Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Saiful
Islam. M.Ag. selaku dosen mata kuliah Ilmu Dilalah yang telah memberikan tugas kepada
kami sehingga kami bisa menambah pengetahuan serta wawasan. Kami sebagai penyusun
makalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kami selaku penyusun makalah dengan senang hati menerima segala
masukan dan kritikan dari para pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah yang kami
buat menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat ataupun menjadi
inspirasi bagi para pembaca semua.
KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN-------------------------------------------------------------------
Latar Belakang--------------------------------------------------------------------------------
A. Rumusan Masalah--------------------------------------------------------------------
B. Tujuan Penulisan----------------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN--------------------------------------------------------------------
A. Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------
DAFTRA PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran tertinggi ketika anda
menulis, kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan. Oleh karena itu,
sejumlah kata dalam bahasa indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan
seseorang dapat mudah dan dimengerti. Dengan demikian, kata kata yang digunakan untuk
berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa,
tidak dapat dipergunakan dengan sewenang wenang. Akan tetapi kata kata tersebut harus
digunakan dengan mengikuti kaidah kaidah yang benar.
Jenis jenis makna dapat dibedakan apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Berdasarkan ada dan tidaknya nilai rasa, makna dapat dibedakan menjadi makna denotatif
dan makna konotatif. Berdasarkan jenis semantiknya, makna dapat dibedakan menjadi
makna lesikal dan makna gramatikal. Berdasarkan ada dan tidaknya referen pada sebuah kata,
makna dapat dibedakan menjadi makna konseptual dan makna asosiatif. Berdasarkan
ketepatan maknanya, makna dibedakan menjadi makna kata dan makna istilah. Selain itu,
terdapat makna kiasan yang terdapat didalam indiom dan peribahasa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Kai pergi dini hari tadi ke rumah Karina (dini hari = pagi hari sekali).
Berdasarkan KBBI, dini hari adalah pagi-pagi benar mulai pukul 03.00 hingga 05.00.
Padi yang ada di dalam sawah Pak Tarno, masih terlihat sangat hijau (hijau = muda).
Dean menyeduh teh menggunakan air panas (air panas = air dengan suhu yang tinggi).
Makna konotatif merupakan istilah yang biasa digunakan dalam ilmu bahasa. Makna
konotatif digunakan untuk memperindah suatu kalimat ungkapan pada sebuah kata.Kata ini
biasanya mengandung makna kiasan atau bukan kata sebenarnya. Kata bermakna konotatif
biasanya banyak ditemukan pada karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen, dan lain
sebagainya. Dalam praktiknya, makna konotatif berbanding terbalik dengan makna denotatif.
Seperti dalam kalimat “Rumah itu dilalap si jago merah”. Kata “Si jago merah” dalam
kalimat tersebut bukanlah arti yang sebenarnya, melainkan kata kiasan yang bermakna
“Kebakaran”.
Contoh:
Jadi, kata tangan dan lengan pada kedua kalimat di atas adalah bersinonim, atau bermakna
sama.
D. Pengertian istilah
Istilah mempunyai makna yang pasti, yang jelas, yang tidak meragukan, meskipun
tanpa konteks kalimat. Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa istilah itu bebas konteks,
sedangkan kata tidak bebas konteks. Hanya perlu diingat bahwa sebuah istilah hanya
digunakan pada bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Contoh:
Jadi, kata tangan dan lengan sebagai istilah dalam ilmu kedokteran tidak bersinonim,
karena maknanya berbeda.
Pembedaan adanya makna kata dan makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata
itu dalam penggunaan bahasa secara umum dan secara khusus. Dalam penggunaan bahasa
secara umum seringkali kata-kata itu digunakan secara tidak cermat sehingga maknanya
bersifat umum. Tetapi dalam penggunaan secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu,
kata-kata itu digunakan secara cermat sehingga maknanya pun menjadi tepat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makna denotatif atau konseptual adalah makna kata yang didasarkan atas
penunjukkan yang langsung (lugas) pada suatu hal atau obyek di luar bahasa. Makna
langsung atau makna lugas bersifat obyektif, karena langsung menunjuk obyeknya.
Makna konotatif merupakan istilah yang biasa digunakan dalam ilmu bahasa. Makna
konotatif digunakan untuk memperindah suatu kalimat ungkapan pada sebuah kata.Kata ini
biasanya mengandung makna kiasan atau bukan kata sebenarnya.
Setiap kata atau leksem memiliki makna. Pada awalnya, makna yang dimiliki sebuah
kata adalah makna leksikal, makna denotatif, dan makna konseptual.
Istilah mempunyai makna yang pasti, yang jelas, yang tidak meragukan, meskipun
tanpa konteks kalimat.
DAFTAR PUSTAKA
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.
Rosyidi, A. W. (2007). Peran Makna Dalam Penerjemahan. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa
dan Sastra, 2(1).
Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Sematik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Teresco
Daftar Pustaka