Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

PEMAKAIAN OBAT ANTI HIPERTENSI INJEKSI PADA PASIEN PEB


DENGAN SECTIO CAESAREA

Pembimbing :
dr. Irwan, Sp. An

Disusun Oleh :
Ayu Dika Anugarahwati (2018730018)
Faradila Ajeng Kariswanti (2018730122)
Ridwan Radithya Sandika (2017730156)
Annisa Gholiza Putri (2018730009)
M. Yordan Gandara (2010730065)
Fabian Anfaza Razak (2017730042)

STASE ILMU ANESTESIOLOGI


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SUKAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Usia : 44 Tahun
Tanggal Lahir : 28-05-1978
Pekerjaan : IRT
NRM : 00-31-XX-XX
Masuk RS : 31-08-2022
DPJP : dr. Rusmania, Sp.OG
Pasien Ny. Y, 44 Tahun hendak dilakukan sc cyto dengan
diagnosis G4P3A0 dengan HT Gestasional
Keluhan Utama :
• Pusing
Keluhan Tambahan :
• Tangan dan kaki terasa kebas sejak 3 hari SMRS. Hipertensi sejak kehamilan anak ke-4
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien belum pernah mengalami keluhan yang serupa saat hamil anak pertama, kedua
dan ketiga.
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Riwayat penyakit diabetes dan hipertensi (+) pada ibu pasien. Penyakit jantung, asma,
ginjal, keganasan pada keluarga disangkal.
Riwayat Penyakit Alergi :
• Riwayat alergi terhadap makanan, debu, cuaca dan obat-obatan disangkal
Riwayat Psikososial dan lingkungan :
• Minum kopi, teh, merokok di sangkal. Pasien mengatakan
sedang ada permasalahan di keluarganya
Riwayat Pengobatan :
• Pasien mengkonsumsi obat Amlodipin untuk hipertensinya
Riwayat Operasi :
• Riwayat operasi sebelumnya disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaann umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : E4M6V5 (Compos Mentis)
Tekanan darah : 182/109 mmHg
Nadi : 89x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 36
BB : 68 kg
TB : 150 cm
IMT : 30,2 (OB II)
VAS : 5
Pemeriksaan Fisik
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Normonasi, deviasi septum (-), sekret (-/-), epitaksis (-/-)
Mulut : Mukosa bibir baik, sianosis (-), faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1), tonsil hiperemis (-/-), lidah
kotor (-), lidah tremor (-), gigi palsu (-)
Telinga : Normotia
Leher : Trakea terletak di tengah leher, massa (-), tidak ada pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Paru :
• Inspeksi : Dinding dada simteris (+/+), retraksi dinding dada (-/-),
• Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri simetris
• Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler dikedua lapang paru, wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Dalam batas normal
• Auskultasi : BJ I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
• Auskultasi : Bising usus normal
• Inspeksi : tampak
• Palpasi : Tidak dilakukan
• Perkusi : Tidak dilakukan
Ekstremitas :
Atas/Bawah
• Akral hangat (+/+)
• CRT <2 detik (+/+)
• Edema (+/+)
• Sianosis (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan : 01 September 2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,8 gr% 11,3-15,50
Leukosit 8.280 /mm3 3.980-10.040
Hematokrit 37,7 % 38-47
Trombosit 201 ribu/mm3 132-440
URINALISIS
Protein Negatif Negatif
Masa Perdarahan 2 Menit 1-3
Masa Pembekuan 4 Menit 2-6
IMMUNOLOGI/SEROLOGI
Antigen SARS Co-V-2 Negatif Negatif
Kesan : Hematokrit turun
Assesment Pra Induksi
• Diagnosis Pra Bedah : G4P3A0 dengan Hipertensi Gestasional
• Jenis Pembedahan : SC
• Klasifikasi Status Fisik : ASA II
• Rencana Anestesi : Anestesi Spinal
Persiapan Pra Anestesi
persiapan pasien
• Informed consent
• Surat persetujuan operasi
• Pasien dipuasakan sejak pukul 06.00 WIB tanggal 1 September 2022
tujuannya untuk memastikan bahwa lambung pasien telah kosong
sebelum tindakan untuk menghindari kemungkinan terjadinya muntah
dan aspirasi isi lambung yang akan membahayakan pasien.
• Pengosongan kandung kemih pada pagi hari sebelum operasi
• Pendataan kembali identitas di kamar operasi, anamnesa singkat yang
meliputi BB, umur, riwayat penyakit, riwayat kebiasaan
• Pemeriksaan fisik di ruang persiapan: TD: 178/100 mmHg, Nadi: 92
x/mnt, RR: 20 x/mnt, Suhu: 36,6 °C
• Memakai pakaian operasi yang telah disediakan di ruang persiapan
Persiapan
Pra Anestesi
Persiapan Obat Anestesi Spinal
• Anestesi Spinal
• Premedikasi : Ondansentron dosis 8 mg IV, Ranitidin 50 mg IV
• Obat Induksi : Bupivacain (Marcain) 5mg/ml spinal
• Maintenance Anestesi : O2
•  
• Obat Tambahan
• Analgetik : Ketorolac 30 mg IV, pethidin 50 mg IV
• Antifibrinolitik : Asam Tranexamat 500 mg IV.
Intraoperatif
Pukul 13.55 WIB
• Memasang Infus Ringer Laktat 500 cc
• Memasang oksimeter pulse
• Pemasangan manset untuk mengukur tekanan darah
• Pemasangan Elektroda

Pukul 14.05
• Pasien dalam posisi duduk tegak dengan kepala menunduk. Pasien diberitahu
bahwa akan dilakukan tindakan pembiusan
• Dilakukan tindakan anestesi spinal
• Desinfeksi lokasi suntikan anestesi lokal, dilakukan tindakan anestesi spinal
dengan menggunakan jarum spinal no 26 diantara L3-L4 dengan Marcain 5mg/ml,
LCS (+), darah (-)
Intraoperatif
Pukul 14.10
• Operasi/Pembedahan dimulai
• Ventilasi spontan
• Diberikan Ondansetron 8mg IV, Ranitidin 50 mg IV,
 
Pukul 14.30
• Bayi lahir perempuan, BB: 2690 gr, PB: 45 cm, Apgar Score 9/10

Pukul 14.32
• Pemasangan Ringer Laktat kolf kedua
• Diberikan Oxytocin 20 mg drip

Pukul 14.38
• Diberikan Asam traneksamat 500 mg IV, Ketorolac 50 mg IV, Pethidin 50 mg
IV
Intraoperatif
Pukul 15.00
• Operasi/Pembedahan selesai
• Oksimeter pulse dan manset tensimeter dilepas, monitor dimatikan
 
Pukul 15.10
• Kemudian pasien dibangunkan dan dipindahkan ke ruang pemulihan atau
Recovery Room (RR), didapatkan Tensi 133/92 mmH, Nadi 90x/menit, Suhu 36,
RR 20x/menit, SpO2 100%
Terapi Cairan
Berat Badan : 68 kg
Lama Puasa : 7 jam
Operasi berlangsung selama : 1 jam
Maintenance (M)
BB : 68 kg
• Kebutuhan dewasa : 1,5-2 cc/kgBB/jam
• 2 cc/kgBB/jam x 68 kg = 136 cc/jam
Puasa Pengganti (PP)
• Lama puasa x kebutuhan cairan maintenance : 7 x 136 kg = 952
cc
Terapi Cairan
Stress Operasi (SO)
6 cc/kg/jam x BB
6 cc/kg/jam x 68 kg = 408 cc

Pemberian Cairan
Jam I : ½ PP + M + SO = ½ 952 + 136 + 408 = 1.020 CC
Jam II : ¼ PP + M + SO = ¼ 952 + 136 + 408 = 782 CC
JAM III : ¼ PP + M + SO = ¼ 952 + 136 + 408 = 782 CC

Cairan yang diberikan selama peri operatif = 500 Ringer Laktat


Post Operatif
PUKUL KETERANGAN
15.10 WIB TD : 133/92 mmHg HR : 90x/menit SpO2 100%
15.25 WIB TD : 130/90 mmHg HR : 88x/menit SpO2 100%
15.40 WIB TD : 128/85 mmHg HR : 87 x/menit SpO2 99%
15.55 WIB TD : 132/85 mmHg HR ; 88x/menit SpO2 100%
16.10 WIB TD : 135/91 mmHg HR : 90x/menit SpO2 100%
Instruksi Pasca Bedah
Pada pasien diberikan instruksi pasca bedah yaitu :
• Mobilisasi bertahap
• Makan minum bertahap
• Bila kesakital berikan tramadol 100 mg/8jam + ketorolac 30 mg/8
jam
• Bila mual/muntah berikan Ondancentron 4 mg/1 jam
• IUFD RL 500 cc/8 jam
• Pantau ttv tiap 6 jam

Anda mungkin juga menyukai