Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

AKHLAK TERCELA (MADZMUMAH)

Oleh:

PUTRI RIZKI ARYANI (12060122460)

ANJELITA AINI (12060126087)

TIARA NUR OKTAVIANA (12060122829)

Dosen Pengampu:

BAMBANG SUPRADI, M.Pd. I.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Akidah
Akhlak ini. Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai
kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
tentang ”AKHLAK TERCELA (MADZMUMAH)” dalam mata kuliah Akidah Akhlak.

Makalah ini berisi tentang “AKHLAK TERCELA(MADZMUMAH)”. Manusia yang


hidup di dunia haruslah menjauhi sifat tercela karena banyaknya kemudhorotan di dalam nya
dan harus senantiasa melakukan perbuatan baik agar terjauh dari marahnya allah swt.

kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan
ilmu dan pengetahuan yang kami dapatkan, maka kritik dan saran yang membangun, sangat
kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi para
pembacanya.

Pekanbaru, Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I (PENDAHULUAN).................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................4
C. TUJUAN..........................................................................................4

BAB II ( PEMBAHASAN).................................................................................5
A. PENGERTIAN AKHLAK TERCELA........................................5
B. MACAM MACAM AKHLAK TERCELA.................................6
1. AKHLAK TERCELA TERHADAP ALLAH........................6
2. AKHLAK TERCELA TERHADAP KELUARGA.............10
3. AKHLAK TERCELA TERHADAP DIRI SENDIRI..........10
4. AKHLAK TERCELA TERHADAP KELUARGA.............11
5. AKHLAK TERCELA LAINNYA.........................................16

BAB III...............................................................................................................20
KESIMPULAN.......................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, manusia mempunyai dua akhlak yaitu akhlak
mahmudah dan akhlak madzmumah. Akhlak mahmudah adalah akhlak
terpuji, sedangkan akhlak madzmudah adalah akhlak tercela. Akan tetapi, umat
manusia didunia ini banyak melakukan akhlak madzmumah daripada akhlak
mahmudah, karena banyak umat manusia yang tergoda oleh hasutan setan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang akhlak madzmumah dan macam-
macamnya, akan kita dibahas dan kita dijelaskan pada pembahasan makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akhlak madzmumah?


2. Apa macam-macam akhlak madzmumah?

C. Tujuan
Untuk masyarakat mengetahui dan mempelajari akhlak madzmumah dan cara
untuk menghindari akhlak madzmumah.

4
BAB II
PEMBAHASAN
AKHLAK TERCELA
(AKHLAK MADZMUMAH)

A. PENGERTIAN AKHLAK TERCELA (AKHLAK MADZMUMAH)


Secara etimologi, kata madzmenah berasal dari bahasa Arab yang artinya tercela.Oleh karena
itu, akhlak madzmumah artinya akhlak tercela. Istilah akhlak Madzmumah digunakan dalam
beberapa kitab akhlak, seperti Ihya’ Ulimuddin dan Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah.
Semua bentuk perbuatan yang bertentangan dengan akhlak terpuji, disebut akhlak tercela.
Akhlak tercela merupakan tingkah laku yang tercela yang dapat merusak keimanan
seseorang, dan menjatuhkan martabatnya sebagai manusia Akhlak tercela juga menimbulkan
orang lain merasa tidak suka terhadap perbuatan tersebut.
Akhlak tercela adalah akhlak yang bertentangan dengan perintah Allah.Dengan demikian,
pelakunya mendapat dosa karena mengabaikan perintah Allah . Adapun dosa yang dilakukan
oleh para pelakunya dikategorikan menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil
Para ulama fugaha sepakat, bahwa dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam hukuman
dunia, azab di akhirat, dan dilaknat oleh Allah dan Rasulullah Saw. Dosa yang pelakunya
diancam dengan hukuman dunia, misalnyamencuri, korupsi, merampok, dan membunuh.
Adapun dosa yang pelakunya ancam dengan siksa di akhirat, seperti kemunafikan, kebatilan,
dan lalai mengerjakan Shalat (QS. Al-Muddatstsir (74): 42-43)
Selain itu, ada pula ulama yang berpendapat bahwa dosa besar adalah dosa yang akibat
buruknya atau kerusakan yang ditimbulkan cukup besar.
Di samping merugikan orang lain, pelaku dosa besat juga tidak akan disenangi ieh
masyarakat.Dosa-dosa besar tersebut dapat dihapus dan pelakunya mendapatkan ampunan
dari Allah, hanya dengan taubatan nashuha (cobat dengan sungguhungguh)
Firman Allah : ‫بة األنيت المو نويا إي هلل وية تصوا عتي ريكم أن يكفر عم مالة و لحط مت قر من نهيا األنهر يوم ال‬
‫ قدير‬،‫حترى أن الي األنين امو عدة ورهم بتي بي أنديم وأنمنم ( تن ن م الون اغعر آتا أنف على كل شي‬
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yung semurni-
murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari
ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang orang yang beriman bersama dengannya;
sedang cahaya mereka nemancat di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
berkata, "Ya Tuhan kami, sempumakanlah untuk kami cahaya kami dan ampuamilah kami:
sungguh. Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim (66): 8)

5
Akhlak tercela merupakan perilaku yang tidak baik oleh karena itu,perilaku ini harus dijauhi
karena tidak membawa manfaat bagi pelakunya.Banyak keterangan yang menjelaskan
perintah menjauhi akhlak tercela dan pelakunya, di antaranya sabda Rasulullah Saw :
Sesungguhnya akhlak tercela merusak kebaikan, sebagaimana cuka merusak madu.
(HR. Ibnu Abi Ad-Dunya)
B. MACAM-MACAM AKHLAK TERCELA
Segala macam bentuk akhlak tercela dilarang oleh agama. Perbuatan akhlak tercela apabila
dilakukan, akan memperoleh dosa dari Allah. Oleh karena itu, akhlak tercela hendaknya
dihindari oleh setiap muslim.
Di antara perbuatan akhlak tercela adalah asy-syirk (syirik), al-kafr (kufur), tidak percaya
kepada Allah), nifak (munafik), fasik (melupakan Allah), ananyach (egoistis), al-bukhl
(bakhil), al-khi anah (khianat), azh-zhulmaa (aniaya), al-ghadhab (marah), al-kadzbu
(menipu), al-ghihah (mengumpat), al-hasad (dengki), at takabur (sormbong), gazhun nafsi
(membunuh), as-siraah (mencuri), ar-miya’ (pamer, ingin dipuji), dan an-namimah (adu
domba).
Berikut ini sebagian dari contoh akhlak madzmumah atau akhlak tercela.
1. Akhlak Tercela terhadap Allah
Akhlak tercela terhadap Allah adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah.Di antara
akhlak tercela terhadap Allah, adalah syirik (menyekutukan Allah).Kufur (tidak percaya
kepada Allah), nifak (munafik), dan fasik (melupakan Allah).
a. Syirik
Secara etimologi syirik berarti menyamakan dua hal. Adapun menurut isilah, terdapat
beberapa pengertiar. Secara umum, syirik didefinisikan sebagai sikap atau perbuatan
menyamakan sesuatu dengan Allah, dalam hal-hal yang secara khusus hanya dimiliki Allah.
Berdasarkan pengertian secara umum tersebut, syirik terbagi menjadi tiga,Yaitu :
1) asy-syirk fi ar-mububryyah, yaitu menvamakan Allah dengan makhluk.Nya mengenai
sesuatu yang berkaitan dengan pemeliharaan alam; 2) asy-syirk A al-uluhiyyah, yaitu
menyamakan Allah sdengan makhluk-Nya dalam ha ketuhanan; 3) asy-syirik fi al-asma’ wa
ash-shifat, yaitu menyamakan Allah engan makhluk-Nya dalarm hal nama dan sifat.

Dalam kajian teologi, syirik terbagi menjadi dua macam, yaitu syirik akbar svirik besar) dan
syirik ashgar (syirik kecil). Syirik akbar adalah menjadikan ekutu selain Allah 3, kemudian
menvembahnya. Pelaku syirik ini keluar dari Islam, dan segala amal baiknya terhapus. Jika si
pelaku mati dalam keadaan seperti itu, ia akan abadi dalam neraka Jahannam. Adapun syirik
ashgar, adalah
Setiap perbuatan yang menjadi perantara menuju syirik akbar, atau perbuatan wang dikatakan
syirik oleh nash, tetapi tidak sampai mencapai derajat syirik kbar. 4 Berikut ini perbedaan
antara syirik besar dan syirik kecil.

6
1) Syirik besar tidak akan diampuni Allah , kecuali melalui tobat yang sebenarnya.
Adapun syirik kecil, diampuni atau tidaknya bergantung pada kehendak-Nva.
2) Syirik besar akan menghapus seluruh amal baik, sedangkan syirik kecil tidak sampai
menghapus seluruh amal baik, kecuali perbuatan-perbuatan yang menyertainya.
3) Syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam, sedangkan syirik kecil
tidak.
4) Syirik besar menyebabkan pelakunya abadi dalam neraka, sedangkan syirik kecil
sama seperti dosa-dosa lainnya.

b. Kufur
Secara etimologi, kufur berarti menutupi. Kufur merupakan kata sifat dari kafi.
Dengan kata lain, kafir adalah pelakunya, sedangkan kufur adalah sifatıya Menurut
terminologi, kufur berarti mengingkari adanya Allah dan segala jaran-Nya yang disampaikan
oleh Nabi. Dalam hal ini, mengingkari atau tidak mensyukuri nikmat yang dikaruniakan
Allahjuga termasuk kufur.
Kufur terbagi menjadi dua jenis, yaitu kufur besar dan kufur kecil. Kufur sar adalah
perbuatan yang menyebabkan pelakunya keluar dari agara Islam an abadi dalam neraka.
Dalil tentang larangan berbuat syirik, antara lain firman Allah
‫فمن كان يرنوا لقاة تيه فلعقال عال صلحا وال بيترف بعيادة ربيهة = أحا‬
Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan
kebaikan dan janganlah ia mempersekutukan dengan sesudtu pun dalam beribadah kepada
Tuhannya. (QS. Al-Kahf (18): 110)
‫ان االلة يع ي مكتيلة بيه ويقير ما كون ذلف لمن ينشا ومن يترق باله فقد أقترى اإليا عظيماه‬
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan Nya (syirik),
dan Dia mengampuni apa (dosc) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia keherdaki.
Barangsiapa nempersekutukan Allah, maka sungguh, ia telah berbuat dosa yang besar. (QS.
An-Nisa’ (4): 48)
Firman Allah :
‫ردن ن تقري بالم فقد حجم ل علي آلحية وماونة آثار وما الطلمو من أنصار‬
Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah
mengharamkan sturga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dar tidak ada seorang penolong
pun bagi orang-orang zalim itu. (QS. Al-Ma’tdah (5): 72)
Firman Allah
‫لون نعين اله ل يمحكوب اأسزهم الكروت‬
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan
mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah. (Q5. An-Nahl (16) : 83)

7
Dan siapakah yang lebih zalim daripaia orang yang mengaa-ainkan kebohongan kepada Allah
atau orang yang mendustakan yang hak ketika (yang hak) itu datang kepadanya? Bukankah
dalam neraka Jahannam ada tempat bagi orang orang kafir? (QS. Al-Ankabüt (29): 68)
Kufur karena enggan dan sombong, padahal tahu kebenaran risalah para rasul.
Firman Allah :
‫وقة لة المية اأنو الدم مسجوة إال الس ألي وأتكير وان من الكفريت ان‬
Dan (ingatlah) ketika Kami berfimam kepada para malaikat, “Sujudiah kamue keptida
Adam!” Maka mereka puon sujud kecuadi Iblis. La menolak dan menyomborgkuan diri, dan
ia termasuk golongan yang kafr. (OS. Al-Bagarah (2): 34)
Kufur karena ragu, yaitu ragu-ragu terhadap kebenaran para rasul Firman Allah :
(‫ قال ما أكن أن تيد هنده أبدا ( وأكا التة القمه ون ب––د الي ي اليح––دن خيرابته––ا مقلب ق–ال ل ماي––د م––و‬.‫ودج جتنه و الم لنفمية‬
‫خاوردة الفرت باألدي حلف من ترب نم مین لة و الرا أك م الد ني وال ألشرلك ري أحداا‬
Dan ia memasuki keburnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan
kafir); ia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama lamanya, dan aku kira hari
Kiamat iu tidak akan datang, dan sekiranya aku diseribalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan
mendapat tempat kemibai yang lebih baik daripada in.” Kawannya (yang beriman) berkata
kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang
menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, laiu Dia menjadikan engkau
scorang laka-laki yang sempurma? Tetapi aku (percaya bahwa),Dialah Allah, Tuhanku, dan
aku sidak mempersekutukan Tuhanku dengaon sesuatu puan. (QS. AlL-Kahf (18): 35 38)
Kufur karena berpaling, yaitu berpaling secara menyeluruh dar agama danapa yang dibawa
para rasul Firman Allah : ‫اا التمو األرن عا ايتها ال بالحق أجل شستي والدين كو عا أدنروا معرضون ه‬
Kami tidak menciptakam langit dan buemi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan
dengan (tujuan) yang benar dan dalam wakrtu yang ditentukan.Namun orang-orang yang
kafr, berpaling dari peringatan yang dibenkan kepada mereka. (QS. Al-Ahgaf (46): 3)
Kufur karena nifak (nifak i'tigadi), yaitu menampakkan keimanan dan menyembunvikan
kekufuran. Firman Allah : ‫دي أيم الشوائم لوا فيع عى قوم فهة ال يقون‬
Yang demikian itu karena sesungguhrya mereka telah beriman, kemudian, menjadi kafir,
maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat miengerti. (QS. Al-Munafigun (63):
Adapun kufur kecil, adalah kufur yang tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama
Islam, Pelakunya hanya mendapatkan ancaman yang keras. kufur kecil adalah dosa-dosa
yang disebutkan di dalam Alquran dan sunnah tagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai
derajat kufur besar. Firman Allah ‫لون نعين اله ل يمحكوب اأسزهم الكروت‬
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan
mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah. (Q5. An-Nahl (16) : 83)

8
c. Nifak (Munafik)
Nifak adalah menampakkan sikap, ucapan, dan perbuatan yang sesungguhnya bertentangan
dengan apa yang tersernbunyi dalam hatinya. Misalnya, berpurapura memeluk agama Islam,
padahal dalam hatinya kufur (mengingkari). Orang yang berperilaku nifak disebut munafik
Dengan kata lain, nifak adalah menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang
terkandung di dalarri hati. Acas dasar itu, Allah mengingatkan bahwa orang-orang munafik
iru orang fasik.
Fiman Allah :
‫المتفقون والمنفقت بعضهم من بعض يأموت بألمنر وبتوت عن المعوف وقضوت أيي شوا اله فنم انت المنفقين هم الفيقوت‬
Orang-orang menafik iaki-laii dan perernptuan, satu dengcon yang iain adalah (sama),
mereka metyurh (berbnat) yang mungkar dari mericegah (perbuatan) yang makruf dan
mereka menggenggankan tangannya (kikir). Merekc telah melupakam kepada Allai, maka
Alah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang
fasik. (OS. At-Taubah (9): 67)
Nifak terbagi menjadi dua jenis, yaitu nifak i’tigadi dan nifak anali. Nifak i’tigadi adalah
nifak besar, yang pelakunya menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran
dalam hainya. Nifak jenis ini menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam dan abadi
dalan neraka. Allah menyifati pelakunya dengan sifat-sifar buruk, seperti kafir, tidak
memiliki irnan, mengolok-Olok Islam dan pemeluknya, dan cenderung kepada musuh Allah .
Nifak i’tiaadi ini ada enam macam, yairu
1. Mendustakan Rasulullah Saw
2. Mendustakan sebagian apa yang dibawa Rasulullah
3. Membenci Rasulullah Saw
4. Membenci sebagian apa yang dibawa Rasulullah Saw
5) merasa gembira dengan kemunduran agama Rasulullah Saw, dan
6) membenci kemenangan agama Rasulullah Saw
Nifak amali, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang yg munafik, tetapi
dalam hatinya masih terdapat iman. Nifak jenis ini tidak enyebabkarı pelakunya keluar dari
agama Isiam, tetapi merupakan washilah (perantara) kepada yang demikian. Pelakunya
berada dalam keadan imanfak. Jika perbuatan nifaknya lebih banyak, hal itu bisa
menjerumuskar kelam nifak yang sesungguhnya.
d. Fasik
Fasik yaitu melupakan Allah . Orang yang fasik akan neninggalkan kewajibanwajiban
agamanya, seperti meninggalkan shalat lima waktu, meninggalkar kat, meninggalkan puasa,
tidak bertobat, bahkan sampai berbuat riddah -yaitu cluar dari Islam yang ditunjukkan dari
sikap mental, ucapan, dan perbuatan.
Firman Allah:
(‫او كوة األمين تو ألة اسهم ألم أولك م الفسقو‬

9
Dan janganlah kamut seperti orang-orang yang hupa kepada Allah, shinga Allah menjadikan
mereka lupa akan diri sendiri. Mereka iculah orang-orang fasik.
(QS. Al-Hasyr (59): 19)
2. Akhlak Tercela terhadap Keluarga
Akhlak tercela dalam keluarga, di antaranya durhaka kepada kedua orangtua. Prilaku durhaka
kepada kedua orangtua tersebut, misalnya:
A. Melakukan penganiayaan terhadap fisik kedua orangtua.
B. Mencaci-maki atau melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati kedua
C. Mengancam kedua orangtua agar memberikan sejumlah uatng acau benda, padahal kedua
orangtuanya tidak mampu.
D. Menelantarkan kedua orangtuanya yang berada dalam kemiskinan, padahal anaknya hidup
berkecukupan dan mampu memberikan pertolongan kepada kedua orangtuanya.
E. Anak menjauhi kedua orangtua dan tidak mau menjenguk mereka. Hal ini biasanya karena
status sosial anak lebih tinggi dari orangtuanya, sehingga sang anak merendahkan kedua
orangtuanya.
F. Akibat buruk dari durhaka kepada kedua orangtua, akan menimpa orang tua dan anaknya
yang durhaka tersebut. Kedua orangtua akan merasakan penderitaan sebab didurhakai anak.
Sementara anaknya yang durhaka, akan mendapatkan balasan di akhirat, berupa siksaan di
neraka.
Sabda Rasulullah:
‫الف لي ي اللون وعطة هللا في متعط الولدنين‬
Keridhaan Allah tergantuang kepada keridhaan kedua orangtua dan kemurkaan Allah
tergantung kepada kernurkaan kedua orangtua. (HR. At-Tirmidzi
3. Akhlak Tercela terhadap Diri Sendiri
Akhlak tercela terhadap diri sendiri, adalah akhlak tercela yang objek atau sasarannya adalah
diri sendiri. Akhlak tercela ini merupakan perilaku yang buruk, karera dengan perbuatannya
tersebut dapat merugikan dan menjatuhkan diri sendiri.
Di antara akhlak tercela terhadap diri sendiri, antara lain bunuh diri, at-takabur (sombong),
hasad (dengki), ghadab (marah), ghibah (mengumpat), dan riya’ (pamer)
a. Bunuh Diri
Membunuh diri sendiri dengan cara apa pun, merupakan perbuatan yang dilarang Allah SWT,
haram hukumnya, dan termasuk dosa besar. Hal ini ridak terlepas dari realitas bahwa yang
berhak menghidupkan dan mematikan hanyalah Allah SWT
Firman Allah SWT:
‫ومن بيقل موما معد مراو جهم حخال فيا وغضيب أآله عليه (ولعنه وأعد ل عدا عظيما‬

10
Dan barangsiapa membnnuh seorang yang beriman dengan sengja, maka balasan nya ialah
neraka Jaharnan, ia kekal di dalamnya Alah murka keptadamya, dan melaknatrya serta
menyediakan azab yang besar baginya. (QS. An-Nisa’ (4): 93)
Membunuh merupakan tindak kejahatan yang pertama kali diadili di peadilan akhirat.
Rasulullah bersabda:
.‫أول ما ات ب النية الماة ول ما يضي بين االس في اليماء‬
Perbuatam yang pertama kali dinisab Allah di alam aikharat adilah shaiat. Sedangkan perkara
yang mula-mula diadili antara sesama manusia ialah pertumpahan darah. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Ditinjau dari segi perbuatannya, pembunuhan dibagi menjadi tiga macam.
1) Pembunuhan yang disengaja atau direncanakan dengan menggunakan senjata, tangan
kosong, atau lainnya yang dapat menghilangkan nyawa seseorang.
2) Pembunuhan seperti disengaja, yaitu pembunuhan yang tampaknya seperti disengaja,
tetapi sebenarnya tidak
3) Pembunuhan vang tidak disengaja.
Menurut hukum Islam, sanksi pelaku pembunuhan adalah hukuman mati ishas). Adapun
pelaksanaarnya ditentukan dengan syarat-syarat tertentu:
b. Zina
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh statu perbuatan keji, dan suatu jalan
yang buruk. (QS. Al-Isra (17): 32)
Menurut hukum Islam, pelaku zina yang termasuk ghairu muhsarn (belum menikah),
hukumnya didera (dicambuk) sebanyak 100 kali dan disingkirkan selama satu tahun. Adapun
pezina muhshan (sudah menikah) hukumnya adalah dirajam sampai mati
2) Homoseksual (Gay dan Lesbian)
Homoseksual adalah pemuasan atau penyaluran nafsu seks antara sesama jenis, laki-laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Perilaku ini merupakan perbuatan yang
haram dan termasık dosa besar. Sesungguhnya,perilaku homoseksual bertentangan dengan
fitrah manusia, serta bertentangan pula dengan norma susila dan agama
4) Qadzaf (Menuduh Zina)
Qadzaf (menuduh zina) termasuk ke dalam perbuatan kejt, yang hukumnya haram dan
merupakan dosa besar. Hal ini karena menuduh zina akat mendatangkan kerugian dan
bencana, baik bagi vang dituduh beserta keluarganya maupun bagi yang menuduh. Terlebih
jika yang dilakukannya itu merupakan gadzaf fatah-menuduh orang lain melakukan zina
tanpa adanya saksi-saksi yang dibenarkan syariat
4. Akhlak Tercela dalam Kehidupan Bermasyarakat
Di antara akhlak tercela dalam kehidupan bermnasyarakat, adalah membunuh, mengariaya
orang, mencuri, dan merampok. Berikut ini penjelasan secara rinc masing-masing hal
tersebut.

11
a. Membunuh
Membunuh adalah perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Membunuh orang dengan sengaja merupakan perbuatan biadab, vang hukumnya haram dan
termasuk dosa besar. Pelakunya akan dimurkai dan dikutuk oleh Allab, serta akan masuk
neraka Jahannam.
Firman Allah SWT:
‫ومن بيقل موما معد مراو جهم حخال فيا وغضيب أآله عليه (ولعنه وأعد ل عدا عظيما‬
Dan barangsiapa membnnuh seorang yang beriman dengan sengja, maka balasan nya ialah
neraka Jaharnan, ia kekal di dalamnya Alah murka keptadamya, dan melaknatrya serta
menyediakan azab yang besar baginya. (QS. An-Nisa’ (4): 93)
Membunuh merupakan tindak kejahatan yang pertama kali diadili di peadilan akhirat.
Rasulullah bersabda:
.‫أول ما ات ب النية الماة ول ما يضي بين االس في اليماء‬
Perbuatam yang pertama kali dinisab Allah di alam aikharat adilah shaiat. Sedangkan perkara
yang mula-mula diadili antara sesama manusia ialah pertumpahan darah. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Ditinjau dari segi perbuatannya, pembunuhan dibagi menjadi tiga macam.
1) Pembunuhan yang disengaja atau direncanakan dengan menggunakan senjata, tangan
kosong, atau lainnya yang dapat menghilangkan nyawa seseorang.
2) Pembunuhan seperti disengaja, yaitu pembunuhan yang tampaknya seperti disengaja,
tetapi sebenarnya tidak
3) Pembunuhan vang tidak disengaja.
Menurut hukum Islam, sanksi pelaku pembunuhan adalah hukuman mati ishas). Adapun
pelaksanaarnya ditentukan dengan syarat-syarat tertentu:
b. Menganiaya
Tindakan menganiaya orang dengan sengaja adalah perbuatan tercela dan merugikan orang
lain. Adapun perbuatan menganiaya dengan sengaja, misalaya memukul mata seseorang
hingga buta, atau sengaja mematahkan tangan orang tindakan tersebut merupakan perbuatan
terkutuk dan dosa.
Menurut hukum Islam, sanksi terhadap terpidana yang dengan sengaja memukul mata sampai
buta, atau mematahkan tangan dengan pedang hingga tangannya patah, adalah gishash.
Dalam hal ini, pelaku perbuatan tersebut dibutakan matanva, atau dipatahkan tangannya.
c. Mencuri
Mencuri berarti mengambil barang milik orang lain secara diam-diam. Menurut istilah figh,
mencuri adalah mengambil harta benda milik orang lain di tempat penvimpanan, secara
diam-diam atau sembunyi-sembunyi

12
Mengacu pada pengertian menurut figh tersebut, perbuatan seperti merampas, merampok,
korupsi, mengurangi timbangan, dan memperoleh harte dengan cara menipu tidak termasuk
dalam kategori mencuri. Meskipur secara esensi, berbagai perbuatan tersebut hukumnya sama
dengan mencuri, yaitu haram.
Islam mengakui adanya hak milik perseorangan dan memberikan perlindungan terhadap hak
milik tersebut. Menurur hukum Islam, pencurian termasuk tindak pidana hudud, yang
pelakunya akan dijatuhi hukuman berat oleh pengadilan. Biasanya, pelakunya akan dihukum
potong tangan, apabila pencurian yang dilakukan telah memenuhi persyaratan tertentu.
Firman Allah :
‫واألر ولواسرة األعطو أيديهما جزا ما مبا تكل من اله ولثه = عرر حک‬
Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) balasan atas perbuatarn yang mereka lakukan dan sebagai siksan dari Allah. Dan
Allah Mahaperkasa, Maha bijaksana. (OS. AL-Ma’idah (5): 38)
d. Merumpok
Merampok atau merampas ialah mengambil harta orang lain dengan kekerasan atau ancaman
senjata tajam. Bahkan tidak jarang, tindakan seperci ini disertai dengan penganiavaan dan
pembunuhan.
Merampok termasuk perbuatan haram dan dosa besar yang wajib dijauhi oleh setiap individu.
Jika dalam suatu masyarakar banyak terjadi perampokan.tenteraman. Bahkan kemakmuran
dan kesejahteraan yang mereka dambakarnarga masyarakat akan mengalami keresahan, jauh
dari kedanaian dan ke.dak akan terwujud.
Oleh karena itu, Allah menegaskan bahwa para perampok merupakar rang-orang yang
berbuat kerusakan di tmuka bumi. Mereka tergolong sebaga rabah, yaitu kelompok yang
menyatakan perang terhadap Allah dan asul-Nya. Hal ini karena perampokan yang mereka
lakukan merupakan erbuatan melawan hukum Allahf, sekaligus melawan masyarakat yang
dilindungii hukum
Jadi, perbuatan merampok, merampas, atau menggarong harus dijauhi deh umat Islam. Sebab
perilaku akhlak tercela ini merugikan orang lain dan ermasuk perbuatan dosa, yang akan
mendapat balasan siksaan dari Allah di khirat
Firman Allah SWT :
‫ ويس––تعون في األرض فس––ادا أن وق––را أ أوا أ تق––ط أنبي––د وأرجلم من جلفي أو ينف––وز‬،‫أن––ام ج––روزا أنين خ––ارون هللا وس––وله‬
‫(األض دذلك ه خزى ف األذتي ولهمي األخرة عذاث عظي‬
Hukman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuart kerusakan di
bumi hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau
diasingkan dari tempat kediamannya. Yang derikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan
di akhirat mereka memdapat azab yang besar. (Q5. Al-Ma’idah (5): 33)
e. Korupsi
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi arti kesucian, sehingga sangatlah rasional
jika memelihara keselamatan harta termasuk menjadi rujuan Pokok hukum Islam. Hal ini

13
tidak lain karena mengingat harta mempunyai dua dimensi vairu dimensi halal dan dimensi
haram. Dalam persoalan ini.
Perilaku korupsi adalah harta berdimensi haram. Korupsi merupakan wujud manusia yang
tidak memanfaatkan keluasan dalam memperoleh rezeki Allah.
Secara teoretis, kedudukan korupsi merupakan tindakan kriminal (inayah atau jarimah) di
mana bagi pelakunya diancam dengan hukuman hudud dan juga hukuman takzir (denda)
Korupsi dalam Islam terbagi dalam beberapa dimensi, yaitu risywah (suap),saraqah
(pencurian), al-gasysy (penipuan), dan khianat (penghianatan).
Pertama, korupsi dalam dimensi risywah (suap) merupakan perbuatan yang tercela dan
merupakan dosa besar yang dilaknat oleh Allah. Islam tidak menentukan apa hukuman bagi
pelaku suap. Akan tetapi, menurut ahli hukutn Islam, bagi pelaku suap-menyuap ancaman
hukumannya berupa hukuman takzin (jarimah ta’z) yang disesuaikan dengan peran masing-
masing dalam kejahatan.
Suap adalah ihwal memberikan sesuatu kepada orang yang berkuasa ataupegawai, dengan
tujuan supaya yang menyuap mendapat keuntungan dari itu atau dipermudah urusannya oleh
yang disuap. Jika praktik suap itu dilakukan dalam ruang lingkup peradilan atau proses
penegakan hukum, hal itu merupakan kejahatan yang berat. Seorang hakim yang menerima
hadiah, berarti ia telah memakan barang harami, dan dengan menerima suap, ia telah
melanggar akhlak Islam
Kedua, korupsi dalam dimensi saragah (pencurian). Pencurian berarti melakukan suatu
tindakan terhadap orang lain secara tersembunyi. Pencurian bisa juga diartikan sebagai suatu
tindakan mengambil harta orang lain dalam keadaan sembunyi-sembunyi, tanpa
sepengetahuan pemiliknya. Jadi, pencurian adalah mengambil barang milik orang lain dengan
cara melawan, hukum atau melawan hak dan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Seperti halnva
korupsi yarg mengarmbil harta dengan cara melawan hak dan tanpa sepengetahuan pemilikny
(rakyat/masyarakat). Dalam Islarm, ancaman terhadap pelaku pencurian telah ditentukan
dengan jelas.
Firman Allah SWT :
‫واأتشر االرة فافطو أيها جرزة بما امبا تكل من أهلل ولمه عر حکي‬
Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka laksanakan dan sebagai siksaan dani Allah.
Dan Allah Mahu kuaasa, Maha bijaksana Aku (QS. A-Mä’idah(5): 38)
Sehubungan dengan hukuman potong tangan dalam saragah (penicutian).terdapat perbedaan
pendapat apakah juga berlaku terhadap perilaku korupsi.karena tidak persis sana antara
pencuti dan koruptor.
Ketiga, korupsi dalam dimensi al-gasysy (penipuan). Berdasarkanı sabda Rasulullah , Allah
mengharamkan surga bagi orang-orang yang melakukan renipuan. Teriebih penipuan itu
dilakukan oleh seorang penimpin yang menghianati rakyatnya. Seorang pemimpin
seharusnya melindungi rakyatnya dan mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Adapun
koruptor berarti ia telah menipu rakyat atau negara dengan cara menggelapkan harta benda
milik rakyat untuk kepentingan pribadi.
14
Keempat, korupsi dalam dimensi khiariat (penghianatan). Korupsi sebenarnya adalah bentuk
khianat (pengkhianatan), khianati berkecenderungan mengabaikan, menvalahgunakan, dan
menyelewengkan tugas, wewenang dan kepercayaan yang diamanatkan kepada dirinya.
Khianat adalah perilaku mengingkari amanat dan kewajiban yang seharusnya dipenuhi.
Perilaku khianat akan menvebabkan permusuhan di antara sesama, karena orang vang
berkhianat selalu mernutarbalikkan fakta. Khianat juga mengakibatkan terjadinya destruksi.
Baik secara moral, sosial, maupun secara politik-ekonomi. Islam melarang keras rang-orang
yang beriman berbuat khianat, baik terhadap Allah, Rasul, serta erhadap sesamanya
Firman Allah SWT :
( ‫بال االن الوال لكخو أألة األشول تحوا أمتم وأشم تعلمون‬
Wahai orang-orang yang berinani Janganiah karnu mengkhimnari Allah dan Rasul dan (juga)
kamu mengkhianati camanat yang dipercayakan kepadmia sedang kamu mengetahui. (QS.
Al-Anfal (8): 27)
Dengan demikian, korupsi (dengan berbagai nama dan istilahnya) dalam Islam digolongkan
sebagai suatu perbuatan yang tercela. Pelakunya dikualifikasikan sebagai orang-orang yang
munafik, zalim, fasik, dan kafir, serta merupakan dosa besar yang ancaman hukumannya
adalah had, takzir, dan diancam masuk neraka. Maka jelaslah bahwa perbuatan korupsi
merugikan banyak orang termasuk institusi dan negara. Perbuatan korupsi jelas dilarang
dalam akhlak Islam, karena tidak sesuai dengan perilaku dan akhlak Islam yang menjunjung
tinggi kepercayaan kepada seorang muslim.
Firman Allah SWT :
‫زي لكا أمولكم بيتكم باتبطل وتذلوا بها إلى األكام أل= را ول اأاس الن وأات تلمن‬
Dan jangarlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang bati, dan (janganlah)
kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat
memakan sebagian harta orang lain itt dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-
Bagarah (2): 188)
Ayat di atas secara jelas melarang kita untuk mengambil harta orang lain dengan cara-cara
yang tidak benar. Dari sini, jelas mengambil harta yang bukan miliknya -termasuk di
antaranya korupsi- adalah haram hukumnya, sama haramnya dengan berzina, membunuh, dan
semacamnya yang dilarang dalam ajaran İslam.
Firman Allah SWT :
‫توت جرة فن راض مشكم وال نلو أعشدم إن هللا كان بخ زجيما‬: ‫أاة اأندي الموا أل أكا أولكم بيتكم باتبطل إأل أن‬
Wahai orang-orang yang berimani Janganlah karud saling mernaluan harta sesama mu
dengan jalan yang batil (ridak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku
Atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh,
Allah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa’ (4): 29)
Korupsi termasuk perbuatan menyalahgunakan jabatan, sedangkar jabatan dalah amanat yang
wajib dijaga. Segala bentuk penyalahgunaan jabatarı untuk iepentingan pribadi, keluarga,

15
atau golongan termasuk perbuatan tercela dan nelanggar amanat. Misalnya, menerima hadiah,
konisi, atau berbagai istilah sejenis yang berorientasi pada kecurangan.
Sabda Rasulullah Saw :
‫من العاة ال ل ي فنا را فنا أخ بقد ذلك فيو غلول‬
Barangsiapa yang kami angkat menjadi karyawan unuk mengerjakan sesuatu,dan kami beri
upah menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih dari upah yang semestinya, maka itu
namanya korupsi. (HR. Abu Dawud)
Semua komisi yang diterima seorang petugas dalam rangka menjalankan rugasnya bukanlah
menjadi baknya. Misalnva, seorang kepala bagian perlengkapan membeli barang-barang
untuk keperluan kantor, maka potongan harga yang diberikan pedagang bukanlah menjadi
miliknya, melainkan menjadi milik kantor. Karena petugas tersebur bukan pedagang
perantara, tetapi petugas rang digaji untuk pengadaan barang-barang keperluan tersebut.
Akhlak Islami lebih mementingkan nilai-nilai amanar dan kejujuran, karena jabatan adalah
amanat yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
5. Akhlak Tercela Lainnya

1) Takabur (Sombong)
Takabur adalah sifat sombong dan membanggakan diri. Sifat tercela ini harus dthindari oleh
setiap muslim. Allah mengutuk perbuatan takabur dalam beberapa ayat berikut.
Firman Allah :
‫تاشرف عن ابي ألذين تكلورت في األزض يغر الحي‬
Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan
diri di bumi tanpa alasan yang benar. (QS. Al-A’raf (7): 146)
2) Sifat Dengki (hasad)
Dalil dalam Al Qur’an :
Artinya : “Mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah berikan
kepadanya.” (QS. An-Nisa’ ayat 54 )
Menurut bahasa dengki berarti benci, tidak suka karena sesuatu yang sangat baik berupa
keberuntungan jatuh pada orang lain. Secara istilah, dengki adalah rasa benci dalam hati
terhadapa kenikmatan orang lain dan disertai maksud agar nikmat itu hilang atau pindah
kepadanya. Hukumnya sifat dengki itu haram. Orang dengki tidak segan-segan mencari tipu
daya untuk menghilangkan nikmat orang lain dan merebutnya. Biasanya orang yang dengki,
hidup mereka tidak tenang selalu dirasuki perasaan yang was-was dan tidak lepas dari
azab dunia maupun akhirat.
Adapun tanda-tanda orang yang bersifat dengki, antara lain :
a. Tidak senang mendapatkan orang lain kebahagiaan.
b. Suka mengumpat, mencela, dan menfitnah orang lain.
c. Bila berbicara, ucapannya selalu membuat orang lain sakit hati.

16
d. Suka mencaci maki, bersifat angkuh, congkak, sombong dalam ucapan dan
perbuatannya.
Bahaya akibat sifat dengki, antara lain :
e. Hati yang merasa gusar dan tidak tentram.
f. Perasaan iri hati yang terus menerus, apabila diketahui yang
bersangkutan dapat menimbulkan percecokkan
g. Biasanya pelaku sering bohong akibat perbuatannya.
Adapun cara untuk menghindari penyakit dengki, antara lain :
a. Menjauhi semua penyebabnya
b. Mewaspadai bahayanya
c. Membiasakan diri untuk memberikan dukungan posotif terhadap apa
yang dialami orang lain
d. Mempererat tali persaudaraan
e. Selalu berdzikir
Mengobati sifat dengki yaitu dengan ta’awwudz. Jika hal itu tidak berhasil maka
berwudlulah dan mandilah dengan air dingin. Oarang yang sering dengki maka berbanayk lah
istighfar .
3) Sifat Riya’
Dalil dalam Al Qur’an :
Artinya : “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya
dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi orang dari
jalan Allah. Sesungguhnya ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al- Anfal
ayat 47)
Riya’ adalah amal yang dikerjakan dengan niatan untuk dipuji oleh orang lain. Riya’
merupakan penyakit rohani yang biasanya dilakukan sebab ingin mendapat pujian
tetapi dapat menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.
Sifat riya’ dibagi atas dua bagian, yaitu :
a. Riya’ al-‘adah adalah memperkerjakan suatu amal karena menjadi kebiasaan
dengan tidak memoerlihatkan makna, rahasia, faedahnya dan tidak pula mencari
keridlhaan Allah.
b. Riya’ al-nafa’ adalah mengerjakan sesuatu amal semata untuk dilihat orang.
Ada lima yang termasuk kategori riya’, antara lain :
a. Pelaku ibadah yang memperlihatkan malan kebajikan.
b. Pemimpin yang ingin mendapat sanjungan dari bahawahannya.
c. Dosen atau guru yang merasa lebih pandai dari muridnya.
d. Siswa atau mahasiswa yang merasa ilmunya sudah banyak.
e. Ilmuan yang ingin dihormati.
Adapun golongan yang tergolong kelompok riya’, anatar lain :

17
a. Riya’ yang soal kepercayaan.
b. Riya’ dalam soal ibadah.
c. Riya’ dalam amalan sunnah.
d. Orang-orang yang menyebutkan dan menceritakan amalan-amalannya.
e. Riya’ dengan sikap dan gaya.
Berikut cara untuk menhindari sifat riya’,3 antara lain :
a. Hindari beramal didepan orang lain
b. Sering-seringlah melakukan sedekah sirri, yaitu sedekah dengan cara rahasia
c. Ingatlah bahwa Allah tidak melihat seberapa banyak amal yang kamu lakukan
tetapi seberapa baik amal yang kamu kerjakan
d. Dengan niat yang baik maka semua masalah akan terselesaikan dengan baik
juga
e. Banyak berdoa dan merasa takut dari perbuatan riya’

4) Penyakit Lidah (Ghibah)


Dalil dalam Al Qur’an :
Artinya : “Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat ayat 6)
Penyakit lidah ini penyebabnya dari diri mereka sendiri. Apabila lidah tidak dipelihara
dengan benar maka penyakit pun akan datang. Peneyakit lidah ini dapat merusak keteguhan
iman dan takwa manusia kepada tuhannya. Adapun cara mengobati penyakit lidah denga
jalan diam karena diam merupakan obat yang ampuh untuk orang yang mempunyai penyakit
lidah.penyakit lidah dapat meliputi kesalahan pembicaraan, berbohong, ghibah, memfitnah,
munafik, bermusuhan, lancang bicara, menceritakan cacat orang lain dan kecabulan.
Macam-macam penyakit lidah, anatara lain :
a. Menghina dengan berlaku sombong.
b. Menghina dengan memperlihatkan sikap baik dengan isyarat.
c. Memberi gelar buruk.
d. Mengumpat
e. Memfitnah
Apabila seseorang membawa fitnah atau kabar yang tidak menyenangkan, hendaklah kita
menerimanya dengan sikap-sikap sebagai berikut :
a. Tetap menghargai, tetapi jangan dibenarkan keran orang yang membawa
fitnahan itu termasuk golongan yang fasik.
b. Memberikan nasehat kepada orang yang menfitnah itu
c. Membencinya karena Allah
d. Jangan menaruh sangka jahat kepada orang yang menyampaikan perkataan itu
Jangan mencari-cari kebenaran perkataan yang disampaikan terkecuali jika
perkataan itu tentang kemaslahatan.

18
e. Lidah termasuk nikmat Allah yang besar dan diantaranya dijadikan oleh Allah
sebagia halus dan ganjil. Hakekatnya lidah itu kecil bentuknya namun besar
ketaatan dan kemanfaatannya. Dosa kufur dan iman tidak akan terang selain
dengan kesaktian lidah.

19
BAB III
KESIMPULAN

Secara etimologi, kata madzmenah berasal dari bahasa Arab yang artinya tercela.Oleh karena
itu, akhlak madzmumah artinya akhlak tercela. Istilah akhlak Madzmumah digunakan dalam
beberapa kitab akhlak, seperti Ihya’ Ulimuddin dan Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah.
Akhlak tercela adalah akhlak yang bertentangan dengan perintah Allah.Dengan demikian,
pelakunya mendapat dosa karena mengabaikan perintah Allah . Adapun dosa yang dilakukan
oleh para pelakunya dikategorikan menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil
Di antara perbuatan akhlak tercela adalah asy-syirk (syirik), al-kafr (kufur), tidak percaya
kepada Allah), nifak (munafik), fasik (melupakan Allah), ananyach (egoistis), al-bukhl
(bakhil), al-khi anah (khianat), azh-zhulmaa (aniaya), al-ghadhab (marah), al-kadzbu
(menipu), al-ghihah (mengumpat), al-hasad (dengki), at takabur (sormbong), gazhun nafsi
(membunuh), as-siraah (mencuri), ar-miya’ (pamer, ingin dipuji), dan an-namimah (adu
domba).
Akhlak tercela terhadap Allah adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah.Di antara
akhlak tercela terhadap Allah, adalah syirik (menyekutukan Allah).Kufur (tidak percaya
kepada Allah), nifak (munafik), dan fasik (melupakan Allah).
Akhlak tercela dalam keluarga, di antaranya durhaka kepada kedua orangtua. Prilaku durhaka
kepada kedua orangtua tersebut
Akhlak tercela terhadap diri sendiri, adalah akhlak tercela yang objek atau sasarannya adalah
diri sendiri. Akhlak tercela ini merupakan perilaku yang buruk, karera dengan perbuatannya
tersebut dapat merugikan dan menjatuhkan diri sendiri
Di antara akhlak tercela dalam kehidupan bermnasyarakat, adalah membunuh, mengariaya
orang, mencuri, dan merampok
Takabur adalah sifat sombong dan membanggakan diri. Sifat tercela ini harus dthindari oleh
setiap muslim
Menurut bahasa dengki berarti benci, tidak suka karena sesuatu yang sangat baik berupa
keberuntungan jatuh pada orang lain
Riya’ adalah amal yang dikerjakan dengan niatan untuk dipuji oleh orang lain. Riya’
merupakan penyakit rohani yang biasanya dilakukan sebab ingin mendapat pujian
tetapi dapat menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.
Penyakit lidah ini penyebabnya dari diri mereka sendiri. Apabila lidah tidak dipelihara
dengan benar maka penyakit pun akan datang. Peneyakit lidah ini dapat merusak keteguhan
iman dan takwa manusia kepada tuhannya. Adapun cara mengobati penyakit lidah denga
jalan diam karena diam merupakan obat yang ampuh untuk orang yang mempunyai penyakit
lidah.penyakit lidah dapat meliputi kesalahan pembicaraan, berbohong, ghibah, memfitnah,
munafik, bermusuhan, lancang bicara, menceritakan cacat orang lain dan kecabulan.

20
DAFTAR PUSTAKA

AL QUR’AN dan TERJEMAHAN NYA


ILMU AKHLAK , SAMSUL MURNIR AMIN
Tualeka, Hamzah, Zn. 2013. Akhlak Tasawuf. Surabaya : UIN Sunan Ampel Press
QS. An-Nahl ayat 90
QS. An-Nisa’ ayat 135 QS. As-Sajadah ayat 13
http://otakabg.blogspot.com/2011/10/akhlak-mahmudah-dan-akhlak-madzmumah.html
QS. Asy-Syam ayat 8-9
QS. Al-Fajr ayat 27-30 QS. An-Nisa’ ayat 54
http://ansharmuslim.wordpress.com/2013/05/31/5-tips-menghindari-sifat-riya/ QS. Al-Lail
ayat 4
QS. Lukman ayat 18-19 QS. Al-Anfal ayat 47 QS. Al-Hujurat ayat 6

21

Anda mungkin juga menyukai