PENILAIAN
02 Pengendalian (2)
www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengawasan Mencakup aspek:
Administratif;
Sumber daya,
Pencapaian kinerja program,
Teknis pelayanan
Program :
Kegiatan :
Bulan :
Bengkulu,
Pelaksana
______________ ________________
PENGAWASAN PENGENDALIAN
1. Supervisi
Bentuk Pembinaan dari kepala dan Penanggung jawab kepada pelaksana:
PJ Menyusun Kerangka Acuan dan Jadwal Supervisi (R, D);
KA berisikan : 1. WHAT, 2. WHY; 3. WHO, 4. WHEN; 5. WHERE; 6. HOW; 7. HOW MUCH
KA dan jadwal supervisi di koordinasikan dengan koordinator dan pelaksana kegiatan;
Koordinator dan pelaksana kegiatan melaksanakan analisis mandiri terhadap proses
pelaksanaan kegiatan;
Kepala dan PJ melakukan supervisi sesuai dengan kerangka acuan dan jadwal supervisi;
Kepala Puskesmas dan PJ memberikan hasil supervisi kepada koordinator dan
pelaksana;
Koordinator dan pelaksana menindaklanjuti hasil supervisi dengan tindakan perbaikan
sesuai dengan permasalahan yang ditemukan;
Contoh : Format Pelaksanaan Supervisi
Supervior :
Yang di Supervisi :
Waktu :
Bengkulu,
Kepala Puskemas Penanggung jawab
______________ ________________
2. Jaminan Akses
Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan berdasarkan:
Masukan LP & LS, masyarakat Disepakati dengan sasaran yang
memuat: waktu, tempat dan siapa sasaran keigatan
Jadwal di komunikasikan dengan LS, LP, Sasaran, Masyarakat,
dan unsur yang terlibat dengan media komunikasi sudah
ditetapkan
Bila ada perubahan jadwal, disampaikan dan disepakati (ada
butik notulis),
Hasil penyampaian informasi jadwal kegiatan di evaluasi dan
ditindaklanjuti (bukti: dokumen hasil evaluasi)... Untuk
memastikan penetapan jadwal berdasarkan kesepakatan dan
dilaksanakan bersama LP, LS masyarakat sasaran.
Contoh : Format Akses Kegiatan oleh sasaran
dst
4. Audit Internal
Tujuan:
Memastikan terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang bermutu dengan memantau kesesuaian antara
kondisi aktual dengan regulasi maupun standard
yang telah ditetapkan, agar manajemen dapat
melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di FKTP
Dasar dalam menetapkan tujuan audit internal
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective),
keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely), efisien
(efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated)
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Periode Analisa Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data
Data
Instrumen Alat atau tools atau formulir yang dig unakan untuk mengumpulkan data.
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengakomodir upaya pencapaian target yang ditetapkan.
Validasi Hasil Pengukuran Indikator Mutu dan Informasi kepada
Masyarakat
120
100 100
A
PDC
80
75
A
PDC
60
A 50
PDC
40
36
25
20 20
0
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
39
Target Cakupan
PDCA
P(Plan=Rencanakan)
D (Do = Kerjakan)
A (Act = Menindaklanjuti)
Indikasi :
Sebelum kontak dengan pasien
Sesudah Kontak dengan pasien
Sebelum melakukan Prosedur aseptik
Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
TARGET ≥ 85%
2) KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
Tujuan
Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam menggunakan APD.
Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan dengan cara
mengurangi risiko infeksi
TARGET 100%
3) KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Tujuan
Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam melaksanakan
identifikasi pasien dalam melakukan tindakan pelayanan.
TARGET 100%
4) KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS
SENSITIF OBAT (SO)
Tujuan
Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
sensitif obat dan mengurangi angka penularan penyakit TB.
TARGET : 90%
5) IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR
Tujuan
•Mendorong penurunan angka kematian ibu.
•Memperoleh gambaran pelayanan ANC sesuai standar.
Tujuan
Untuk mengukur tingkat kepuasan pasien Puskesmas sebagai dasar
peningkatan mutu penyelenggaraan pelayanan Puskesmas
TARGET ≥ 76,61%
6. Sasaran Keselamatan Pasien
Sasaran :
• Kepastian Identifikasi Pasien
• Peningkatan Komunikasi yang Efektif
• Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
• Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur dan Tepat Operasi
• Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
• Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
7 Standar Keselamatan Pasien :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien
7 Langkah Keselamatan Pasien :
- Identifikasi
- analisis penatalaksanaan risiko dan monitoring
perbaikan
- strategi reduksi dan mitigasi risiko
Pelakanaan program :
No Program/ Tujuan Identifikasi Pernyataan Penyebab Upaya Perbaikan Ket
Kegiatan Risiko Risiko (Reduksi dan
mitigasi Risiko)
I UKM
1.
2.
II UKP
1.
2.
II Manajemen
8. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Tujuan :
Pelaksanaan PPI untuk melindungi pasien, petugas
kesehatan pengunjung yang menerima pelayanan
kesehatan termasuk masyarakat dan lingkungan dengan
cara memeutuskan mata rantai penulaian penyakit infeksi
melalui penerapan PPI.
Strategi Implementasi PPI
a) Membuat kebijakan PPI di Faskes (Kebjakan, penetapan TIM,
PJ, Padoman PPI) yang mengacu pada perundangan berlaku;
b) Merencanakan dan memenuhi sarana, prasarana, alat, SDM
dan anggaran untuk PPI sesuai kemampuan dan skala prioritas
yang ditetapkan Puskesmas;
c) Menerapak PPI secara konsisten, komprehensif dan
bekelanjutan pada pelayanan kesehatan di FKTP baik
dilaksanakan didalam maupun di luar fasilitas yankes yang
tercermin dalam P1, P2, P3;
d) Melaporkan kejadian infeksi, melakukan surveilans dan
infection control risk assessment (ICRA) sebgai bagian upaya
perbaikan mutu pelayanan yang berkesinambungan.
Upaya PPI yang dapat direncanakan:
HASIL (LUARAN) : 1. Peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan
UKP dan sistem penyelenggaraan kegiatan UKM
2. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan yang diminta oleh
pelanggan
3. Identifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem
manajemen mutu, sistem pelayanan UKP, dan sistem penyelenggaraan
kegiatan UKM
4. Penyediaan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tindak
lanjut perbaikan
10. Penilaan Kinerja Puskesmas (PKP)
PKP
Pencapaian
Pelaksanaan
Cakupan
Manajemen
Pelayanan Puskesmas
Kesehatan
Kinerja Kinerja
Kinerja Baik Kinerja Cukup Kinerja Baik Kinerja Cukup
Kurang ≤ Kurang <
> 91 % 81 - 90 ≥ 8,5 5,5 – 8,4
80 % 5.5
72
Konsep Penilaian Kinerja Puskesmas
Pengertian
• Penilaian secara umum kegiatan pengumpulan data dan
informasi secara faktual, signifikan dan relevan dan
selanjutnya melakukan proses mengukur dengan cara
membandingkan hasil yang dicapai dengan target atau
rencana yang telah ditetapkan, serta melakukan analisis
terhadap informasi yang didapat secara sistematis,
obyektif, dan terdokumentasi dan diakiri dengan
melakukan proses pengambilan keputusan
Tujuan Penilaian Kinerja
• Mendapatkan gambaran (hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan, dan
manajemen Puskesmas) pada akhir tahun kegiatan.
• Mendapatkan masukan penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan
datang.
• Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja.
• Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan
akreditasi Puskesmas.
• Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
1. Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas
a. Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan meliputi:
• UKM esensial
• UKM pengembangan
• UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat
darurat, pelayanan satu hari (one day care), home
care; dan/atau rawat inap berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
b. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan
kegiatan, meliputi:
1)Proses penyusunan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan
pelaksanaan penilaian kinerja;
2)Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana, prasarana, alat,
obat, sumber daya manusia dan lain-lain;
3)Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/Daerah
4)Manajemen pemberdayaan masyarakat;
5)Manajemen data dan informasi; dan
6)Manajemen program, termasuk Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
7) Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi:
• Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
• Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
• Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan, dimana masing-masing program/kegiatan
mempunyai indikator mutu sendiri yang disebut Standar Mutu
Pelayanan (SMP). Sebagai contoh: Angka Drop Out Pengobatan
pada pengobatan TB Paru.
• Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran
tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas
2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Di tingkat Puskesmas:
1) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan
kompilasi hasil pencapaian.
2) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data
pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (output) kegiatan dan
mutu bila hal tersebut memungkinkan.
3) Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu
tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode
waktu penilaian adalah bulan Januari sampai dengan bulan Desember.
4) Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi
Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas
dan jaringannya; survei lapangan; laporan lintas sektor terkait; dan laporan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
5) Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang telah
dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan, identifikasi
kendala/hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya, mengenali
faktor-faktor pendukung dan penghambat.
6) Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana pemecahannya
dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah
(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang).
7) Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya, dijadikan
dasar dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan untuk tahun (n+2). n
adalah tahun berjalan.
8) Hasil perhitungan, analisis data dan usulan rencana pemecahannya
disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota yang selanjutnya akan
diberi umpan balik oleh dinas kesehatan.
b. Di tingkat kabupaten/kota:
1) Menerima rujukan/konsultasi dari Puskesmas dalam melakukan perhitungan
hasil kegiatan, menganalisis data dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan secara integrasi lintas program
sepanjang tahun pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas
masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil penilaian kinerja Puskesmas dan menetapkan
kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisis data dan pemecahan masalah yang telah dibuat
Puskesmas dan mendampingi Puskesmas dalam pembuatan rencana usulan
kegiatan.
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok
tingkat kinerja Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumber daya masing-masing Puskesmas
berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan
tahun depan.
Yang Melakukan Penilaian Kinerja Puskesmas