Anda di halaman 1dari 13

“DOSA - DOSA BESAR”

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DOSEN PENGAMPU OLEH


ROZALI, S.PD., S.SG, M.PD.I

DISUSUN OLEH :
MAITA FAHIRA (231020261113)
KELAS 1 OL B

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS IBNU SINA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yg berjudul “DOSA – DOSA
BESAR”. Tugas ini merupakan salah satu syarat penilaian mata
kuliah pendidikan agama islam. Saya mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan nya dengan baik. Dengan
adanya tugas ini, dapat memberikan dampak positif terhadap
pemikiran saya untuk berfikir lebih luas tentang pengetahuan umum
ini. selain itu, proses pembuatan makalah ini menjadikan saya belaja
tentang cara menulis suatu karya dengan baik.
Saya berharap makalah ini bisa membawa manfaat bagi
pembaca, apabila ada yg berkenan untuk mengembangkan tulisan ini,
saya sangat merasa terhormat dan bangga. saya juga meminta maaf
atas kekurangan dalam makalah ini, baik secara penulisan maupun
dalam penyampaian materi.

Batam, 21 November 2023

Maita Fahira

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Dosa Besar .................................................................................... 2
B. Macam – Macam Dosa – Dosa Besar dalam Islam beserta dalil ..................2-7
C. Hukuman Bagi Orang yg Melakukan Dosa Besar di Dunia Dan Akhirat ....... 8

BAB III. PENUTUP


2.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
2.2 Saran ............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam kehidupan di dunia menuju akhirat ada aspek pahala dan dosa
yang harus disiapkan oleh manusia. Dosa adalah seperti poin negatif yang
dimana balasannya adalah kehidupan yang buruk di akhirat, yaitu di neraka.
Sedangkan pahala adalah poin positif yang balasannya adalah kehidupan yang
baik di akhirat. Pahala dan dosa dalam kehidupan manusia tentu tidak akan ada
yang bisa mengetahui secara pasti jumlah dan kadarnya kecuali Allah saja
beserta kekuasaannya.
Adanya dosa-dosa dalam kehidupan manusia tentulah menjadi sebuah ujian
yang harus dihadapi untuk menjalankan misi sebagaimana Tujuan Penciptaan
Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep
Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam yang telah
ditetapkan oleh Allah.
Bahkan, setiap manusia pasti memiliki dosa walaupun tentu kadar dari
setiap perilaku akan berbeda-beda porsinya. Oleh karena itu, sebagaimana Allah
sampaikan, menghindarkan dosa adalah dengan melakukan perbuatan baik
lainnya, meminta ampun, dan memohonkan keselamatan di dunia akhirat.
Manusia tidak akan pernah tau berapa besar dosa dan pahalanya sebelum ia
masuk ke dalam alam akhirat nanti.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Dosa Besar?
2. Apa Saja Dosa Yg Tergolong Kedalam Dosa Besar?
3. Apa Hukuman Bagi Orng Yg Melakukan Dosa Besar Di Dunia Dan
Akhirat?
4. Adakah Dalil Al – Qur’an Dan Hadist Tentang Dosa Besar?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui penjelasan dosa besar.
2. Memahami macam – macam dosa besar.
3. Mengetahui hukuman yg akan di terima oleh orang – orang yg
melakukan dosa besar serta dalil al-qur’an dan hadist tentang dosa besar.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dosa Besar.
Dosa besar adalah dosa yang sangat dilarang dan harus dijauhi
dalam Islam. Dalam Al-Quran, Allah SWT menyatakan bahwa dosa besar
adalah dosa yang diancam dengan hukuman yang sangat berat. Surah An-
Nisa ayat 31 berisi tentang perintah menjauhi dosa besar.

Dalam hadist, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa dosa


besar meliputi perbuatan yang berkaitan dengan Allah SWT sebagai
Tuhan, seperti tidak mempercayai Allah SWT, menduakan Allah SWT,
mengabaikan Nabi Muhammad SAW, serta tidak menjalankan dan
mematuhi perintah-Nya.

B. Dosa yg tergolong kedalam Dosa besar.


Berikut 10 Macam - macam Dosa Besar menurut Al- Qur’an dan Hadist :

1. Syirik
Syirik adalah perbuatan, anggapan atau itikad menyekutukan Allah
SWT dengan yang lain, seakan-akan ada yang maha kuasa selain
Allah SWT. Dalam Islam, syirik merupakan dosa besar yang sangat
dilarang dan harus dijauhi. Dalam hadist, Nabi Muhammad SAW
menjelaskan bahwa syirik meliputi perbuatan yang berkaitan dengan
Allah SWT sebagai Tuhan, seperti tidak mempercayai Allah SWT,
menduakan Allah SWT, mengabaikan Nabi Muhammad SAW, serta
tidak menjalankan dan mematuhi perintah-Nya.

Dalil tentang syirik terdapat dalam surah al – maidah :


Surat Al-Ma'idah Ayat 72

‫َّللاَ ُه َو ْال َمسِي ُح ا ْب ُن َم ْريَ َم ۖ َوقَا َل ْال َمسِي ُح يَا بَنِي‬َّ ‫لَقَ ْد َك َف َر الَّذِينَ قَالُوا ِإ َّن‬
‫َّللاُ َعلَ ْي ِه‬ َّ ‫َّللاَ َربِي َو َربَّ ُك ْم ۖ ِإنَّهُ َم ْن يُ ْش ِر ْك ِب‬
َّ ‫اَّللِ فَقَ ْد َح َّر َم‬ َّ ‫ِإ ْس َرا ِئي َل ا ْعبُدُوا‬
‫صار‬ َ ‫لظا ِل ِمينَ ِم ْن أ َ ْن‬َّ ‫ار ۖ َو َما ِل‬ُ َّ‫ْال َجنَّةَ َو َمأ ْ َواهُ الن‬

2
Artinya : Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih
(sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu"
2. Berputus Asa dari Rahmat allah.
Dalam Islam, berputus asa dari rahmat Allah SWT adalah suatu yang
tidak dianjurkan. Surat Yusuf ayat 87 dalam Al-Quran melarang kita
untuk berputus asa dari rahmat Allah SWT. Ayat ini menceritakan
tentang Nabi Ya’qub AS yang memerintahkan anak-anaknya untuk
mencari keberadaan putranya, Yusuf dan Bunyamin. Berikut firman-
Nya: Yusuf : 87

‫َّللاِ ۗاِنَّهٗ ََل‬ ُ َٔ‫ف َوا َ ِخ ْي ِه َو ََل ت َ ۟ايْـ‬


‫س ْوا ِم ْن َّر ْوحِ ه‬ َ ‫س‬ُ ‫س ْوا ِم ْن ي ُّْو‬ َّ ‫ي ا ْذ َهبُ ْوا فَت َ َح‬
ُ ‫س‬ َّ ‫ٰي َب ِن‬
٧٨ - َ‫َّللاِ ا ََِّل ْالقَ ْو ُم ْال ٰك ِف ُر ْون‬
‫س ِم ْن َّر ْوحِ ه‬ ُ َٔ‫يَ ۟ايْـ‬
Arab-latin: Yā baniyyaż-habụ fa taḥassasụ miy yụsufa wa akhīhi
wa lā tai`asụ mir rauḥillāh, innahụ lā yai`asu mir rauḥillāhi illal-
qaumul-kāfirụn

Artinya: "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita


tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir".

3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.


Merasa aman dari ancaman Allah termasuk dosa besar yang akan
merusak kesempurnaan tauhid. Terdapat ancaman cukup keras
terhadap perbuatan ini, karena dampaknya sangat hebat, yaitu
seseorang akan terus menerus dalam kesesatan dan maksiatnya. Atau
terlalu berbangga dengan amalnya sehingga ia lupa kepada Allah
(kuasa-Nya) dan tidak bersandar kepada-Nya. Akibatnya, ia yang
sombong dan tidak sopan kepada Allah serta tidak merendahkan diri
kepada-Nya.
Allah Ta'ala berfirman,

َّ ‫َّللاِ فَال َيأ ْ َم ُن َم ْك َر‬


َ‫َّللاِ ِإَلَّ ْالقَ ْو ُم ْالخَا ِس ُرون‬ َّ ‫أَفَأ َ ِمنُوا َم ْك َر‬
"Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'raf: 99)
3
4. Durhaka Kepada Kedua Orang Tua
Durhaka atau berani melawan orangtua adalah salah satu dosa besar.
Banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT melaknat
siapapun yang menyakiti hati orangtuanya.
Sebagaimana dalam firman-Nya pada Q.S Al-Ahqaf ayat 15:

َ َ‫صلُهۥُ َ َ ٰلَُُون‬
‫َ ْْ ًرا‬ َ ‫سنًا ۖ َح َملَتْهُ أ ُ ُّم ۥهُ ُك ْر ًها َو َو‬
َ ٰ ِ‫ضعَتْهُ ُك ْر ًها ۖ َو َح ْملُ ۥهُ َوف‬ َ ٰ ْ‫سنَ بِ ٰ َو ِلدَ ْي ِه إِح‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ٰ ‫ٱْلن‬ َّ ‫َو َو‬
‫علَ ٰى‬َ ‫ى َو‬ َّ َ‫عل‬ َ َّ َ َ َ
َ َ‫ب أ ْو ِز ْعنِ ٰٓى أ ْن أ َْ ُك َر نِ ْع َمتَكَ ٱلتِ ٰٓى أ ْن َع ْمت‬
ِ ‫سنَة قَا َل َر‬ ً َ
َ َ‫َدَّ ۥهُ َوبَلَ َغ أ ْربَعِين‬ َ
ُ ‫َحت َّ ٰ ٰٓى ِإذَا بَلَ َغ أ‬
َ‫صلِحْ ِلى ِفى ذُ ِريَّتِ ٰٓى ۖ ِإ ِنى تُبْتُ ِإلَيْكَ َو ِإ ِنى ِمنَ ْٱل ُم ْس ِل ِمين‬ ْ َ ‫ض ٰىهُ َوأ‬ َ ٰ ‫ى َوأ َ ْن أ َ ْع َم َل‬
َ ‫ص ِل ًحا ت َْر‬ َّ َ‫ٰ َو ِلد‬

Artinya: "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik


kepada ibu bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah
dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia
telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya
Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri."

5. Membunuh.
Membunuh tanpa sebab yang dibenarkan syariat termasuk salah satu
dosa besar dalam Islam. Dalam Al-Qur'an maupun hadits telah
disebutkan ancaman bagi pelaku pembunuhan.
Anas bin Malik RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Dosa yang paling besar adalah menyekutukan Allah, membunuh


jiwa, durhaka kepada orang tua, dan berkata dusta.' Atau Nabi SAW
bersabda, '... dan bersaksi palsu.'" (HR Bukhari dalam Kitab Al-Diyat
dan Muslim dalam Kitab Al-Iman)

Balasan membunuh orang mukmin dengan sengaja telah disebutkan


dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,

ٗ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َولَ َعنَه‬


‫ب ه‬ ِ ‫َو َم ْن يَّ ْقت ُ ْل ُمؤْ ِمنًا ُّمت َ َع ِمدًا فَ َجزَ ۤاؤ ُٗه َج َْنَّ ُم خَا ِلدًا فِ ْي َْا َوغ‬
َ ‫َض‬
٣٩ ‫عذَابًا َع ِظ ْي ًما‬ َ ٗ‫َوا َ َعدَّ لَه‬
4
Artinya: "Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja,
balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah
murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang
sangat besar." (QS An Nisa': 39)

6. Menuduh wanita baik – baik berzina.


Alquran mengancam orang-orang yang menuduh atau memfitnah
perempuan baik-baik yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-
Nya. Orang-orang yang memfitnah perempuan baik-baik melakukan
zina, diancam akan mendapatkan laknat dari Allah SWT di dunia dan
akhirat. Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surat An-Nur Ayat 23.

‫اَل ِخ َر ۖ ِة‬ٰ ْ ‫ت لُ ِعنُ ْوا فِى الدُّ ْنيَا َو‬ ِ ‫ت ْال ٰغ ِف ٰل‬
ِ ‫ت ْال ُمؤْ ِم ٰن‬ َ ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ يَ ْر ُم ْونَ ْال ُم ْح‬
ِ ‫ص ٰن‬
‫اب َع ِظ ْي ٌم‬ ٌ َ‫َولَ ُْ ْم َعذ‬

Sesungguhnya orang-orang yang menuduh perempuan baik-baik,


polos, dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di
dunia dan di akhirat dan mereka akan mendapat azab yang besar. (QS
An-Nur: 23)

7. Memakan Riba
Riba menurut bahasa artinya kelebihan atau tambahan. Sedangkan
menurut istilah, riba dapat diartikan melebihkan jumlah uang
pinjaman berdasarkan persentasi tertentu dari jumlah pinjaman pokok.
Sedangkan dalam arti lain, riba artinya bertambah dan membesar.
Praktik riba sangat merugikan bagi salah satu pihak. Inilah salah satu
alasan kenapa Islam melarang adanya praktik riba. Namun, mungkin
masih banyak orang yang kurang memahami atau mengetahui alasan
lain kenapa riba itu dilarang dalam Islam.
Surat Ali Imran ayat 130 :

‫ٱَّللَ لَ َعلَّ ُك ْم‬


َّ ‫وا‬۟ ُ‫ض َعفَةً ۖ َوٱتَّق‬ ْ َ ‫ٱلربَ ٰ ٰٓو ۟ا أ‬
َ ٰ ‫ض ٰ َعفًا ُّم‬ ِ ‫وا‬ ۟ ُ‫ٰ ٰٓيَأَيُّ َْا ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
۟ ُ‫وا ََل تَأ ْ ُكل‬
َ‫ت ُ ْف ِل ُحون‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan


riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.
5
8. Lari Dari Medan Perang
Berharap bertemu musuh merupakan hal terlarang bagi kaum
Muslimin, oleh karena itu hendaklah mereka selalu memohon kepada
Allâh Azza wa Jalla agar diselamatkan darinya. Namun jika kaum
Muslimin ditakdirkan bertemu musuh, maka ia wajib bersabar dan
tidak boleh lari dari medan perang. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:

ْ ‫َّللاَ ْال َعا ِف َيةَ فَإِذَا لَ ِقيت ُ ُمو ُه ْم فَا‬


‫ص ِب ُروا‬ َ ‫اس ََل تَت َ َمنَّ ْوا ِلقَا َء ْال َعد ُِو َو‬
َّ ‫سلُوا‬ ُ َّ‫أَيُّ َْا الن‬
‫وف‬
ِ ُ‫سي‬ ُّ ‫ت ِظ َال ِل ال‬ َ ‫َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن ْال َجنَّةَ ت َ ْح‬
Wahai manusia, janganlah kamu mengharapkan bertemu musuh, tetapi
mohonlah keselamatan kepada Allâh. Jika kamu bertemu musuh,
maka bersabarlah dan ketahuilah bahwa sorga itu di bawah naungan
pedang. [HR. Bukhari, no. 3024; Muslim, no. 1742]

9. Memakan Harta Anak Yatim.


Setiap ada jaminan dan pahala yang istimewa, maka tentu juga akan
ada ancaman dan siksa yang sangat pedih. Orang-orang yang merawat
dan menjaga kehidupan anak yatim akan mendapatkan balasan yang
sangat istimewa, maka orang-orang yang menelantarkan mereka dan
merusak hartanya juga akan mendapatkan balasan dan ancaman yang
sangat pedih, yaitu masuk ke dalam neraka. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

ُ ُ‫ظ ْلما ً إِنَّ َما يَأ ْ ُكلُونَ فِي ب‬


ً ‫طونِ ِْ ْم نَارا‬ ُ ‫إِ َّن الَّذِينَ يَأ ْ ُكلُونَ أ َ ْم َوا َل ْاليَتَا َمى‬
ً ‫س ِعيرا‬َ َ‫صلَ ْون‬ ْ ‫س َي‬
َ ‫َو‬

Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim


secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan
mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS
An-Nisa’ [5]: 10).

10. Berzina
Diantara perbuatan paling tidak beradab sekaligus merupakan
kejahatan besar, zina merupakan perbuatan paling tak senonoh yang-

6
menggambarkan betapa akal sehat pelakunya tidak berjalan sama
sekali. Padahal, Allah SWT telah memberikan jalan yang halal melalui
adanya sebuah pernikahan.

Perbuatan zina merupakan borok yang tidak hanya merugikan diri


sendiri tetapi juga orang lain dan lingkungan. Oleh sebab itu, jelas
sudah bahwa hukum berbuat zina adalah haram dan merupakan dosa
besar.

Allah SWT juga melarang dengan jelas perbuatan zina seperti firman-
Nya dalam surat Al Isra ayat 32:

َ ‫س ۤا َء‬
‫سبِي ًْال‬ َ ‫شةً َۗو‬ ِ َ‫الز ٰن ٰٓى اِنَّهٗ َكانَ ف‬
َ ‫اح‬ ِ ‫َو ََل ت َ ْق َربُوا‬
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh
suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."

C. Hukuman Bagi Orang yg Melakukan Dosa Besar di Dunia Dan Akhirat


Dalam Islam, hukuman bagi orang yang melakukan dosa besar
dapat mencakup aspek-aspek berikut:

1. Di Dunia:

 Hukuman Hudud: Dalam Islam, ada konsep hukuman hudud yang


merupakan hukuman tegas untuk beberapa dosa besar seperti zina
(perzinaan), qadhf (menuduh zina tanpa bukti), sariqah
(pencurian), hirabah (perampokan dengan kekerasan), murtad
(murtad dari agama Islam), dan lain-lain. Hukuman ini dapat
mencakup cambuk, rajam (dilempari batu), atau hukuman fisik
lainnya, tergantung pada jenis pelanggaran.

 Hukuman Ta'zir: Selain hukuman hudud, ada juga hukuman ta'zir,


yaitu hukuman yang ditentukan oleh otoritas berwenang sesuai
kebijaksanaan mereka untuk dosa-dosa yang tidak diatur secara
khusus dalam hukum hudud.

7
2. Di Akhirat:

Neraka: Orang yang melakukan dosa besar dan tidak bertaubat di dunia
mungkin dihadapkan pada hukuman di akhirat, seperti masuk neraka.
Neraka dalam Islam dijelaskan sebagai tempat siksaan yang sangat pedih
bagi orang yang tidak bertaubat dan tidak memperoleh ampunan Allah.

Hisab : Setiap perbuatan baik atau buruk akan dihisab (diperiksa) dan
dicatat di kitab amal perbuatan seseorang. Pada hari kiamat, manusia
akan dimintai pertanggungjawaban terhadap perbuatannya.

Penting untuk dicatat bahwa konsep-konsep ini diterapkan dengan prinsip


keadilan dan kebijaksanaan. Dalam banyak kasus, Islam juga
menekankan pentingnya taubat (bertobat) dan memohon ampunan Allah,
yang dapat menghapus dosa-dosa besar asalkan dilakukan dengan tulus
hati. Hukuman di akhirat diyakini sebagai bentuk keadilan ilahi dan
penyelesaian akhir bagi perbuatan baik dan buruk di dunia.

8
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Secara umum, dalam banyak tradisi agama dan etika, dosa besar
dianggap sebagai tindakan yang merugikan dan bertentangan dengan nilai-
nilai moral. Namun, terkadang kita dapat menarik hikmah atau pelajaran
dari pengalaman dosa besar, meskipun ini tidak bermaksud bahwa dosa
besar sendiri memiliki nilai positif. Berikut adalah beberapa potensi
hikmah yang dapat diambil:

1. Kesadaran dan Pertobatan:


Pengalaman dosa besar dapat menjadi panggilan untuk merenung dan
menyadari kesalahan yang telah dilakukan. Ini dapat menjadi awal dari
perjalanan pertobatan, di mana seseorang berusaha memperbaiki diri dan
mendekatkan diri kepada nilai-nilai yang benar.
2. Penguatan Keimanan:
Melalui kesalahan yang dilakukan, seseorang dapat merasakan
kelemahan manusiawi dan kebutuhan akan bantuan dari Yang Maha
Kuasa. Dalam konteks agama, dosa besar dapat memperkuat hubungan
dengan allah swt. melalui pertobatan dan pencarian rahmat.

2.2 Saran
Untuk mengendalikan diri agar terhindar dari perbuatan dosa, terdapat
beberapa upaya yang dapat dilakukan menurut sumber yang ditemukan.
 Minta Bantuan dan Perlindungan kepada Allah SWT
Sebagai Muslim, mintalah bantuan dan perlindungan kepada Allah SWT.
Luangkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan
membaca Alquran dan berzikir.
 Menjauhi Perbuatan Dosa Menurut Imam Ghazali
Agama terdiri dari melakukan perintah dan menjauhi larangan. Menjauhi
perbuatan dosa dapat dilakukan dengan menghindarinya dan berdoa.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.islampos.com/10-macam-dosa-besar-menurut-al-quran-31261/
Dosa Besar dalam Islam dan Hukumannya - DalamIslam.com
7 Dosa Terbesar Dalam Islam - Islampos
Rangkuman Dosa Besar dalam Islam: Membunuh, Syirik, hingga Durhaka
(tirto.id)
Kaidah Dosa Besar dan Dosa Kecil (muslim.or.id)
13 Hadits Tentang Dosa Besar dan Penjelasannya 2023 - Mustafalan
10 DOSA BESAR MENURUT QURAN DAN HADITS - ISLAM ISLAMI

10

Anda mungkin juga menyukai