( BAKHIL )
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala
karunianya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini tidak bisa selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak
pihak. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada kak Luthfiah mahmudah
atas tugas yang telah diberikan. Dengan tugas ini, ada banyak hal yang bisa kami
pelajari melalui dalam makalah ini. Makalah dengan judul “bakhil” disusun untuk
memenuhi tugas mata pelajaran akidah akhlak. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan juga bagi para pembaca.
Bakhil, sebuah kata yang berasal dari bahasa arab yang dalam bahasa
Indonesia berarti kikir atau pelit. Bakhil adalah sifat yang harus dihindari oleh
setiap muslim, karena kebakhilan adalah sikap egois yang dilarang oleh Islam,
tercela dan berakibat buruk baik di dunia maupun di akhirat.Orang yang memiliki
sikap bakhil menganggap bahwa harta adalah satu-satunya, sehingga sikap bakhil
itu baik untuk mencapai tujuannya. Padahal Allah sudah mengingatkan dalam
surat Ali Imran ayat 180; Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan
harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi
mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya di
hari kiamat.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PRMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Pengertian Bakhil.................................................................................................6
B. Dasar Larangan Bakhil........................................................................................7
C. Bahaya Perilaku Bakhil.......................................................................................7
D. Contoh - Contoh Bakhil.......................................................................................9
E. Cara Menghindari Sifat Bakhil...........................................................................9
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran adalah mukjizat paling sempurna yang diberikan oleh Allah swt.
Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril
secara berangsur-angsur.1 Al-Quran bukan hanya kitab yang membahas
persoalan syariah dan akidah saja, Al-Quran mengatur seluruh aspek kehidupan
manusia, oleh sebab itulah Al-Quran sangat layak untuk dijadikan pedoman
kehidupan manusia. Al-Quran sangat mengedepankan kepentingan sosial
masyarakat. Sehingga Islam selalu mengajarkan tentang bagaimana kehidupan
yang baik, tidak egois dan mau menang sendiri. Dan Islam sangat mengancam
karakter-karakter seperti itu, sama halnya seperti bakhil. Allah swt sangat tidak
suka kepada orang bakhil. Sebab bakhil dapat menghancurkan hubungan
persaudaraan dan memutus tali silaturahim.
1
واليجتوع الشحىاااليواى في قلب عبذ ابذا
Artinya: "Tidak akan menyatu sifat kikir dan keimanan dalam hati seorang
hamba selama-lamanya." (HR. An-Nasa'i)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian bakhil ?
2. Dasar larangan bakhil ?
3. Bahaya apa yang ditimbulkan oleh sifat bakhil ?
4. Bagaimana cara menghindari sifat bakhil ?
C. Tujuan
1. Memberi pemahaman tentang pengertian bakhil menurut islam.
2. Mengetahui dasar larangan bakhil.
3. Mengetahuibahaya apa saja yang ditimbulkan bakhil.
4. Mengetahui tentang bagaimana cara menghindari atau memperbaiki diri
dari bakhil.
BAB II
PRMBAHASAN
A. Pengertian Bakhil
Bakhīl/kikir ialah menahan harta yang seharusnya dikeluarkan. Al-Jurjani
dalam kitab at-Ta’rifat mendefinisikan bakhīl dengan menahan hartanya
sendiri,yakni menahan memberikan sesuatu pada diri dan orang lain yang
sebenarnya tidak berhak untuk ditahan atau dicegah, misalnya uang, makanan,
minuman, dan lain-lain.Ketika orang memiliki uang, makanan, dan minuman
yang mestinya bisa diberikan kepada yang membutuhkan, kemudian enggan
untuk memberikannya, maka ia adalah bakhīl . Orang yang dapat mengindari
perilaku bakhīl maka di sisi Allah digolongkan sebagai orang yang beruntung,
sebagaimana firman-Nya:
ٰۤل
َو َم ْن ُّيْو َق ُش َّح َنْفِس ٖه َفُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن
Artinya: dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah
orang orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr [59]: 9)
Bakhīl adalah sifat tercela karena sifat ini terlahir dari godaan setan . Bakhīl
dijadikan oleh setan sebagai jalan untuk menuju ke neraka. Allah Swt.
berfirman dalam QS. al-Isra (17): 29-30 sebagai berikut:
ِاَّن َر َّبَك٢٩ َو اَل َتۡج َع ۡل َيَدَك َم ۡغ ُلۡو َلًة ِاٰل ى ُع ُنِقَك َو اَل َتۡب ُس ۡط َها ُك َّل اۡل َبۡس ِط َفَتۡق ُعَد َم ُلۡو ًم ا َّم ۡح ُس ۡو ًرا
٣٠ َيۡب ُس ُط الِّر ۡز َق ِلَم ۡن َّيَش ٓاُء َو َيۡق ِد ُر ؕ ِاَّنٗه َك اَن ِبِع َباِدٖه َخ ِبۡي ًۢر ا َبِص ۡي ًرا
Prilaku bakhil seperti ini muncul karena terlalu cinta kepada dunia. Ia
meyakini harta bendanyalah yang akan menyelamatkan di dunia maupun di
akhirat. Padahal harta yang sesungguhnya adalah harta yang ia sedekahkan
kepada orang lain. Harta yang hanya dinikmati sendiri akan lenyap seiring
dengan hilangnya kenikmatan di dunia. Sedangkan harta yang disedekahkan
akan kekal nikmatnya kelak di akhirat.
Orang bakhil merasa sayang terhadap hartanya untuk diberikan kepada
orang lain, apalagi berkorban demi kebahagiaan orang lain. Orang bakhil
kadang keterlaluan, hingga kikir terhadap keperluan dirinya sendiri, khawatir
hartanya berkurang. Karena itu sungguh buruk di mata masyarakat prilaku
orang kikir, sehingga dijauhi masyarakat.
َو اَل َيْح َسَبَّن اَّلِذ ْيَن َيْبَخ ُلْو َن ِبَم ٓا ٰا ٰت ىُهُم ُهّٰللا ِم ْن َفْض ِلٖه ُهَو َخْيًرا َّلُهْم
Artinya: Sekali-kali janganlah orang yang bakhīl dengan harta yang Allah
berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhīlan itu baik
bagi mereka. Sebenarnya kebakhīlan itu adalah buruk bagi mereka. (QS. Ali
Imran [3]: 180)
ۗ َو اَل َيْح َسَبَّن اَّلِذ ْيَن َيْبَخ ُلْو َن ِبَم ٓا ٰا ٰت ىُهُم ُهّٰللا ِم ْن َفْض ِلٖه ُهَو َخْيًرا َّلُهْم ۗ َبْل ُهَو َش ٌّر َّلُهْم
Artinya: ”Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang
diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir)
2
itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka.” (Q.S Ali
'Imran [3]: 180/
ۖ َالَّشْيٰط ُن َيِع ُد ُك ُم اْلَفْقَر َو َيْأُم ُر ُك ْم ِباْلَفْح َش ۤا ِء ۚ َو ُهّٰللا َيِع ُد ُك ْم َّم ْغ ِفَر ًة ِّم ْنُه َو َفْض اًل ۗ َو ُهّٰللا َو اِس ٌع َع ِلْيٌم
E. Menimbulkan malapetaka
Perilaku bakhīl akan menimbulkan malapetaka yang besar terhadap
kemanusiaan. Perilaku ini bisa menimbulkan rasa dengki dan iri hati dalam
jiwa orang-orang fakir dan miskin terhadap orang kaya yang bakhīl .
Sebagai akibatnya, orang-orang miskin akan mencari-cari kesempatan
yang tepat untuk melampiaskan rasa kedengkiannya terhadap orang-orang
kaya yang bakhīl, dan berusaha mencari jalan untuk menghancurkan harta
kekayaan mereka.
Perilaku bakhil atau kikir juga dapat merugikan hubungan sosial,
merugikan diri sendiri, dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.
Selain itu, bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
ketidaksetaraan dalam masyarakat.
َو ِهّٰلِل َم ا ِفى الَّسٰم ٰو ِت َو َم ا ِفى اَاْلْر ِضۗ َو ِاَلى ِهّٰللا ُتْر َج ُع اُاْلُم ْو ُر
3
Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan
kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.( QS. Ali Imran [3]: 109)
َو َم ا، َو َع ْن َأِبْي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن َر ُسوَل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ََقاَل َم ا َنَقَص ْت َص َد َقٌة ِم ْن َم اٍل
َو َم ا َتَو اَضَع َأَح ٌد ِهَّلِل ِإاَّل َر َفَع ُه ُهللا، ِإاَّل ِع ًّز ا، َز اَد ُهللا َعْبًدا ِبَع ْفٍو
Artinya: “Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Harta
itu tidak menjadi berkurang karena disedeqahkan, dan Allah tidak
menambah bagi orang yang suka memaafkan melainkan kemulyaan,
dan tiada seorang merendahkan diri karena Allah melainkan Allah
akan meninggikan derajatnya”. (HR. Muslim)
Artinya : Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Jagalah dirimu dari api
neraka walau dengan sedeqah separuh biji kurma”. (HR.Bukhari).
Artinya: “Ya Allah, hilangkanlah dariku sifat pelit (lagi tamak), dan jadikanlah
aku orang-orang yang beruntung”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Mustafa Said, tidak mengucapkan salawat terhadap Nabi Saw
ketika nama beliau disebut adalah bagian dari sifat pelit (asy-syuhh).Sebagian
ulama membedakan antara Bukhl (kikir) dan (asy-syuhh = pelit). Kalau Bukhl
pelit terhadap apa yang ada di tangannya saja (miliknya), tetapi asy-sykhh
mempunyai arti yang lebih tajam lagi, disamping mempunyai makna kikir
terhadap apa yang ada di tangannya (miliknya), tetapi juga berarti
menghendaki agar milik orang lain berpindah kepadanya. Dari sini asy-syuhh
lebih berbahaya dari al-bukhl.
Mengapa Mustafa Said, berpendapat orang yang tidak mau bersalawat
saat mendengar disebut nama Muhammad Saw dengan sebutan Asy-syuhh,
sebuah uangkapan yang lebih tinggi dan hina dari Al-Bukhl. Menurut beliau
orang yang tidak mau bersalawat saat disebut nama Rasulullah, tidak
memerlukan modal apa-apa, hanya dengan menggerakkan lidah dan bibirnya.4
Tidak ada hartanya yang harus dikurangi, kalau perbuatan seperti itu juga tidak
dikerjakan, pantas ia disebut kikir ( asy-syuhh). Suatu sifat yang tercela dan
melebihi dari tercelanya sifat al-Bukhl. Kalau orang enggan mengeluarkan
hartanya untuk diberikan kepada orang lain, mungkin ia masih saying pada
hartanya atau masih ada keperluan memenuhi kehidupan dirinya dan
keluarganya. Tetapi untuk bershalawat, tidak ada alasan lain, kecuali karena
malas. Karena itu ia dijuliki orang yang paling bakhil.
B. Saran
Setelah diselesaikan makalah ini, maka penulis memberikan saran yang
berbentuk positif kepada pembaca terutama kepada penulis sendiri supaya
menghindari dan menjauhi perbuatan bakhil karena perbuatan itu sangat
dilarang. Disisi lain sudah saatnya para pengkaji al-Qur’an menumbuhkan
kesadaran untuk meningkatkan kualitas dan kehati-hatian dalam memahami
kata-kata dalam alQur’an. Semoga Allah meridhai setiap usaha dan niat baik
kita.
4
DAFTAR PUSTAKA
H. Sihabul Milahudin, S.Ag., M.Pd.I., Akidah Akhlak 2 (Jakarta, 2019) hal. 141
H. Sihabul Milahudin, S.Ag., M.Pd.I., Akidah Akhlak (Jakarta, 2019) hal. 142
H. Sihabul Milahudin, S.Ag., M.Pd.I., Akidah Akhlak (Jakarta, 2019) hal. 143
Surat al-Lail Ayat 8-11 Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir
H. Sihabul Milahudin, S.Ag., M.Pd.I., Akidah Akhlak (Jakarta, 2019) hal. 144