
Poltekkes Bengkulu
Oleh :
Ns. Mardiani, S. Kep. M.M.

Poltekkes Bengkulu
Pendelegasian
• adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan
stafnya / bawahannya untuk melaksanakan
bagian dari tugas manajer yang bersangkutan
dan pada waktu bersamaan memberikan
kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut,
sehingga bawahan itu dapat melaksanakan
tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat
mempertanggung jawabkan hal hal yang
didelegasikan kepadanya ( Manulang,1988).
Poltekkes Bengkulu
Pendelegasian
• merupakan proses penugasan,
wewenang dan tanggung jawab kepada
bawahan. ( Sujak, 1990)

• Delegasai wewenang adalah proses yang


paling fundamental dalam organisasi,
sebab pimpinan tak kan sanggup
melakukan segala sesuatu dan membuat
setiap keputusan. Poltekkes Bengkulu
Pendelegasian Wewenang Pendapat
Para Ahli
• Ralph C Davis
Delegation of Authority is merely the phase of the
process in wich Authorityof assigned function is
released to position to be exercise by their incumbent.
Artinya;
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan
dari suatu proses ketika penyerahan wewenang,
berfungsi melepaskan kedudukan dengan
melaksanakan pertanggungjawaban.
Poltekkes Bengkulu
Pendelegasian Wewenang
Pendapat Para Ahli
• Malayu S.P. Hasibuan
Pendelegasian wewenang adalah
memberikan sebagian pekerjaan atau
wewenang oleh delegator kepada
delegate untuk dikerjakannya atas
nama delegator.
Poltekkes Bengkulu
Asas pendelegasian wewenang:
1.    Asas kepercayaan
2.    Asas delegasi atau hasil yang diharapkan
3.    Asas penentuan fungsi atau asas kejelasan
tugas
4.    Asas rantai berkala
5.    Asas tingkat wewenang

Poltekkes Bengkulu
Asas pendelegasian wewenang:
6.    Asas kesatuan komando
7.    Asas keseimbangan wewenang dan
tanggung jawab
8.    Asas pembagian kerja
9.    Asas efisiensi
10.  Asas kemutlakan tanggung jawab

Poltekkes Bengkulu
Aspek Penting Dalam
Pendelegasian
1. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang
diharapkan tercapai, dalam upaya menggapai
sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
2. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap
hormat yang didasarkan atas penghargaan dan
kesadaran terhadap diri sendiri sebagai
sesuatu yang "berharga", serta memerhatikan
harga diri dan kehendak bebas orang lain, di
mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek,
Poltekkes Bengkulu
dan bukan objek kerja.
Aspek Penting Dalam
Pendelegasian

3. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan


harapan-harapan yang meliputi bidang berikut :
A.  Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang
didambakan atau diinginkan pada waktu
depan yang telah ditentukan ("desired
results").
• Pendelegasian menyatakan dengan tegas
tentang apa yang harus dicapai, bukan
bagaimana mencapainya, di manaPoltekkes
fokus utama
Bengkulu
diarahkan kepada hasil produksi.
Aspek Penting Dalam
Pendelegasian

• Pendelegasian memberikan tugas,


wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban
membuat/memberi laporan pada awal
tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.

Poltekkes Bengkulu
Aspek Penting Dalam
Pendelegasian

B. Pelaksanaannya dilandasi
pedoman/petunjuk ("guidelines") yang
jelas, baik bagi tugas maupun pelaksana
tugas. Artinya pendelegasian menyatakan
pedoman-pedoman, larangan-larangan, dan
batas-batas dimana seseorang harus
bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini
menolong setiap orang untuk bekerja
dengan baik/patut.
Poltekkes Bengkulu
Aspek Penting Dalam
Pendelegasian

C. Melibatkan sumber-sumber daya


("resources") yang pasti. Pendelegasian
menyatakan (disertai dengan pernyataan)
akan adanya sumber-sumber daya, antara
lain sumber daya manusia, keuangan,
teknis, atau organisasi yang dapat dipakai
seseorang untuk menyelesaikan tugas yang
didelegasikan kepadanya
Poltekkes Bengkulu
Aspek Penting Dalam
Pendelegasian
D. Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab
dan pertanggungjawaban ("responsibility"
dan "accountability").
Pendelegasian menyatakan patokan yang akan
digunakan untuk menilai hasil/prestasi akhir, yang
diwujudkan dengan adanya tanggung jawab dan
pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan
dengan membuat/memberi pelaporan pada awal
tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui
dan dievaluasi oleh pemimpin
Poltekkes Bengkulu
Aspek Penting Dalam
Pendelegasian
• E. Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan
terjadi atau ditindaki ("consequences").
Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat yang akan
terjadi, yang baik maupun yang tidak baik, sebagai hasil dari
suatu pekerjaan atau tugas yang didelegasikan. Akibat-
akibat ini dapat diukur melalui evaluasi/pengkajian yang
dilakukan dengan meneliti deskripsi tugas dan hasil kerja
atau produk yang telah dilakukan atau dihasilkan. Dengan
menanyakan apakah semuanya ini telah dilakukan dengan
baik dan sesuai dengan rencana, ketentuan dan prosedur,
ataukah malah sebaliknya.
Poltekkes Bengkulu
4 Kegiatan Terjadi Ketika Delegasi
Dilakukan
a)   Pendelegasian menetapkan dan memberikan
tujuan dan tugas kepada bawahan.
b)   Pendelegasian melimpahkan wewenang
yang diperlukan untuk mencapai ujuan atau
tugas.
c)   Penerimaan delegasi, yang menimbulkan
kewajiban atau tanggung jawab.
d)   Pendelegasi menerima pertanggungjawaban
bawahan untuk hasil-hasil yangPoltekkes
dicapai.
Bengkulu
Manfaat Pendelegasian Wewenang
1.   Manajer memiliki banyak kesempatan untuk
mencari dan menerima peningkatan
tanggungjawab dari tingkatan manajer yang  tinggi
2.   Memberikan keputusan yang lebih baik
3.   Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan
keputusan
4.   Melatih bawahan memikul tanggungjawab,
melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan
diri serta kesediaan untuk berinisiatif

Poltekkes Bengkulu
Hambatan Terhadap Pendelegasian Yang
Efektif

Penyebab keengganan untuk mendelegasikan


wewenang adalah :
a. Perasaan tidak aman. Manajer enggan
mengambil resiko untuk melimpahkan tugas
atau mungkin takut kehilangan kekuasaan
bila bawahannya terlalu baik melaksanakan
tugas.
b. Ketidak mampuan manajer. Sebagian
manajer bisa sangat tak teraturPoltekkes
dalam Bengkulu
membuat perencanaan ke depan.
Hambatan Terhadap Pendelegasian Yang
Efektif

Penyebab keengganan untuk mendelegasikan


wewenang adalah :
c.   Ketidak percayaan kepada bawahan
d.   Manajer merasa bahwa bawahan lebih
senang tidak mempunyai hak pembuatan
keputusan yang luas

Poltekkes Bengkulu
Hambatan Terhadap Pendelegasian Yang
Efektif
Penyebab keengganan untuk menerima
pendelegasian wewenang adalah:
a. Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari
tanggungjawab dan resiko.
b. Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat
kesalahan.
c. Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban
tanggungjawab tambahan.
d. Bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila
dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih
besar
Poltekkes Bengkulu
Oleh :
Ns. Mardiani, S. Kep. M.M.

Poltekkes Bengkulu
PENDAHULUAN
• Supervisi merupakan bagian dari fungsi
pengarahan dalam fungsi manajemen, sebagai
satu cara efektif untuk mencapai tujuan
pelayanan di suatu tatanan rumah sakit termasuk
tatanan pelayanan keperawatan
• Supervisi keperawatan merupakan proses
pemberian sumber yang dibutuhkan perawat
dalam menyelesaikan tugas. Dengan supervisi
seorang manajer keperawatan dapat
menemukan berbagai kendala dalam
melaksanakan asuhan keperawatanPoltekkes
danBengkulu
dapat
menghargai potensi setiap aggotanya (Arwani,
• Untuk dapat melakukan supervisi yang
baik, salah satu kemampuan yang
diperlukan kepala ruang adalah
kemampuan komunikasi. Dengan
kemampuan komunikasi yang baik
seorang kepala ruangan akan mampu
melaksanakan perannya sebagai
supervisor berdasarkan kaidah-kaidah
supervisi.
Poltekkes Bengkulu
Pengertian
1. Menurut Azwar (1996) supervisi adalah
melakukan pengamatan secara langsung dan
berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian
apabila ditemukan masalah, segera diberikan
petunjuk, atau bantuan atau bantuan yang
bersifat langsung guna mengatasinya.
2. Admosudiro (1982) dalam Cahyati (2000)
mendefinisikan supervisi sebagai suatu
pengamatan atau pengawasan secara langsung
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang bersifat
rutin. Poltekkes Bengkulu
Lanjutan....
3. Swansburg (1990) melihat dimensi supervisi
sebagai suatu proses kemudahan sumber-
sumber yang diperlukan untuk penyelesaian
suatu tugas.
4. Kron & Gray (1987) mengartikan supervisi
sebagai kegiatan yang merencanakan,
mengarahkan, membimbing, mengajar,
mengobservasi, mendorong, memperbaiki,
memercayai dan mengevaluasi secara
berkesinambungan anggota secara menyeluruh
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan
Poltekkes Bengkulu
Pengertian lain
• Selain mengawasi bersama para
perawat bgmn memperbaiki proses kep yg sdg
berlangsung
• Supervisor sbg partner kerja bukan pelaksana
pasif
• Supervisi sebagai suatu aktivitas pembinaan
yg direncanakan

Poltekkes Bengkulu
Kesimpulan Def....
Supervisi adalah kegiatan kegiatan
yang terencana seorang manajer
melalui aktifitas bimbingan,
pengarahan, observasi, motivasi dan
evaluasi pada stafnya dalam
melaksanakan kegiatan atau tugas
sehari-hari.
Poltekkes Bengkulu
SASARAN
1. Pelaksana tugas sesuai dg pola
2. Struktur & hirarki sesuai dg rencana
3. Staf yg berkualitas dpt dikemb sec
kontinu/sistematis
4. Penggunaan alat yg efektif & ekonomis
5. Sistem & prosedur tdk menyimpang
6. Pembagian tugas, wwenang yg objektif
7. Tdk terjd penyimpangan
kekuasaan/kedudukan / dan keuangan
Poltekkes Bengkulu
TUJUAN

1. Mengorientasikan staf/pelaksana
keperawatan
2. Melatih staf/pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dlm pelaksanaan
tugas
4. Memberi layanan kemampuan
staf/pelaksana keperawatan
Poltekkes Bengkulu
KOMPETENSI SUPERVISOR
Untuk menjadi supervisor yang baik diperlukan
kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan
supervisi (Bittel, 1987, Dharma, 2004).

Kompetensi tersebut meliputi:


a. Knowledge Competencies
b. Enterpreneurial Competencies, adalah kompetensi
yang meliputi 2 bagian yaitu orientasi efisiensi dan
produktivitas. Orientasi efisiensi adalah keinginan untuk
mendapatkan dan melakukan pekerjaan yang lebih
baik dengan menggunakan dan menggabungkan
semua sumber daya yang ada. Produktif artinya
memiliki inisiatif, menuliskan laporan, menyapa atau
Poltekkes Bengkulu
menghubungi klien, memulai melakukan sesuatu.
Lanjut kompetensi....
c. Intelectual Competencies, meliputi 3 bagian
penting yaitu: berfikir logis dengan mencari
penyebab dari suatu kejadian; konseptual yaitu
mampu untuk mengumpulkan informasi dan
dapat membedakan hal-hal di luar konsep;
keterampilan mendiagnosis yaitu mampu untuk
mengaplikasikan konsep dan teori ke dalam
situasi dan kondisi kehidupan yang nyata.

Poltekkes Bengkulu
Lanjut kompetensi....
d. Sosio-emotional Competencies. Kompetensi ini
meliputi 5 bagian penting yaitu: kepercayaan
diri, pengembangan, persepsi objektif,
pengkajian diri akurat dan adaptasi stamina.
e. Interpersonal Competencies meliputi delapan
bagian yaitu selain memiliki kepercayaan diri
yang kuat dan pengembangan lain, juga
memiliki perhatian kepada dampak, kekuasaan
satu sisi, kekuasaan sosial, , berpandangan
positif dan mengelola proses kelompok.
Poltekkes Bengkulu
FUNGSI SUPERVISI
1. mengatur dan mengorganisasir proses atau
mekanisme pelaksanaan kebijakan dan standar
kerja (Ilyas, 1995).
2. Memperbaiki faktor2 yg mempengaruhi yan kep
3. Mengkoordinasikan, menstimulir dan
mendorong ke arah peningkatan kualitas
4. Assisting, supporting and sharing

Jadi fungsi supervisi : untuk membimbing, memberikan


contoh, mengarahkan dan menilai atau mengevaluasi.
Poltekkes Bengkulu
PRINSIP

1. Didasarkan atas hub interpersonal dan bkn


pribadi
2. Keg yg direnc sec matang
3. Bersifat edukatif, supporting n informa;
4. Memberikan rasa aman pd staf/pelaksana
5. Membetk kerjasama yg demokratis antara
supervisor dan staf/pelaksana

Poltekkes Bengkulu
Lanjutan prinsip......
6. Hrs objektif dan sanggup
mengandalkan self evaluation
7. Progesif, inovatif, flexibel, dpt
kembangkan kelebihan
8. Konstruktif & kreatif mengembangkn
diri sesuai kebutuhan
9. Meningkatkan kinerja bawahan

Poltekkes Bengkulu
KARAKTERISTIK SUPERVISI YG BAIK

1. Mencerminkan keg askep yg


sesungguhnya
2. Mencerminkn pola/struktur organisasi
3. Kegiatan berkesinambungan, teratur &
berkala
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung
(Ka.Unit, Ka.Ru atau PJ yg ditunjuk)
5. Menunjukkan pd keg perbaikan &
peningktn kualitas askep
Poltekkes Bengkulu
CARA SUPERVISI

1. Langsung
Dilakukan langs pd keg yg sdg berlangsung
Supervisor terlibat dlm keg pengarahan &
petunjuk tdk dirasakan sbg perintah

2. Tidak langsung
supervisi dilakukan mll laporan baik tertulis
maupun lisan
Supervisor tdk meliht langs kejadian di
lapangan, shg mungkin terjd kesenjangan fakta.
Umpan balik dpt diberikan sec tertulis
Poltekkes Bengkulu
KEGIATAN RUTIN SUPERVISI
Tgs Rutin yg hrs dilakukan Supervisor setiap
harinya (Bittel, 1987) :
1. Seblm pertukaran shift (15-30 mnt)
• cek kecukupan fasilitas peralatan, saran
untuk hr itu
• Cek jadual kerja
2. Pada wkt mulai shift (15-30 mnt)
• cek personil yg ada
• Analisa keseimbangan personil & pekerjaan
• Atur pekerjaan, identifikasi kendala
• Alternatif pekerjaan dpt diselesaikan
Poltekkes Bengkulu
Lanjutan keg supervisi
3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam)
• cek pekerjaan setiap personil yg ada
(arahkan, instruksi, koreksi, beri latihan)
• Cek kemajuan pekerjaan personil, segera
bantu jika diperlukan
• Cek pekerjaan RT
• Cek kembali pekerjaan personil &
kenyamanan kerja terutama staf baru
• Berjaga-jaga di tempat apabila ada
pertanyaan, permintaan bantuan atau
hal-hal terkait Poltekkes Bengkulu
• Atur jam istirahat personil
• Deteksi & catat problem yg muncul pd saat itu
& cari pemecahannya
• Cek kembali kecukupa alat/fasilita/sarana
sesuai kondisi operasional
• Catat fasilitas/ sarana yg rusak kmd
melaporkannya
• Cek adanya kejadian kecelakaan kerja
• Siapkan & laporkan secara rutin mengenai
pekerjaan
Poltekkes Bengkulu
Lanjutan keg supervisi
4. Sekali dlm sehari (15-30 mnt)
• Mengobservasi area kerja sec kontinu utk 15 mnt
• Melihat dg seksama hal-hal yg mungkin spt :
keterlambtn pekerjaan, lamanya mengambil
barang, kesulitan pekejaan dll
5. Seblm pulang
• Buat daftar mslh yg blm terselesaikan &
berusahan utk menyelesaikannya keesokan
harinya
• Pikirkan pekerjaan yg telah dilakukan sepanjang
hari & cek hslnya ; kecukupan material, peralatan
• Buat daftar pekerjaan keesokan harinya
Poltekkes Bengkulu
SUPERVISOR KEPERAWATAN

1. Kepala Ruangan
Ber TJ thd supevisi di ruangannya
2. Pengawas keperawatan (Karu di IRIN, Instalasi
Rawat Jln)
3 Kepala seksi (mengawas Pengws prwt)
4. Kepala bidang Keperawatan
Supervisi kpd Ka. Sie sec langsung , semua prwt
sec tdk langs

Poltekkes Bengkulu
PERAN & FUNGSI Ka.Ru mll Supervisi

1. Manajemen ketenagaan : penerimaanb tenaga,


pelayanan, seleksi, orientasi, penilaian penampilan
kerja, promosi & penyediaan tenaga staf kep
2. Manajemen operasional : perencanaan,
pengorganisasian & pengarahan dlm yan kep
3. Manajemen kualitas pelayanan ; pengembangan SAK,
prog kendali mutu, prog evaluasi & persiapan
akreditasi
4. Manajemen finansial : budged, cost, control dlm yan
kep
Poltekkes Bengkulu
PERANAN KEPEMIMP KA.RU
1. Mengarahkan kegiatan keperwtn
2. Bertanggungjwb atas tindkn kep yg
dilakukan
3. Pelaks keprwtn sesuai standar
4. Penyelesaian pekerjaan dg benar
5. Pencapaian tujuan kep
6. Mempertahankan kesejahteraan
bawahan
Poltekkes Bengkulu
7. Memotivasi bawahan
Petunjuk Pengisian Pedoman &
Instrmen Pelaks Supervisi
1. Isilah nama lengkap PP yg akan disupevisi
2. Tiliskan tempat prwt tsb bekerja
3. Tuliskan wkt pelaks supervisi yg tlh disepakati
bersama antara Karu & prwt yg disupervisi
4. Pilih salah satu yg dianggap tepat & sesuai dg
petunjuk penilaian yg tertera pd setiap
instrumen
5. Bacalah setiap pernyataan/aspek yg disupervisi
dg teliti & berilah angka penilaian pd kolom
Poltekkes Bengkulu
nilai
Lanjutan Petunjuk pengisisan
6. Gunakan tinta biru/hitam utk pengisian & tinta
merah utk koreksi oleh supervisor
7. Format supervisi dianggap tdk sah apabila
pengisian menggunakan pensil/lembar spervisis
kotor/koreksi menggunakan tip-ex
8. Format supervisi dianggap sah apabila telah
ditandatangani oleh PP yg disupervisis,
supervisor (Karu) & atasan supervisor.
9. Perhitungan nilairata2 dg total dg cara total
score dibagi jlh item/aspek yg dinilai dg rata2
Poltekkes Bengkulu
score yg terbagi dlm 4 kategori.
Lanjutan Petunjuk pengisisan
10. Isilah aspek positif maupun negatif dari
perawt yg bersangkutan selama proses
supervisi
11. Supervisor memberikan kesempatan pada
perawat ybs mengajukan komplain dan
alasannya atas hasil penilaian supervisor
12. Supervisor memberikan kesimpulan,
pengarhn langs bagi prwt ybs &
merencanakan tindak lanjut supervisi tsb.
Poltekkes Bengkulu
Lanjutan Petunjuk pengisisan
4 Kategori penilaian :
A (sgt baik) = 81-100
B ( Baik) = 68-80
C (Cukup) = 56-67
D (Kurang) = 40-55
E ( Sgt krg sekali) = < 40

Poltekkes Bengkulu
Lanjutan Petunjuk pengisisan

13. Apabila hsl supervisis sdh disetujui oleh


kedua belah pihak maka keduanya wajib
menandatangani hasl tsb
14. Format supervisi ini kemudian
dilanjutkan/diketahui oleh atasan
supervisor untuk dikoreksi &
ditandatangani.

Poltekkes Bengkulu
KOMUNIKASI
DLM MANAJEMEN
KEPERAWATAN

Poltekkes Bengkulu
Ns. Mardiani, S. Kep MM
KOMUNIKASI

Unsur penting aktivitas


manajer

Hasil Penelitian Swansburg ( 1990 )


>80% waktu manajer untuk
b’komunikasi
16% membaca
9% menulis
Poltekkes Bengkulu
Kiat Sukses Manajer

Pengembangan Keterampilan
Komunikasi

Poltekkes Bengkulu
PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi
: Suatu pertukaran pikiran, perasaan & pendapat dan
memberikan nasehat dimana terjadi antara 2 org /
lebih bekerja sama ( Tapen, 1998 )
Komunikasi
: Seni menyusun / menghantarkan pesan dgn cara
gampang shg orglain dpt mengerti / menerima

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
DIAGRAM PROSES KOMUNIKASI
Faktor internal
KOMUNIKATOR
Faktor eksternal

Faktor eksternal

Faktor eksternal PESAN

Faktor eksternal

Faktor eksternal
KOMUNIKAN
Faktor eksternal

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
• Lingkungan Internal
: Nilai kepercayaan, temperamen &
tingkat stress
Lingkungan Eksternal
: Keadaan cuaca, suhu, faktor
kekuasaan & waktu

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
PRINSIP KOMUNIKASI
MANAJER KEPERAWATAN

Membangun jar. Komunikasi formal &


informal antar manajer & staf
Konsultasi isi komunikasi & minta feed back
dari org kompeten
Kom harus jelas, sederhana & tepat
Prinsip Komunikasi Perawat Profesional
Complete
Acurate
Rapid
English

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
Minta feed back kepada penerima
pesan
Menjadi pendengar yang baik

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
MODEL KOMUNIKASI
1. Komunikasi Tertulis
Contoh : Publikasi perusahaan surat
menyurat, pembayaran, jurnal
2. Komunikasi Secara Langsung
Kom Verbal formal & informal
Tujuan : Assertiveness

Cara kom yg memberikan kesempatan


kpd indv untuk mengekspresikan
perasaan scr langsg, jujur & cara sesuai
tanpa menyinggung perasaaan orla
Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
3. Komunikasi Non Verbal
Kom menggunakan ekspresi wajah,
pergerakan tubuh / body language

Bisa membahayakan tanpa ada


penjelasan verbal

4. Komunikasi Via telepon

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
APLIKASI KOMUNIKASI
DALAM ASKEP
Kom saat timbang terima
Interview / anamnesa
Prinsip yg perlu diterapkan
Hindari
Kom terlalu formal
Interupsi
Respon hanya dgn kata “ya” / “tidak”
Memonopoli pembicaraan
Hambatan personal

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
• Kom melalui komputer
• Kom tentang kerahasiaan
• Kom melalui sentuhan

Poltekkes Bengkulu
Ns. Husni, S. Kep
Komunikasi penting untuk Manejer
2 alasan :

• 1. Komunikasi adalah Proses dimana Fungsi2 manajemen


dapat tercapai
2. Komunikasi adalah Kegiatan dimana manajer mencurahkan
waktu mereka.

DEFINISI
“ Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan / info dari
seseorang ke orang lain “

Poltekkes Bengkulu
“ Rantai pertukaran “ info  Konsep ini memiliki unsur2
• Suatu usaha kegiatan membuat orang mengerti
• Suatu sarana peraliran informasi data
• Suatu usaha sistem bagi tujuan nya komunikasi antara
individu

Proses Komunikasi :
• Sumber
Pihak yangn punya kebutuhan dan keinginan untuk
komunikasi suatu usaha gagasan, pemikiran, informasi kpd
pihak lain

Poltekkes Bengkulu
2. Encoding
Merubah berita kedalam sandi2 / simbol2 verbal/ non
verbal yang mampu memindahkan pengertian  kata2,
p’cakapan, tulisan & angota gerak

3. Pengiriman berita
Pilihan komunikator terhadap media/ sal komunikasi baik
scra lisan, tlp atau vidio tape.

Poltekkes Bengkulu
Keuntungan Pengiriman berita:
Kesempatan u/ interaksi langsung, berita
cepat sampai, feedback segera

Kom Tulisan : Memo, Surat, Lap, buletin

Keuntungan :
Penyediaan Lap2 dan dok u/ kepentingan
waktu mendatang

Poltekkes Bengkulu
4. Penerima
Menggunakan panca
indera

5. Decoding
Pengertian simbol oleh
penerima

6. Feed Back

Poltekkes Bengkulu
Komunikasi Organisasi (Raymond V. Lesikar)
4 fx yg mpnyai efektifitas kom organisasi :

1. Saluran Komunikasi Formal


Mempengaruhi saluran komunikasi dengan 2 cara :
- Liputan saluran formal semakin melebar sesuai dengan
pertumbang kom  sulit u/ kom efektif
- Sal kom formal dapat menghambat aliran info antar
tingkat2 organisasi

2. Struktur Wewenang
3. Spesialis Jabatan
4. Pemilikan informasi

Poltekkes Bengkulu
JARINGAN DLM STRUKTUR ORGANISASI

1. Lingkaran A

B
E

C D

Poltekkes Bengkulu
2. POLA RANTAI

B D

A C

Poltekkes Bengkulu
3. BINTANG

A B

E
D

Poltekkes Bengkulu
4. HURUF Y

A B

Poltekkes Bengkulu
PERAN KOMUNIKASI INFORMAL
1. Pemuasan Kebutuhan & Manusiawi ( u/ berhub dg orla)
2. Perlawanan thd pengaruh yg monoton
3. Pemenuhan keinginan u/ m’pengaruhi orla
4. Pelayanan sbg sumber info hub pekerjaan yg tdk disediakan
sal kom formal.

Poltekkes Bengkulu
HAMBATAN THD KOM EFEKTIF
1. Hambatan organisasional
- TK. Hirarki (mll jenjang)
- Wewenang manajerial
- Spesialisasi
 cenderung mempengaruhi orla
2. Hambatan antar pribadi
- Persepsi seleksi
- Status / Kedudukan Komunikator
- Keadaan Membela diri
- Pendengaran lemah
- Bahasa tidak tepat

Poltekkes Bengkulu
SALURAN2 KOMNUKASI FORMAL
1. Vertikal
a. Kom keatas
Laporan, Mslh, Ggsn, Sikap, Klasifikasi,
penyelesaian dan penjelasan
b. Kom Kebawah
Prosedur, Pengarahan, Instruksi, Saran,
Penugasan, Kebijaksanaan, Tujuan

Poltekkes Bengkulu
Lanjutan saluran

2. Kom Diagonal
Masalah2 Lini, Saran Staf

3. Kom Lateral
Usaha2 Koordinasi, Pemecahan masalah

Poltekkes Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai