DISUSUN OLEH :
DEWI RAHMAWATI
201420461011056
ASUHAN KEPERAWATAN
EMERGENCY
I.
IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama
: Tn. P
: 70 th
Jam masuk
2016
Umur
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Kalipare
No.Reg
: 384XX
Dx Medis
II.
: 11.15 WIB
: Ileus Paralitik
1. Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut mulai 3 hari
yang lalu.
2. Mekanisme kejadian
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut, perut terasa keram
dan kaku, mual muntah mulai 2 hari yang lalu dan belum BAB
sejak 3 hari yang lalu. Keluarga klien mengatakan klien jatuh
dari sepeda pancal sekitar 2 hari yang lalu.
3. SAMPLE
a. Sign and Symptom
Pernafasan pasien spontan, wheezing RR : 26/menit
b. Allergies
Tidak ada alergi obat maupun makanan
c. Medication
Selama ini pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan
= 36,5oC
N = 79x/menit
RR = 26x/menit
Five intervention
Pemasangan O2 nasal kanul 4 lpm
Pemasangan infus blood set (+)
Pemasangan kateter (-)
Pemeriksaan EKG (-)
Pemasangan NGT (+)
Pemeriksaan Laboratorium : Darah Lengkap, GD sewaktu,
SGOT, SGPT, Ureum dan Creatinin.
Pemeriksaan Radiologi : Foto abdomen
g. Give comfort
Memberikan cairan NS 20 tpm dan pemasangan NGT
h. Head to toe examination
-
Kepala
bentuk simetris
Telinga
Bettle sign (-), jejas (-), lesi (-)
Mata
Konjungtiva anemis (-), abrasi di pelipis mata kanan (-),
raccon eyes (-)
Leher
JVD (-), posisi trakhea di tengah
Thorax
Pergerakan dinding dada simetris, retraksi intercostae (-),
suara paru di seluruh lapang paru vesikuler.
Abdomen
Nyeri tekan (+) seluruh kuadran, distensi abdomen
Genetalia
Hematuria (-)
IV. Terapi
IVFD NS 20 tpm
Pemasangan NGT
Injeksi Ranitidin 50 mg IV
Injeksi ketorolac 30 mg
Injeksi Ondansentron IV
ANALISA DATA
No
.
1.
Data Fokus
Etiologi
DS :
Pasien mengatakan
mual muntah
Pasien mengatakan
nyeri :
P : peradangan saluran
cerna
Q : nyeri terasa seperti
ditusuk
R : pada seluruh bagian
abdomen
S : skala nyeri 6-7
T : nyeri yang dirasakan
sering
mual, muntah,
demam dan
atau diforesis.
DO :
- K/U lemah
- mual
- TD: 100/70 mmhg
- muntah
- distensi abdomen
Problem
Ketidakefektifan
perfusi
Gastrointestinal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan perfusi gastrointestinal b/d mual, muntah, demam
dan atau diforesis.
INTERVENSI
No.
1.
NOC
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 4x60
menit volume cairan
adekuat, dibuktikan dengan
kriteria hasil :
No
NOC
.
1. Tidak ada
residu darah
pada lambung
yang
dibuktikan
Score
5
NIC
Fluid management :
1. Amati tanda-tanda vital
2. Monitor status hidrasi
(kelembaban, membrane
mukosa, nadi adekuat,
tidak ada rasa haus yang
berlebihan).
3. Catat karakteristik muntah
dan/ atau drainase.
4. Catat respons fisiologis
individual pasien terhadap
perdarahan, misalnya
perubahan mental,
kelemahan, gelisah,
ansietas, pucat,
berkeringat, takipnea,
2
3
4
dengan cairan
NGT normal
Tidak terdapat
melena
TTV dalam
batas normal
Peristaltik usus
dalam batas
normal
5
5
5
peningkatan suhu.
5. Awasi masukan dan
haluaran dan hubungkan
dengan perubahan berat
badan. Ukur kehilangan
darah/ cairan melalui
muntah dan defekasi.
6. Kolaborasi dalam
pemberian cairan IV
7. Pertahankan tirah baring;
mencegah muntah dan
tegangan pada saat
defekasi. Jadwalkan
aktivitas untuk
memberikan periode
istirahat tanpa gangguan.
Hilangkan rangsangan
berbahaya.
8. Kolaborasi pengamatan
hasil elektrolit serum.
9. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium; misalnya Hb/
Ht
10. Persiapkan transfusi
Implementasi
1. Mengamati tanda-tanda
vital
2. Memonitor status
Tgl/
Evaluasi
Jam
22/03/ S : Pasien mengatakan muntah
16
darah tidak
11.3
0
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
hidrasi (kelembaban,
membrane mukosa,
nadi adekuat, tidak ada
rasa haus yang
berlebihan).
Mencatat karakteristik
muntah dan/ atau
drainase.
Mencatat respons
fisiologis individual
pasien terhadap
perdarahan, misalnya
perubahan mental,
kelemahan, gelisah,
ansietas, pucat,
berkeringat, takipnea,
peningkatan suhu.
Mengawasi masukan
dan haluaran dan
hubungkan dengan
perubahan berat badan.
Ukur kehilangan darah/
cairan melalui muntah
dan defekasi.
Kolaborasi dalam
pemberian cairan IV
Mempertahankan tirah
baring; mencegah
muntah dan tegangan
pada saat defekasi.
Jadwalkan aktivitas
untuk memberikan
periode istirahat tanpa
gangguan. Hilangkan
rangsangan berbahaya.
Kolaborasi pengamatan
hasil elektrolit serum.
Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium; misalnya
Hb/ Ht.
13.00
NOC
Tdk ada darah
pd lambung
(cairan NGT
normal)
TTV normal
TD : 110/70
mmHg
N : 81x/menit
S : 36,50C
Tdk terdapat
melena
Paristaltik
usus normal
Bising usus :
12x/menit
SKOR
3